Feature news

Tampilkan postingan dengan label twitter desain. Tampilkan semua postingan

Twitter Rombak Tampilan Laman Explore Jadi Mirip TikTok

Twitter jadi media sosial kesekian yang meniru feed vertikal dengan layar penuh ala TikTok. Bukan di timeline utama, desain baru ini diterapkan Twitter di laman Explore.

 

"Kami sedang menguji coba halaman Explore yang dirombak dan lebih dipersonalisasi untuk memudahkan kalian bersantai, mencari minat baru, dan melihat apa yang terjadi," kata juru bicara Twitter, seperti dikutip dari TechCrunch.


 

Dengan desain baru ini, laman Explore di aplikasi Twitter akan terdiri dari dua tab yaitu 'For You' dan 'Trending'. 

 

Pengguna tetap bisa membalas, me-retweet, menyukai, atau membagikan informasi yang ditampilkan di feed baru ini.

 

[Gambas:Twitter]



Twitter belum memberikan informasi lebih lengkap tentang cara kerja tampilan baru ini. Tapi sepertinya pengguna cukup swipe untuk melihat konten baru, sama seperti di TikTok.

 

Twitter mengatakan tampilan ini merupakan cara baru untuk menampilkan konten yang sudah ada di Twitter dengan menonjolkan visualnya. 

 

Ini merupakan bagian dari upaya Twitter untuk meningkatkan rekomendasi yang lebih personal untuk pengguna.

 

Saat ini Twitter masih menguji coba tampilan baru laman Explore untuk pengguna Android dan iOS beberapa negara tertentu yang menggunakan Bahasa Inggris.


 

Ini bukan pertama kalinya Twitter meniru fitur media sosial lain untuk dibawa ke platform-nya. Sebelumnya mereka sudah meluncurkan fitur Spaces yang merupakan kloningan dari Clubhouse.

 

Media sosial berlogo burung ini juga sempat menghadirkan fitur Fleets yang mirip seperti Instagram Stories. Tapi fitur ini dimatikan hanya delapan bulan setelah diluncurkan.

Learn more »

Desain Baru Bikin Sakit Mata, Twitter Ubah Tampilan Lagi

Twitter belum lama ini menggulirkan desain baru di web dan aplikasi mobile-nya, serta font baru bernama Chirp. 

 

Tapi, tampilan ini justru tidak bertahan lama dan Twitter merombak kembali desainnya.

 

Seperti diketahui, perubahan desain baru Twitter meliputi tombol dan warna yang berkontras tinggi, latar belakang abu-abu yang lebih sedikit, garis pemisah yang lebih sedikit, dan font baru Chirp.

 

Perubahan desain ini dirancang untuk membuat konten jadi lebih menonjol dan lebih mudah diakses oleh semua pengguna. Sayangnya, perubahan desain tersebut bikim geram pengguna.

 

Begitu tampilan baru ini digulirkan, pengguna justru mengeluh karena desainnya membuat pusing dan sakit mata. 

 

Twitter kemudian mengumumkan akan mengubah kontras di semua tombolnya agar lebih enak dilihat.

 

Lewat akun Twitter Accessibility, media sosial berlogo burung itu mengatakan, perubahan ini diumumkan setelah pengguna mengeluhkan tampilan baru Twitter yang membuat pengguna dengan kepekaan sensorik merasa tidak nyaman. 

 

Twitter pun berjanji akan mendengarkan masukan pengguna.

 

Seorang pengguna Twitter @MxKelsieSkye mengatakan hilangnya garis pemisah dan tingginya kontras warna dan tombol membuat pengalaman scrolling Twitter menjadi tidak nyaman.

 

"Sebagai orang autis, menghilangkan garis dan beralih ke warna kontras tinggi membuat penggunaaan situs ini menjadi tidak nyaman sekarang," kata @MxKelsieSkye seperti dikutip dari Gizmodo.

 

"Selain itu, font-nya juga tampak bagus saat saya lihat dari dekat, tapi karena beberapa alasan font ini membuat penglihatan saya kabur setelah saya menggunakan situs ini dalam waktu lama. 

 

Saya harap ini hanya beta yang buruk," sambungnya.

 

Pengguna lain mengatakan mereka tidak bisa membaca font Chirp sama sekali dan tidak tahu harus melakukan apa saat ponselnya memperbarui aplikasi Twitter dengan desain baru. 

 

Sementara pengguna lainnya mengatakan mereka memiliki kondisi medis dan sekarang tidak bisa membaca cuitan di Twitter tanpa merasa pusing.

 

"Typeface baru ini memperburuk astigmatisme saya. Saya tidak bisa membaca tanpa merasa sakit kepala. 

 

Typeface sistem saya sudah dirancang untuk penglihatan saya," kata pengguna Twitter @_psot.

 

Pendiri Disabled List, Alex Haagaard mengatakan desain baru Twitter adalah contoh bahwa aksesibilitas bukan sesuatu yang cocok untuk semua orang. 

 

"Kontras tinggi terkenal TIDAK dapat diakses oleh banyak orang yang fotosensitif dan orang yang menderita sakit kronis," kata Haagaard di Twitter.


Menurut ahli, cara yang paling mudah untuk membuat situs atau aplikasi mudah diakses adalah dengan kustomisasi, misalnya memungkinkan pengguna mengubah kontras dan font sesuai kebutuhan mereka.

 

Dalam keterangan resminya kepada TechCrunch, Twitter mengatakan mereka sudah meminta masukan dari orang disabilitas dalam proses pembuatan desain baru ini.

 

"Namun, orang-orang memiliki preferensi dan kebutuhan yang berbeda dan kami akan terus mengikuti masukan dan memperbaiki pengalamannya. 

 

Kami menyadari kami bisa mendapat lebih banyak masukan di masa depan dan kami akan mengerjakannya," ucap Twitter.

 

 

Learn more »