Feature news

Tampilkan postingan dengan label whatsapp cyberlife. Tampilkan semua postingan

Apa Itu FMWhatsApp dan Kenali Risiko Menggunakannya

WhatsApp merupakan salah satu aplikasi yang banyak dimodifikasi. Aplikasi FMWhatsApp merupakan versi modifikasi dari aplikasi chat ini, yang diklaim anti-banned.

 

Versi ini juga menawarkan banyak fitur yang tidak diberikan dari versi asli, diantaranya terkait hal penyesuaian, privasi, keamanan, dan lainnya.

 

Dilansir GB Plus, FMWhatsApp memiliki beberapa fitur yang disediakan yang dinilai lebih baik dari aslinya, sebagai berikut :

 

Pertama, diantara beberapa fitur yang ada di FMWhatsApp adalah yang memungkinkan pengguna untuk tidak diketahui saat melihat status pengguna lainnya. 

 

Dengan kata lain, mengaktifkan fitur ini membuat Anda dapat diam-diam mengamati status yang dibagikan atau diunggah orang lain tanpa diketahui oleh mereka. 

 

Kedua, ada freeze last seen yang memungkinkan untuk menyembunyikan kapan terakhir kali Anda terlihat atau membuka maupun menggunakan WhatsApp. 

 

Dalam versi asli, ada pilihan untuk mematikan fungsi last seen, namun konsekuensinya, Anda juga tidak dapat melihat di orang lain. 

 

Karena itu, dengan FMWhatsApp, Anda dapat memilih freeze last seen dan menyembunyikan waktu terakhir membuka aplikasi ini, namun bersamaan tetap bisa melihat status last seen pengguna lainnya. 

 

Ketiga, ada fitur menyembunyikan apakah Anda sudah menerima atau membaca pesan dari pengguna lain. Ini juga berlaku untuk tanda centang biru. 

 

Dengan demikian, pengirim tidak akan tahu apakah Anda sudah melihat pesannya atau belum. Hanya ada satu centang yang muncul, meski sudah dibaca oleh Anda yang menggunakan FMWhatsApp. 

 

Keempat, FMWhatsApp memungkinkan Anda langsung mengirim pesan teks, suara, atau bahkan panggilan video ke siapapun tanpa benar-benar menyimpan nomor kontak mereka.

 

Fitur ini berguna ketika kita hanya perlu mengirim pesan teks satu kali ke seseorang dan tidak ingin nomornya disimpan di ponsel. 

 

Cukup, klik tiga titik di sudut kanan atas dan klik 'pesan nomor' dan cukup masukkan nomor, kemudian langsung kirim pesan dan mulai percakapan.

 

Kelima, FMWhatsApp memungkinkan Anda dapat melihat status atau cerita yang dibagikan pengguna di kontak sekalipun itu sudah dihapus. 

 

Fitur ini tentu saja memberi akses utama bagi Anda saat tidak ada lagi yang bisa melihatnya. 

 

Keenam, FMWhatsApp hadir dengan fitur yang memungkinkan Anda memilih banyak tema untuk tampilan percakapan yang menyenangkan. Ada lebih dari 100 tema tersedia di aplikasi ini.

 

Meski demikian, sejumlah keunggulan dari FMWhatsApp tidak membuat aplikasi ini dapat digunakan dengan nyaman begitu saja. 

 

Sebab, ada sejumlah faktor keamanan yang rentan di dalamnya.

 

Dilansir Hindustan Times, Kaspersky, perusahaan keamanan komputer pada bulan Agustus lalu mengeluarkan peringatan terkait versi modifikasi WhatsApp ini.  

 

Menurut laporan Kaspersky pada Agustus lalu, aplikasi modifikasi WhatsApp seperti FMWhatsApp menggunakan modul iklan pihak ketiga yang menyertakan malware berupa Trojan.AndroidOS.Triada.ef. 

 

Triada Trojan adalah versi berbahaya yang bisa mengumpulkan data tentang perangkat pengguna, lalu mengunduh malware lainnya. 

 

Daftar lengkap malware di aplikasi tersebut menurut Kaspersky adalah sebagai berikut :

 

1. Trojan-Downloader.AndroidOS.Agent.ic, Trojan yang mengunduh dan menjalankan modul jahat

 

2. Trojan-Downloader.AndroidOS.Gapac.e, yang mengunduh dan menjalankan modul jahat lainnya dan juga dapat menampilkan iklan layar penuh pada saat yang tidak terduga

 

3. Trojan-Downloader.AndroidOS.Helper.a, yang mengunduh dan menjalankan modul penginstal Trojan xHelper dan menjalankan iklan tak terlihat di latar belakang

 

4. Trojan.AndroidOS.MobOk.i, Trojan yang mendaftar untuk langganan berbayar

 

5. Trojan.AndroidOS.Subscriber.l, Trojan lain yang mendaftar untuk langganan berbayar

 

6. Trojan.AndroidOS.Whatreg.b, yang dapat masuk ke akun WhatsApp di ponsel, menyadap teks konfirmasi login. Perangkat tersebut kemudian dapat menjadi situs untuk berbagai jenis aktivitas ilegal seperti perdagangan ilegal.

 

Kaspersky membagikan beberapa tips untuk menghindarkan Anda dari kerugian akibat malware tersebut. 

 

Pertama hindari mengunduh aplikasi dari sumber tidak resmi dan menggunakan pengaturan perangkat Anda untuk menolak izin untuk menginstalnya.

 

Kedua, gunakan hanya aplikasi percakapan resmi dan unduh hanya dari toko aplikasi resmi. 

 

Meski mungkin tidak memiliki fitur yang diinginkan pengguna, tetapi ini tidak akan membanjiri ponsel Anda dengan virus.

 

Ketiga, periksa izin apa yang Anda berikan untuk aplikasi yang diunduh, di mana beberapa diantaranya mungkin menimbulkan ancaman nyata. 

 

Keempat sekaligus terakhir, instal aplikasi anti-virus seluler yang andal di ponsel Anda dan jangan lupa untuk memperhatikan peringatannya.

Learn more »

WhatsApp Punya Aplikasi Baru untuk Windows, Download di Sini!

Selama ini, pengguna bisa mengakses WhatsApp di laptop atau komputer menggunakan aplikasi WhatsApp Desktop.


Tapi diam-diam WhatsApp menyiapkan aplikasi baru untuk Windows yang tampilannya lebih ciamik.


Pengguna Twitter @ALumia_Italia melaporkan detail tentang aplikasi WhatsApp untuk Windows ini.



Aplikasi ini dibuat menggunakan Universal Windows Platform (UWP) sehingga kompatibel untuk Windows 10, Windows 11 dan Xbox, seperti dikutip dari WABetaInfo.


Aplikasi WhatsApp baru ini memiliki tampilan yang berbeda dengan WhatsApp Desktop.


Desainnya dibuat semi transparan dengan dominasi warna putih dan abu-abu.


Aplikasi ini juga sudah mendukung fitur multi-device, sehingga bisa digunakan secara independen tanpa harus terhubung dengan ponsel.


Notifikasi pesan yang masuk tetap akan ditampilkan meski aplikasi ditutup.


Kabar baiknya, aplikasi WhatsApp untuk Windows ini sudah bisa diunduh lewat Microsoft Store.


Aplikasi ini masih dalam tahap beta, jadi ada beberapa fitur yang belum tersedia seperti arsip, stiker, status, dan dark mode.


Tapi fitur pengaturan yang ditawarkan sudah cukup lengkap, mulai dari pengaturan notifikasi sampai privasi.



Di kolom chat juga tersedia fitur drawing pad baru yang memungkinkan pengguna untuk coret-coret langsung di layar.


Kalau kesulitan mencari aplikasi WhatsApp untuk Windows di Microsoft Store, kalian bisa langsung mengunduhnya lewat link berikut ini.



Link ini akan mengarahkan kalian ke situs Microsoft dan kalian bisa mengunduh aplikasinya lewat Microsoft Store, jadi jangan khawatir soal keaslian sumbernya.


Setelah proses instalasi selesai, kalian harus menghubungkan aplikasi dengan akun WhatsApp dengan cara membuka aplikasi WhatsApp di ponsel dan memilih opsi Linked Devices, lalu pindai QR code yang ada di layar perangkat Windows.


Setelah memindai QR code yang ada di layar, chat WhatsApp kalian akan disinkronisasi, dan aplikasi WhatsApp untuk Windows sudah bisa digunakan.


Selain aplikasi untuk Windows, WhatsApp juga sedang menyiapkan aplikasi khusus untuk MacOS.



Menurut informasi WABetaInfo, aplikasi ini akan memiliki tampilan yang sama seperti aplikasi WhatsApp untuk iPad tapi dengan antarmuka yang ditingkatkan.

Learn more »

Facebook Ganti Nama Jadi Meta, WhatsApp Ikut Berubah

Saat Mark Zuckerberg mengumumkan pergantian nama Facebook menjadi Meta, banyak yang bertanya-tanya bagaimana dampaknya ke WhatsApp dan Instagram.


Keduanya tidak akan ikut ganti nama, tapi aplikasi WhatsApp jadi sedikit dipermak.


Laman WABetaInfo menemukan update pertama untuk WhatsApp yang mencerminkan branding baru Meta.



Perubahan ini tidak begitu besar, hanya di footer yang muncul di splash screen saat membuka aplikasi WhatsApp.


Pengguna WhatsApp pasti sudah familiar dengan tulisan 'WhatsApp from Facebook' yang muncul setiap membuka aplikasi.



Kini tulisan tersebut diganti menjadi 'WhatsApp from Meta'.


Update ini pertama kali ditemukan di WhatsApp beta untuk iOS versi 2.21.220.14.



Tidak lama kemudian, perubahan yang sama juga ditemukan di
WhatsApp beta untuk Android versi 2.21.22.21.



Tidak hanya menampilkan footer baru di splash screen, WhatsApp juga menghilangkan footer 'WhatsApp from Facebook' di dalam menu pengaturan untuk aplikasi Android dan iOS, seperti dikutip dari WABetaInfo.


Perubahan ini sebenarnya tidak mengejutkan mengingat Head of WhatsApp Will Cathcart sempat mengatakan di Twitter bahwa WhatsApp akan menghadirkan update yang mencerminkan nama baru Meta di dalam aplikasi dan website WhatsApp.


Tulisan 'WhatsApp from Facebook' pertama kali diperkenalkan di aplikasi WhatsApp untuk Android dua tahun yang lalu untuk memberi tahu pengguna bahwa WhatsApp merupakan bagian dari Facebook.



Setahun setelahnya, footer yang sama ditampilkan di WhatsApp untuk iOS.


Aplikasi Instagram di Android dan iOS juga menampilkan splash screen dengan tulisan 'from Facebook'.



Meski belum ada bocorannya, kemungkinan splash screen Instagram akan menerima update yang sama seperti di WhatsApp.

Learn more »

Mantan Bos WhatsApp Bikin Media Sosial Baru HalloApp, Bikin Penasaran

Dua mantan karyawan WhatsApp menciptakan platform media sosial baru bernama HalloApp. Aplikasi ini mengunggulkan privasi pengguna dan tidak menampilkan iklan.

 

HalloApp diciptakan oleh Neeraj Arora dan Michael Donohue. Keduanya pernah bekerja di WhatsApp sebelum dan setelah dibeli oleh Facebook dengan mahar USD 22 miliar.


Arora dulunya merupakan Chief Business Officer WhatsApp hingga tahun 2018 dan merupakan figur utama dalam negosiasi dengan Facebook. 

 

Sedangkan Donohue pernah menjabat sebagai Engineering Director WhatsApp selama sembilan tahun sebelum mundur pada tahun 2019.

 

HalloApp dirancang sebagai media sosial dan layanan chat untuk keluarga dan teman dekat, mirip seperti Path yang kini sudah tiada. 

 

Dilihat sekilas, HalloApp memiliki banyak kemiripan dengan WhatsApp, terutama untuk fitur chat individu dan grup.

 

Saat mendaftar pengguna harus memberikan nomor teleponnya, dan pengguna hanya bisa menghubungi orang yang sudah ada di kontaknya. 

 

Percakapan di aplikasi ini juga dilindungi oleh enkripsi end-to-end dan semua halamannya bebas iklan.

 

HalloApp mengatakan mereka tidak menyimpan data tambahan dari kontak pengguna. Mereka juga mengklaim tidak mengumpulkan, menyimpan, atau menggunakan informasi pribadi.

