Teknologi wireless charging
atau pengisian daya secara nirkabel yang ada saat ini masih mewajibkan
perangkat dan charger untuk berada jarak dekat, malah hampir menempel. Namun
Huawei mendaftarkan paten wireless charging yang lebih futuristis,
yaitu mengisi daya baterai secara nirkabel dari jarak jauh. Teknologi
yang didaftarkan sejak 2019 ini memanfaatkan laser untuk mengisi daya
baterai. "Salah satu tantangan terbesar adalah untuk mengisi di setiap ruang
konferensi atau sekadar kafe dengan pengisi daya yang tak terlihat
adalah keamanan dari laser terhadap mata pengunjung," tulis Huawei.
Untuk itulah Huawei mengaku tengah mengusahakan agar teknologi wireless charging
ini tetap aman untuk manusia. Yaitu sistem yang bisa mendeteksi mata
manusia di jalur sinar laser, dan akan mematikan sistemnya untuk
melindungi pengguna ataupun hewan peliharaan yang terdeteksi oleh sistem
tersebut. Dalam video yang diposting oleh Huawei, perangkat pengisi daya atau
charger terlihat bisa mengisi daya beberapa perangkat sekaligus. Chargernya sendiri diletakkan pada titik strategis yang mempunyai garis
pandang ke setiap titik di ruangan tersebut. Daya yang dihantarkan oleh charger futuristis ini disebut cukup untuk
mengisi daya perangkat seperti ponsel, laptop, tablet, dan bahkan drone,
demikian dikutip dari Gizmochina. Sayangnya, sejauh ini belum ada waktu peluncuran yang pasti untuk
teknologi yang belum punya nama ini. Namun jika nanti benar tersedia,
maka teknologi wireless charging ini bisa memecahkan masalah kabel yang berseliweran di berbagai tempat, contohnya meja kerja. Pada 2018 lalu, sekelompok peneliti di Universitas Washington
menemukan teknologi sejenis, yaitu memanfaatkan laser untuk mengisi daya
pada baterai. "Anda bisa membuat sebuah casing ponsel yang
dilengkapi receiver (charger laser) dan membeli setup lasernya," tulis
Vikram Lyer," ketua tim peneliti itu. |
0 komentar: