Maudy Ayunda Jadi Investor Startup Grocery Segari
Learn more »
Setelah berjalan selama kurang lebih 4 bulan, program akselerator startup kuliner Digitarasa Batch 3 meluluskan 15 startup kuliner Tanah Air.
Seperti sebelumnya, peserta yang lulus mendapatkan kesempatan untuk memanfaatkan channel promosi GoFood dan terhubung dengan jutaan pelanggan GoFood.
VP Corporate Affairs Food & Groceries Gojek, Rosel Lavina mengatakan GoFood sebagai growth partner memiliki pengalaman yang mumpuni dalam memahami tantangan yang dialami pelaku kuliner dalam mengembangkan usahanya, termasuk dalam manajemen bisnis, pemasaran, hingga permodalan.
Oleh karena itu, GoFood terus berinovasi dan berkolaborasi untuk mendukung pertumbuhan bisnis mitra usaha.
"Salah satunya dengan memberikan kesempatan promo eksklusif di GoFood yang dapat meningkatkan eksposur dan visibilitas resto melalui banner 'Kuliner Pilihan Chef Arnold' di halaman depan GoFood agar mitra usaha bisa mengenalkan kuliner andalan sekaligus meningkatkan penjualannya bersama GoFood," ujar Rosel dalam keterangan tertulis.
Lebih lanjut Rosel mengatakan, setelah sukses menerima pendaftaran dari ribuan startup kuliner di Batch 1 sampai Batch 3, kini GoFood dan Digitarasa kembali memberikan kesempatan bagi bisnis kuliner Tanah Air untuk semakin melaju dan mempercepat pertumbuhan bisnisnya bersama Digitarasa dan GoFood di Batch 4.
Kurikulum Digitarasa Batch 4 berfokus pada keberlanjutan bisnis kuliner dirancang sesuai dengan kebutuhan pelaku usaha agar bisa semakin beradaptasi dan berinovasi di tengah perkembangan bisnis F&B yang semakin dinamis dan adaptif di tengah pandemi.
Chef Profesional sekaligus CEO Digitarasa, Chef Arnold Poernomo mengatakan sejak awal diselenggarakan, Digitarasa mendapatkan antusiasme yang sangat positif, terbukti dari ribuan startup yang telah mendaftar, dan 34 startup kuliner yang terpilih dan kini sukses menjadi bagian dari keluarga Digitarasa.
"Hal ini menunjukkan bahwa animo para pebisnis kuliner untuk mendapat ilmu terkait inovasi dan jejaring sangat tinggi, dan keikutsertaan mereka membuat kami di Digitarasa semakin optimis bisa membangun ekosistem bisnis F&B dengan daya saing yang lebih baik lagi di Indonesia," ujar Arnold.
"Melalui serangkaian proses mentoring, kami mendorong pelaku bisnis berinovasi dan berkreasi dengan memanfaatkan teknologi digital, salah satunya dengan bergabung di GoFood.
Kami berharap, mereka semakin bisa menangkap peluang dan semakin berkembang di tengah kondisi yang dinamis," sambungnya.
Pendaftaran Digitarasa Batch 4 akan dimulai pada 2 Juli sampai 12 Juli 2021, dengan ketentuan sebagai berikut:
● Pelaku bisnis kuliner dengan produk siap jual untuk dipasarkan ke masyarakat
● Usaha dibangun dan dimiliki sendiri, bukan franchise
● Pengusaha kuliner bisa mendaftar secara online lewat tautan registrasi yang ada di website www.digitarasa.id atau akun Instagram @digitarasa_id.
Learn more »Vokalis grup band Element, Ferdy Tahier, membuat aplikasi pesan yang mengedepankan privasi.
Karenanya siap jadi pesaing Telegram.
Aplikasi tersebut diberi nama Seecret, dikembangkan oleh Digital Mapan Indonesia.
Layaknya Telegram, Seecret menerapkan enkripsi end to end untuk keamanan.
Tapi Seecret mengaku punya kemampuan yang tak dimiliki aplikasi pesan besutan Pavel Durov itu. Tidak ada tombol kirim.
"Jadi begitu pesan diketik bisa langsung dilihat dan terbaca otomatis secara real time oleh si penerima dan akan langsung terhapus secara otomatis oleh sistem apakah pesan itu sudah dibaca atau belum," terang Ferdy, co-Founder dan CMO di PT Digital Mapan Indonesia.
