Feature news

Tampilkan postingan dengan label gojek merger. Tampilkan semua postingan

Bos Tokopedia & Gojek Blak-blakan Awal Mula GoTo

CEO Tokopedia William Tanuwijaya dan CEO GoTo Grup Andre Soelistyo blak-blakan soal proses mergernya Gojek dan Tokopedia menjadi GoTo Grup. 

Dalam acara NSS di YouTube CXO Media, mereka juga memaparkan alasan di balik pemilihan GoTo sebagai nama dari merger dua perusahaan ini.

William mengatakan GoTo diambil dari nama Gojek dan Tokopedia, kemudian gotong-royong dengan mengambil 4 huruf depan yaitu Go-to yang menjadi semangat merger ini.

"Kemudian falsafah dari if you want go fast, go alone. If you want go far, go together. Ini kayak jodoh saja. 

Namanya dikombinasikan, semangat di baliknya dikombinasikan. Tujuannya dikombinasikan dengan satu nama yang sama," terang William dikutip dari CNBC Indonesia.


"Terus kita juga mau go public (IPO) kalau bisa dual listing di luar negeri juga. Jadi orang-orang mengidentifikasi ini sebagai GoTo Company," tambahnya.

Selain itu, William juga menuturkan sebenarnya kolaborasi antara Tokopedia dengan Gojek sudah berlangsung sejak tahun 2015. 

Karenanya lewat merger kali ini, Gojek dan Tokopedia ke depannya ingin go far dan memutuskan untuk go together.

Sementara itu, CEO GoTo Grup Andre Soelistyo mengatakan kedua perusahaan memang sudah naksir sejak lama. 

Namun pembicaraan serius dilakukan pada Desember 2020 silam, setelahnya disepakati untuk menggabungkan kedua perusahaan.

"GoTo itu holding company (perusahaan induk) yang memayungi Gojek dan Tokopedia. Masing-masing produk masih berjalan sesuai operasi sehari-hari. 

Kita tidak mau mengubah banyak nanti jalannya bukan makin cepat dan jauh tetapi malah lambat dan pelan," ujar Andre.


Andre mengungkapkan ketika hari peluncuran manajemen Gojek dan Tokopedia mengumpulkan 7.000 karyawan kedua perusahaan untuk memperkenalkan nama perusahaan baru ini.

"Pas kita sharing slide pertama seleksi nama penggabungan kita melampirkan nama penggabungan. 

Nomor kedua dalam slide kita lampirkan nama Tokek karena populer banget, ini buat lucu-lucuan saja. 

Kemudian ada Gogopedia hingga Tokojek. Tetapi sejak awal memang namanya GoTo," terang Andre.

Learn more »

Gojek-Tokopedia Merger Jadi Goto, Ini Kata Telkomsel

Gojek Tokopedia resmi merger dan membentuk perusahaan grup bernama GoTo. 

Lantas bagaimana tanggapan Telkomsel yang baru-baru ini menyiram dana segar Rp 4,3 triliun ke perusahaan besutan Nadiem Makarim itu.

Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro mengatakan pihaknya sebagai salah satu strategic investor setuju dan mendukung merger yang terjadi antara Gojek dan Tokopedia. 

Telkomsel meyakini bahwa merger kedua entitas ini akan menjadikan GoTo sebagai entitas digital terbesar di negeri ini dan menjadi kebanggaan Indonesia.

"Telkomsel juga percaya bahwa hal ini akan memperkuat ekosistem digital dan membuat sinergi yang selama ini berjalan baik dengan Gojek akan menjadi semakin kuat dan lebih luas lagi," ujar Setyanto dalam keterangan resminya.

 

Untuk diketahui tepat seminggu lalu, Senin (10/5) Telkomsel mengumumkan investasi tambahan ke Gojek. 

Sebelumnya, mereka menyuntik perusahaan transportasi online tersebut USD 150 juta pada November 2020, kini bertambah USD 300 juta.

Secara total, operator seluler ini menanam investasi sebanyak USD 450 juta atau setara Rp 6,3 triliun ke Gojek dengan kurs USD 1 = Rp 14.145. 

Kala itu Setyanto menjelaskan bahwa aksi korporasi ini merupakan bagian dari strategi Telkomsel dalam memperkuat trifecta bisnis digital perusahaan, yaitu Digital Connectivity, Digital Platform dan Digital Services.

"Sebagai digital telco company, kami terus melakukan pengembangan berkelanjutan yang melampaui kemampuan konektivitas, dengan terus mengembangkan industri digital di Indonesia melalui kontribusi keunggulan Telkomsel dan Gojek, baik dalam bidang keahlian maupun inovasi," katanya.


Gojek dan Tokopedia sendiri resmi mengumumkan merger pada Senin siang (17/5). Kedua perusahaan menyatu dalam sebuah perusahaan grup bernama GoTo.

Andre Soelistyo dari Gojek akan memimpin GoTo sebagai CEO Group, dengan Patrick Cao dari Tokopedia sebagai Presiden GoTo. 

Sedangkan, Kevin Aluwi akan tetap menjabat sebagai CEO Gojek dan William Tanuwijaya akan tetap menjadi CEO Tokopedia.

