Feature news

Tampilkan postingan dengan label artis indonesia. Tampilkan semua postingan

Potret Toko Milik H Faisal di Tanah Abang, Disebut Juragan Kain

Haji Faisal, ayah mendiang Febri Ardiansyah atau Bibi kini tengah menjadi sorotan. 

 

H. Faisal kerap kali diwawancarai awak media perihal hak perwalian Gala Sky usai sang putra dan menantu meninggal dunia pada 4 November 2021 lalu. Tak heran jika wajahnya wara-wiri di layar kaca.

 

Sebelum banyak dikenal seperti saat ini, kedua orang tua Bibi ini memang jarang disorot lantaran bukan dari kalangan artis. H. Faisal dan istrinya, Dewi, merupakan seorang pengusaha tekstil.

 

H. Faisal memiliki toko kain yang berada di Tanah Abang. 

 

Toko milik keluarga kakek Gala Sky tersebut bernama Kanakat yang alamatnya berada di Blok F lantai 1 Los BKS No.109-110-111 Tanah Abang.

 

Toko ini menjadi salahs atu sumber kekayaan milik H. Faisal dan keluarga. 

 

Berikut ini potret toko kain milik H. Faisal yang dirangkum dari berbagai sumber.

 

Semasa hidupnya, Bibi kerap membantu ayahnya mengelola toko ini hingga mampu bisnis fashion sendiri.





Lewat Instagram istri Haji Faisal, Dewi, ia kerap mengunggah potret toko ini dan mempromosikannya.


Toko yang bernama bernama Kanakat ini berada di Blok F lantai 1 Los BKS No.109-110-111 Tanah Abang.


 

Learn more »

Ubah Warna Mobil seperti Rachel Vennya, Ini Syarat Urus STNK Biar Sah

Rachel Vennya menggunakan Toyota Alphard dengan warna yang berbeda.

 

Awalnya, Rachel Vennya menggunakan Toyota Alphard dengan nomor polisi B-139-RFS berwarna hitam.

 

Hari ini, Rachel Vennya memakai Alphard dengan nopol yang sama tapi warna putih.


Sebelumnya, Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo mengatakan ada ketidaksesuaian antara data STNK dengan kendaraan Alphard hitam Rachel Vennya. 



Sambodo menyebutkan, pelat nomor B-139-RFS terdata sebagai Toyota Alphard berwarna putih.


 

"Saudari Rachel telah mengakui perubahan warna kendaraan Toyota Alphard B-139-RFS yang tidak sesuai dengan STNK," kata Kasubdit Gakkun Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Argo Yuwono, saat konferensi pers di Ditlantas Polda Metro Jaya.


Kepada polisi, Rachel Vennya beralasan agar cat mobil putihnya tidak rusak.


Selain itu, saat awal membeli mobil tersebut ia ingin mobil berwarna hitam namun di show room tidak ada.


"Alasan Rachel melapisi body mobil dengan warna hitam karena pada saat membeli mobil di showroom Toyota adanya warna putih metalik, sehingga Rachel membeli mobil tersebut dan selanjutnya warna tersebut diubah menjadi hitam doff dengan cara dilapisi sticker agar cat mobil tetap terjaga dengan bagus," papar Argo Yuwono.


Akibat ketidaksesuaian data antara STNK dan warna kendaraan, Rachel Vennya akhirnya ditilang dengan denda Rp 500.000.


Rachel Vennya dikenakan sanksi tilang sesuai pasal 288 ayat 1 Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.


Kini, Alphard milik Rachel Vennya disita sementara oleh polisi. Mobil tersebut disita untuk menjadi barang bukti pihak kepolisian.


"Dan selanjutnya dilakukan penyitaan berupa 1 unit kendaraan Toyota Alphard B 139 RFS," kata Argo Yuwono.


Jika ingin mengganti warna kendaraan seperti yang dilakukan Rachel Vennya, sebaiknya pemilik mobil segera melakukan perubahan identitas kendaraan.


Syarat mengubah data kendaraan tertuang dalam Peraturan Polri No. 7 Tahun 2021 tentang Registrasi dan Identifikasi Kendaraan Bermotor.


Tertuang dalam pasal 25 Perpol No. 7 Tahun 2021, syarat mengubah data BPKB atas dasar perubahan warna kendaraan bermotor antara lain:


a. mengisi formulir permohonan;
 

b. melampirkan beberapa berkas seperti:

 

1. tanda bukti identitas;
 

2. surat kuasa bermeterai cukup dan fotokopi kartu tanda penduduk yang diberi kuasa bagi yang diwakilkan;
 

3. BPKB;
 

4. STNK;
 

5. rekomendasi dari unit pelaksana Regident untuk perubahan warna Ranmor;
 

6. surat keterangan dari bengkel umum yang melaksanakan perubahan warna Ranmor yang disertai TDP/NIB, SIUP, nomor pokok wajib pajak dan surat keterangan domisili; dan
 

7. hasil Cek Fisik Ranmor.

