Feature news

Tampilkan postingan dengan label playstation 5 technology. Tampilkan semua postingan

Apa Fungsi Sebenarnya Ray Tracing di PS5?

PS5, sebagai konsol next-gen besutan Sony, telah mendukung Ray Tracing. Kendati begitu, apa manfaat dari fitur tersebut dan bagaimana cara kerjanya?

 

Seperti dihimpun dari Screenrant, peranannya sebagai efek pencahayaan yang lebih realistis dalam game. 

 

Sehingga memungkinkan untuk membuat refleksi di cermin, genangan air dan sejenisnya menjadi lebih nyata.

 

Ray Tracing memang sengaja disisipkan oleh Sony, sebagai nilai jual untuk konsol terbarunya. 

 

Hal ini bersamaan, dengan kemampuan kontrol DualSense baru dan loading cepat dari SSD yang tersemat di PS5.

 

Ray Tracing sendiri dibuat menggunakan proses yang disebut 'Rasterisasi'. 

 

Melibatkan pengambilan objek 3D di dunia game dan mengubahnya menjadi 2D pixel, untuk ditampilkan di layar pemain.

 

Kemudian desainer menambahkan pemrosesan pixel atau di sini maksudnya bayangan, ke dalam pemandangan. 

 

Lalu mengubah pencahayaan dan warna objek, disesuaikan dengan sumber cahaya yang sebelumnya telah ditentukan.

 

Beberapa game PlayStation sendiri, telah menggunakan rasterisasi dengan sangat baik. 

 

Ambil contoh grafis dari Horizon Zero Dawn dan God of War, yang mampu memberikan efek pencahayaan amat mengesankan.

 

Permasalahannya, rasterisasi memerlukan efek cahaya untuk di-prarender menjadi pemandangan. Kondisi ini menyebabkan tetap statis, di lingkungan yang berubah.

 

Maka dari itu, Ray Tracing hadir untuk memperbaiki masalah tersebut. 

 

Sehingga memungkinkan pengembang, membuat efek pencahayaan dan bayangan realistis, dapat berubah secara otomatis meskipun lingkungan berubah.

 

Algoritma yang tersedia mampu mensimulasikan perilaku dari sinar cahaya di dunia nyata. 

 

Keadaan ini, memungkinkan desainer game PS5, meningkatkan grafis dengan sinar cahaya virtual, guna menciptakan pantulan lebih akurat.

 

Sehingga, mereka bisa memantulkan permukaan dengan benar dan menghasilkan bayangan lebih dalam. Itu semua terjadi secara real time.

Learn more »

Sony Patenkan Teknologi Dual GPU, Buat PS5 Pro?

Januari 2020 lalu Sony ternyata mendaftarkan sebuah paten baru, yang diperkirakan bakal dipakai di konsol penerus PS5. Teknologi tersebut adalah dual GPU.

Dalam paten tersebut Sony terlihat punya proyek yang ambisius dengan membuat konsol yang punya dua GPU, seperti yang dilakukan di Nvidia SLI ataupun AMD CrossFire. 

Namun, tampaknya implementasi dual GPU di konsol terlihat lebih rumit dari di PC.

Dalam paten tersebut dijelaskan bagaimana dua GPU bisa me-render satu frame secara bersamaan, atau bisa juga memecah satu frame menjadi dua dan masing-masing ditangani oleh satu GPU, demikian dikutip dari GSM Arena.

Meski bekerja bersama dalam me-render gambar, hanya satu GPU yang mengontrol output HDMI, yang artinya GPU tersebut harus membaca frame yang dihasilkan oleh GPU lainya. 

Oh ya, dua GPU itu juga masing-masing mempunyai kontrol memori dan memori terpisah.

Lalu disebutkan juga ada varian konsol kelas atas yang punya storage lebih besar dan lebih kencang, dengan dua GPU ini. Namun ada juga varian yang hanya memakai satu GPU.

Dari sini bisa diasumsikan kalau kemungkinan paten ini ditujukan untuk PS5 Pro. 

Dengan dua GPU, mungkin saja konsol tersebut punya memberikan pengalaman VR berkualitas tinggi, dan bermain game di resolusi 4K 120fps.

Selain itu, dalam paten tersebut juga tertera informasi soal cloud gaming, yang membutuhkan tambahan perangkat dengan sensor seperti NFC, GPS, IR blaster, biosensor, sensor cuaca, dan lainnya.

Perangkat tersebut akan terhubung ke konsol untuk mengaktifkan cloud computing dan cloud gaming. 

Namun tak dijelaskan fungsi dari sensor-sensor tersebut. 

Namun yang jelas, ini masih sekadar pendaftaran paten, yang belum bisa dipastikan apakah benar-benar akan diwujudkan oleh Sony di PS5 Pro.

Learn more »

Waduh! Storage PS5 Ternyata Tak Bisa Ditambah

Sony memastikan kalau penyimpanan di PlayStation 5 (PS5) tak bisa ditambah, setidaknya saat konsol tersebut baru dirilis nanti.

Ya, PS5 memang punya penyimpanan data yang sangat kencang, berbasis solid state drive (SSD) PCIe. 

Namun, setidaknya saat PS5 diluncurkan nanti, storage tersebut tak bisa ditambah oleh pengguna.

PS5 memang punya slot internal yang secara teoritis bisa dipasangi SSD berbasis M.2. 

Cara mengakses slot ini pun terbilang tak terlalu sulit, yang terlihat dari video teardown PS5 yang diposting oleh Sony.

Namun pada awalnya slot ini akan dimatikan oleh Sony. "Ini akan dipakai di pembaruan yang akan datang," ujar Sony, seperti dikutip dari The Verge.

Hal ini sebenarnya sudah sedikit diungkap oleh Mark Cerny, pembuat hardware PlayStation, saat membahas PS5 Maret 2020 lalu.

"Sebenarnya akan sangat bagus jika tersedia saat pertama diluncurkan, namun tampaknya akan membutuhkan waktu lebih banyak. 

Jadi tahan dulu pembelian drive M.2 sebelum mendapat kabar dari kami," ujar Cerny saat itu.

Hal ini menurut Cerny adalah karena tak semua SSD M.2 punya kecepatan yang cukup untuk bisa disandingkan dengan PS5, cukup tipis untuk dimasukkan ke dalam slot, atau kompatibilitasnya dengan kontroler I/O Sony.

Ia pun menyarankan, SSD yang bakal kompatibel itu punya bandwidth lebih dari 5,5 GB/s, menggunakan koneksi PCIe Gen4, dan tak menggunakan heatsink besar agar bisa masuk ke dalam slotnya.

Selain itu, saat ini SSD M.2 yang menggunakan PCIe Gen4 pun memang sangat terbatas karena baru ada dua pabrikan yang merilis SSD semacam ini. 

Jadi Sony juga mungkin masih membutuhkan waktu untuk memverifikasi kompabilitas SSD tersebut dengan PS5.

Jadi untuk sementara waktu, pembeli PS5 harus mencukupkan diri dengan storage berkapasitas 825GB (sudah terisi sebagian untuk sistem, dan sisanya hanya 667GB) untuk menyimpan game mereka.

Meski kapasitas 1TB itu terlihat sudah cukup besar, perlu diingat bahwa game masa kini membutuhkan kapasitas yang juga besar, puluhan atau bahkan lebih dari 100GB.

 

Contohnya sudah bisa terlihat dari game yang bakal dirilis saat peluncuran PS5 nanti.

 

  • SackBoy: A Big Adventure (32GB)
  •  
  • Spider-Man: Miles Morales (50GB)
  •  
  • Spider-Man: Miles Morales Ultimate Launch Edition, yang termasuk Spider-Man: Remastered (105GB)
  •  
  • Demon's Souls (66GB)
  •  
  • Call of Duty: Black Ops Cold War (133GB)
Learn more »

Kontroler PS5 Bisa Dipakai untuk Nintendo Switch

Biasanya, kontroler game untuk konsol berfungsi untuk konsol yang dirancang untuknya. Namun DualSense Sony yang dirancang untuk PS5 rupanya bisa digunakan untuk Nintendo Switch.

Hal ini diungkap oleh akun BrokenGamezHDR. 

Dalam postingan tweetnya, seperti dilihat Rabu (4/11/20200 dia menyebutkan bahwa DualSense Sony berfungsi dengan baik ketika dipasangkan dengan Nintendo Switch. 

Namun pengguna perlu mengeluarkan sedikit tambahan untuk aksesori pihak ketiga.

BrokenGamezHDR menggunakan adaptor 8BitDo untuk memasangkan DualSense pada Switch. 

Adaptor ini memungkinkan pengguna memakai Nintendo Switch dengan pengontrol pihak ketiga sebagai alternatif kontroler Nintendo Switch Pro, yang mungkin agak mahal bagi sebagian orang.

 


Jika melihat postingan tersebut, terlihat meyakinkan bahwa gamer yang membeli PS5 bisa menggunakan DualSense untuk Switch mereka. 

Jadi kalau kalian belum punya kontroler Switch Pro, ini bisa menjadi opsi yang lebih terjangkau.

Tidak diketahui apakah ada batasan dalam penggunaan DualSense lewat pengontrol resmi buatan Nintendo. Tetapi sepertinya cara yang dilakukan BrokenGamezHDR berfungsi dengan baik. 

Hal ini dibuktikan oleh BrokenGamezHDR yang berhasil memainkan Mario Kart menggunakan DualSense. 

Kalian mau coba?

Learn more »

Tampilan Sistem Operasi PS5 Bakal Berubah Total

Setelah memamerkan desain PlayStation 5 (PS5) dan beberapa game yang akan tersedia di konsol tersebut, kini Sony membocorkan terkait tampilan antarmuka di PS5.

Menurut Sony, pengguna bakal menikmati tampilan antarmuka yang benar-benar baru di PS5, alias berubah total dibanding tampilan antarmuka di PS4, demikian dikutip dari Techspot.

"(Kami membuat) perubahan 100% dari tampilan antarmuka PS4 dan beberapa konsep baru yang sangat berbeda," ujar Matt MacLaurin, VP of UX Design PlayStation dalam sebuah diskusi di LinkedIn.

"(OS PS5) akan lebih halus dan tak mencolok, namun tak ada pixel yang tak disentuh.

Pada awalnya (tampilan) ini terlihat praktis, namun mempunyai bahasa visual yang sangat baru dan mengubah total tampilan antarmukanya," tambahnya.

Terkait tampilan baru ini, pada awal Juni Sony mendaftarkan sebuah paten yang mungkin sedikit mengungkap tampilan antarmuka itu.

Dalam paten tersebut terlihat Sony memanfaatkan machine learning untuk memberikan informasi berguna secara real time ke pengguna.

Sebagai contoh, fitur ini bakal memberikan saran gameplay saat pemain terlihat kesusahan saat memainkan bagian tertentu di sebuah game.

Fitur ini mungkin tak langsung tersedia saat Sony meluncurkan PS5 pada akhir 2020 nanti.

Namun besar kemungkinan fitur ini bakal tersedia di sistem operasi PS5 dalam bentuk pembaruan.

Maclaurin tak memberikan informasi kapan Sony akan memamerkan tampilan antarmuka yang baru ini.

Namun Sony sudah menjanjikan lebih banyak informasi terkait PS5, game baru, dan beberapa kejutan sebelum PS5 akhirnya diluncurkan.
Learn more »

Sony Bikin AI yang Bisa Ambil Alih Pemain

Kadangkala ketika memainkan game multiplayer ada saja kendalanya seperti salah satu pemain memiliki koneksi internet yang jelek dan putus hingga mengacaukan permainan tim yang bikin kalah.

Nah, tampaknya Sony memiliki solusi untuk hal tersebut.

Dalam paten yang ditemukan oleh pengguna Reddit u/WolfgangKaipZ sonya tampaknya akan membuat teknologi AI yang bisa mengambil alih tugas pemain.

Meski hal tersebut bukanlah yang baru di mana sebelumnya komputer sudah bisa mengambil alih permainan ketika pemain berhenti.

Namun paten Sony ini membawanya selangkah lebih maju.

"Ketika pemain pertama berhenti atau berhenti meresposn sebelum game multiplayer selesai, maka pemain pertama digantikan oleh versi simulasi-komputer dari pemain pertama yang memilih tindakannya berdasarkan probabilitas yang dihitung dari tindakan yang dilacak dari pemain pertama," tulis abstrak paten yang dilansir dari Ubergizmo.

"Dengan demikian, permainan multipemain dapat berlanjut tanpa gangguan atau gangguan dan gaya bermain pemain pertama dipertahankan. " tambahnya.

Ini artinya bahwa teknologi AI ini akan cukup pintar untuk mengetahui bagaimana pemain bermain dan akan mencoba yang terbaik untuk meniru mereka.

Ini berlawanan sistem komputer yang hanya kembali ke skrip atau serangkaian langkah yang biasanya digunakan oleh pemain komputer.

Dan secara teori, pemain yang diganti oleh AI ini bisa lebih baik karena pasti akan memiliki waktu reaksi yang lebih cepat.

Tentu saja, ini hanya sebuah paten sehingga kami tidak yakni apakah Sony benar-benar berencana untuk mengimplementasikannya.

Namun yang pasti, hal itu sangat menarik.
Learn more »