Feature news

Tampilkan postingan dengan label tic toc fitur. Tampilkan semua postingan

Pengguna TikTok Kini Bisa Atur Konten di FYP

TikTok kini memberikan kesempatan bagi penggunanya untuk mengatur For You page (FYP)-nya. Yaitu memblokir kata atau hashtag tertentu yang tak ingin muncul di laman tersebut.

 

Misalnya saat penggunanya tak mau lagi menonton video DIY atau tutorial memasak, mereka bisa dengan mudah memblokir kata kunci atau hashtagnya agar tak muncul di laman FYP.

 

TikTok pun mengeluarkan dua fitur moderasi dan filter baru. 

 

Pertama diberi nama Content Levels, yang memberi ranking terhadap konten berdasarkan usia pengguna, dan didesain untuk menghindari kemunculan konten dewasa ke pengguna anak-anak. 

 

TikTok menyamakan fitur ini dengan sistem rating yang ada di film ataupun game.

 

Lalu fitur lainnya adalah fitur yang bisa mengidentifikasi yang mungkin lucu atau menarik jika dilihat sekali, namun bisa berbahaya jika dilihat terus-menerus. 

 

TikTok sudah menggarap fitur ini sejak lama, dan baru sekarang dirilis ke publik, demikian dikutip dari The Verge.


Kedua fitur ini sebenarnya sangatlah penting untuk TikTok, dan selama ini mereka seperti tidak mau memberikan kebebasan bagi penggunanya untuk mengatur video semacam yang ingin dilihat (atau tidak ingin dilihat).



Contohnya saja laman FYP, yang benar-benar mengandalkan algoritma untuk menebak video apa yang ingin dilihat oleh penggunanya, atau mungkin lebih tepatnya, memaksa pengguna menonton video yang dipilih oleh algoritma.

 

Hal ini membuat TikTok bisa menjadi tempat berbahaya untuk anak-anak, karena bisa saja konten yang sedang populer dan dimunculkan di FYP tidak cocok untuk anak-anak.

 

Oh ya, fitur baru TikTok ini tak akan langsung tersedia saat ini, melainkan baru akan diluncurkan secara bertahap dalam beberapa minggu ke depan.

Learn more »

TikTok Bakal Tampilkan Akun Viewers yang Menonton Video

Di TikTok kita hanya mengetahui akun-akun mana saja yang sudah menyukai ungahaan konten video yang kita buat, tanpa kita tahu akun mana saja yang sudah menonton video tersebut.

 

Hal ini berbeda dengan Instagram Stories di mana pengguna bisa melihat akun mana saja yang sudah melihat video yang diunggah.

 

Nah, kabar baiknya TikTok saat ini tengah melakukan pengujian fitur baru secara terbatas pada pengguna. 

 

Fitur tersebut adalah 'post view history' (riwayat tampilan posting) yang memungkinkan kamu dapat melihat followers mana saja yang sudah melihat video yang diunggah.

 

Sebaliknya orang yang kamu ikuti juga akan dapat melihat bahwa kamu juga telah melihat postingan mereka jika fitur ini diaktifkan. 

 

Riwayat penayangan ini juga memiliki batas waktu di mana setelah 7 hari sejak video tersebut diunggah maka akan hilang.


"Kami selalu memikirkan cara baru untuk memberikan nilai bagi komunitas kami dan memperkaya pengalaman TikTok," kata juru bicara TikTok sebagaimana dikutip dari Techrunch.



Pengujian fitur ini pertama kali ditemukan oleh konsultan media sosial Matt Navara. Melalui aku Twitternya ia membagikan tangkapan layar yang memperlihatkan fitur tersebut.

 

[Gambas:Twitter]



Seperti pengujian fitur-fitur lainnya, belum diketahui kapan atau apakah TikTok berencana untuk meluncurkan fitur tersebut secara luas. 

 

Jika diluncurkan secara resmi, hal ini akan mirip seperti fitur TikTok saat ini yang menunjukkan siapa yang telah melihat profil.

 

Fitur itu hanya tersedia untuk pengguna yang berusia di atas 16 tahun yang memiliki kurang dari 5.000 pengikut. 

 

Jika kalian memiliki fitur tampilan posting-an, kalian akan melihat ikon mata di sudut kanan atas di profil kalian sendiri.


 

Jika ikon tersebut diklik maka kamu akan melihat siapa yang melihat profil dalam 30 hari terakhir. Sebagai catatan hanya kamu yang bisa melihat siapa daftar pengintip profil.

