Feature news

Tampilkan postingan dengan label consumer car. Tampilkan semua postingan

Mobil Ini Bakal Pakai Filter Kabin Penyaring Virus Corona

Masker N95 saat pandemi Virus Corona atau COVID-19 saat ini menjadi makin populer. Sebab, masker yang setidaknya mampu memfilter 95 persen partikel yang melayang di udara, sangat efektif mencegah penularan virus itu pada yang menggunakannya.

Dilansir dari Paultan, kemampuan masker itu dalam menyaring virus itu dalam waktu dekat bisa dirasakan pemilik mobil pabrikan Malaysia, Proton.

Setelah, pabrikan itu mengumumkan bahwa akan menggunakan filter kabin N95 untuk mobil sport utility vehicle (SUV) produksinya X70.

Filter N95 akan dipasang dalam X70 sebagai standar bawaan pabrik pada produksi terbarunya, Filter ini akan mengantikan peran sistem clean air loniser yang sebelumnya dipakai.

Penggunaan filter N95 pada Proton X70 ini akan menjadi yang pertama di industri di Malaysia.

Selain lebih membersihkan udara kabin, penggunaan filter ini dinilai menawarkan tambahan ketenangan bagi penggunanya selama wabah COVID-19 ini.

Kemudian, filter ini pun disebutkan bisa memberikan kenyamanan tambahan selama musim kabut yang sering terjadi di Malaysia.

Terlepas dari alasan kesehatan itu, langkah ini adalah bagian dari inisiatif Geely yang diumumkan pada bulan Februari. Sebagian saham Proton pun diketahui sudah dimiliki oleh perusahaan otomotif China itu.

Geely pun berencana semua kendaraan masa depan yang diproduksinya akan diinstal dengan Sistem Pemurnian Udara Cerdas G-Clean (IAPS). Sistem itu akan secara otomatis menyaring keluar partikel berbahaya.

IAPS memiliki filter karbon kimia aktif yang menyerap gas berbahaya seperti formaldehida saat memasuki kendaraan.

Termasuk, bau tak sedap dan polutan berbahaya yang berisiko mengganggu kesehatan penumpang.

Sistem ini juga termasuk generator ion negatif yang mensterilkan udara di dalam kendaraan, dan menghilangkan virus, bakteri, jamur dan jamur di udara.

Sistem ini memiliki tingkat penyaringan yang sama dengan sistem respirasi N95.
Learn more »

Mobil Murah Ini Bisa Mengambang di Air

Ajang pameran otomotif North America International Auto Show (NAIAS) 2015, yang tengah berlangsung di Detroit, Amerika Serikat, sepertinya menjadi ajang pembuktian bagi Lon Ballard, untuk memamerkan mobil listrik ciptaannya.

Dilansir Autoevolution, Selasa 13 Januari 2015, di perhelatan itu, insinyur asal Universitas Illinois, AS, tersebut memboyong mobil mungil tiga roda yang diberinama Spira4u.
Mobil itu, kini tengah menjalani produksi di Tiongkok. Negara itu dipilih, agar mobil ini dapat memiliki harga terjangkau alias murah.


Menurut Ballard, mobil eksentrik itu memiliki bobot yang ringan. Sebab, material yang dipakainya terdiri dari fiberglass, spon, dan busa bekas daur ulang. Bagian depan setebal delapan inci, sedangkan bagian samping setebal empat inci.


Karena menggunakan bahan spon dan busa, mobil itu memiliki karakter unik seperti halnya mobil amphibi. Ya, mengapung di air laiknya sebuah perahu. Namun, mobil ini tak bisa melesat kencang di permukaan air, lantaran tak ada perangkat baling-baling yang disematkan pada mobil tersebut.


"Untuk berjalan di atas permukaan air, Anda harus mendayungnya," ujar Ballard.

Spira4u ciptaan Ballard sedianya akan hadir dalam dua varian. Satu bermesin konvensional, satu lainnya bermotor listrik. Varian mesin konvensional menggunakan mesin sepeda motor buatan pabrikan Tiongkok berkapasitas 150cc dengan teknologi injeksi. Kapasitas tangkinya diklaim dapat muat sekira 9,5 liter.
Artinya, jika tangki diisi penuh, mobil ini akan sanggup menempuh jarak hingga 320 kilometer.
Varian kedua, menggunakan motor listrik 10 kW. Mobil dengan berat kosong 236 kilogram itu mampu melesat hingga 100 km/jam. Jika baterai listrik terisi penuh, mampu berjalan hingga 115 km.


Soal harga, untuk varian mesin konvensional, mobil ini dibanderol US$5 ribu, atau setara Rp61,4 juta. Sementara itu, varian mesin listrik dibanderol US$9 ribu, atau setara Rp110,7 juta.
Learn more »

BMW i3: Mobil Listrik Idaman Siap Rilis November 2013

BMW i3 segera meluncur November 2013 depan. Mobil listrik yang digarap selama enam tahun itu telah menjalani ujicoba mencapai jarak 32 juta kilometer. Dikutip dari MSN, kendaraan ini murni memakai tenaga listrik. Tenaga yang dihasilkan motor listriknya mencapai 170 horse power.

Untuk pasar Eropa, BMW i3 diisukan bakal dilepas dengan harga 30.680 poundsterling dan kemungkinan naik menjadi 33.830 poundsterling atau kurang lebih Rp 507 juta. Namun, mahalnya kendaraan ini dibayar dengan kemampuan yang mumpuni.
Soal akselerasi, mobil ini hanya memerlukan waktu 7,2 detik untuk dipacu dari kecepatan 0 sampai 100 kilometer per jam. Kemampuannya ini melebihi mobil MINI Cooper.

Cara kerja mesinnya memang sangat cepat. Persnelingnya hanya satu percepatan dan tidak perlu dinaikkan atau diturunkan demi mendapatkan kecepatan maksimal. Pengemudi tinggal menyalakan mesin dan langsung bisa dikayuh dengan kencang. 
Begitu pula jika ingin mengurangi kecepatan, pengemudi tingga melepaskan pedal gasnya. Sisitem pengereman seperti ini membuat BMW i3 jauh lebih kuat dibanding dengan mobil listrik lainnya. Jadi untuk mengoperasikan kendaraan, pengemudi tinggal melatih untuk bermain pedal gas dan rem akan bekerja secara otomatis begitu pedal gas dilepas pelan-pelan.

 Keuntungan lainnya, pada saat pengereman akan diikuti daya pengisian baterai yang bersumber dari energi kinetik pada roda.
Suara motor listriknya sangat tenang. BMW turut memasang peredam agar suara bising mesin bisa diminimalisasi. Getaran yang biasa terasa saat berkendara juga nyaris tidak terasa. Performa ini ditunjang oleh medan gaya magnet yang bekerja secara intens.

Untuk satu kali pengisian baterai secara penuh, BMW mengklaim mampu digunakan untuk melaju hingga 162 kilometer. Ini agak berbeda pada kebanyakan mobil listrik yang harus kembali diisi ulang setelah menempuh perjalanan kurang dari 80 kilometer. Di samping itu ada fitur Eco Pro dan Eco Pro+.

Fitur ini dapat menghemat pemakaian listrik pada penggunaan pendingin udara. Kabar baiknya, mobil masih bisa berjalan dengan performa prima sekali pun kekuatan baterai sudah di bawah 10 persen.

BMW i3 memiliki rival yang sama tangguh di lini mobil listrik. Di antara pesaing langsungnya adalah Nissan LEAF, Renault Zoe, Vauxhall Ampera, Chevrolet Volt, dan BMW 320d ED.
Learn more »