Beranda aplikasi HalloApp terbagi dalam empat tab yaitu feed utama yang menampilkan konten dari keluarga dan teman, chat grup, chat individu dan pengaturan. 

 

Aplikasi ini tidak menggunakan algoritma untuk mengatur susunan konten atau chat grup.

 

Dalam postingan blognya, Arora menjabarkan filosofi HalloApp yang ia sebut sebagai penawar dari media sosial tradisional yang mengutamakan engagement.

 

"Bayangkan jika teman onlinemu adalah temanmu di dunia nyata. 

 

Bayangkan feed kalian tidak diisi oleh orang-orang dan postingan yang tidak kamu pedulikan," tulis Arora, seperti dikutip dari The Verge.

 

"Bayangkan menjelajahi momen-momen bermakna dan melihat apa yang kalian ingin lihat--bukan apa yang algoritma ingin kalian lihat. 

 

Bayangkan tidak diperlakukan sebagai produk," sambungnya.


Meski tidak menampilkan iklan, HalloApp sudah memiliki rencana untuk mendapatkan uang dari platform-nya. 

 

Ke depannya, HalloApp akan meluncurkan fitur tambahan yang bisa diakses pengguna dengan membayar biaya berlangganan.

 

Saat ini HalloApp sudah tersedia di Google Play Store dan Apple App Store dan bisa diunduh secara gratis. Tertarik mencoba media sosial baru ini detikers?

Learn more »

WhatsApp Bisa Terancam di Era 5G, Kenapa?

Era 5G di Indonesia sudah di depan mata. Telkomsel menjadi operator pertama yang mengimplementasikannya pada hari ini, 27 Mei 2021. 

Banyak hal baru bisa dilakukan melalui jaringan 5G, bahkan ada kemungkinan layanan seperti WhatsApp terancam. Kenapa?

Pada saat ini, komunikasi orang mengandalkan layanan semacam WhatsApp, Facebook Messenger, iMessage atau SMS tradisional. 

WhatsApp misalnya jadi andalan karena punya begitu banyak fungsi ketimbang SMS dan mudah digunakan.

Akan tetapi nasib SMS akan berbeda di era 5G. 

"Dibandingkan SMS tradisional, messaging 5G adalah aplikasi multimedia ringan yang melekat di perangkat, bukan seperti aplikasi SMS usang di Android. 

Messaging 5G dapat mengirim media jauh lebih besar dibanding SMS tradisional, foto kualitas tinggi, file, video dan lokasi," sebut Tu Jiashun, ilmuwan dari ZTE.

Siapapun yang punya ponsel 5G akan bisa menggunakan fungsi tersebut. 

Lalu apa bedanya dengan layanan Over The Top (OTT) seperti WhatsApp dan semacamnya sehingga teknologi ini berpotensi jadi ancaman?

"Jawabannya adalah 5G messaging lebih kredibel, lebih mudah diakses dan lebih aman. 

5G messaging adalah Rich Communication Service (RCS) dengan kapabilitas, fungsionalitas dan kemudahan OTT tanpa perlu download atau berlangganan pada aplikasi baru," paparnya, dikutip dari Mobile Industry Eye.

Pesan RCS sendiri yang merupakan pengembangan SMS sudah lama ada, namun belum banyak peminatnya. 

Nah, jaringan 5G mungkin akan memberikan napas baru sekaligus sumber pendapatan bagi operator. Ada perkiraan pasar RCS akan naik menjadi USD 3,9 miliar di tahun 2025.

"Sistemnya memungkinkan kecepatan lebih tinggi dan user experience superior dibanding SMS tradisional atau layanan OTT. 

RCS menawarkan kemampuan komunikasi dengan konten kaya secara instan dengan perangkat dan jaringan apapun," paparnya.

Pesan di 5G messaging dapat dikirim dan diterima dengan operator dan perangkat apapun seperti halnya SMS. 

Itu berbeda dengan WhatsApp yang misalnya, tidak bisa berkirim pesan ke layanan lain seperti WeChat.

RCS sendiri menjadi bisnis yang besar di China seiring kedatangan era 5G. 

Dengannya, komunikasi modern bisa diakses oleh siapapun tanpa perlu mengunduh aplikasi atau login. 

Namun demikian tentu apakah teknologi ini nantinya bisa mengancam WhatsApp yang sudah banyak diandalkan orang merupakan pertanyaan yang masih sukar dijawab.

Learn more »

Ultah ke-12, WhatsApp Layani 1 Miliar Panggilan dan 100 Miliar Pesan Tiap Hari

WhatsApp merayakan ulang tahunnya yang ke-12 pada tahun ini. Aplikasi pesan milik Facebook ini menginjak usia 12 tahun sejak pertama diperkenalkan pada Februari 2009.

Selama bertahun-tahun, WhatsApp menjadi aplikasi pesan nomor satu di dunia dengan lebih dari 2 miliar pengguna aktif.

Kini WhatsApp mengungkap, pihaknya melayani 1 miliar panggilan tiap harinya.

Dikutip dari akun Twitter resminya @WhatsApp, WhatsApp menyebut tiap bulannya mengirimkan 100 miliar pesan serta menghubungkan lebih dari 1 miliar panggilan tiap bulannya.

"Kami sedang dan akan terus meningkatkan komitmen untuk menjaga privasi pengguna dengan enkripsi end-to-end, selalu dan selamanya. 

Selamat 12 tahun WhatsApp!" kata WhatsApp dalam cuitan.

Seperti dikutip dari Digital Information World, di masa awal kehadirannya, pengguna WhatsApp terus meningkat.

Para pengguna WhatsApp di awal kehadirannya hanya bisa membagikan pesan dengan teman-teman dan keluarga. Saat itu belum ada layanan panggilan telepon dan video.

 

Update Kebijakan Privasi

 

Selanjutnya WhatsApp mulai tumbuh dan berkembang menjadi aplikasi pesan yang memiliki fitur sangat lengkap, dengan panggilan telepon dan video.

Setelah beberapa tahun, pengguna bisa mengirim stiker, gif, bahkan di pasar tertentu, pengguna dapat melakukan pembayaran melalui platform ini.

Dalam perjalanannya, pada Januari 2021, WhatsApp sempat menggulirkan update kebijakan privasi. Namun karena keluhan dan protes dari pengguna, update kebijakan privasi pun ditunda hingga 15 Mei 2021.

Hingga update kebijakan privasi baru digulirkan, WhatsApp menyebut pihaknya akan terus mengedukasi pengguna tentang perubahan kebijakan privasi ini.

 

Hadirkan Berbagai Fitur Inovatif

 

Selama 12 tahun usianya, perjalanan WhatsApp tak selalu mulus. 

Aplikasi pesan dengan logo hijau ini juga banyak mendapatkan kritik terkait fitur mereka. Kendati demikian, jumlah pengguna tetap terus bertambah.

Selain sebagai layanan untuk chatting antara teman dan keluarga, WhatsApp juga meluncurkan WhatsApp Business, sebuah aplikasi chatting untuk menghubungkan bisnis dengan pelanggan.

Dalam perjalanan, pada 2014, WhatsApp menjadi bagian dari Facebook, membuat aplikasi pesan ini terus tumbuh dengan cepat.

Pada Februari 2015, WhatsApp merilis fitur panggilan dan pada 2016, fitur video call dirilis.

Selanjutnya di Agustus 2018, WhatsApp menggulirkan update yang memungkinkan pengguna membuat group call, guna meningkatkan komunikasi.

Learn more »

Ini Motif WhatsApp 'Bajak' Status Pengguna

Para pengguna WhatsApp di Indonesia terkejut lantaran tiba-tiba muncul status dari WhatsApp sendiri. 

Dalam statusnya itu, WhatsApp pertama-tama menyatakan mulai sekarang akan memberikan informasi update terbaru di layanannya melalui fitur tersebut.

Namun dalam status-status berikutnya, WhatsApp menyatakan perhatiannya pada privasi user. 

Bisa ditebak, motif WhatsApp menggulirkan status pada para pengguna ini adalah untuk menenangkan mereka terkait aturan privasi baru yang belakangan jadi kontroversi.

"Satu hal yang tidak baru adalah komitmen kami pada privasi kalian. WhatsApp tidak bisa mendengar pembicaraan pribadi kalian karena mereka dienskripsi end to end," papar WhatsApp.

Sebelum di Indonesia, update Status di WhatsApp ini juga meluncur di India, negara dengan pengguna WhatsApp terbesar di dunia. 

Dilaporkan juga telah menyambangi Afrika Selatan dan Pakistan. Bahasanya sama, bahwa WhatsApp sangat menjaga privasi para usernya.

"WhatsApp bergabung dengan fitur Statusnya sendiri sebagai upaya untuk melawan misinformasi terkait perubahan kebijakan privasinya. 

WhatsApp juga akan memakai fitur tersebut untuk membagi informasi tentang perubahan di aplikasi dan fitur mendatang," tulis The South African.

Kontroversi aturan privasi baru memang membuat WhatsApp pusing lantaran jutaan pengguna pindah ke layanan pesaing, terutama Telegram dan Signal. 

Mereka pun berusaha membendungnya, dari beriklan di media massa sampai para bosnya turun gunung untuk memberi penjelasan.

Mereka juga menarik rem darurat. 

Pada awalnya, implementasi kebijakan baru itu akan dilakukan pada tanggal 8 Februari, di mana user harus menyetujuinya atau tidak bisa lagi menggunakan WhatsApp. 

Namun kemudian, WhatsApp memutuskan menundanya selama 3 bulan sampai 15 Mei 2021.

Learn more »

WhatsApp Punya Kebijakan Privasi Baru, Ini 8 Poin Pentingnya

WhatsApp baru saja mengenalkan ketentuan dan kebijakan privasi terbarunya yang mendapat sambutan beragam dari penggunanya. 

Salah satu poin update yang menjadi perhatian adalah bagaimana praktek WhatsApp berbagi data dengan Facebook.

Kebijakan ini tentu akan membawa dampak yang signifikan untuk pengguna, terutama bagi pengguna yang khawatir tentang bagaimana data mereka digunakan.

Pengguna harus menyetujui kebijakan ini jika masih ingin menggunakan WhatsApp setelah 8 Februari 2021. 

Tapi jika kalian masih bingung tentang bagaimana dampak kebijakan ini terhadap akun dan data kalian, simak delapan poin penting berikut ini.

 

1. Perubahan di kebijakan privasi baru

 

Perubahan di update ini lebih fokus pada perpesanan dengan akun bisnis. 

Dikutip dari Gadgets Now, ada tiga poin utama yang dibawa update ini yaitu bagaimana WhatsApp memproses data, bagaimana bisnis bisa menggunakan layanan hosting Facebook untuk menyimpan dan mengelola chat WhatsApp, dan bagaimana data diintegrasikan dengan produk Facebook lainnya.

Update ini tidak mempengaruhi percakapan pribadi di luar konteks bisnis. 

Semua percakapan pengguna masih dilindungi enkripsi end-to-end, sehingga tidak bisa diintip oleh WhatsApp dan Facebook.

 

2. Jenis data yang dikumpulkan WhatsApp

 

Dalam update kebijakan terbaru, WhatsApp akan mengumpulkan beberapa data tentang perangkat yang digunakan yaitu: level baterai, kekuatan sinyal, versi aplikasi, informasi browser, jaringan mobile, informasi koneksi (termasuk nomor telepon, operator atau ISP), bahasa dan zona waktu, alamat IP, informasi operasi perangkat, dan pengenal (termasuk pengenal unik untuk Facebook Company Products yang terkait dengan perangkat atau akun yang sama).

 

3. Jenis data yang akan dibagi dengan Facebook

 

Perlu dicatat bahwa kebijakan WhatsApp untuk berbagi data dengan Facebook telah berlaku sejak 2016, jadi bukan baru dikenalkan lewat update ini.

Pada tahun 2016, WhatsApp juga mengenalkan opsi untuk opt-out dari program berbagi data, tapi cuma ditawarkan sekali itu saja. 

Untuk pengguna yang memilih untuk opt-out, WhatsApp akan mematuhi pilihan mereka dan tidak akan membagikan datanya dengan Facebook meski menyetujui kebijakan terbaru.

Sedangkan untuk jenis data yang dibagikan WhatsApp dengan Facebook adalah nomor telepon, data transaksi, informasi terkait layanan, informasi tentang bagaimana kalian berinteraksi dengan akun lain (termasuk bisnis), informasi perangkat mobile, alamat IP, dan informasi lainnya yang tercantum di bagian Kebijakan Privasi bernama 'Information We Collect'.

 

4. Tidak akan ada iklan di WhatsApp untuk saat ini

 

Saat ini WhatsApp belum berniat untuk menghadirkan iklan banner di aplikasinya. 

Tapi jika suatu saat WhatsApp memutuskan untuk mengenalkan iklan, mereka akan memperbarui kebijakan privasi ini.

 

5. Data yang akan disimpan WhatsApp

 

Kebijakan privasi baru WhatsApp mengatakan jika pengguna tidak menggunakan fitur terkait lokasi, mereka akan mengumpulkan data seperti alamat IP dan informasi lainnya seperti kode wilayah nomor telepon untuk memperkirakan lokasi umum pengguna.

Data pengguna akan disimpan di pusat data milik Facebook yang ada di seluruh dunia, termasuk yang ada di Amerika Serikat. Bagian ini tidak tercantum dalam kebijakan privasi sebelumnya.

 

6. Data masih utuh meski akun telah dihapus

 

Pengguna yang ingin menghapus akun WhatsApp harus berusaha ekstra keras jika ingin menghapus datanya juga. 

Karena saat menghapus akun dari aplikasi WhatsApp, data yang telah mereka simpan tidak otomatis akan terhapus.

"Ketika kalian menghapus akun, itu tidak akan mempengaruhi informasi terkait grup yang dibuat atau informasi pengguna lain yang terkait dengan kalian, seperti salinan dari pesan yang kalian kirim ke mereka," kata WhatsApp dalam aturan tersebut.

 

7. Hati-hati saat berinteraksi dengan akun bisnis

 

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, update kebijakan privasi ini fokus pada percakapan dengan akun bisnis. 

Dalam update ini, WhatsApp mengatakan saat pengguna mengirim pesan ke akun bisnis, konten tersebut bisa dilihat oleh beberapa orang di bisnis tersebut.

Artinya jika kalian bercakap-cakap dengan akun bisnis di WhatsApp, ada kemungkinan bisnis tersebut membagikan data pengguna dengan penyedia layanan pihak ketiga.

"Bisnis mungkin memberikan penyedia layanan pihak ketiga akses untuk komunikasinya untuk mengirim, menyimpan, membaca, mengelola, atau memprosesnya untuk bisnis," tulis kebijakan tersebut.

 

8. Hal-hal penting lainnya

 

Pengguna WhatsApp memiliki waktu hingga 8 Februari untuk menyetujui kebijakan baru ini. 

WhatsApp akan menampilkan notifikasi pop-up di aplikasi untuk memberitahu pengguna tentang perubahan ini, dan kalian bisa langsung menyetujui atau pilih opsi 'Not Now'.

Jika kalian tidak menyetujui kebijakan baru ini hingga tanggal yang ditetapkan, kalian tidak bisa lagi menggunakan WhatsApp. 

Tapi akun kalian akan tetap aktif dan bisa digunakan lagi setelah menyetujui update ini di kemudian hari.

Learn more »

8 Fitur yang Bisa Dicontek WhatsApp dari Pesaingnya

Fitur Note to Self di Signal Foto: Android Authority

 

WhatsApp saat ini menjadi aplikasi messaging paling populer di dunia dengan lebih dari 2 miliar pengguna. 

Sejak diluncurkan, aplikasi yang dimiliki Facebook ini terus meluncurkan fitur dan peningkatan untuk kenyamanan penggunanya.

Ada juga beberapa fitur menarik yang absen di WhatsApp tapi telah tersedia di beberapa aplikasi pesaingnya. 

Berikut 8 fitur yang bisa ditiru WhatsApp dari pesaingnya seperti dikutip dari Android Authority.

 

1. Masukkan beberapa nomor sekaligus (Telegram)

 

Salah satu kekurangan WhatsApp adalah pengguna tidak bisa mendaftarkan beberapa nomor sekaligus dalam satu aplikasi. 

Ini bisa diakali dengan menggunakan fitur dual apps yang ada di ponsel Samsung, Huawei dan Xiaomi, tapi agak kurang nyaman.

Telegram yang merupakan salah satu pesaing utama WhatsApp telah memungkinkan pengguna untuk mendaftarkan tiga akun sekaligus dalam satu aplikasi. 

Jika diperkenalkan secara resmi di WhatsApp, fitur ini tentu akan membantu pengguna yang memiliki banyak nomor untuk urusan berbeda, misalnya nomor pribadi dan nomor bisnis.

 

2. Note to Self (Signal)

 

Signal memiliki fitur bernama Note to Self yang memungkinkan pengguna untuk mengirimkan pesan ke dirinya sendiri untuk membuat catatan, menyimpan URL dan lain-lain.

Pengguna WhatsApp sebenarnya bisa meniru fitur ini dengan membuat grup dengan orang lain lalu menendang mereka agar kalian menjadi satu-satunya anggota. 

Tapi cara ini tentu lebih rumit dibandingkan dukungan langsung dari WhatsApp.

 

3. Polls (Telegram)

 

Salah satu fitur yang cukup minor tapi membantu di Telegram adalah Polls untuk grup dan channel. 

Fitur ini bisa digunakan untuk membuat kuis, jawaban pilihan ganda dan lain-lain.

Jika fitur seperti ini ada di WhatsApp, pengguna di grup tentu akan lebih mudah menentukan pilihan, misalnya ingin makan di di mana. 

Semoga saja fitur ini segera dikenalkan di WhatsApp.

 

4. Blur wajah (Signal)

 

Signal merupakan aplikasi messaging yang mengedepankan privasi dan bisa dilihat dari fitur blur wajah yang bisa menyembunyikan wajah sebelum mengirimkan foto. 

Fitur ini bisa diaktifkan dengan mengetuk ikon blur di samping ikon pena, lalu aktifkan toggle 'blur faces' dan gambar di mana saja untuk menyembunyikan wajah.

Fitur ini akan sangat berguna di WhatsApp karena memungkinkan pengguna untuk berbagi foto tanpa mengganggu privasi orang lain yang ada di foto tersebut.


5. Reaksi pesan (Signal, Telegram)

 

Reaksi pesan saat ini sudah tersedia di banyak aplikasi messaging, seperti Signal, Telegram, Discord dan Slack. 

Fitur ini memungkinkan pengguna untuk memberikan reaksi cepat ke pesan yang diterima menggunakan emoji.

Dengan fitur ini, pengguna tidak perlu mengirimkan pesan terpisah jika hanya ingin membalas dengan emoji. 

Karena sudah tersedia di banyak aplikasi, wajar jika WhatsApp ikut menghadirkan fitur ini di platform-nya.


Fitur Send without Sound di Telegram Foto: Android Authority

 

6. Send without Sound (Telegram)

 

Telegram memiliki fitur 'Send without Sound' yang akan mengirimkan pesan tanpa membuat ponsel penerima bergetar atau berbunyi. 

Jika hadir di WhatsApp, fitur ini akan sangat berguna untuk pengguna yang tidak ingin mengganggu temannya yang sedang sibuk dan tidak membutuhkan respons kilat.

 

7. Pesan terjadwal (Telegram)

 

Fitur pesan terjadwal memungkinkan pengguna Telegram untuk mengirimkan pesan sesuai jadwal yang sudah ditetapkan. 

Fitur ini telah ada sejak tahun lalu di Telegram tapi belum kunjung hadir di WhatsApp meski telah sering diminta.

Pengguna WhatsApp sebenarnya bisa mengaktifkan fitur ini tapi lewat aplikasi pihak ketiga. 

Tentu lebih enak dan nyaman jika fitur ini tersedia langsung di aplikasi karena bisa berguna untuk mengirimkan pengingat, atau mengirimkan ucapan selamat ulang tahun.

 

8. Verifikasi kamera (Kik)

 

Aplikasi messaging Kik memiliki fitur unik bernama verifikasi kamera. 

Fitur ini akan menambahkan tag 'camera' untuk foto yang diambil menggunakan kamera aplikasi, untuk membedakannya dengan foto lawas yang dilampirkan dari ponsel.

Jika fitur ini dikenalkan di WhatsApp, maka bisa membantu mencegah penyebaran misinformasi dan hoax karena sumber dari foto bisa langsung ketahuan.

Nah itu dia sederet fitur berguna yang bisa ditiru WhatsApp dari aplikasi lain. 

Fitur baru apa lagi yang kalian ingin lihat di WhatsApp ?


Learn more »