 

Namun, jika kamu mengaktifkan fitur tersebut ini artinya kamu juga memberikan izin kepada orang lain untuk mengetahui kalau telah melihat profil mereka.

 

Fitur baru ini mungkin merupakan tambahan yang disambut baik bagi orang-orang yang ingin melacak siapa yang melihat konten mereka, tetapi di sisi lain ini juga akan membuat pengguna tidak nyaman untuk menampilkannya.

Learn more »

Terlalu Lama Main TikTok, Siap-siap Diberi Peringatan

TikTok meluncurkan fitur kontrol waktu layar baru yang dapat membantu pengguna untuk mengatur dan mengetahui berapa banyak waktu yang mereka habiskan untuk scrolling aplikasi.

 

TikTok pun menambahkan Dasbor dalam aplikasi yang akan menampilkan statistik seperti berapa banyak waktu yang pengguna habiskan di aplikasi, kapan pengguna paling sering melihat aplikasi, dan seberapa sering dibuka.

 

Selain itu, pengguna TikTok sekarang dapat mengatur batas waktu layar untuk berapa lama mereka dapat menggunakan aplikasi dalam sekali waktu sebagaimana dilansir dari Engadget.

 

Tampilan statistik penggunaan waktu di TikTok Foto: TikTok

Kelamaan Scrolling, TikTok Beri Peringatan ke Pengguna Untuk Istirahat Foto: TikTok
 

Sebelumnya, TikTok telah menawarkan kontrol waktu layar yang habis setelah batas harian yang ditentukan.



Tetapi dengan pengaturan baru, pengguna dapat misalnya, memilih agar aplikasi mengingatkan mereka untuk beristirahat jika mereka telah membukanya untuk waktu yang lama.



Pembaruan TikTok ini dilakukan setelah menghadapi pertanyaan tentang dampak aplikasi mereka bagi para remaja.



Pada awal tahun ini, anggota parlemen di Senat memperkenalkan undang-undang yang akan meningkatkan studi kecanduan media sosial dalam upaya memasang lebih banyak pagar pembatas untuk melindungi pengguna yang lebih muda.



Khususnya, TikTok sekarang mengatakan akan memperkenalkan batasan waktu layar tambahan untuk remaja antara usia 13 dan 17 tahun.



Pengguna usia remaja saat ini akan melihat petunjuk kesehatan digital mingguan dan mendapatkan pengingat waktu layar tambahan ketika mereka telah menghabiskan lebih dari 100 menit di aplikasi.
 

Learn more »

TikTok Rilis Fitur Avatar Mirip Memoji Apple

TikTok akan memungkinkan penggunanya dapat membuat dan menyesuaikan avatar animasi untuk membintangi klip video mereka dengan menggunakan fitur baru yakni TikTok Avatars.

 

Fitur ini mirip dengan karakter Bitmoji dari Snapchat ataupun Memoji dari Apple. 

 

Melansir dari Engadget, dengan fitur tersebut pengguna dapat menyesuaikan tampilan avatar dengan mengubah penampilan, pakaian, karakteristik lain seperti tindikan serta tekstur rambut.

 

TikTok akan memiliki menyediakan template siap pakai yang dapat diubah atau pengguna dapat memulai dari awal untuk membuat avatar yang benar-benar unik. 

 

Setelah avatar dibuat, pengguna bisa menggunakan sebagai karakter dalam video dengan menambahkan efek suara berbeda atau reaksi animasi.


 

Serupa dengan Memoji Apple, pengguna TikTok dapat merekam video yang di mana avatar mereka mencerminkan ekspresi wajah dan gerakan mereka sendiri.

 

TikTok Avatars sendiri pertama kali muncul pada Februari 2022. Meski demikian TikTok belum memberikan konfirmasi resminya bahkan sampai sekarang.

 

TikTok bukanlah platform pertama yang bereksperimen dengan yang bereksperimen dengan representasi animasi pengguna. 

 

Namun dengan penambahan fitur tersebut tentu menimbulkan pertanyaan apakah TikTok tengah mengincar potensi metaverse.

 

Aplikasi besutan Bytedance ini pun belum memberikan tanggapannya terkait rencana metaverse, TikTok saat ini hanya ingin terus melakukan ekplorasi dan berupaya menghadirkan cara untuk membawa Avatar ke lebih banyak pengalaman bagi pengguna.


