Feature news

Tampilkan postingan dengan label tip n trics for pregnancy. Tampilkan semua postingan

4 Tips Cegah Kepala Peang pada Bayi

Kepala peang adalah kondisi di mana bentuk kepala jendol ke belakang.

Umumnya terjadi pada bayi karena kondisi tengkoraknya yang masih lunak.

Penyebab kepala peang pada bayinya umumnya karena posisi tidur dan posisi menyusui yang itu-itu saja. 

Tak perlu panik berlebihan saat mendapati kepala bayi peang.

Mengutip buku Parenting tanpa Galau, bentuk kepala bayi masih bisa terus berubah sampai usia 18 bulan.

Selain itu, kondisi ini pun bisa dicegah.

Ada empat tips mudah yang bisa dicoba.


1. Variasikan Posisi Berbaring Bayi


Untuk mencegah kepala peang, hindari posisi tidur si kecil yang selalu sama.

Dengan kata lain, cobalah untuk memvariasikan posisi berbaring bayi saat ia tidur. Serta ganti popok dan baju secara berkala.


2. Latih si Kecil Menggerakkan Kepalanya


Perlu peran aktif orangtua untuk melakukannya. Bantu dan latih si kecil menggerakkan kepalanya secara aktif.

Manfaatkan optimalkan penggunaan mainan yang punya warna menarik atau suara yang meriah untuk menarik perhatiannya.

Menggerakkan kepala secara aktif bisa cukup efektif cegah kepala peang.


3. Variasikan Posisi Menyusui


Ibu perlu memvariasikan posisi menyusui. Gunakan tangan kiri dan kanan secara bergantian untuk menyangga kepala si kecil.

Selain itu, pastikan si kecil mendapatkan posisi yang nyaman saat sedang disusui.


4. Tengkurapkan Bayi secara Berkala


Supaya kepala bagian belakang bayi tidak terlalu lama tertekan, bantu ia untuk tengkurap. Ketika menengkurapkan bayi, selalu awasi.

Jangan sampai ditinggalkan seorang diri begitu saja. Penting untuk mengawasi bayi yang ditengkurapkan untuk mencegah kematian mendadak bayi baru lahir.

Empat tips di atas adalah empat tips dasar untuk mencegah kepala peang pada bayi.

Semoga infonya bermanfaat, ya.
Learn more »

Selain Sudah Berusia 6 Bulan, Ini 4 Tanda Bayi Siap MPASI

Pada enam bulan pertamanya, bayi hanya butuh air susu ibu (ASI).

Makanan utama si kecil dari lahir hingga berusia enam bulan hanya ASI.

Setelah berusia di atas enam bulan, bayi pun butuh Makanan Pendamping ASI (MPASI).

Kenapa bayi berusia di atas enam bulan butuh MPASI ?

Mengutip bukua Parenting tanpa Galau, saat sudah berusia di atas enam bulan, ASI saja tak cukup untuk mencukupi kebutuhannya.

Pada usia di atas enam bulan, sistem saraf, oromotor, dan sistem motorik bayi sudah semakin berkembang. Pada periode inilah, kita bisa mulai memperkenalkan makanan yang bergizi.

Secara umum ada empat tanda bayi sudah siap MPASI.

Selengkapnya langsung saja simak uraiannya di bawah ini, ya.


1. Bisa Menjaga Keseimbangan Badan


Tidak disarankan memberikan MPASI terlalu dini (usia si kecil kurang dari enam bulan).

Kenapa ?

karena banyak risiko kesehatan yang bisa dialami si kecil bila mendapat MPASI di bawah usia enam bulan, seperti gangguan pencernaan, alergi, dan masalah usus.

Bahkan saat masih berusia di bawah enam bulan, sistem pencernaannya belum cukup matang untuk mencerna makanan.

Salah satu tanda bayi siap MPASI adalah bayi sudah mampu menjaga keseimbangan badannya saat meraih objek di sekitarnya.

Moms perlu memperhatikan kemampuan ini sebelum memberinya MPASI.


2. Refleksi Ekstrusi Sudah Berkurang


Apakah bayi masih sering refleks menjulurkan lidah ?

Jika refleks ekstrusi atau refleks menjulurkan lidah menghilang atau berkurang, maka ini tanda si kecil sudah siap MPASI.

3. Suka Bereksplorasi

 

Saat bayi sudah lebih mandiri dan suka bereksplorasi, maka ia sudah menunjukkan tanda siap MPASI.

Perhatikan juga apakah si kecil sering meminta atau membuka mulut saat melihat orang lain sedang makan sesuatu.

Apabila ia kerap menunjukkan keinginan untuk ikut makan, maka kita  bisa mulai menyiapkan MPASI untuknya.


4. Mencondongkan Tubuh saat Lapar

Tanda umum bayi siap ASI adalah ia akan mencondongkan tubuhnya ke arah makanan ketika lapar.

Lalu saat sudah kenyang, ia akan menjauhkan dirinya dari makanan.

Empat tanda di atas adalah tanda paling umum bayi siap MPASI. Saat bayi sudah berusia enam bulan, segera cek tanda-tanda tersebut sebelum menyiapkan MPASI untuknya.
Learn more »