Sementara dalam pasal 54 Perpol No. 7 Tahun 2021, syarat perubahan data STNK atas dasar perubahan warna kendaraan bermotor meliputi:
 

a. mengisi formulir permohonan;
 

b. melampirkan berkas seperti:

 

1. tanda bukti identitas;
 

2. surat kuasa bermeterai cukup dan fotokopi Kartu Tanda Penduduk yang diberi kuasa bagi yang diwakilkan;
 

3. STNK;
 

4. rekomendasi dari unit pelaksana Regident untuk perubahan warna Ranmor;
 

5. surat keterangan dari bengkel umum yang melaksanakan perubahan warna Ranmor yang disertai TDP/NIB, SIUP, Nomor Pokok Wajib Pajak dan surat keterangan domisili;
 

6. hasil Cek Fisik Ranmor; dan
 

7. Tanda bukti pendaftaran BPKB.

Learn more »

Coki Pardede Suntik Sabu Lewat Anus, Biar Apa?

Polisi menyebut Coki Pardede mengonsumsi sabu dengan menyuntikkannya ke anal. Dikatakan polisi, cara tersebut merupakan teknik baru yang populer di luar negeri.

 

"Memang setahu kita sabu itu dibakar dan diisap. Ini teknik baru kata Saudara RP, yang disertai kepada penyidik dia ini lebih cepat prosesnya daripada diisap," kata Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Deonijiu De Fatima kepada wartawan di kantornya, Tangerang.


Dari kacamata sains, apakah ada pengaruh pemakaian sabu lewat anus? Kami pun menghubungi Peneliti dr Hari Nugroho peneliti dari Institute of Mental Health Addiction and Neurosience (IMAN).

 

Menurutnya, memang cara pemakaian sabu yang disuntik sudah 'umum' di kalangan mereka yang berkecimpung di dunia adiksi. Ia pun kerap menemukan pasien yang melakukan cara yang sama.

 

"Iya memang salah satu cara pake sabu itu selain dihisap pake bong, ditelan, disuntik, juga lewat anus. Istilahnya booty bumping. Biasa di kalangan gay kalau di luar negeri," kata dr Hari.

 

Secara sains, memang penggunaan obat-obatan lewat anus, dalam hal ini lewat bagian yang disebut rektum, terbukti bisa menyerap obat lebih cepat. Ini dikarenakan banyak pembuluh darah di sana.

 

Misal pada pasien anak yang kejang dan butuh pertolongan cepat, dokter bisa memberi obat golongan benzodiazepine lewat rectal. 

 

Kasus lain ketika seseorang mengalami panas tinggi dengan memberikan obat paracetamol lewat rectum.

 

Menurut dr Hari, di luar negeri pengguna dengan metode ini kebanyakan adalah gay dan hal semacam itu digunakan bisa dilakukan untuk meningkatkan pengalaman seksual. 

 

Selain sabu (methamphetamine) narkoba yang sering dipakai lewat rektal adalah GHB dan GBL.

 

"Kalau masih inget kasus di Inggris yang mahasiswa Indonesia melakukan kejahatan seksual, nah yang dipake G drugs (GHB dan GBL) itu," tandasnya.


Praktik memakai narkoba dengan cara ini bisa menyebabkan iritasi atau rasa sakit. Risiko lainnya yang mengintai bisa merobek jaringan internal anus. 

 

San Francisco AIDS Foundation and Tweaker, menyebut hal ini bisa disertai dengan pendarahan. 

 

Akibatnya, ada risiko tertular infeksi, seperti HIV, hepatitis C, dan limfogranuloma venereum terkait klamidia.

 

Apapun masalah yang sedang kamu hadapi, jangan lari ke narkoba ya

 

Ayo hidup sehat dan say no to drugs!

Learn more »

The Sacred Riana nama asli Marie Antoinette Riana Graharani atau Riana Antoinette




Learn more »

rama fitri hardi



 

Learn more »

Makin Berkelas, Intip 8 Gaya Fashion Ayang Kahiyang

Sebagai anak Presiden Republik Indonesia, kehidupan Ayang Kahiyang kerap disorot publik. 

Mulai dari kehidupan keluarga kecilnya hingga gaya berpakaiannya. 

Kahiyang yang dikenal suka berpenampilan simpel ini semaki hari semakin memperlihatkan selera fashionnya yang berkelas, seperti pada penampilan-penampilan berikut ini.










 

Learn more »

Hadi Pranoto Salah Data Soal Baja, Ini 10 Fakta Ilmiahnya


Hadi Pranoto dan musisi Anji dalam video kontroversialnya, dikritik karena banyak salah data dari soal COVID-19 sampai titik leleh baja.

Mungkin mereka perlu tahu fakta-fakta ilmiah soal baja.

Video percakapan antara Erdian Aji Prihartanto atau Anji dengan Hadi Pranoto yang mengklaim sebagai pakar mikrobiologi, sempat viral lalu menghilang dari Youtube.

Selain klaim soal penemuan obat COVID-19, ada lagi kesalahan fakta soal baja.

Hadi Pranoto menyebut titik leleh baja pada temperatur 350 derajat celcius. Ucapan ini dikritik banyak orang karena ngawur.

Nyatanya mungkin bukan cuma Hadi Pranoto, tapi masih banyak orang belum tahu sifat-sifat ilmiah pada baja dan karakter uniknya.

Banyak website perusahaan-perusahaan baja di dunia punya halaman serba-serbi ilmiah tentang logam yang populer ini seperti dihimpun dari berbagai sumber.


Inilah 10 fakta ilmiah tentang baja:

 

1. Baja tidak ada dalam tabel periodik kimia


Masih ingat pelajaran kimia? Tahukah kamu, kalau baja tidak ada dalam daftar tabel periodik itu. Jadi logam apakah ini? Menurut Ensiklopedia Britannica, baja adalah campuran 98% besi dan 2% karbon yang justru bukan logam.

 

2. Sejarah penggunaan baja


Baja sudah ditemukan arkeolog tahun 1800 SM. Namun penggunaannya diperkirakan mulai tahun 326 SM. Bangsa yang diduga pertama kali menggunakan baja adalah India.

 

3. Cara membuat baja


Pada awalnya, baja dibuat dengan cara menambang bijih besi langsung dari Bumi.

Ini kemudian dilebur dalam tanur tinggi di mana kotoran dikeluarkan dan karbon ditambahkan. Kotoran yang dibuang adalah silika, fosfor, dan belerang.

Pengotor ini harus dihilangkan karena bersama-sama mereka melemahkan senyawa baja.

Kotoran dibuang dengan dua cara yaitu Basic Oxygen Furnace (tanur ditiup oksigen) atau Electric Arc Furnace (tanur listrik tegangan tinggi).

 

4. Suhu leleh baja


The Engineering ToolBox mencatat data melting temperatur atau suhu leleh setiap jenis logam adalah berbeda-beda. Baja karbon meleleh pada suhu 1.425-1.540 derajat celcius.

Sedangkan baja stainless meleleh pada suhu 1.510 derajat celcius. Jadi bukan 350 derajat Celcius seperti kata Hadi Pranoto.

5. Logam yang paling banyak didaur ulang di Bumi


Baja adalah logam yang paling banyak didaur ulang di planet Bumi.

Studi dari The American Iron and Steel Institute memperkirakan 88 persen baja di dunia didaur ulang.

Setiap daur ulang 1 ton baja menghemat 2.500 pound biji besi, 1.400 pound batu bara dan 120 pound batu kapur.

 

6. Baja 1.000 kali lebih kuat dari besi


Baja 1.000 kali lebih kuat dari besi. Ketika baja di daur ulang, hasilnya akan tetap kuat seperti sebelumnya. Baja akan makin kuat jika dibuat dengan teknik galvanis, menambah lapisan pelindung dari karat.

 

7. Bahan baku penting untuk pencakar langit dan teknologi terbarukan


Baja pertama kali dibuat untuk material gedung pencakar langit tahun 1884 di Home Insurance Building, Chicago, AS.

Sejak saat itu semua gedung pencakar langit sampai sekarang memakai baja untuk tulang bangunannya.

Baja juga menjadi material penting untuk teknologi terbarukan. Turbin angin, panel surya, tenaga hidro, semua membutuhkan material baja.

 

8. Industri baja terbesar setelah migas


Industri baja terbesar kedua setelah migas dengan nilai USD 900 miliar. Industri baja mempekerjakan 2 juta orang di seluruh dunia. Hasil produksinya dipakai untuk otomotif, transportasi, infrastruktur, pengemasan, mesin, energi dan tentu saja konstruksi.

 

9. Keunikan Eiffel dan Golden Gate yang dibuat pakai baja


Menara Eiffel dan Jembatan Golden Gate adalah landmark dunia yang dibuat pakai baja. Masing-masing ada keunikannya.

Tahukah kamu, Menara Eiffel 6 inchi lebih tinggi pada musim panas, karena bajanya memuai. Sedangkan Jembatan Golden Gate 4-8 kali lebih ringan dari pada dibikin dengan beton.

 

10. Ada 4 jenis baja


Baja sekilas tampak sama, namun sebenarnya ada 4 jenis.

Pertama ada baja karbon. ini adalah besi ditambah karbon, mangan, silikon dan tembaga.

Kedua ada baja campuran (alloy) ini adalah besi ditambah alumunium, chromium, tembaga, mangan, nikel, silikon dan titanium.

Ini adalah baja untuk onderdil kendaraan, pipa dan generator.

Ketiga adalah baja stainless yang merupakan besi yang karbonnya dikurangi dan chromiumnya ditambah 10-20 persen.

Penggunaannya paling banyak untuk perkakas dapur dan alat makan.

Terakhir ada baja perkakas, yang campuran besi, cobalt, molybdenum, tungsten dan vanadium. Penggunaannya untuk alat perbengkelan dan pertukangan.
Learn more »