 

Nah,TikTok bisa jadi sarana hiburan buat para penggunanya dan tentunya menjadi pengalaman positif saat menggunakan smartphone.

Learn more »

Pengguna Bakal Bisa Main Game di TikTok

TikTok dilaporkan tengah melakukan pengujian layanan baru yang memungkinkan pengguna dapat bermain game di aplikasi TikTok. 

 

Menurut empat sumber, saat ini pengujian dilakukan di Vietnam.

 

Vietnam sendiri memiliki 70% dari populasi yang paham teknologi dengan usia di bawah 35 tahun dan menjadi pasar menarik untuk raksasa media sosial termasuk TikTok.

 

Hal ni menjadi upaya TikTok untuk meningkatkan pendapatan iklan serta jumlah waktu yang dihabiskan pengguna di aplikasi.

 

Selain itu TikTok juga berencana untuk meluncurkan game lebih luas di pasar Asia Tenggara yang kemungkinan rencana tersebut baru terlaksana pada awal kuartal ketiga.


Seorang perwakilan Tiktok mengatakan perusahaan telah menguji game HTML5, bentuk umum dari minigame, ke aplikasinya. Ini berasal dari kerja sama dengan pengembang dan studio game pihak ketiga seperti Zynga Inc.

 

Akan tetapi ia menolak untuk mengomentari rencana perusahaan untuk Vietnam dan ambisi pada dunia game.

 

"Kami selalu mencari cara untuk memperkaya platform kami dan secara teratur menguji fitur dan integrasi baru yang membawa nilai untuk komunitas kami," jelas perwakilan itu, dikutip dari Reuters.



Sayangnya induk perusahaan Tiktok Bytedance tidak menanggapi permintaan terkait hal tersebut.


Reuters juga menuliskan tidak dapat mempelajari apa rencana TikTok untuk merilis fitur game di pasar lain. 

 

Meskipun pengguna bisa menonton game saat streaming, namun beberapa wilayah tidak bisa memainkan game di dalam aplikasi TikTok.

 

Di Amerika Serikat, hanya beberapa game yang tampaknya telah diluncurkan termasuk Disco Loco 3D dan Garden of Good.

 

Rencana TikTok ini mencerminkan upaya perusahaan teknologi untuk mempertahankan pengguna. 

 

Sejumlah raksasa teknologi lain diketahui melakukan hal yang sama seperti Facebook dengan Instant Game pada 2016 dan Netflix juga menambahkan game ke dalam platformnya.

Learn more »

TikTok Uji Coba Tombol Dislike untuk Komentar

TikTok sedang menguji coba tombol dislike untuk komentar. Tombol ini ditujukan untuk membantu pengguna menandai komentar yang dianggap tidak relevan atau tidak pantas.

 

Tombol dislike ini bersifat private, artinya pengunggah komentar tidak akan mengetahui kalau pengguna lain tidak menyukai komentarnya. 

 

Pemberi komentar dan pengguna lain juga tidak bisa melihat berapa jumlah dislike yang diterima sebuah komentar.


Tiktok mengatakan tombol ini merupakan cara bagi pengguna untuk menandai komentar yang dianggap spam atau tidak relevan dengan konteks video. 

 

Aplikasi besutan Bytedance ini mengatakan tombol dislike bukan ditujukan untuk melaporkan komentar, dan pengguna harus menggunakan prosedur yang sudah ada untuk melaporkan komentar yang tidak pantas.

 

"Kami mulai menguji coba cara untuk memudahkan individu mengidentifikasi komentar yang mereka anggap tidak relevan dan tidak pantas," kata TikTok dalam postingan blog-nya, seperti dikutip dari TechCrunch.

 

"Feedback komunitas ini akan menambah berbagai faktor yang telah kami gunakan untuk membantu menjaga kolom komentar tetap relevan dan menjadi tempat untuk engagement yang nyata," sambungnya.

 

Beberapa pengguna TikTok yang terpilih untuk mengikuti uji coba ini telah mengunggah tampilan tombol dislike untuk komentar. 

 

Dari beberapa screenshot yang diunggah di Twitter, tombol dislike ini berbentuk emoji jempol ke bawah dan berada di samping ikon hati untuk menyukai komentar.


 

Berbeda dengan ikon hati, tidak ada nomor yang mengindikasikan jumlah dislike di samping ikon jempol. 

 

Saat ini fitur tersebut sedang diuji coba di beberapa negara tertentu, tapi belum diketahui kapan fitur ini akan digulirkan secara luas.