Selain tanggung jawab di tingkat grup, Andre juga akan terus memimpin bisnis pembayaran dan layanan keuangan yang dinamakan GoTo Financial. 

GoTo Financial mencakup layanan GoPay serta layanan keuangan dan solusi bisnis mitra usaha.

Grup GoTo memiliki daftar investor blue-chip termasuk (sesuai abjad) Alibaba Group, Astra International, BlackRock, Capital Group, DST, Facebook, Google, JD.com, KKR, Northstar, Pacific Century Group, PayPal, Provident, Sequoia Capital, SoftBank Vision Fund 1, Telkomsel, Temasek, Tencent, Visa dan Warburg Pincus.


 

Learn more »

Makin Dekat! Ini Bocoran Merger Gojek-Tokopedia

Gojek dan Tokopedia dilaporkan sudah mencapai kesepakatan awal untuk merger. Kedua pihak menandatangani perjanjian jual beli saham bersyarat.

Dilansir dari DealStreetAsia, dua unicorn Indonesia yaitu Gojek dan Tokopedia sudah menandatangani Conditional Sales and Purchase Agreement (CSPA) atau perjanjian jual beli saham bersyarat. Bocoran ini disampaikan oleh platform D-Insight.

Kesepakatan awal ini menjadi kabar terbaru dari rencana merger yang sebelumnya sudah panas diberitakan. 

D-Insights menyebutkan setelah merger, Gojek akan memegang 60% saham. Sedangkan Tokopedia akan memegang sisanya.

Gabungan dari dua unicorn ini akan menghasilkan valuasi senilai USD 35-40 miliar (Rp 500,1-572,5 triliun), demikian menurut laporannya. 

Valuasi ini akan menjadi yang kapitalisasi pasar terbesar ketiga di Indonesia setelah PT Bank Central Asia Tbk dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk.

DealStreetAsia melaporkan bulan lalu Gojek sudah menunjuk Goldman Sachs sebagai penasihat untuk negosiasi merger dengan Tokopedia. 

Merger ini, jika nanti terkonfirmasi akan menjadi merger terbesar di Indonesia di bidang teknologi.

Kedua unicorn punya investor yang sama anta lain Google, Temasek Holdings dan Sequoia Capital India. 

Dengan merger itu, Tokopedia dan Gojek punya akses lebih luas kepada pasar dengan menggabung ride-hailing dan e-commerce.

meminta tanggapan dari Gojek dan Tokopedia soal kabar merger terbaru ini. Nila Marita, Chief Corporate Affairs, Gojek Group mengatakan tidak bisa berkomentar.

"Kami tidak dapat memberikan komentar terhadap rumor dan spekulasi di pasar," kata Nila singkat.

Learn more »

Gojek dan Tokopedia Mau Merger?

Gojek dikabarkan sedang dalam pembicaraan terkait kemungkinan melakukan merger dengan Tokopedia. Jika benar, kesepakatan itu akan menggabungkan dua startup paling bernilai di Indonesia.

Dikutip dari laporan Bloomberg, dua raksasa startup ini kabarnya telah menandatangani lembar persyaratan terperinci untuk melakukan uji tuntas bisnis masing-masing.

"Kedua belah pihak melihat potensi sinergi dan ingin menutup kesepakatan secepat mungkin dalam beberapa bulan mendatang," ujar sumber yang menolak disebutkan namanya.

Bergabungnya dua entitas ini diprediksi akan menciptakan valuasi gabungan keduanya menjadi USD 18 miliar atau sekitar Rp 250 triliun. 

Bisnis keduanya akan sangat luas, berkisar dari pemesanan kendaraan, pembayaran, hingga belanja, dan pengiriman online.

Informasi lain menyebutkan, Gojek dan Tokopedia telah mempertimbangkan potensi merger sejak 2018, namun diskusi di antara keduanya kemudian dipercepat setelah pembicaraan kesepakatan antara Gojek dan rivalnya Grab Holdings Inc. menemui jalan buntu.

Kabarnya, CEO Grab Anthony Tan terus menolak tekanan dari Masayoshi Son dari SoftBank Group Corp. untuk menyerahkan sebagian kendali dalam entitas gabungan dengan Gojek.

Diskusi di antara Grab dan Gojek tersendat setelah bertahun-tahun bergulat dengan persaingan sengit dalam layanan transportasi online, pengiriman makanan, dan teknologi keuangan. 

Desember lalu, keduanya disebut telah membuat kemajuan substansial dalam kesepakatan, namun berselisih tentang bagaimana mengelola Indonesia, pasar utama mereka di kawasan Asia Tenggara.

Masayoshi Son, yang menjadi pendukung setia Anthony Tan, kehilangan kesabaran dengan keengganan co-founder Grab tersebut untuk menyerahkan kendali, dan kini mendukung merger antara Gojek dan Tokopedia yang didukung SoftBank. 

Baik Gojek maupun Tokopedia sudah memiliki investor yang sama, termasuk Google, Temasek Holdings Pte, dan Sequoia Capital India.

Learn more »