Feature news

Tampilkan postingan dengan label apple history. Tampilkan semua postingan

Keren! Prototipe Apple Macintosh Classic Bercasing Transparan

Macintosh Classic diluncurkan Apple di tahun 1990 sebagai opsi komputer rumahan dengan harga terjangkau. 

Kini, 30 tahun kemudian viral foto komputer jadul tersebut dengan casing transparan yang menarik.

Dalam tweet yang diposting oleh @DongleBookPro, ditampilkan empat foto Macintosh Classic yang diambil dari sisi dan angle berbeda. 

Pada sisi yang belakangnya terlihat jelas "jeroan" dari komputer Apple di masa awal kemuculannya.

Kita bisa melihat logo Apple lama dengan warna pelangi di bagian depan dengan teks bertuliskan "Made in Singapore". 

Pada bagian belakangnya, selain menampilkan bagian dalam mesin, ada stiker oranye yang cukup besar.

"Unit ini sesuai dengan aturan DHHS untuk standar kinerja pada tanggal pembuatan. 
Unit ini hanya untuk tujuan pengembangan. Tidak untuk dijual di Amerika Serikat," demikian bunyi tulisan pada stiker oranye tersebut.

Secara keseluruhan, foto-foto tersebut memberikan gambaran yang jelas tentang bagaimana Apple menjejalkan bagian yang berbeda ke dalam casing kompak yang mencakup monitor CRT dan komponen hardware komputasi.

Dikutip dari Mashable, Macintosh Classic dirilis sebagai opsi komputer hemat anggaran dengan harga di bawah USD 1.000. 

Jika dibandingkan dengan masa sekarang, nilainya setara USD 2.000 atau sekitar Rp 28 juta, jadi tidak terbilang tidak terlalu murah juga untuk di masa itu. 

Meski demikia, perangkat ini dikenal sebagai komputer pertama Apple yang dijual dengan harga kurang dari USD 1.000.

Dengan harga itu, Macintosh Classic dibekali PC kombo desktop dan monitor lengkap yang menggunakan CPU Motorola 68000 8 MHz, RAM sebesar 1MB (dapat ditingkatkan menjadi 4MB), dan layar monokrom 9 inch. 

Mesin ini juga menyertakan drive floppy disk 1,44 inch, tetapi tidak ada hard drive internal.

Learn more »

Mengejutkan! iPhone Bakal Berganti Nama Jadi Apple Phone

Rumor soal iPhone memang selalu menarik diikuti.

Tapi kali ini sangat mengejutkan, bukan soal seri terbaru tapi iPhone bakal berganti nama jadi Apple Phone, benarkah ?

Jadi awalnya akun gadget leakers Jon Prosser mengicaukan soal iPhone OS di Twiitternya.

Dia seolah memberikan sinyal kalau iOS bakal diubah nama iPhoneOS.

Sebenarnya ini tidak begitu aneh, sebab tahun lalu Apple telah menghadirkan iPadOS.

Kendati basisnya iOS, raksasa teknologi yang bermarkas di Cupertino itu ingin membedakan antar sistem operasi ponsel dan tabletnya.

Apple pun menamai sistem operasi lainnya dengan mengacu pada perangkatnya, contohnya Apple Watch menjalankan WatchOS dan Apple TV menggunakan tvOS.

Dan pada 2016, perusahaan yang dikomandoi Tim Cook ini memensiunkan OS X dan menghadirkan macOS.

Jadi berubahnya iOS menjadi iPhoneOS cukup masuk akal.

Apple ingin memiliki citra dari versi perangkat lunaknya yang berkaitan langsung dengan produk masing-masing.



Nah yang kemudian bikin kaget tweet Jon Prosser dibalas oleh Max Weinbach dari XDA Developer.

Dia mengaku mendapatkan email yang menyebutkan Apple akan mengubah nama iOS ke iPhoneOS dan iPhone menjadi Apple Phone.

"Tapi aku tidak mempercayai itu," kata Weinbach.

Pendapat Weinbach ada benarnya.

Rasanya tidak mungkin kalau Apple mengubah nama iPhone. Karena ini adalah merek kuat dan sudah terpatri di kepala semua orang di dunia ini.

