iPhone 12 Punya Lekukan Misterius, Apa Itu?
Perbandingan iPhone 12 Pro versi AS dan Inggris |
Lalu, dalam acara peluncuran yang digelar Apple semalam, terlihat ada lekukan misterius pada samping kanan bawah ponsel.
Uniknya, pada iPhone 12 yang ada di luar Amerika Serikat, lekukan tersebut tak ada.
Lekukan misterius itu ternyata adalah 'jendela' untuk antena 5G mmWave.
Ya, area tersebut memang dibuat agar mudah terlihat pengguna, mungkin agar pengguna sadar untuk tak menutupi bidang tersebut karena penangkapan sinyal tak akan optimal.
Kenapa hanya ada di iPhone 12 yang dijual di AS? Karena Apple memang hanya menyediakan dukungan mmWave ini untuk pengguna di AS.
Hal ini terlihat dari daftar frekuensi yang didukung oleh iPhone 12, di mana untuk versi AS ada spektrum n260 dan n261, dan tak ada di iPhone 12 versi negara lain.
Sekadar informasi, mmWave adalah varian 5G yang menawarkan koneksi jauh lebih tinggi dibanding 5G di spektrum lain.
Kecepatannya mencapai hitungan gigabit, bahkan Apple mengklaim kecepatan maksimal yang didapat bisa mencapai 4 Gbps.
Namun mmWave juga punya kelemahan, bahkan terbilang banyak. Seperti konsistensi kecepatan yang rendah karena cakupan sinyalnya sangat kecil.
Selain itu, mmWave juga membutuhkan daya baterai yang sangat besar untuk bisa beroperasi.
Untuk itulah -- mungkin -- 'jendela' untuk antena mmWave ini sengaja mudah terlihat agar tak tertutup oleh tangan pengguna yang akan mengurangi kemampuan menangkap sinyal.
Sekadar pengingat, Apple pernah terkena skandal Antennagate saat merilis iPhone 4.
Saat itu, banyak pengguna iPhone 4 yang ponselnya kesulitan menangkap sinyal saat dipegang menggunakan tangan kiri.
Mungkin masalah seperti ini yang ingin dihindari oleh Apple di iPhone 12.
Trik hemat baterai 5G ala Apple
Konektivitas 5G memang bisa menghasilkan kecepatan internet yang sangat kencang. Namun di sisi lain, konsumsi daya baterainya pun sangat tinggi dibanding 4G LTE.
Untuk itulah Apple mempunyai Smart Data Mode untuk menghemat konsumsi baterai di iPhone 12, yang semua serinya mendukung jaringan 5G.
Smart Data Mode ini bekerja dengan mengatur koneksi yang dipakai secara otomatis tergantung dari aplikasi yang sedang dibuka.
Misalnya, pengguna hanya membuka aplikasi email ataupun Twitter, maka iPhone 12 hanya akan menggunakan jaringan 4G, sekalipun ada cakupan jaringan 5G di tempat tersebut.
Lalu saat pengguna membuka aplikasi yang melakukan streaming film, melakukan panggilan video, dan sejenisnya, maka iPhone akan otomatis pindah ke 5G.
Karena aplikasi semacam ini membutuhkan bandwidth yang besar, pun latensi yang kecil.
Di atas kertas solusi ini terlihat sangat bagus, dan mungkin memang dibutuhkan karena lazimnya, iPhone punya kapasitas baterai yang terbilang rendah jika dibanding Android.
Namun fakta di lapangan tentunya harus menunggu ulasan pengguna. Terutama soal dampaknya terhadap konsumsi daya baterai.
0 komentar: