Feature news

Tampilkan postingan dengan label achmad zaky. Tampilkan semua postingan

Achmad Zaky Jadi Orang Terkaya di Indonesia, Ini Momennya Saat Lomba Makan Kerupuk

Pendiri Buka Lapak, Achmad Zaky masuk dalam daftar orang terkaya Indonesia setelah melakukan IPO. Meskipun demikian, Zaky masih asyik ikut lomba makan kerupuk.

 

 

Bersama keluarga dan teman-temannya, Zaky kerap mengabadikan momen kulineran. Seperti saat merayakan ulang tahun bersama dua anaknya. Mereka sudah siap tiup lilin.

Potret ini diambil saat Zaky masih berambut gondrong. Sebuah nasi tumpeng lengkap dengan lauk jadi hadiah ulang tahun untuk sang istri.

Aksi korporasi initial public offering (IPO) yang dilakukan Buka Lapak pada Jumat 6 Agustus 2021 membuat Zaky masuk dalam daftar orang terkaya di Indonesia. Zaky memiliki kekayaan bersih kurang lebih USD 330 juta atau setara Rp 4,71 triliun.  Foto: instagram @achmadzaky

Bukan hanya dengan keluarga dan teman, momen kulineran Zaky bersama Presiden Jokowi pun tampak seru. Foto ini diambil ketika Presiden Jokowi menghadiri ulang tahun Buka Lapak yang ke-9.

Zaky kali ini berpose dengan pemilik warung sembako yang menjadi mitra Buka Lapak. Duduk santai sambil ngobrol di depan warung memang paling seru.

Masih bersama Presiden Jokowi, kali ini Zaky berpose saat diskusi soal warung yang akan dijadikan mitra Buka Lapak. Di panggung acara sudah ada miniatur warung sembako.

Lewat instagramnya @achmadzaky, ia juga hobi posting momen saat belanja. Seperti ketika belanja buah di pasar tradisional ini. Wah borong buah apa ya?

Berdiskusi dengan mahasiswa adalah salah satu kegiatannya. Kali ini diskusi ringan sambil makan bersama mahasiswa dari Universitas Indonesia.

Pria berusia 34 tahun ini bisa dibilang pebisnis yang gigih. Ia mendirikan Buka Lapak dari start up kecil hingga menjadi e-commerce terbesar ketiga di Indonesia. Di sela kesibukannya, ayah dua anak ini masih kerap kulineran.

Meskipun Zaky sudah masuk dalam deretan orang terkaya di Indonesia, ia tampaknya masih tetap jadi pribadi yang sederhana. Lihat momennya saat ikut lomba makan kerupuk ini.

Learn more »

Achmad Zaky, Anak Desa Jadi Triliuner Berkat Bukalapak

Pendiri Bukalapak Achmad Zaky menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia sejalan dengan Bukalapak yang telah melantai di bursa.

Pada tahun 2019, media Globe Asia pernah melakukan penelusuran berapa harta Achmad Zaky. Ternyata ia masuk deretan 150 orang terkaya di Indonesia versi media tersebut dengan kekayaan USD 105 juta. Tepatnya, Zaky menempati urutan ke-149 waktu itu.

Setelah lama memebsarkan Bukalapak, Achmad Zaky mengundurkan diri dari CEO Bukalapak pada awal tahun lalu dan menjadi penasihat. Ia kemudian juga sibuk di bidang lain seperti menjadi investor. Posisinya sebagai CEO Bukalapak digantikan oleh Rachmat Kaimuddin. Foto: Instagram

Forbes mencatay Achamd Zaky saat ini memiliki kekayaan bersih sekitar US$ 330 juta atau setara dengan Rp 4,71 triliun (asumsi kurs Rp 14.300). Kekayaan tersebut berasal dari 4,3% sahamnya di perusahaan tersebut. Foto: dok. Bukalapak

“Kita tidak pernah tau apa jadinya diri kita di masa depan, hidup ini menurut saya seperti air. Ikuti saja kemana air mengalir, sambil coba hal-hal baru yang lewat dan terus ikuti kata hati. Jika senang dan mau, coba! jika tidak ya jangan coba. Kita bisa menjadi terbaik karena kita senang dan mau di bidang itu. Carilah kesenanganmu,” begitu salah satu nasihat Achmad Zaky.

Menurut Zaky, saat awal-awal berdiri, tak ada sama sekali yang mau mengakses Bukalapak. Para pelaku UKM yang jadi target Bukalapak pun disebut Zaky tak sudi untuk ikut bergabung. "99% UKM menolak. Tapi namanya entreprenuer, tekad kami bulat. Teknologi harus dimanfaatkan oleh UKM," ujarnya ketika itu.

"Waktu kami dari pagi sampai tengah malam habis untuk mengajak berbagai kalangan usaha untuk bergabung Bukalapak. Seringkali kami tidur di garasi kecil kami di bilangan Haji Nawi, Jakarta Selatan. Weekend kami pun diisi dengan membangun Bukalapak, kadang refreshing sebentar ke Pondok Indah Mall, walau cuma bisa lihat-lihat saja, setelah itu balik ke garasi," imbuh Zaky.

Tapi sang pendiri Bukalapak ini tak pantang menyerah. Ia mencari cara bagaimana bisa menyakinkan pihak UKM dan konsumen yang saat itu masih belum akrab dengan bisnis online. "Kami menawari tiap hari, selain itu ngajakin teman-teman," kenangnya. Foto: Instagram achmadzaky

Bukaapak didirikan pada awal tahun 2010 oleh sosok Achmad Zaky dan Nugroho Herucahyono, tepatnya pada bulan Januari.

Berkat usahanya terus-menerus, butuh sekitar 9 bulan sejak didirikan barulah perkembangan Bukalapak mulai kelihatan. Selain memiliki trafik yang cukup baik, jumlah penjualnya pun diklaim telah mencapai sembilan ribuan saat itu.

Achmad Zaky lahir di Sragen pada 24 Agustus 1986. Meski lahir di desa, ia bersyukur orang tuanya mementingkan pendidikan hingga lulus kuliah dari ITB. Di kampus itu, Zaky gemar mengutak atik software, bahkan pernah mendapatkan proyek membuat software quickcount.

Bukalapak pun mempekerjakan ribuan pegawai dan telah menjelma menjadi salah satu e-commerce terkemuka di Indonesia.

Nah, Achmad Zaky menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia sejalan dengan Bukalapak yang telah melantai di bursa baru-baru ini. Itu karena Zaky masih memegang cukup banyak saham Bukalapak.

 

Learn more »

Resmi! Bambang Brodjonegoro Jadi Komisaris Utama Bukalapak

Melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Bukalapak resmi mengumumkan mantan Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro jadi Komisaris Utama.

Tak hanya itu, RUPS yang langsung dipimpin oleh CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin juga menetapkan Yenny Wahid yang merupakan anak dari Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebagai Komisaris perusahana e-Commerce ini.

Bambang Brodjonegoro menanggapi pengangkatannya sebagai Komisaris Utama Bukalapak dilandasi semangat untuk berkolaborasi. Disampaikannya, inovasi dan teknologi menjadi hal krusial yang harus diadopsi agar UMKM berkembang.

 

"Menjadi bagian dari keluarga besar Bukalapak yang berfokus untuk menciptakan akses pasar berbasis teknologi, diharapkan akan memberikan dampak yang lebih besar pada adopsi teknologi di UMKM, serta inovasi yang mengarah pada transformasi digital dan penguatan UMKM," tuturnya dikutip dalam keterangan tertulisnya, Jumat (30/4/2021).

Senada, Yenny Wahid juga mengungkapkan harapannya sebagai bagian dari keluarga besar Bukalapak. 

Menurutnya, Bukalapak telah menciptakan wadah pasar strategis bagi UMKM untuk terus berkembang seiring dengan kemajuan digital.

"Dengan bergabung bersama Bukalapak, diharapkan dapat membentuk sinergis yang melahirkan lebih banyak peluang usaha untuk membantu UMKM dan mendukung pemulihan ekonomi nasional," ucapnya.

Bukalapak akan terus melanjutkan komitmennya untuk menjadi platform online dan O2O (online to offline). 

Ini guna menciptakan akses pasar kepada siapa saja untuk melakukan kegiatan jual beli dengan dukungan ekosistem bisnis dan teknologi dalam menciptakan kehidupan yang lebih baik dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.


CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin mengatakan kinerja perusahaan sepanjang 2020 mengklaim telah mencatat peningkatan empat juta pelapak dan mitra. 

Saat ini Bukalapak memiliki lebih dari 6,5 juta pelapak, 7 juta mitra, dan 100 juta pengguna yang 70% didominasi oleh pengguna di luar kota besar.