Agar lebih privasi dan aman lagi, saat pembuatan akun Seecret tidak meminta nomor telepon pengguna. Bahkan dimungkinkan untuk menggunakan nama samaran.
"Kami pastikan tidak ada satu byte data tersimpan di cloud maupun server. Sehingga tidak ada jejak digital sama sekali," tegas Ferdy
Saat menggunakan Seecret disediakan banyak fitur yang berguna.
Ada Seecret Converter, dimana akan langsung mengubah huruf yang diketik menjadi simbol rahasia, sehingga orang-orang di sekitar tidak bisa mengintip atau membaca pesan.
Nah untuk membaca pesan baik itu teks, video, foto atau suara, pengguna hanya tinggal menekan tombol ikon Seekret Key.
Kemudian ada fitur 'Seecret Automatic Self Destruct' yang secara otomatis menghancurkan pesan dalam 10 detik.
Lalu adanya fitur 'Seecret Anti Screenshot' dan 'Seecret Anti Forward' juga memberikan perlindungan privasi khusus bagi pengguna.
Karena bisa mengurangi korban fitnah ataupun berita bohong sehingga bisa membantu Pemerintah dalam membasmi isu hoax.
Tak kalah uniknya ada 'Seecreet Group' yang di dukung dengan layanan 'Private Tag', di sini memungkinkan pengguna yang melakukan Tag ke teman di group.
Nantinya hanya teman yang di-tag yang hanya bisa membaca pesan nya.
Berminat? Aplikasi Seecret bisa didownload gratis di App Store dan Play Store.
"Kami menjamin bahwa siapapun yang bergabung dengan layanan Secreet maka tidak akan ada seorangpun yang bisa mengawasi komunikasi data Anda Karena privasi dan rahasia Anda adalah kebebasan Anda," pungkas Ferdi.
Learn more »Ketua Umum Siberkreasi Yosi Mokalu mengajak masyarakat untuk terus menggalakkan pentingnya literasi digital di era serba canggih saat ini.
Dikatakan Yosi, literasi digital sebagai upaya mencerdaskan masyarakat.
"Saya percaya literasi digital itu bukan tugas kami saja yang tergabung di Siberkreasi.
Ini juga tugas kita semua, supaya kita menjadi masyarakat cerdas, tapi tergerak untuk mencerdaskan," ujarnya.
Ajakan Yosi ini tak terlepas usai Siberkreasi baru saja menyabet penghargaan World Summit on the Information Society (WSIS Prize) 2020 dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
Sibekreasi diketahui dinobatkan sebagai pemenang di WSIS Prizes 2020.
Selain Sibekreasi, Relawan TIK juga diganjar sebagai champion di forum lintas-pemangku kepentingan di bidang TIK yang bernaung di bawah International Telecommunication Union (ITU) PBB.
"Kita harus melihat (penghargaan-red) ini sebuah pencapaian dari sebuah gerakan kolaborasi. Artinya, bukan saya yang menang, tapi semua, terutama yang tergabung dalam Siberkreasi," ungkapnya.
"Ini adalah hadiah yang memberikan semangat bagi kita semua.
Menambah motivasi untuk terus melakukan apa yang sudah kita lakukan selama tiga tahun ini, yaitu mencerdaskan di ranah digital," ucap personel Project Pop itu.
Sebelumnya, Siberkreasi ini diterpa isu tak sedap karena dituding sebagai program untuk melatih influencer pemerintah.
Tudingan terhadap Yosi itu bermula dari pernyataan Staf Ahli Menkominfo Henry Subiakto dalam sebuah program televisi.
Henry kala itu menyebut nama Yosi Mokalu sebagai orang yang memberikan pelatihan untuk menjadi influencer melalui program Siberkreasi.
Yosi sendiri sudah membantah terkait tudingan yang menyebut dirinya sebagai orang yang melatih influencer 'pendukung pemerintah'.
Menurutnya, ada kesalahpahaman yang terjadi di tengah masyarakat yang menanggapi pernyataan itu.
"Sebenarnya Prof Henri mau menjawab dari situ, tapi ya bungkusan judul clickbait dan beberapa media abal-abal memperuncing semua suasananya," kata Yosi beberapa waktu lalu.
Learn more »Copyright © 2013 this my world and Blogger Templates