 

Selain tombol dislike, TikTok juga mulai bereksperimen dengan pengingat yang akan memandu pengguna menuju opsi untuk memfilter, memblokir, dan menghapus massal komentar. 

 

Pengingat ini akan muncul ketika pengguna menerima banyak komentar negatif di videonya.

Learn more »

TikTok Uji Watch History untuk Lihat Video yang Pernah Ditonton

TikTok sedang menguji coba fitur baru bernama 'Watch History'. 

 

Sesuai namanya, fitur ini memungkinkan pengguna untuk melihat kembali yang pernah ditonton di laman For You (FYP) tapi tidak sempat disimpan.

 

Mengingat konten video di TikTok tidak pernah berhenti, fitur ini tentu sangat bermanfaat bagi pengguna yang menonton video tapi lupa menyukai atau menontonnya. 

 

Dengan fitur ini, TikTok berusaha menyediakan solusi untuk masalah tersebut.


 

Fitur ini ditemukan oleh pengguna Twitter Hammond Oh yang sering menemukan fitur baru yang sedang diuji coba oleh media sosial. 

 

Konsultan media sosial Matt Navarra kemudian ikut menyoroti fitur baru ini.

 

Dari screenshot yang diunggah oleh Hammond Oh dan pengguna lainnya mengindikasikan bahwa fitur Watch History di TikTok nantinya dapat diakses di bagian 'content dan activity' di pengaturan aplikasi.

 

[Gambas:Twitter]

 

Saat ditanya apakah TikTok berencana menguji coba dan menggulirkan fitur ini ke lebih banyak pengguna, aplikasi besutan ByteDance ini mengatakan tidak memiliki informasi tambahan untuk dibagikan.

 

"Kami selalu berpikir tentang cara baru untuk membawa value ke komunitas kami dan memperkaya pengalaman di TikTok," kata juru bicara TikTok, seperti dikutip dari TechCrunch.

 

Uji coba ini terungkap setelah beberapa pengguna TikTok menemukan jalan pintas untuk mencari video yang hilang. 

 

Belum lama ini pengguna TikTok @rachforaday mengunggah video yang berisi tips untuk mencari video yang pernah ditonton tapi lupa disimpan.

 

Video itu mengarahkan pengguna untuk masuk ke halaman Discover, klik Search, masukkan tanda bintang atau asterisk, masuk ke tab filter pencarian, dan aktifkan toggle 'watched videos'.


 

Begitu klik Apply, pengguna akan melihat daftar video yang pernah ditonton selama tujuh hari terakhir. 

 

Video instruksi tersebut langsung viral dan telah ditonton lebih dari 32 juta kali dan mendapatkan lebih dari 5,5 juta likes.

 

Metode lainnya adalah dengan mengunduh semua data pengguna dari aplikasi TikTok untuk mengakses file zip yang menunjukkan riwayat browsing video pengguna. 

 

 

Jika fitur Watch History ini diluncurkan, pengguna TikTok tidak perlu repot-repot lagi menggunakan cara yang rumit ini.

Learn more »

Fitur Repost di TikTok Bakal Mirip Retweet di Twitter

TikTok sedang menguji coba fitur Repost yang memungkinkan pengguna untuk membagikan video yang mereka temukan dengan follower-nya. 

 

Rupanya fitur baru ini akan sedikit mirip dengan fitur Retweet yang ada di Twitter.

 

Fitur baru ini sudah diberitakan sebelumnya, dan konsultan media sosial Matt Navarra juga pernah mengunggah foto tombol Repost yang ada di aplikasi TikTok. 

 

Kali ini TechCrunch melaporkan cara kerja fitur ini dengan lebih rinci.


 

Tombol Repost ini akan muncul di ikon Share yang ada di panel sebelah kanan layar. 

 

Ikon Share ini juga tempat di mana pengguna bisa mengirimkan video secara langsung ke temannya atau mengunggahnya ke media sosial lain.

 

[Gambas:Twitter]

 

Berbeda dengan Retweet di Twitter, video TikTok yang di-repost tidak akan muncul di profil pengguna. Video ini hanya akan muncul di feed For You teman pengguna.

 

Selain itu tombol Repost tidak akan muncul di semua bagian TikTok. Tombol ini hanya akan tersedia di video yang kalian temukan di feed For You. 

 

Artinya tombol ini tidak akan muncul di video yang kalian temukan di halaman Discover atau yang dikirimkan lewat pesan.

