Signal menjadi salah
satu aplikasi messaging alternatif pilihan pengguna WhatsApp yang kecewa
akan kebijakan privasi terbarunya. Jika dibandingkan dengan WhatsApp, co-founder Signal Brian Acton mengatakan platform-nya jauh lebih unggul soal privasi data. "Saya
rasa Signal benar-benar unggul di atas WhatsApp di kategori privasi.
Kalian melihatnya di 'label privasi' aplikasi. Kalian melihatnya di
bagaimana kami membangun produknya," kata Acton dalam wawancara dengan
NDTV. "Kami memiliki
fitur privasi seperti 'disappearing messages' (dan juga) semua
terenskripsi, termasuk metadata kalian," sambungnya. Acton, yang dulunya mendirikan WhatsApp sebelum pindah karena
perbedaan prinsip, mengatakan dari segi fitur Signal dan WhatsApp
memiliki sedikit kesamaan, misalnya fitur hapus pesan otomatis atau
disappearing messages. Selain kesamaan fitur tersebut, Acton mengatakan Signal menawarkan
keamanan yang jauh berbeda dari WhatsApp dalam bentuk enkripsi total. Enkripsi ini juga mencakup metadata, atau informasi yang membantu server
mengidentifikasi banyak data termasuk tempat dan waktu pesan
dikirimkan. Dengan perlindungan enkripsi ini, jika pesan pengguna
dibobol, hacker hanya akan melihat deretan angka acak. WhatsApp
sebenarnya juga menawarkan enkripsi end-to-end, tapi mereka masih
mengumpulkan beberapa data pengguna seperti alamat IP. Acton juga
mengomentari kebijakan privasi baru WhatsApp yang tiba-tiba digulirkan. Pria lulusan Stanford University ini mengatakan ia paham jika pengguna
WhatsApp tiba-tiba kebingungan begitu tahu banyak datanya yang
dikumpulkan oleh aplikasi. "Ini adalah sesuatu yang rumit. Data
apa yang saya kumpulkan, apa yang tidak saya kumpulkan. Dan kemudian
orang-orang benar-benar terkejut, 'oh ketika saya mendaftar saya tidak
menyadari bahwa saya memberikan informasi ini kepada Anda,'" kata Acton. "Jadi
jika Anda memulai dari posisi tidak memiliki informasi apapun (tentang
pengguna) Anda secara otomatis melindungi privasi orang-orang,"
imbuhnya. Signal memang tidak mengumpulkan informasi apapun dari pengguna, tapi
mereka yang ingin membuat akun baru harus mendaftar menggunakan nomor
telepon. Untuk ke depannya, Acton mengatakan Signal akan
berusaha menambahkan lapisan perlindungan tambahan dengan menghubungkan
akun dengan ID pengguna dan bukan nomor telepon agar tidak ada data
yang dikumpulkan. "Ini memberikan kalian lapisan privasi lainnya,
dan salah satu fitur yang paling sering diminta. Jadi kami akan melihat
apakah akan kami buat," pungkasnya. |
0 komentar: