Feature news

Tampilkan postingan dengan label games news among us history. Tampilkan semua postingan

Kreator Among Us Ungkap Konsep Desain Awal Crewmates

Pemain Among Us pasti sudah familiar dengan desain karakter crewmates yang terlihat seperti kacang. 

Tapi siapa sangka kreator Among Us pernah mengembangkan konsep desain karakter yang berbentuk seperti bintang.

Marcus Bromander alias Puffballs United beberapa waktu yang lalu memamerkan konsep desain crewmates Among Us di Twitter. 

Bromander adalah co-founder Innersloth dan salah satu kreator Among Us.

Dikutip dari Polygon, sepertinya tim dibalik Among Us tidak membutuhkan waktu lama untuk menentukan desain crewmates karena hanya ada enam konsep desain yang dipamerkan.

Desain yang paling unik tentu desain crewmate yang berbentuk seperti bintang dengan kedua lengan dibentangkan membentuk huruf T. 

Ada juga desain crewmate yang lebih pendek dengan bentuk menyerupai orb, dan crewmate yang tidak membawa tas punggung.

Sebelum mengunggah konsep desain ini, Bromander lewat cuitan di akun Twitter-nya mengatakan ia senang memiliki karakter dengan desain yang sederhana dan mudah digambar oleh banyak orang.

Ia teringat dengan desain Kirby, karakter video game yang sering muncul di game-game buatan Nintendo. 

Salah satu desainer Kirby, Satoru Iwata, pernah mengatakan ia senang melihat banyak orang yang bisa menggambar Kirby dengan mudah karena desainnya yang sederhana.

"Memiliki karakter dengan desain yang sangat sederhana sangat menarik. 

Ini memungkinkan hampir semua orang untuk menggambar dan mengekspresikan diri mereka lewat karakter tersebut," tulis Bromander.

"Sangat keren melihat hal ini terjadi dengan crewmate Among Us," sambungnya.

 

Learn more »

Sedih, Dulu Among Us Cuma Dimainkan 30 Orang

Saat awal dirilis, game Among Us diprediksi akan mati seiring berjalannya waktu. Tapi, siapa sangka, Among Us justru meroket di tengah merebaknya pandemi Corona.

Rasa putus asa itu hadir bila melihat waktu perilisan Among Us pada 2018. 

Dikutip dari Quartz, ketika itu hanya sekitar 30 pengguna yang memainkan game multiplayer tersebut.

Bahkan, Among Us kala itu sempat diperkirakan akan menemui takdirnya, hilang dari permukaan. 

Namun, dugaan tersebut meleset. Pandemi Corona membuat orang-orang mencari 'pelarian' dengan memainkan game yang tak biasa, salah satunya Among Us.

Among Us tidak lantas langsung meroket. 

Pengaruh sejumlah streamer di Twitch turut mempengaruhi ke basis para penggemar mereka untuk memainkan Among Us dan itu berhasil.

Dengan tawaran kemudahan dalam bermain game Among Us dan cara berinteraksi dengan orang-orang di game tersebut, membuat pemain tertarik pada game besutan InnerSloth itu. 

Alhasil, Among Us pun booming.

InnerSloth mengklaim bahwa Among Us telah di-download lebih dari 100 juta kali. Tercatat, lebih dari 60 juta pengguna memainkan game ini setiap hari. 

Puncaknya pada akhir pekan lalu, Among Us dimainkan 3,8 juta pemain dalam waktu bersamaan.

Pengembang game Among Us percaya lonjakan popularitas ini terjadi di luar Amerika Serikat (AS). Hal itu dituturkan oleh desainer game Among Us, Marcus Bromander.

Mayoritas yang memainkan Among Us ini menggunakan perangkat Android. Kendati begitu, pemain yang berasal dari perangkat iOS dan PC pun turut melonjak.

Gameplay Among Us punya keistimewaan dan berbeda dengan kebanyakan game lainnya. Para pemain harus bekerja sama dan bisa meyakinkan satu sama lain dalam menjalankan misi.

Dalam permainannya terdapat dua peran yang berbeda, yakni crewmate dan impostor. 

Pemain crewmate ada dalam posisi yang baik sehingga impostor akan bertindak sebagai pengkhianat dan berusaha menghabisi semua anggota crewmate.

Learn more »

Ini Dia Orang yang Bikin Game Among Us

'Among Us' menjadi salah satu game yang populer di tengah pandemi COVID-19. 

Game ini cukup simpel dan bisa dimainkan dengan teman-teman sehingga menarik banyak perhatian orang.

Tak banyak yang tahu, 'Among Us' merupakan game yang awalnya dinamakan 'Space Mafia' ini hanya didirikan oleh tiga orang di balik layar. 

Ialah Forest Willard, Marcus Bromander dan Amy Liu yang kemudian menamakan tim mereka sebagai InnerSloth studio.

Among Us terinspirasi oleh game 'Mafia' (juga dikenal sebagai 'Werewolf'), dan pada awalnya dimaksudkan sebagai game multipemain lokal khusus mobile dengan satu peta. 

Tak lama setelah rilis, Among Us memiliki jumlah pemain rata-rata 30 hingga 50 pemain secara bersamaan.

Programmer-nya, Forest Willard menganggap bahwa awalnya game ini tidak dirilis dengan sangat baik. 

Sang desainer Marcus Bromander pun menambahkan Among Us sangat buruk dalam pemasaran

Setelah beberapa update dan upgrade, pada 16 November 2018 game ini dirilis di Steam. Dukungan bermain lintas platform tersedia setelah rilis versi PC.

Pada 8 Agustus 2019, InnerSloth mengumumkan peta kedua, Mira HQ. Peta ketiga bernama Polus yang ditambahkan menjelang akhir tahun yakni 12 November 2019. 

Uniknya, kedua peta tersebut awalnya memerlukan pembayaran tambahan sebesar USD 4, namun harga mereka diturunkan menjadi USD 2 pada 6 Januari 2020 sebelum akhirnya dibuat gratis pada 11 Juni 2020.

Rencananya, 'Among Us 2' juga akan dirilis pada tahun ini. Tetapi di bulan September, tim memutuskan untuk fokus mengembangkan game original 'Among Us'.

Bagi yang belum tahu, Among Us adalah game yang mengharuskan pemain menyingkirkan beberapa orang yang menyamar menjadi seorang 'impostor' atau penipu di antara pemain. 

Among Us pun dirilis pada 15 Juni 2018 namun sangat booming tahun ini karena banyak Twitch streamer dan YouTuber. 

Misalnya di Indonesia 'Jess No Limit' juga 'Miawaug' yang bermain bersama dan videonya sukses ditonton jutaan orang.

Learn more »

Scribble Rider dan Among Us, Jadi Game Mobile Paling Populer

Game mobile Scribble Rider jadi paling favorit dimainkan gamer di seluruh dunia pada bulan Agustus 2020. 

Bahkan popularitas Scribller Rider ini mengalahkan PUBG Mobile maupun Free Fire. Foto: Sensor Tower

Game mobile Scribble Rider jadi paling favorit dimainkan gamer di seluruh dunia pada bulan Agustus 2020. 

Bahkan, popularitas Scribble Rider ini mengalahkan PUBG Mobile maupun Free Fire.

Berdasarkan laporan terbaru Sensor Tower, Scribble Rider besutan Voodoo ini diperkirakan telah diunduh sebanyak 44,6 juta kali di seluruh dunia pada Agustus 2020. 

Adapun India sebagai negara yang berkontribusi menaikkan game ini dengan 16,7% dari total download.

Tak hanya unggul soal jumlah download secara keseluruhan, Scribble Rider pun jadi paling teratas diunduh di Play Store dan App Store. 

Scribble Rider merupakan game sederhana, di mana gamer diajak untuk membuat roda sekreatif mungkin guna melewati berbagai rintangan dalam memenangkan lomba. 

Hal yang paling mengganggu dari game gratis ini, setiap lombanya sering diselingi iklan.

Selain Scribble Rider, game yang naik daun dilihat dari sisi download secara total ini, khususnya di bulan Agustus 2020 bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, seperti Brain Wash, Log Thrower, Fruit Clinic, hingga Among Us.

Sensor Tower mengungkapkan untuk Among Us jadi game mobile paling populer saat ini. 

Disebutkan bahwa peningkatan jumlah download dari bulan ke bulan sebesar 661% menjadi 18,4 juta pada Agustus kemarin dengan menempatkan peringkat sembilan.

Padahal Among Us dirilis pada tahun 2018. 

Sensor Tower mengatakan, meroketnya game milik InnerSloth itu berkat lonjakan peminat dari pembuat konten di YouTube dan Twitch.

Untuk memetakan hingga menjadi top 10 ini, Sensor Tower melihat berdasarkan jumlah download di Play Store dan App Store antara 1 Agustus - 31 Agustus 2020. 

Penghitungan ini tidak termasuk aplikasi pra-instal di Google.

Learn more »