Feature news

Tampilkan postingan dengan label india. Tampilkan semua postingan

India Kucurkan Rp 9 Triliun ke Samsung, Buat Apa?

Salah satu negara bagian terbesar di India, Uttar Pradesh telah mengkonfirmasi bahwa mereka akan memberikan insentif keuangan kepada Samsung senilai USD 654,36 juta atau sekitar Rp 9 triliun. 

Tujuannya agar perusahaan teknologi asal Korea Selatan ini mendirikan pabrik display di wilayah tersebut.

Dilansir dari Gizmochina, dalam pernyataannya negara bagian Uttar Pradesh mengatakan bahwa Samsung memindahkan pabriknya dari China ke India. 

Hal ini dinilai sebagai langkah yang bertujuan untuk memproyeksikan India sebagai pusat manufaktur.

Samsung akan mendapatkan 7 miliar rupee dalam bentuk keuntungan finansial untuk mendirikan pabrik display. 

Selain itu, pemerintah negara bagian juga telah memastikan bahwa Samsung akan mendapatkan pembebasan pajak yang terutang atas pengalihan lahan untuk pabrik tersebut.

Pabrik tersebut diperkirakan dapat beroperasi mulai tahun depan namun belum dipastikan kapan tepatnya. 

Setelah pabrik mulai beroperasi diharapkan dapat membuka 510 pekerjaan langsung ke warga lokal.

Perlu dicatat bahwa Samsung telah memiliki pabrik pembuatan ponsel tebesar di dunia yakni di Noida, India.

Perkembangan tersebut terjadi hanya beberapa bulan setelah pemerintah India menyetujui insentif keuangan sekitar USD 6,5 miliar untuk 16 negara untuk meningkatkan produksi smartphone dalam negeri.

Daftar perusahaan yang akan diuntungkan dari ini termasuk Samsung adalah pemasok Apple seperti Foxconn dan Wistron.

Saat ini banyak perusahaan telah melihat India sebagai negara yang potensial untuk menggantikan China dalam hal manufaktur. 

Selain Samsung, beberapa perusahaan lain yang memindahkan produksinya ke India termasuk Apple yang kni membuat beberapa produknya di India dan diperkirakan akan berkembang dalam beberapa bulan mendatang.

Learn more »

Lagi, Pengusaha India Jadi Miliarder Gara-Gara Corona

Pengusaha bidang kimia sekaligus keturunan klan pebisnis Sri Rham Group of Companies, Arun Bharat Ram (79) dinobatkan menjadi miliarder setelah saham perusahaannya naik di tengah pandemi Corona.

Kekayaannya bertambah menjadi USD 1,1 miliar ketika saham perusahaannya, SRF, naik 63 persen sejak 25 Maret lalu.

Ini tepatnya ketika New Delhi dan seantero India mengalami lockdown untuk menekan penyebaran virus.

Diketahui, perusahaan kelolaan Arun memproduksi bahan kimia untuk lemari pendingin dan bahan kimia mentah untuk pestisida dan farmasi.

Divisi yang lain memproduksi tekstil untuk keperluan industri, termasuk kain yang digunakan untuk pembuatan ban, conveyor belt dan kain terpal.

Selain itu, divisi bisnis yang lain juga memproduksi bahan kimia yang digunakan untuk membungkus makanan seperti cokelat, kue dan biskuit.

Berkat keseluruhan divisi, SRF mencatatkan pendapatan hingga USD 92 juta hingga akhir Maret 2019.

Nampaknya, para investor masih takut untuk bermain saham di perusahaan China karena negara ini menjadi yang pertama mengumumkan keberadaan kasus Corona, sehingga mereka akhirnya memutuskan pindah ke saham perusahaan India yang sama-sama murah dan dapat dijadikan alternatif.

Namun demikian, terdapat kecemasan yang turut menanti perusahaan ini.

"Setelah Covid-19 berlalu, saya yakin industri kimia India akan menunjukkan pertumbuhan signifikan.

Tapi tentu itu tergantung dengan kecepatan regulasi pemerintah dalam proses persetujuan investasi, kami harus memanfaatkan hal ini dengan baik," ujar Ashish Bharat Ram, anak Arun yang juga menjabat sebagai direktur manajer di SRF.

Arun Bharat Ram sendiri memulai karirnya pada 1967 di Delhi Cloth & General Mills Co. Ltd, perusahaan flagship (unggulan) keluarga Bharat Ram.

Dia mendirikan SRF tahun 1970 sebagai perusahaan produsen tali ban nilon.

Saat ini, perusahaan telah memiliki 13 pabrik pengolahan, salah satunya terletak di Thailand dan Afrika Selatan.
Learn more »

India Berambisi Jadi Nomor 1 Produsen Smartphone Dunia

Dengan lebih dari 200 unit manufaktur ponsel yang didirikan dalam lima tahun terakhir, India kini menjadi produsen ponsel terbesar kedua di dunia.

Pencapaian ini disampaikan Menteri Teknologi Informasi dan Elektronik India Ravi Shankar Prasad.

Pencapaian ini tentu saja berarti banyak mengantarkan India untuk bisa memenuhi ambisinya menjadi negara penghasil smartphone nomor 1 di dunia.

"Di bawah kepemimpinan PM @narendramodi, India telah menjelma menjadi pabrikan ponsel terbesar ke-2 di dunia.

Dalam 5 tahun terakhir, lebih dari 200 manufaktur ponsel didirikan.

#ThinkElectronicsThinkIndia," kata Prasad melalui cuitan di akun Twitternya.



Berdasarkan grafik yang dibagikan oleh sang menteri, India mengekspor 36 juta unit smartphone pada fiscal year 2020.

Angka ini bertumbuh jauh dibandingkan dengan fiscal year 2019 sebanyak 17 juta unit. Artinya, pertumbuhannya sebesar 111,76%.

"Sekarang adalah kesempatan bagi perusahaan-perusahaan untuk mempertimbangkan #India sebagai destinasi di sektor ESDM dan menjadi bagian dari #ElectronicManufacturing Hub terbesar di dunia. #ThinkElectronicsThinkIndia," tambah Prasad.

Dikutip dari Times Now, jika melihat India saat ini, tampaknya kerja keras negeri Bollywood tersebut agar negaranya tak sekadar jadi konsumen tampak membuahkan hasil.

Penting untuk dicatat, berbagai merek smartphone terlaris seperti Samsung, Realme, dan Xiaomi, berada di garis depan dalam pembuatan handset di India.

Bahkan, Apple saat ini sedang mempertimbangkan manufaktur perangkatnya secara lokal di negara tersebut.
Learn more »