"Hal ini menunjukan peran digitalisasi Bukalapak tidak hanya berpusat di kota besar-kota besar, tetapi juga menjangkau seluruh daerah yang memiliki tantangan akses dan infrastruktur. 

Bukalapak terus melakukan pengembangan fitur dan layanan, baik pada platform marketplace ataupun O2O untuk menjawab kebutuhan di tengah masyarakat terlebih di situasi pandemi sekarang," pungkasnya.


Learn more »

Bukalapak Disuntik Dana Rp 3,4 Triliun

Bukalapak mendapatkan suntikan modal USD 234 juta (sekitar Rp 3,4 triliun) dalam putaran pendanaan terbaru yang dipimpin oleh Microsoft, sovereign wealth fund GIC Singapura, dan konglomerat media Emtek, menurut dokumen penjualan yang ditinjau Reuters.

Dikutip dari Reuters, putaran pendanaan terbaru ini datang di tengah hiruk pikuk minat para investor global untuk mendapatkan eksposur ke sektor teknologi Asia Tenggara.

Saat ini, sektor teknologi Asia Tenggara sedang berkembang pesat dengan prospek daftar startup bernilai puluhan miliar dolar. 

Putaran pendanaan ini juga diikuti oleh SC Ventures, cabang investasi dari Standard Chartered, dan Naver Corp. portal web dari Korea Selatan.

Selain itu, sumber anonim menyebutkan kepada Reuters bahwa Bukalapak berencana untuk listing atau mencatatkan sahamnya di Indonesia. 

Untuk persiapan tersebut pihaknya telah menyewa Mandiri Sekuritas sebelum melakukan merger dengan perusahaan akuisisi bertujuan khusus (SPAC) di Amerika Serikat.

Sebagai bagian dari rencana tersebut, Bukalapak diketahui telah menggandeng Mandiri Sekuritas sebelum melakukan merger dengan perusahaan akuisisi bertujuan khusus (special purpose acquisition company/SPAC) di Amerika Serikat. 

Sejauh ini, Bukalapak belum berkomentar terkait laporan Reuters.

Bukalapak diperkirakan akan menghadapi persaingan pasar publik yang ketat dari perusahaan ride-hailing Gojek dan sesama e-commerce Tokopedia. 

Informasi lain menyebutkan, keduanya hampir merampungkan merger menjelang kemungkinan listing di Indonesia dan Amerika Serikat. 

Startup lain yang gencar dilaporkan akan menjadi perusahaan terbuka di Amerika Serikat adalah Grab.

Learn more »

Achmad Zaky Suntik Dana untuk Startup Eduka System

Startup pendidikan Eduka System mendapat suntikan dana dari Init-6 milik Achmad Zaky. 

Ini jadi aksi pendanaan founder Bukalapak tersebut.

Eduka System membangun platform dimana siswa bisa latihan mengerjakan soal dari berbagai mata pelajaran. 

Sudah ada 800 ribu pelajar yang ikutan dan diakses 180 ribu pelajar setiap bulan.

Eduka System dibuat oleh para mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan konsep High Order Thinking Skill (HOTS) dan soal-soal yang menarik. 

Makin siswa latihan online, makin mereka dapat hasil lebih baik dan memahami pelajaran.

CEO Eduka System, Ahmad Faiz Sahupala yang masih kuliah di ITB mengatakan mereka membuat Eduka System karena yakin pelajar Indonesia punya potensi, asalkan dilatih. 

Namun kurikulum yang ada fokus pada mengingat teori tanpa memahami penerapannya.

"Dengan bantuan teknologi kami percaya bisa meningkatkan pendidikan di Indonesia," kata Faiz dalam rilis yang diterima.

Achmad Zaky sebagai founding partner Init 6 mengatakan terkesan dengan raihan Eduka System yang membangun startup dari nol tanpa modal, bahkan masih kuliah. 

Dia percaya Eduka System bisa tumbuh lebih besar. Jumlah pendanaan dari Init 6 kepada Eduka tidak disebutkan berapa besarnya.

"Pendidikan adalah ruang yang besar dan kami percaya Eduka bisa memberikan dampak lebih baik untuk sistem pendidikan tinggi Indonesia," kata Zaky.

Init 6 adalah start up pendanaan yang didirikan Achmad Zaky bersama co-Founder Bukalapak lainnya Nugroho Herucahyono (Xinuc). 

Zaky tahun lalu mundur dari posisi CEO Bukalapak dan mendirikan Yayasan Achmad Zaky.
Learn more »