Kerja Keras Moderator PornHub Lihat 400 Video Mesum Tiap Hari

Situs khusus dewasa PornHub tengah jadi sorotan lantaran disebut membiarkan video ilegal, sebut saja pemerkosaan atau mereka yang di bawah umur. 

Mengambil momen ini, seorang mantan moderator situs yang berbasis di Kanada itu buka suara soal pengalamannya.

Dalam wawancara dengan Business Insider, sang moderator yang meminta anonim menuding PornHub terkesan rileks dalam menyaring video sehingga jenis yang ilegal dan meresahkan merebak di situsnya.

Dari pengalamannya, para penyaring konten diminta tetap membiarkan 'video-video aneh' dan bisa mengemukakan alasan unik untuk tidak menghapusnya. 

Mungkin itulah salah satu alasan kenapa berbagai video yang bahkan tidak patut untuk situs dewasa tetap ada.

Para moderator itu diharuskan memeriksa 400 video sebagai kuota mereka tiap hari. 

Pekerjaan mereka diawasi ketat sehingga sebagian karyawan merasa terpaksa dan akhirnya muak melihat video-video aneh.

Moderator yang gagal memenuhi kuota itu terancam dipecat walau mereka merasa tidak nyaman melihat begitu banyak video tidak pantas. 

Sumber anonim ini pun menilai praktik perusahaan PornHub kurang baik.

"Sebagai pemimpin di industri porno, di hiburan dewasa, saya pikir merupakan kewajiban moral mereka untuk berbuat lebih banyak lagi," kata dia, dikutip dari Daily Mail.

Pornhub sedang dilanda kontroversi setelah laporan dari New York Times menyebut situs ini penuh dengan video pemerkosaan pada wanita dan yang berusia di bawah umur. 

Media berpengaruh itu kemudian menyarankan layanan pembayaran seperti Mastercard atau Visa memutuskan kerja sama dengan Pornhub, yang akhirnya dilakukan kedua perusahaan keuangan itu.

Sebagai respons, Pornhub mengumumkan penghapusan jutaan video yang di-upload oleh para user-nya. Upload video dibatasi dari user yang sudah terverifikasi saja. 

Pornhub menyebutnya sebagai persyaratan paling ketat di antara situs sejenis yang memperoleh konten dari para user atau penggunanya.

"Artinya, semua konten di Pornhub adalah dari user yang terverifikasi, sebuah persyaratan yang belum diterapkan platform seperti Facebook, Instagram, TikTok, YouTube, Snapchat, dan Twitter," sebut Pornhub.

0 komentar: