Feature news

Tampilkan postingan dengan label history ballon d'or. Tampilkan semua postingan

Ballon d'Or 2022 Pakai Format Baru, Messi-Ronaldo Bisa Gagal Menang

Lionel Messi atau Cristiano Ronaldo bisa saja gagal meraih Ballon d'Or 2022. Sebab format baru bakal dipakai untuk menentukan pemenangnya. Kok bisa?

 

Messi memenangi Ballon d'Or 2021 yang merupakan trofi ketujuh di ajang penghargaan itu, hanya cuma bisa didekati Ronaldo yang punya lima trofi. 

 

Terpilihnya Messi sempat mendapat sorotan.

 

Sebab, Messi gagal membawa Barcelona juara LaLiga dan Liga Champions, meski sukses merengkuh trofi Copa del Rey dan akhirnya meraih gelar juara bareng Timnas Argentina di Copa America.

 

Apalagi, Messi penampilannya merosot setelah memperkuat Paris Saint-Germain musim ini. 

 

Dia baru bikin tujuh gol dari 25 penampilan dan gagal melajukan klubnya di Liga Champions karena tersingkir di babak 16 besar.

 

Namun, bisa saja terjadi perdebatan ketika Messi nantinya tampil bagus bersama Argentina di Piala Dunia 2022 dan juga di paruh pertama musim depan. 

 

Bukan tak mungkin Ballon d'Or jatuh lagi ke tangannya.

 

Sayangnya, hal itu tidak mungkin terjadi karena France Football sebagai penggagas acara Ballon d'Or mengubah format award tersebut untuk edisi 2022. 

 

Majalah asal Prancis itu mengungkapkan tiga kriteria baru untuk menentukan pemenang.


 

Yang pertama adalah yang dinilai adalah performa sedari Agustus 2021 hingga Juli 2022 alias satu musim kompetisi penuh. Bukan lagi setahun kalender seperti yang sudah-sudah.

 

Itu artinya Messi dan Ronaldo kemungkinan besar bakal gagal menang. Sebab Piala Dunia 2022 di Qatar tidak akan masuk dalam hitungan dan cuma Piala Eropa Wanita 6-31 Juli yang masuk hitungan.

 

Piala Dunia 2022 akan masuk hitungan untuk Ballon d'Or 2023, sementara untuk pemenang edisi tahun ini rencananya diumumkan pada Oktober 2022.

 

Sementara yang kedua adalah voting akan difokuskan pada prestasi individu pemain, bukan lagi kolektif secara tim. 

 

Itu artinya jumlah gol, assist, atau penyelamatan seorang kiper bakal sangat menentukan. Ada juga aspek fair play yang diikutsertakan.

 

Yang terakhir, majalah France Football juga akan memangkas jumlah voter, yakni jurnalis dari 100 besar peringkat negara FIFA, bukan lagi 150 untuk kategori pria dan 50 besar dunia untuk kategori wanita.

 

Mulai tahun ini, Ambassador Ballon d'Or, Didier Drogba juga akan terlibat, serta pemilih dari edisi sebelumnya yang paling mendekati hasil akhir, yakni Truong Anh Ngoc, Gordon Watson, dan Karolina Hlavackova.

Learn more »

Kutukan Ballon d'Or di Piala Dunia

Semua pemain sepakbola profesional pasti memiliki mimpi untuk meraih Ballon d'Or. Penghargaan bola emas yang awalnya digagas oleh France Football itu banyak dianggap sebagai bukti kehebatan seorang pemain.

Banyak yang merasa Ballon d'Or adalah penghargaan untuk memilih pemain terbaik dunia. Karena itu, penghargaan ini nyaris selalu menimbulkan kontroversi.

Namuna da satu hal menarik mengenai Ballon d'Or. Para pemenang Ballon d'or tidak pernah bisa menjadi juara Piala Dunia tahun berikutnya. Yang banyak terjadi adalah sebaliknya; pemain yang bisa mengantarkan negaranya menjadi juara dunia terpilih mendapatkan Ballon d'Or.

Sejak pertama digelar pada 1956, Ballon d'Or seperti menjadi kutukan tersendiri bagi para pemain. Berikut adalah daftar 'kutukan' tersebut.

1961

Pemenang Ballon d'Or: Omar Sivori
Negara: Italia
Piala Dunia: Chile 1962
Performa Timnas: Fase Grup
Gol: 0
1965

Pemenang Ballon d'Or: Eusebio
Negara: Portugal
Piala Dunia: Inggris 1966
Performa Timnas: Semifinal
Gol: 9
1969

Pemenang Ballon d'Or: Gianni Rivera
Negara: Italia
Piala Dunia: Meksiko 1970
Performa Timnas: Partai Final
Gol: 2
1973

Pemenang Ballon d'Or: Johan Cruyff
Negara: Belanda
Piala Dunia: Jerman barat 1974
Performa Timnas: partai Final
Gol: 3
1977

Pemenang Ballon d'Or: Allan Simonssen
Negara: Denmark
Piala Dunia: Argentina 1978
Performa Timnas: Tidak lolos putaran final
Gol: 0
1981

Pemenang Ballon d'Or: Karl-Heinz Rummenigge
Negara: Jerman Barat
Piala Dunia: Spanyol 1982
Performa Timnas: Partai Final
Gol: 5
1985

Pemenang Ballon d'Or: Michel Platini
Negara: Prancis
Piala Dunia: Meksiko 1986
Performa Timnas: Semifinal
Gol: 2
1989

Pemenang Ballon d'Or: Marco van Basten
Negara: Belanda
Piala Dunia: Italia 1990
Performa Timnas: Fase Grup
Gol: 0 
1993

Pemenang Ballon d'Or: Roberto Baggio
Negara: Italia
Piala Dunia: Amerika Serikat 1994
Performa Timnas: Partai Final
Gol: 5
2001

Pemenang Ballon d'Or: Michael Owen
Negara: Inggris
Piala Dunia: Korea Selatan - Jepang 2002
Performa Timnas: Perempat Final
Gol: 2
2005

Pemenang Ballon d'Or: Ronaldinho
Negara: Brasil
Piala Dunia: Jerman 2006
Performa Timnas: Perempat Final
Gol: 0
2009

Pemenang Ballon d'Or: Lionel Messi
Negara: Argentina
Piala Dunia: Afrika Selatan 2010
Performa Timnas: Perempat Final
Gol: 0
2013

Pemenang Ballon d'Or: Cristiano Ronaldo
Negara: Portugal
Piala Dunia: Brasil 2014
Performa Timnas: -
Gol: -

Cristiano Ronaldo harus berusaha keras jika ingin mengakhiri kutukan Ballon d'Or ini. Jika melaihat mentalitas Ronaldo sejauh ini, semua halangan biasanya malah menjadi motivasi tersendiri baginya.

Selama ini Ronaldo sendiri mengatakan bahwa Portugal bukanlah favorit juara Piala Dunia. Patut ditunggu bagaimana performa CR7 di Brasil nanti.
1957

Pemenang Ballon d'Or: Alfredo Di Stefano
Negara: Spanyol*
Piala Dunia: Swedia 1958
Performa Timnas: Tidak lolos putaran final
Gol: 0**

*Alfredo Di Stefano berasal dari Argentina namun pernah membela timnas Argentina, Kolombia dan Spanyol.
**Jumlah gol di putaran final Piala Dunia
1997

Pemenang Ballon d'Or: Ronaldo
Negara: Brasil
Piala Dunia: Prancis 1998
Performa Timnas: Parai Final
Gol: 4
Learn more »

Peraih Ballon d'Or Dalam Satu Dekade Terakhir

Ballon d'Or diyakini menjadi sebuah penghargaan tertinggi bagi pemain sepakbola sejagat. Setiap tahunnya selalu muncul kisah dibalik ajang penganugerahan gelar pemain terbaik ini.

Digelar sejak 1956, saat ini ada tiga kandidat kuat peraih gelar Ballon d'Or. Yakni Lionel MessiCristiano Ronaldo, dan Franck Ribery. Dan tak ada salahnya jika kita bergerak mundur untuk melihat siapakah para pemain yang pernah mendapatkan gelar Ballon d'Or.

Berikut para pemain peraih gelar Ballon d'Or dalam satu dekade terakhir.

Fabio Cannavaro (2006)

Tak dapat dipungkiri bahwa Cannavaro adalah salah satu bek terbaik yang dimiliki Italia. Bersama Juventus, Cannavaro sukses mempersembahkan gelar scudetto musim 2005-2006. Selain itu, ia juga mengantarkan Azzurri meraih gelar juara Piala Dunia 2006.
Kaka (2007)

Nama yang satu ini adalah bintang lain yang berasal dari Brasil selain Ronaldinho. Kaka, terpilih menjadi peraih gelar Ballon d'Or setelah mengantarkan AC Milan meraih trofi Liga Champions. Ia juga mencatatkan namanya sebagai top scorer di ajang yang sama.
Lionel Messi (2009-2012)

Alasan kenapa Ronaldo hanya satu kali meraih gelar Ballon d'Or ada di nama yang satu ini. Lionel Messi sukses menjadi pemegang gelar tersebut selama empat tahun berturut-turut. Hebatnya, dominasi tersebut diraih setelah menggantikan Ronaldo yang meraih gelar yang sama di tahun 2008 silam.
Pavel Nedved (2003)

Nedved menjadi pemain kedua dari negaranya yang pernah meraih gelar prestisius ini. Setelah sebelumnya Josef Masopust menggondol gelar Ballon d'Or di tahun 1962.
Di tahun 2003, Nedved sukses mengungguli dua pesaingnya, Paolo Maldini dan Thierry Henry.
Ronaldinho (2005)

Pencapaian Ronaldinho di tahun ini sangatlah sempurna. Tidak hanya menggondol gelar Ballon d'Or, ia juga mengantarkan Barcelona meraih treble winners di musim 2005-2006.
Cristiano Ronaldo (2008)

Cukup mengejutkan memang jika melihat torehan Ronaldo di Ballon d'Or. Ia baru mendapatkan gelar tersebut satu kali. Yaitu ketika masih membela Manchester United. Menjadi top scorer EPL di musim 2007-2008, Ronaldo mengantarkan Setan Merah meraih double dengan merebut gelar domestik dan Liga Champions.
Andriy Shevchenko (2004)

Mantan penyerang Milan ini mengakhiri musim 2003-2004 menjadi top scorer Serie A dengan torehan 24 gol dari 32 pertandingannya. Pencapaian tersebut cukup sukses mengantarkan Shevchenko meraih gelar Ballon d'Or di tahun tersebut.
Learn more »

Rekap Pemenang dan Komentarnya di Gala Ballon d'Or

Gala Ballon d'Or memunculkan beberapa nama yang sudah menjadi pemenang. Tentu sebagian besar dari mereka merasa bahagia dengan penghargaan dari FIFA itu.

Ada hasil yang sudah bisa diduga sebelumnya, sebagian lagi merupakan kejutan. Berbagai reaksi pun bermunculan.

Namun yang paling menarik tentu saja adalah ucapan para pemenang ketika mendapatkan penghargaan masing-masing. Pele dan Cristiano Ronaldo begitu emosional sehingga tak mampu menahan tangis.

Sebagian lagi nampak bahagia dan, seperti biasa, berterima kasih kepada orang-orang terdekat mereka. Berikut kami sajikan rekap para pemenang dan komentarnya dalam gala Ballon d'Or 2013.

FIFA/FIFPro World Xl

Pemenang
Kiper: Manuel Neuer
Bek: Phillip Lahm, Sergio Ramos, Thiago Silva, Dani Alves
Gelandang: Iniesta, Xavi, Franck Ribery
Penyerang: Cristiano Ronaldo, Zlatan Ibrahimovic, Lionel Messi
Fair Play Award

Pemenang: Federasi Sepakbola Afghanistan

Federasi Sepakbola Afghanistan dianggap berhasil membangun sepakbola mereka meski dihadapkan pada tantangan berat. Perang yang berkecamuk dan kisruh dalam negeri tak membuat Federasi Sepakbola Afghanistan mengendurkan usaha mereka untuk menjadi lebih maju.
FIFA Women's World Player of the Year

Pemenang: Nadine Angerer

Komentar di Panggung:
Tak ada yang bisa mendapatkan sukses seperti ini sendirian. Saya harus berterima kasih kepada rekan-rekan saya dan para pelatih kiper. Mereka mengembangkan saya ke level yang tak pernah saya pikirkan sebelumnya.

Saya juga harus berterima kasih kepada orang-orang dekat saya. Saya punya keluarga hebat yang selalu mendukung saya selama bertahun-tahun. Teman-teman saya juga terus memberikan dukungan. Terima kasih semuanya.
FIFA World Coach of the Year - Men

Pemenang: Jupp Heynckes - Bayern Munich (Pensiun)

Komentar di Panggung:
Saya sangat berterima kasih karena mendapatkan penghargaan ini hari ini. Bisa mendapatkan penghargaan ini pada ujung karier memiliki makna yang besar. Saya mendapatkannya bukan karena hasil kerja sendiri, seluruh tim dan orang-orang yang bekerja bersama saya juga luar biasa.

Kami diberkati dengan para pemain kelas dunia yang tampil menakjubkan. Staf pelatih juga berperan besar. Saya ingin berterima kasih kepada semua orang yang membantu terbentuknya tim Bayern yang luar biasa.
FIFA World Coach of the Year - Women

Pemenang: Silvia Neid - Pelatih Timnas Wanita Jerman

Komentar di Panggung:
Rasanya sangat menakjubkan bisa memenangkan penghargaan ini. Ada banyak orang yang bekerja keras di belakang layar untuk saya. Para pemain saya luar biasa, demikian juga para staf. tanpa bantuan mereka, saya tak akan berdiri di sini hari ini.

Saya merasa terberkati karena bekerja bersama para talenta hebat selama 12 bulan terakhir. Penghargaan ini adalah hadiah hebat bagi saya dan juga bagi sepakbola wanita Jerman.
FIFA Ballon d'Or Prix d'Honour

Pemenang: Pele
Award ini diberikan karena Pele tidak bisa mendapatkan Ballon d'Or semasa masih aktif bermain. Saat Pele masih bermain, Ballon d'Or hanya diberikan kepada pemain Eropa.

Komentar di Panggung:
Saya sudah berjanji kepada keluarga saya untuk tidak menangis. Tapi saya orang yang emosional. Yang pertama saya ingin berterima kasih kepada Tuhan yang memberkati saya dengan waktu bermain yang cukup lama.

Tentu saya tidak bermain sendiri. Ketika saya bicara soal teman, orang-orang mengira saya hanya bicara tentang para pemain lain. Mereka lupa soal orang-orang yang membersihkan sepatu atau para masseur. Saya menghormati orang-orang baik di sekitar saya. Saya ingin berbagi trofi ini bersama mereka.
FIFA President Award

Pemenang: Jacques Rogge (Ketua Komite Olimpiade Internasional - IOC)

Komentar di Panggung
Saya ingin berterima kasih kepada Presiden FIFA Sepp Blatter dan keluarga sepakbola karena memberikan saya penghargaan prestisius ini. Penghargaan ini membuat saya sangat bangga dan berterima kasih.

Saya berdoa untuk kesuksesan dua event besar tahun ini; Olimpiade Musim Dingin di Socchi dan Piala Dunia di Brasil. Saya yakin dua gelaran itu akan berakhir sukses.
FIFA Men's World Player of the Year

Pemenang: Cristiano Ronaldo

Komentar di Panggung:
Yang pertama, saya harus mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan saya di klub dan timnas. Tanpa mereka, penghargaan ini tak mungkin saya dapat. Saya sangat bahagia karena sulit untuk bisa mendapatkan penghargaan ini.

Saya harus berterima kasih kepada semua orang yang dekat dengan saya. Kekasih saya, teman-teman saya, anak saya... Ini adalah momen yang emosional. Saya hanya bisa bilang terima kasih kepada kalian semua.
 
FIFA Puskas Award

Pemenang: Zlatan Ibrahimovic (Swedia)

Komentar di Panggung:
Saya sangat bangga bisa berada di sini malam ini. Saya juga ingin memberikan selamat kepada para nominator lainnya. Semoga beruntung kepada kalian yang menunggu hasil award yang lebih besar nanti (Ballon d'Or). Saya ingin berterima kasih kepada semua orang yang telah memilih saya.
Learn more »

Jupp Heynckes Pelatih Terbaik Dunia 2013 Kalahkan Ferguson & Klopp!


Jupp Heynckes menyabet penghargaan pelatih terbaik dunia 2013 versi FIFA. Mantan pelatih Bayern Munchen yang membuat timnya meraih treble musim lalu ini, sukses mengalahkan dua pesaing terdekatnya. Yaitu, Sir Alex Ferguson, eks manajer Manchester United yang pensiun pada musim panas lalu; dan seorang Juergen Klopp (Borusia Dortmund).
Prestasi Jupp Heynckes memang tidak tanggung-tanggung. Di tahun terakhir karier kepelatihannya, pelatih asal Jerman yang sudah melanglang ke berbagai klub ini, membuat Bayern Munchen memantapkan diri sebagai tim terbaik.
Tidak hanya memberikan gelar juara di level domestik: Bundesliga dan DFB-Pokal, Heynckes juga membuat Bayern Munich menghapus memori buruk selalu kandas di final Liga Champions pada tahun 2010 dan 2012. Tahun lalu, ia membawa Bayern menaklukkan Dortmund 2-1 di partai puncak.
Berbicara ketika memperoleh trofi Pelatih Terbaik Dunia, Heynckes tak bisa menyembunyikan kegembiraan. Katanya, “Saya sangat bersyukur bisa berada di sini untuk memperoleh penghargaan ini.”
“Trofi ini demikian berarti bagi saya karena hadir tepat setelah saya pensiun sebagai pelatih. Normalnya, dalam olahraga tim seperti sepakbola, sulit untuk mendapatkan dua hal ini sekaligus. Gelar ini adalah milik Bayern Munchen, semua orang yang bekerja dengan saya sepanjang periode lalu.”
“Kami dianugerahi dengan pemain berkelas dunia. Mereka juga menampilkan performa menakjubkan. Staf pelatih pun, menunjukkan bobot kualitas mereka. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang sudah bersatu padu dan membantu saya membentuk Bayern sebagai tim pemenang.”
“Mungkin 10 tahun lalu, saya tidak pernah bermimpi mendapakan gelar pelatih terbaik dunia. Saya bahagia bisa mencapai titik ini. Terima kasih,” pungkas Heynckes.
Learn more »