Kehadiran printer 3D tentunya secara tidak langsung telah memberikan kita sejumlah kemudahan. Bayangkan saja, printer modern ini mampu membuat sebuah casing untuk smartphone hingga mencetak sepasang sepatu yang bisa digunakan sehari-hari. Namun apakah sebuah printer 3D bisa digunakan untuk membangun sebuah rumah?

Para arsitek asal Belanda mencoba untuk menjawab pertanyaan barusan dan hasilnya adalah cukup mengagumkan. Seperti yang dikutip dari Cnet, sebuah perusahaan arsitektur bernama Dus berhasil membangun rumah-rumah dari perangkat-perangkat printer 3D.

Printer yang digunakan pun tidaklah sembarangan. Para arsitek ini menggunakan printer 3D dari Kamer Maker. Nama dari printer itu tersebut memiliki makna “pembuat kamar”. Sesuai dengan namanya, printer ini mampu membangun kamar-kamar yang nantinya bisa disatukan, sehingga akan menjadi sebuah rumah yang utuh.

Teknologi ini sendiri dipandang sangat perlu untuk dikembangkan, mengingat pertambahan penduduk dunia yang semakin tinggi. “Kita butuh teknik baru untuk menghadapi tingkat pertumbuhan megacities. Sebuah printer 3D bisa disebut sebagai teknik yang terbaik,” ungkap Hans Vermeulen, co-founder dari perusahaan Dus.

Bila anda penasaran dengan teknik pembangunan menggunakan printer 3D ini, maka kalian harus datang langsung ke Belanda dan membayar uang senilai 2,50 euro, atau sekitar Rp 40 ribu, untuk bisa masuk ke dalam situs pembangunan. Prosesnya sendiri disebut akan memakan waktu sekitar 3 tahunan.

Learn more »

Pengunjung Consumer Electronics Show (CES) 2014 di Las Vegas, Amerika Serikat, tiba-tiba dikejutkan oleh sebuah monster dan ikan paus yang keluar dari layar yang terpasang di booth milik Intel. Keriuhan pun terjadi di pameran teknologi terbesar tersebut.

Tak berhenti sampai di situ, sejumlah orang yang memegang laptop dan tablet mengangkat perangkatnya tinggi-tinggi. Lalu yang terjadi di luar dugaan, kelompok makhluk raksasa tersebut berhasil 'ditangkap' dengan tablet.

"Inilah inovasi software dan hardware terbaru kami yang disebut teknologi RealSense. Ini merupakan gabungan antara kamera 3D, 2D dan Augumented Reality. Inilah inovasi masa depan," ujar pihak Intel di panggung CES 2014, kepada sejumlah pengujung.

Laptop dan tablet yang berhasil ‘menangkap’ monster yang keluar tersebut, tak cuma dikurung di dalam perangkat. Karena pengguna bisa memanfaatkannya seperti mencubitnya, menggesernya atau lain sebagainya.



"Dengan inovasi teknologi RealSense yang kami bawa. Intel ingin memberikan pengalaman yang baru dan mengubah cara orang nantinya dalam berkolaborasi melalui bekerja seperti video conference, belajar di kelas dan lain sebagainya,” sebut pihak Intel.

Saat ini, Intel juga baru saja mengumumkan Kamera RealSense 3D sebagai lini keluarga pertama dari teknologi RealSense 3D ini. Dengan kamera in augumented reality, teknologi 3D dan 2D bisa digabungkan menjadi satu.

Nantinya, kamera ini akan terintegrasikan dengan sejumlah produk milik mitra Intel seperti di laptop, tablet, dan lain sebagainya.

Dari sisi industri pun ini akan sangat membantu, karena dapat memberikan sentuhan pengalaman yang lain terhadap menggunakan teknologi AR dan inovasi layar 3D.

Masih penasaran? Saksikan video keynote CEO Intel Brian Krzanich di panggung CES 2014. Tepatnya di menit ke-50 yang memperlihatkan bagaimana ikan paus terbang di atas para audiens.

https://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=8OESZ5uWf2M

Learn more »