'Among Us' menjadi salah satu game yang populer di tengah pandemi COVID-19. Game ini cukup simpel dan bisa dimainkan dengan teman-teman sehingga menarik banyak perhatian orang. Tak banyak yang tahu, 'Among Us'
merupakan game yang awalnya dinamakan 'Space Mafia' ini hanya didirikan
oleh tiga orang di balik layar. Ialah Forest Willard, Marcus Bromander
dan Amy Liu yang kemudian menamakan tim mereka sebagai InnerSloth
studio. Among Us terinspirasi oleh game 'Mafia' (juga dikenal sebagai 'Werewolf'),
dan pada awalnya dimaksudkan sebagai game multipemain lokal khusus
mobile dengan satu peta. Tak lama setelah rilis, Among Us memiliki
jumlah pemain rata-rata 30 hingga 50 pemain secara bersamaan. Programmer-nya, Forest Willard menganggap bahwa awalnya game ini tidak
dirilis dengan sangat baik. Sang desainer Marcus Bromander pun
menambahkan Among Us sangat buruk dalam pemasaran Setelah beberapa update dan upgrade, pada 16 November 2018 game ini
dirilis di Steam. Dukungan bermain lintas platform tersedia setelah
rilis versi PC. Pada 8 Agustus 2019, InnerSloth mengumumkan peta kedua, Mira HQ. Peta
ketiga bernama Polus yang ditambahkan menjelang akhir tahun yakni 12
November 2019. Uniknya, kedua peta tersebut awalnya memerlukan
pembayaran tambahan sebesar USD 4, namun harga mereka diturunkan menjadi
USD 2 pada 6 Januari 2020 sebelum akhirnya dibuat gratis pada 11 Juni
2020. Rencananya, 'Among Us 2' juga akan dirilis pada tahun ini.
Tetapi di bulan September, tim memutuskan untuk fokus mengembangkan game
original 'Among Us'. Bagi yang belum tahu, Among Us adalah game
yang mengharuskan pemain menyingkirkan beberapa orang yang menyamar
menjadi seorang 'impostor' atau penipu di antara pemain. Among Us pun
dirilis pada 15 Juni 2018 namun sangat booming tahun ini karena banyak
Twitch streamer dan YouTuber. Misalnya di Indonesia 'Jess No Limit' juga 'Miawaug' yang bermain bersama dan videonya sukses ditonton jutaan orang. |
0 komentar: