Feature news

Tampilkan postingan dengan label social network. Tampilkan semua postingan

Ello, Jejaring Sosial Anti FB & Bebas Iklan

Berjejaring sosial di FB identik dengan dua hal. Pertama adalah iklan, kedua terkait privasi. Ello singkirkan dua hal itu. Sebuah jejaring sosial anti-Facebook yang mengklaim bebas iklan dan bebas isu privasi. Seperti apa?
Tawarkan layanan bebas iklan tentu saja sangat didambakan user. Selama ini pengguna FB mengeluhkan bagaimana aktivitas iklan di situs tersebut yang ‘menggila’. Tak hanya soal tampilan yang terus menjejali namun juga bagaimana data user yang dieksplorasi.
Ello menyebut bila data user Facebook telah ‘dijual’ ke pengiklan. Sebab user adalah produk (FB) dan itu yang bisa dimonetisasi jadi pundi-pundi pemasukan. Data user kemudian diolah dan kemudian dikonversi jadi iklan relevan.
Didesain oleh desainer Paul Budnitz, Ello saat ini masih bersifat invite only. Hanya mereka yang miliki ‘undangan’ dipersilakan untuk bergabung. Permintaan invite pun dikabarkan membludak. Dalam satu jamnya, Ello menerima 4.000 request.
Pertanyaan selanjutnya, jika Ello tidak tampilkan iklan, dari mana situs tersebut miliki biaya untuk operasional? Jalan lain untuk monetisasi dilakukan dengan cara ‘jualan’ fitur. Memang Ello bisa dipakai gratis dan user bisa bebas berinteraksi di dalamnya. Tapi, jika ingin mencoba fitur baru mereka wajib membayar.
Jadi ada dua hal terkait absennya iklan. Pertama, tampilan news feed lebih bersih serta atraktif. Kedua, karena sifatnya yang 100% free maka hadir sejumlah fitur premium yang bisa dicoba dengan cara berbayar. Ello kini masih dalam tahap beta dan bisa diakses di alamat Ello.co
Learn more »

Jejaring Sosial Ini Banyak Diminati Oleh Pencinta Fashion

Perkembangan teknologi komunikasi dan internet terus berkembang, sehingga menjadikan jejaring sosial di dunia maya semakin ramai. Tapi bagi kamu yang suka dengan perkembangan fashion maka  perusahaan pendiri Plurk baru saja memperkenal jejaring sosial yang bernama Re.mu
Dilansir dari Tech Crunch, Re.mu yang didirikan oleh Alvin Woon ini memiliki aplikasi jejaring sosial baik dalam versi web maupun mobile. Jejaring sosial tersebut menyasar pencinta fashion yang ingin berbagi model baju yang dikenakan.
Tak hanya itu, Woon pun mengatakan ia ingin membuat sebuah situs bagi pengguna yang ingin memamerkan pakaiannya sehari-hari layaknya Instagram. Jejaring sosial ini mendapatkan kucuran dana dari investor Taiwan TMI Holding dan Kamia.
Re.mu memiliki kombinasi fungsi aplikasi mengatur baju seperti Closet, NetRobe, dan Stylitics dengan platform jejaring sosial.
Hingga saat ini jejaring sosial fashionista itu masih memiliki basis pengguna yang sedikit, sekitar 35.000 pengguna. Namun, Woon mengatakan bahwa komunitas ini sangat dinamis, dalam sehari terdapat sekitar 25.000 posting, termasuk foto baju yang dipakai dan item yang pengguna miliki.
Selain di asia, Re.mu ini mencoba membidik para pengguna di Spanyol dan Amerika Serikat. Re.mu memiliki fitur analitik yang bisa menunjukan tren yang muncul ditengah mereka. Informasi tersebut bisa berguna bagi perusahaan fashion.
Di luar sana, Re.mu tak sendiri. Saat ini banyak komunitas berbasis fashion seperti Chictopia, StyleMob, Pose, dan Tagbrand. Banyak juga blog-blog fashion di Tumblr atau grup Flickr. Namun, Woon mengatakan bahwa keistimewaan Re.mu adalah memiliki fitur algoritma pintar yang bisa memberitahu penggunanya baju mana yang harus dipakai sesuai item yang dimiliki.
Saran tersebut berdasar pada faktor kombinasi warna favorit, tipe badan, dan apa yang sedang tren di sekitar penggunanya. Re.mu juga ingin agar penggunanya lebih banyak bereksperimen dengan baju-baju yang dimiliki, alih-alih mengejar tren baju terkini.
Learn more »