Feature news

Tampilkan postingan dengan label google search liaison. Tampilkan semua postingan

Kenapa Setelah Google Sesuatu Langsung Ada Iklannya di Instagram?

Banyak pengguna media sosial, seperti Instagram, yang sering menemukan iklan setelah mencari tentang suatu produk di Google. 

 

Mereka mengira hal ini terjadi karena ada salah satu layanan yang mengintip hasil pencarian mereka. Tapi apa benar itu yang terjadi?

 

Google Search Liaison Danny Sullivan mengatakan hal itu terjadi bukan karena Google mendengarkan atau mengintip hasil pencarian pengguna. 

 

Ia bahkan sering mengalami hal yang sama.

 

"Tentu saja bukan karena kami mendengarkan Anda. Tidak ada siapapun yang mendengarkan untuk menampilkan hal seperti itu, saya janji," kata Sullivan dalam diskusi virtual tentang Google Search.

 

Sullivan mengatakan ia tidak tahu apa yang terjadi di Instagram jadi ia hanya memberikan jawaban secara umum. 

 

Ia menjelaskan hal ini kemungkinan terjadi karena saat pengguna mencari informasi tentang suatu produk di Google, mereka mengklik halaman website lewat iklan yang ada di bagian pencarian paling atas.

 

Jika pengguna masuk ke sebuah website dari iklan, pengiklan tersebut akan bisa memahami apa yang dicari pengguna. 

 

Kemudian pengiklan bisa memanfaatkan informasi itu untuk melakukan apa yang disebut sebagai retargeting atau remarketing.

 

"Tapi itu juga bisa terjadi jika Anda tidak mencari apa-apa dan tidak ada kaitannya dengan pencarian. 

 

Anda mungkin masuk ke website tentang pemanggang barbeque dan website itu merupakan bagian dari jaringan iklan," jelas Sullivan.

 

"Dan hanya karena Anda masuk ke sana secara langsung, website itu memahami kalau Anda tertarik dengan hal seperti ini. 

 

Dan Anda bisa melihat iklan yang mungkin muncul dan hal lainnya," imbuhnya.

 

Menurut Sullivan, kemungkinan lainnya adalah saat pengguna sedang membuka media sosial, mereka membuka website milik sebuah bisnis. 

 

Bisa jadi ada informasi yang menghubungkan pengguna saat membuka website itu ke jaringan iklan.

 

Sullivan mengatakan ini hanya penjelasan dasar yang ia pahami karena ia tidak bekerja di bagian iklan Google atau bahkan mengerti seluk beluk iklan di Instagram.


Tapi ia menekankan bahwa iklan seperti ini muncul bukan karena Google memberikan informasi seperti profil, halaman non-iklan yang diklik, atau riwayat pencarian pengguna ke pengiklan.

 

"Kami tidak memberikan riwayat pencarian Anda ke siapapun. Itu bukan sesuatu yang kami bisa berikan ke pengiklan," ucap Sullivan.

 

"Tapi jika Anda klik iklan yang spesifik, maka pengiklan akan memahami hal spesifik itu karena Anda berinteraksi dengan iklan mereka, seolah Anda masuk ke sebuah website," pungkasnya.

Learn more »

Cara Google Lindungi Pengguna dari Website Berbahaya

Setiap harinya Google selalu mendata halaman web baru untuk dimasukkan ke dalam indeks penelusurannya, atau yang biasa disebut sebagai crawling. 

 

Tapi tentu tidak semua halaman web baru di internet benar-benar aman, misalnya situs yang sifatnya spam, digunakan untuk phishing, berisi malware, dan lain-lain.

 

Google Search Liaison, Danny Sullivan mengatakan Google sudah memiliki sistem untuk melindungi pengguna dari ancaman hasil pencarian yang mengarah ke website berbahaya.

 

"Kami memiliki sistem yang dirancang untuk mencoba mencegah website dan konten seperti itu muncul di hasil pencarian teratas di Search," kata Danny dalam diskusi virtual tentang Google Search.

 


Sullivan mengatakan saat ini indeks penelusuran Google berisi ratusan miliar halaman web atau setara dengan 100 juta GB. 

 

Jika dicetak menjadi buku, ratusan miliar halaman ini bisa membentang ke Bulan hingga 12 kali.

 

Untuk menghindari halaman web berbahaya muncul di halaman pertama Search, Google mengerahkan sistem deteksi spam otomatis yang cara kerjanya mirip seperti filter spam yang ada di email. 

 

Berdasarkan data Google, pada tahun 2020 saja mereka menemukan 40 halaman web spam setiap harinya.

 

Setelah terdeteksi secara otomatis, halaman spam akan ditinjau secara manual oleh tim penghapus spam di Google. 

 

Tim ini akan melihat apakah halaman tersebut melanggar Webmaster Guideline dan menghubungi kreator website untuk menyelesaikan masalahnya.


Selain mendeteksi halaman web yang bersifat spam, Google juga memiliki sistem yang bisa memperingatkan pemilik website jika situs mereka dibobol oleh hacker. 

 

Sistem ini akan menampilkan peringatan di hasil pencarian yang menandakan kalau website telah diretas.

 

"Ini cukup sulit jika itu adalah website yang penting. Tapi website-nya sendiri yang kita ketahui sudah diretas, dan mungkin pemiliknya tidak menyadari," jelas Sullivan.

 

"Kami kadang akan mengatakan di hasil pencarian, 'Peringatan, website ini mungkin sudah diretas', sebagai cara untuk memperingatkan pemilik website dan orang lain bahwa, ya website ini memang penting, tapi Anda harus tahu bahwa mungkin ada beberapa masalah," pungkasnya.

Learn more »