WhatsApp sedang
dirundung persoalan yang memicu kontroversi untuk berbagi data pengguna
dengan Facebook, meski kebijakan tersebut saat ini ditunda.
Banyak yang
mengincar layanan pesan instan lainnya untuk beralih, salah satu aplikasi Signal.
Di
era digital seperti sekarang, penggunaan internet sudah bagian dari
gaya hidup, termasuk juga komunikasi yang dibangun lewat aplikasi pesan.
Nah, bagi kalian yang mau bermigrasi, ada baiknya menengok apa itu Signal dan keunggulan yang dimilikinya.
Signal
sendiri didirikan oleh Brian Acton yang notabene adalah pendiri
WhatsApp bersama Jan Koum. Acton membuat Signal sebagai alternatif lain
dari WhatsApp.
Disebutkan bahwa Signal menawarkan layanan chatting yang diklaim dapat melindungi data pengguna, di mana itu yang jadi masalah WhatsApp saat ini dengan kebijakan baru berbagi data dengan Facebook.
Aplikasi Signal
memiliki kebijakan privasi tidak mengumpulkan beragam jenis data
pengguna.
Salah satu alasan mereka tidak mengumpulkan data, yaitu karena
aplikasi ini dikelola oleh organisasi nirlaba sehingga tidak ada
tuntutan mendapatkan iklan.
Aplikasi ini menawarkan enkripsi
end-to-end secara default untuk semua percakapan.
Dengan pengamanan
tersebut hanya sesama anggota chat baik chat pribadi maupun chat grup
yang memiliki kunci enkripsi dan dekripsi untuk melihat isi chat yang
mereka lakukan dan tidak ada pihak lain yang memiliki kunci dekripsi
ini, termasuk pengelola server.
Bahkan stiker yang bisa dikirim lewat
Signal pun dilindungi oleh enkripsi khusus.
Signal menggunakan
enkripsi berdasarkan Signal Protocol yang mereka kembangkan sendiri.
Protokol ini juga digunakan oleh perusahaan lain, termasuk WhatsApp, Facebook Messenger, Skype, dan lainnya.
Untuk bergabung dengan Signal, pengguna bisa mendaftar dengan nomor
telepon. Pengguna tinggal menuliskan nama dan juga memperbaharui foto
profil.
Signal tersedia di ponsel Android maupun iOS. Juga ada versi
desktop untuk Linux, Windows dan macOS.
Acton sendiri mengguyur aplikasi Signal
dengan investasi senilai USD 50 juta.
Pendanaan itu digunakan untuk
mengembangkan Signal, seperti dikatakan Co-Founder Signal lainnya, Moxie
Marlinspike.
"Mungkin yang paling signifikan adalah kedatangan
Brian berarti kehadiran engineer yang berbakat luar biasa dan visioner
dengan pengalaman dekade membangun produk sukses," tandasnya.
Untuk mengetahui lebih jauh, detikINET telah merangkum dari berbagai sumber terkait fitur unggulan aplikasi Signal.
Berikut empat fitur unggulan Signal yang berkaitan dengan privasi data pengguna:
1. Disappearing Message
Dilansir
dari Wall Street Journal, fitur ini memungkinkan pengirim mengatur
seberapa lama pesan ditampilkan kepada penerima.
Pengirim pesan bisa
memilih durasi waktu 5 detik sampai dengan 7 hari. Setelah mencapai
waktu yang dipilih, pesan akan secara otomatis terhapus.
Cara
mengaktifkan fitur ini dengan membuka percakapan, lalu klik profil kamu,
setelah itu akan ada opsi 'Disappearing Message' dan tinggal aktifkan.
2. View-once Media
Pengirim pesan
mungkin hanya ingin menunjukkan sebuah foto atau video dan tak ingin
penerima pesan menyimpan file tersebut.
Dengan fitur View-once Media,
foto atau video yang dikirim akan terhapus secara otomatis begitu
penerima membuka file.
Cara menggunakan fitur ini, dengan menekan ikon
'infinity' sebelum mengirim file gambar atau video.
3. Signal Pin
Signal
Pin merupakan gerbang pengaman agar orang lain tidak dapat meregistrasi
nomor seluler yang sama pada aplikasi Signal di perangkat lain.
Jika
pengguna sudah mengaktifkan pin, maka pin tersebut harus dimasukkan
ketika registrasi lewat perangkat lain dengan nomor seluler yang sama.
4. Konfirmasi Video Call
Saat menjawab video call di aplikasi Signal,
video di perangkat penerima panggilan tidak secara otomatis aktif.
Video baru akan aktif ketika pengguna mengaktifkan kameranya.
Fitur ini
memberikan pilihan kepada pengguna apakah bersedia menampilkan video
kepada orang yang menelpon.