Feature news

Tampilkan postingan dengan label xiaomi isnis. Tampilkan semua postingan

Xiaomi Mau Bikin HP Rp 20 Jutaan?


Postingan CEO Xiaomi Lei Jun di Weibo soal ponsel Rp 20 jutaan Foto: Weibo

 

Xiaomi dikenal dengan ponsel harga terjangkau. Bahkan ponsel flagship-nya pun dibanderol dengan harga lebih murah dibandingkan dengan pesaingnya.

Tapi tahun lalu mereka meluncurkan Mi 10 Ultra di China dengan harga mulai Rp 11 jutaan, dan kini sepertinya mereka akan meluncurkan ponsel dengan harga yang lebih premium.


CEO Xiaomi Lei Jun baru-baru ini bertanya kepada pengikutnya di Weibo apakah mereka ingin membeli ponsel high-end dari Xiaomi dengan harga 10.000 Yuan (Rp 21 jutaan), seperti dikutip dari Gizmochina.

Dalam postingannya, Jun tidak menampilkan wujud dari ponsel ini atau memberikan deskripsinya. 

Ia malah bertanya kepada followers-nya tentang desain apa yang cocok untuk ponsel Xiaomi dengan harga semahal ini.

Jun juga tidak memberikan informasi lanjut tentang ponsel tersebut. Tapi muncul spekulasi bahwa survei ini mengindikasikan kehadiran ponsel layar lipat pertama dari Xiaomi.

Kecil kemungkinannya jika Xiaomi meluncurkan ponsel flagship biasa yang bukan ponsel layar lipat dengan harga di atas Rp 20 jutaan. 

Sepertinya postingan Jun ini sekaligus menjadi teaser kehadiran ponsel layar lipat dari Xiaomi, meski hingga saat ini mereka belum merilis pengumuman apa-apa tentang perangkat tersebut.

Dalam postingan yang sama, Jun memberi petunjuk bahwa ia akan mendiskusikan ponsel premium Xiaomi pada 7 Februari mendatang saat memberikan sambutan Tahun Baru China kepada para Mi Fans.

Bagaimana detikers, kalau Xiaomi mengeluarkan ponsel Rp 20 jutaan apa kalian tertarik membelinya?

Learn more »

Bos Xiaomi Berencana Jual Mi 11 Tanpa Charger Sejak 5 Tahun yang Lalu

Keputusan Xiaomi menghilangkan charger dari kotak penjualan Mi 11 disambut oleh pro dan kontra dari Mi Fans. 

Apalagi beberapa pihak yang tidak setuju dengan keputusan ini mengatakan Xiaomi hanya mengikuti langkah Apple.

CEO Xiaomi Lei Jun langsung membantah tuduhan tersebut. 

Dalam siaran langsung di media sosial China, Lei Jun mengatakan langkah untuk menjual ponsel tanpa charger adalah idenya sendiri sejak lima tahun yang lalu dan bukan mencontek Apple, seperti dikutip dari Gizmochina.

Lei Jun mengatakan ia pernah melontarkan pertanyaan tentang isu ini di media sosial Weibo pada tahun 2015 untuk mendapatkan opini dari pengguna Xiaomi. 

Saat itu, pertanyaan Lei Jun ini dimuat di beberapa media.

Dalam unggahannya di Weibo lima tahun yang lalu, Lei Jun mengatakan alasannya untuk menjual ponsel tanpa charger agar lebih ramah lingkungan. 

Tapi ada beberapa pengikutnya yang mengatakan hal ini dilakukan untuk memangkas biaya.

Dalam siaran langsungnya, Lei Jun mengatakan lima tahun yang lalu ia memiliki banyak charger yang tidak terpakai dan hanya berdiam di laci. 

Akhirnya saat Xiaomi pindah ke markas baru setahun yang lalu, mereka harus membuang beberapa kotak berisi charger yang tidak terpakai.

Karena itu, Lei Jun akhirnya mewujudkan keinginannya sejak lima tahun yang lalu untuk menjual ponsel tanpa adapter charger di kotak penjualannya dengan opsi untuk membelinya secara terpisah.

Saat meluncurkan Mi 11, Xiaomi menjualnya tanpa charger secara default. 

Tapi pengguna bisa membeli paket yang telah di-bundle dengan charger 55W GaN dengan harga yang sama.

Namun, sepertinya Mi Fans di China tidak begitu antusias menyambut Mi 11 edisi ramah lingkungan. 

Dari 350.000 unit Mi 11 yang terjual di hari pertama penjualan di China, hanya 20.000 unit tanpa charger yang terjual, atau sekitar 6% dari total penjualan.

Learn more »

Xiaomi Mau Caplok Ponsel Honor dari Huawei?

Huawei di samping memasarkan ponselnya sendiri juga punya anak perusahaan Honor yang lebih fokus pada segmen anak muda dan di rentang harga menengah ke bawah. 

Kabar terbaru, sebagian divisi Honor akan dilepas oleh Huawei pada peminat, salah satunya Xiaomi.

Seperti dikutip dari Reuters, Huawei menurut sumber terkait sedang dalam pembicaraan dengan para peminat Honor dalam deal yang mungkin akan bernilai sampai USD 3,7 miliar. Selain Xiaomi, ada perusahaan Digital China Group Co Ltd sampai TCL.

Menurut sumber tersebut, aset Honor yang akan dijual belum diputuskan. 

Kemungkinan bakal termasuk merek Honor, kapabilitas riset dan pengembangan serta manajemen rantai suplai. Kemungkinan pembelian akan dilakukan seluruhnya secara tunai.

Huawei yang saat ini produsen smartphone terbesar kedua di dunia tak memberi pernyataan ketika dikonfirmasi, begitu pula Xiaomi. 

Adapun alasan penjualan Honor kemungkinan lantaran Huawei memilih fokus pada ponsel mereknya sendiri di tengah sanksi dari Amerika Serikat.

Brand Honor sendiri didirikan pada tahun 2013 dan beroperasi secara cukup independen dari Huawei. 

Merek ini cukup dikenal di kalangan anak muda karena menawarkan spek ponsel yang baik dengan harga terjangkau.

Penjualan smartphone Honor mencakup 26% dari total penjualan Huawei di kuartal II 2020 ini, menurut biro riset Canalys. 

Akan tetapi karena harganya murah, margin keuntungan pun tipis dari bisnis Honor.

Ming Chi Kuo, analis industri di TF International Securities, menilai bahwa jika benar terjadi penjualan, maka hal itu merupakan situasi win win bagi Honor sendiri.

"Jika Honor independen dari Huawei, pembelian komponen mereka tidak lagi menjadi subyek larangan AS pada Huawei. 

Hal ini akan membantu bisnis smartphone Honor dan para supplier," kata dia.

Adapun Xiaomi sebenarnya sudah dikenal dengan smartphone murah spek tinggi seperti Honor. Akan tetapi mungkin mereka ingin memperluas portofolio ponselnya.

Learn more »