Tapi perusahaan besutan Steve Jobs dan Steve Wozniak itu selalu membuat kejutan yang tidak terduga.

Ya kita tunggu saja saat perhelatan WWDC 2020 yang sebentar lagi dihelat. Kemungkinan di ajang itu diumumkan iOS berubah menjadi iPhoneOS.

Setujukah kamu iOS menjadi iPhoneOS dan iPhone menjadi Apple Phone? Tuliskan di kolom komentar ya...
Learn more »

Ini dia Nama-Nama Yang Digunakan Apple Untuk Sistem Operasi OS X Generasi Selanjutnya


Layaknya manusia, sistem operasi juga membutuhkan nama sebagai identitas yang memudahkan orang untuk mengenalinya. Dikutip dari MacRumors, Apple disebut sedang berupaya keras untuk mengamankan sejumlah nama yang akan digunakan untuk sistem operasi OS X mereka.
Menurut situs asalah Perancis Consomac, Apple mungkin akan mencomot sebagian dari nama sejumlah perusahaan dan bersiap mengajukan paten untuk nama-nama tersebut. Sejumlah nama yang menjadi target Apple antara lain Yosemite, Redwood, Mammoth, California, Big Sur, dan juga Pacific.
Dua dari nama-nama tersebut berasosiasi pada sejumlah perusahaan misalnya Yosemite Research LLC dan Coast Research LLC yang sama-sama mendaftarkan hak cipta mereka di California.
Keduanya didaftarkan pada 22 November 013 dan tidak terhubung atau memiliki hubungan dengan Apple, namun belum diketahui upaya hukum apa yang akan dilakukan perusahaan-perusahaan tersebut jika memang Apple menggunakan nama tersebut di sistem operasi OS X.
Rumor terkait OS X 10.10 sudah berkembang kendati menurut 9to5Mac tidak memiliki perbedaan yang mencolok jika dibandingkan dengan OS X Mavericks. Berbeda jika kita amati perubahaan di sistem operasi iOS, ada banyak hal baru di OS tersebut tapi tidak dengan OS X.
OS X 10.10 diprediksi akan memulai debut pada ajang WWDC tahun 014 ini dan akan mulai rilis pada bulan Juni mendatang.
Learn more »

Apple Buka Banyak Lowongan Kerja untuk Kantor Mereka di Jakarta


Apple Buka Banyak Lowongan Kerja untuk Kantor Mereka di Jakarta

Indonesia adalah India berikutnya bagi Apple. Bagaimana tidak? Dari informasi salah seorang yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, Apple saat ini sedang berupaya merekrut banyak sekali pegawai untuk mengisi posisi di Indonesia.

Tidak percaya? Simak saja screenshoot berikut ini :
Setelah melalukan kroscek, benar saja, pada laman Jobs di LinkedIn, Apple memang tengah membuka banyak sekali posisi untuk kantor mereka di Indonesia nantinya.
Tanggal publikasi listing pekerjaan itu sendiri relatif baru. Semuanya berkisar antara tanggal 14 April 014 sampai hari ini, tanggal 15 April 014. Paling awal adalah posisi untuk iPhone/iPad Regional Sales Manager (iRSM) Indonesia. Listing ini dipublikasikan tanggal 4 April 014.
Untuk posisi apa saja yang sedang dicari, akses tautan ini atau lihat screenshot di bawah ini:
Ketika mengakses lebih lanjut terkait cara mengirimkan lamaran kerja ke sana, secara otomatis, kamu akan dibawa ke laman pekerjaan di situs resmi Apple. Alih-alih kita masuk ke dalam laman resmi daftar pekerjaan untuk Apple Indonesia, kita malah terlempar ke laman pekerjaan regional US. Dari informasi di sana sendiri sepertinya bagi para pelamar yang terpilih, akan lebih dulu ditempatkan di Singapura.
Ironis, Apple belum mengaktifkan laman pekerjaan untuk regional khusus Indonesia. Hal ini membuat saya agak bertanya-tanya apa maksud Apple membuka rekrutmen lebih dulu melalui laman LinkedIn?
Mungkinkah Apple ingin melakukan rekrutmen ini secara diam-diam? Tidak tahu, namun yang pasti, tirai invasi Apple terhadap Indonesia mulai kelihatan.
Learn more »

Apple Rilis Iklan Lowongan Kerja untuk Membangun iWatch

Petunjuk soal kehadiran iWatch dengan berbagai fitur yang berhubungan dengan kesehatan, tampaknya bukan lagi isapan jempol belaka. Pasalnya, Apple baru-baru ini telah membuka sebuah lowongan kerja yang meminta para pelamarnya memiliki spesifikasi khusus. Salah satunya adalah kemampuan untuk mendesain sebuah riset berkaitan dengan cardiovascular dan tingkat pembakaran kalori tubuh.
Iklan lowongan kerja ini dirilis oleh Apple dengan judul User Studies Exercise Physiologist. Dari kabar yang Mashable rilis, seperti yang dikutip, Apple juga menyertakan syarat khusus untuk mendesain sebuah produk dan menguji/memvalidasi hasil riset yang telah mereka buat sebelumnya.
Dengan dirilisnya iklan lowongan kerja tersebut, sebagian pihak pun mulai menilai bahwa jam tangan cerdas buatan Apple akan segera masuk ke dalam tahap produksi, meski tidak dalam waktu dekat. Sebelumnya, Apple juga telah memperkerjakan Roy J.E.M Raymann, salah satu peneliti yang bekerja di Phillips Research, untuk memegang proyek iWatch.
Apple sendiri hingga saat ini masih belum memberikan komentar apapun terkait proyek iWatch ini. Salah satu rumor paling kuat adalah soal kehadiran fitur untuk bisa mendeteksi kondisi kesehatan sang pengguna iWatch di masa depan.
Learn more »

Lima Fakta Apple yang Jarang Diketahui


Apple, salah satu perusahan paling populer tahun ini, selalu menarik disimak kisahnya. Baik produknya, pendirinya hingga segala pernak-perniknya. Steve Jobs, pendiri Apple dikenal sebagai pribadi yang perfeksionis. Peluncuran produk Apple laiknya pertunjukan sulap yang penuh rahasia. Berikut ini lima fakta yang jarang diketahui publik, seperti dilansir news.com.au, Ahad, 29 Desember 2013.
1. Pendiri Apple ada tiga orang
Pada 1976, Steve Jobs, Steve Wozniak dan Ronald Wayne mendirikan Apple Computer. Wayne adalah pembuat logo Apple pertama. Dia juga menulis surat kontrak kerja sama mereka bertiga. Saat komputer Apple 1 dibuat, manualnya juga dia yang menyusun. Dia dianggap melakukan kesalahan terbesar dalam dunia bisnis, menjual 10 persen saham Apple, yang saat itu senilai US$ 800. Jumlah yang sama, kini nilainya US$ 35 miliar atau sekitar Rp 420 triliun.
2. Harga Produk Pertama
Apple 1, komputer produk pertama Apple, dibanderol dengan harga US$ 666,66. Angka ini memiliki konotasi jahat. Mereka tak menyadarinya. Alasan penentuan harga biar mudah mengetikkan angkanya.
3. Steve Wozniak masih tercatat sebagai pegawai Apple
Walau sudah hengkang pada 1987 dari perusahaan yang didirikannya, Wozniak ternyata masih tercatat sebagai pegawai Apple dan masih digaji. Dalam setahun, dia dibayar US$ 120 ribu atau sekitar Rp 1,45 miliar.
4. Putih bukan warna kesukaan Jobs
Steve Jobs awalnya tak suka dengan produk dengan warna dominan putih. Namun, Jonathan Ive, desainer asal Inggris, meyakinkannya bahwa warna yang dia pilih bukan putih, tetapi Moon Grey. Warna ini memang seperti abu-abu. Sejak berkuliah jurusan desain, Ive memang demen dengan warna ini.
5. Distribusi Lewat Udara
Apple mendistribusikan produknya ke semua pasar tidak memakai kapal atau kontainer. Mereka memilih menggunakan pesawat. Alasannya biar lebih cepat. Jarak penerbangan dari Cina ke US hanya 15 jam. Selain itu, guna menghindari produknya terkena risiko tenggelam atau dibajak. Maskapai paling banyak yang digunakan Apple adalah Cathay Pacific. Pilihan transportasi Apple ini tentu tak murah dan mempengaruhi harga produknya.
Learn more »