 

Video yang di-repost juga hanya akan muncul di feed pengguna lain jika mereka sudah mutualan dengan pengguna yang me-repost video. 

 

Saat ini TikTok sedang menguji coba fitur Repost dengan segelintir pengguna.

 

"Kami selalu memikirkan cara baru untuk membawa nilai kepada komunitas kami dan memperkaya pengalaman TikTok. 

 

Saat ini, kami sedang bereksperimen dengan cara baru bagi orang-orang untuk berbagi video TikTok yang mereka nikmati," kata juru bicara TikTok, seperti dikutip dari Cnet.


 

Saat ini pengguna TikTok yang ingin berbagi video memiliki beberapa opsi, yaitu mengirimkan ke temannya langsung lewat pesan atau dengan Stitch atau Duet video.

 

Tapi cara tersebut mengharuskan pengguna untuk berkontribusi, misalnya dengan memberikan reaksi atau menambahkan sesuatu ke klip itu. 

 

Dengan tombol Repost, pengguna TikTok tentu jadi lebih mudah berbagi video dengan followers-nya tanpa perlua mengedit atau membuat kontennya sendiri.

Learn more »

Asyik! Pengguna TikTok Kini Bisa Unggah Video 1080p

Pengguna TikTok siap-siap bisa menikmati video dengan kualitas yang lebih tinggi.


Platform video singkat ini baru saja merilis beberapa fitur baru, salah satunya opsi untuk mengunggah video berkualitas 1080p.


Fitur upload video 1080p ini baru tersedia di beberapa negara tertentu.



Pengguna bisa membagikan video dengan kualitas hingga 1080p dengan memilih opsi 'Upload HD' dari bagian 'More options' yang ada di halaman Publishing.


Selain opsi untuk mengunggah video HD, TikTok juga memperbarui efek Green Screen yang merupakan salah satu efek favorit pengguna.



Efek yang sudah ada sejak tahun 2019 ini memungkinkan pengguna untuk menempatkan dirinya di depan latar belakang foto atau video.


Kini efek Green Screen mendukung latar belakang dengan format GIF.



Pengguna TikTok bisa memilih GIF untuk digunakan sebagai latar belakangnya dari library yang disediakan oleh Giphy.


Langkah TikTok menggaet Giphy untuk menyediakan konten GIF cukup mengejutkan.


Pasalnya Giphy saat ini dimiliki oleh Meta yang merupakan induk Facebook dan Instagram.


Fitur lainnya adalah tombol Visual Enhancement yang bisa meningkatkan tampilan video secara otomatis.



Tombol ini bisa digunakan untuk mengoreksi bagian video seperti exposure, color correction, kondisi low-light, dan lain-lain.


Fitur ini disediakan untuk pengguna yang mungkin bukan ahli edit video tapi ingin videonya terlihat ciamik hanya dengan satu klik.



Untuk menggunakan fitur ini, cukup ketuk tombol 'Enhance' yang ada di panel sebelah kanan setelah mrekam atau mengunggah video, seperti dikutip dari TechCrunch.

TikTok juga menggulirkan efek suara dan musik, termasuk fitur yang bisa mengubah suara pengguna atau suara lainnya menjadi seperti suara hewan dan alat musik, seperti kucing, seruling, dan suona (terompet tradisional China).


Fitur efek suara dan musik bisa diakses di halaman Editing dengan mengetuk tombol 'Voice Effects' yang ada di panel sebelah kanan layar.

 

Learn more »

TikTok Hadirkan Layanan Antar Makanan yang Sedang Viral

Dengan media sosial termasuk platform TikTok, kita jadi bisa tahu apa yang sedang lagi viral seperti tempat wisata, fashion hingga ide resep makanan.

 

Nah, seringnya kreator yang kerap berbagi konten masakan memiliki ide resep makanan sendiri bahkan menjadi viral karena dinilai enak, unik dan menarik bagi kebanyakan followers. Sehingga, mereka pun mengikuti resep yang dibagikan sang kreator.

 

Menariknya TikTok akan menghadirkan TikTok Kitchen, pengantaran makanan yang sedang viral. 

 

Ini memudahkan pengguna yang malas atau bahkan tidak bisa mengikuti resep masakan yang sedang viral tersebut.

 

Dilansir dari Ubergizmo, menurut laporan awal dari Bloomberg, TikTok akan bermitra dengan Virtual Dining Concepts dan Grubhub untuk meluncurkan layanan pengiriman TikTok Kitchen di AS pada tahun depan.


 

Ini tidak berarti bahwa TikTok akan mengirimkan makanan dari restoran, tetapi mereka sendiri yang akan membuat makanan yang sedang ini dan memberi pengguna pilihan untuk mengirimkannya kepada mereka.

 

TikTok berencana untuk meluncurkan sekitar 300 lokasi pada bulan Maret, dan bertujuan untuk membuka lebih dari 1.000 restoran pada akhir tahun 2022.

 

TikTok telah mengonfirmasi bahwa mereka akan memberikan kredit kepada kreator untuk hidangan mereka buat. 

 

TikTok mengatakan akan memberikan potongan keuntungan dari usaha tersebut kepada pembuat resep, serta pembuat makanan yang sedang berkembang di platform.


 

"Hasil dari penjualan TikTok Kitchen akan digunakan untuk mendukung kreator yang menginspirasi item menu dan untuk mendorong dan membantu kreator lain untuk mengekspresikan diri mereka di platform sesuai dengan misi TikTok untuk menginspirasi kreativitas dan membawa kegembiraan bagi penggunanya," kata TikTok.

 

Namun, TikTok memastikan dan menekankan bahwa mereka tidak mengubah jati dirinya menjadi restoran atau menjadi bisnis restoran, tetapi lebih dari sebuah kampanye.

Learn more »

TikTok Uji Fitur Buat Cari Kerja

Tak hanya sekedar platform hiburan, aplikasi TikTok nantinya akan menghadirkan fitur yang memungkinkan pengguna dapat menemukan pekerjaan melalui aplikasi besutan ByteDance ini.

Menurut laporan dari Axios, TikTok telah menguji alat perekrutan pekerjaan untuk membantu para pengguna yang butuh menemukan pekerjaan. 

Selain itu juga untuk perusahaan yang ingin merekrut tenaga kerja baru.

Dalam laporan tersebut, fitur ini tidak akan dimasukkan ke dalam aplikasi inti TikTok namun akan dijadikan sebagai halaman web khusus untuk mereka yang sedang mencari atau ingin menemukan pekerjaan.

"Anda dapat memposting resume video daripada menulis lama yang membosankan. 

Anda mungkin dapat menambahkan video resume Anda ke profil TikTok Anda." kata TikTok seperti dilansir dari Engadget.

Mengingat berapa banyak waktu yang dihabiskan banyak orang dewasa muda di TikTok, ini bisa menjadi cara yang bagus bagi brand perusahaan untuk menjangkau orang-orang yang ingin mereka pekerjakan.

Namun di sisi lain, banyak kasus di mana orang kehilangan pekerjaan karena postingan yang tidak pantas jika perusahaan melihat lebih dekat akun TikTok mereka.

Jadi, mungkin ada baiknya pengguna mengantisipasi dengan menyiapkan dua akun di mana salah satunya untuk tujuan profesional, tergantung pada jenis pekerjaan yang ingin dicari.

Learn more »

TikTok Bakal Luncurkan Fitur Obrolan Grup?

Platform berbagi video TikTok dilaporkan akan meluncurkan fitur perpesanan atau grup obrolan pada tahun ini. Informasi ini disampaikan oleh sumber internal yang tak ingin disebutkan identitasnya.

Dikutip dari Reuters, sumber mengatakan bahwa perusahaan China ByteDance yang merupakan pengembang dari TikTok tengah berencana dengan adanya fitur obrolan grup akan membuat TikTok menjadi lebih dari aplikasi interaksi sosial.

Bahkan fitur tersebut sudah menjadi bagian dari TikTok versi China yakni Douyin sejak tahun 2019.

Fungsi obrolan grup akan membantu TikTok mempertahankan pengguna di aplikasi lebih lama. 

Sebelumnya TikTok juga telah memperluas penawaran streaming langsung dan e-commerce serta obrolan grup akan memungkinkan influencer untuk lebih mudah terhubung dengan penggemar.

Sayangnya TikTok tidak memberikan tanggapan akan laporan tersebut.


"ByteDance mengadakan diskusi internal tahun lalu tentang memperkenalkan fitur obrolan grup tetapi menunda banyak pembaruan setelah aplikasi mendapat kecaman dari administrasi Trump dan dilarang di India," kata sumber kedua.

"Saat ini sedang dievaluasi kapan dan di mana obrolan grup itu akan diluncurkan di TikTok," lanjutnya.

Learn more »