Feature news

Tampilkan postingan dengan label opera. Tampilkan semua postingan

Opera Bikin Browser Khusus untuk Kripto

Opera kembali merilis browser khusus yang unik. 

 

Setelah sebelumnya pernah mengeluarkan browser khusus gaming, kali ini Opera merilis browser khusus untuk kripto.

 

 

 

Opera Crypto Browser saat ini masih dalam fase beta. Browser ini hadir dengan sederet fitur terkait kripto dan blockchain seperti dompet kripto built-in, akses ke penukaran mata uang kripto dan NFT, dukungan untuk aplikasi terdesentralisasi (dApps), dan lain-lain.


 

Salah satu fitur utamanya adalah dompet kripto non-custodial yang artinya tidak dikontrol oleh pihak ketiga. 

 

Dompet ini mendukung blockchain seperti Ethereum, Bitcoin, Celo, Nervos, Polygon, dan lain-lain.

 

Fitur ini bertujuan untuk memudahkan pengguna mengakses aset kriptonya tanpa perlu ekstensi tambahan, lengkap dengan opsi menggunakan dompet dari pihak ketiga. 

 

Pengguna juga bisa membeli kripto seperti ethereum lewat Ramp menggunakan kartu kredit Visa atau Mastercard.

 

Pengguna juga bisa langsung membeli NFT di marketplace seperti OpenSea dan Rarible. Untuk meningkatkan keamanannya, Opera juga menyisipkan fitur secure keyboard yang memastikan aplikasi lain tidak bisa mengintip data kalian saat sedang copy/paste.

 

Benang merah dari browser khusus kripto ini adalah dukungan untuk Web3 yang sedang hype. 

 

Web3 merupakan konsep yang digadang akan menjadi masa depan internet, di mana semua data akan berbasis blockchain.

 

"Terlalu sedikit pengalaman browsing yang ditawarkan dibangun dengan tujuan menempatkan Web3 sebagai pusat perhatian dan membuat teknologi blockchain mudah digunakan," kata Lead Crypto Ecosystem Opera Susie Batt, seperti dikutip dari Mashable.



"Keyakinan kami adalah bahwa dunia blockchain membutuhkan pengalaman browsing yang benar-benar khusus," sambungnya.

 

Selain menyediakan perlindungan ekstra lewat enkripsi blockchain, Opera Crypto Browser juga memungkinan pengguna mengakses 'GameFi' di mana pengguna bisa memainkan game dan mendapatkan uang.


 

Opera bukan satu-satunya pencipta browser yang terjun ke dunia blockchain dan kripto. 

 

Belum lama ini Mozilla mengumumkan bahwa mereka akan mulai menerima sumbangan dalam bentuk kripto, tapi kebijakan ini ditentang karena dampak blockchain terhadap lingkungan.

 

Saat ini Opera Crypto Browser tersedia di Android, Windows, dan Mac. Versi iOS-nya akan menyusul kemudian.

Learn more »

Mager Tapi Digaji Rp 127,3 Juta, Mau?

Browsing atau berselancar di internet sudah menjadi bagian dari hidup di era digital seperti saat ini, baik untuk bekerja maupun mencari informasi. 

Namun, maukah kalian dibayar USD 9.000 atau Rp 127,3 juta (kurs USD 1 = Rp 14.215) hanya untuk browsing saja?

Sebuah pekerjaan yang mudah dan tentunya sebuah tawaran gaji yang cukup membuat kantong menjadi tebal mendadak. 

Begitu lowongan pekerjaan alias loker yang disediakan perusahaan teknologi asal Norwegia, Opera.

Opera yang merupakan penyedia layanan peramban pesaing Chrome, Mozilla Firefox ataupun Microsoft Edge, sedang mencari orang yang dinilai cocok mengisi pekerjaan yang mereka sebut dengan 'Personal Browser'.

Seperti dikutip dari UPI, tugas 'Personal Browser' itu hanya melakukan aktivitas online, misalnya berburu meme, menonton video bayi hewan yang menggemaskan nan lucu, maupun meneliti topik yang tidak biasa sambil live streaming di saluran media sosial Opera.

Pekerjaan 'Personal Browser' ini hanya berlangsung dua minggu saja. Akan tetapi, apabila menemukan orang yang cocok dengan pekerjaan tersebut, Opera menggajinya sebesar USD 9.000 atau Rp 127,9 juta.

Nah, kalau kalian tertarik, bisa melamar lowongan pekerjaan ini. Syaratnya cukup mudah, cukup dengan merekam diri berupa video yang durasinya 15-60 detik. 

Di dalam video itu, kalian ekspresikan momen menjelajahi dunia maya yang dinilai paling relevan dalam hidup.

"Ini mungkin tampak seperti lelucon, tapi sebenarnya tidak. 

Kami memang mempekerjakan seseorang hanya untuk menjelajahi web dan benar-benar dibayar untuk itu," ungkap Direktur Produk Opera Maciej Kocemba.

Opera menyebutkan lowongan pekerjaan terbuka bagi siapa saja dan di mana pun orang itu berada. Adapun lowongan ini tersedia sampai tanggal 13 November 2020. Tertarik untuk mencobanya?

Learn more »

Markas Opera Software

Opera Software, perusahaan asal Norwegia, juga memiliki salah satu kantor utama di Polandia. saya pun berkesempatan datang langsung ke markas pembuat Opera Mini tersebut, seperti apa?

Polandia adalah kantor terbesar kedua setelah di Oslo, Norwegia. Di sini kantor Opera menempati sebuah gedung yang terletak tepat di pusat kota Wroclaw.
bersama sejumlah media dan blogger dari Indonesia diajak keliling kantor Opera.
Sepintas kantor Opera ini mirip dengan kantor pada umumnya, namun ternyata desainnya terlihat cukup menghibur. Lihat saja, ada gambar ukiran yang melekat pada dinding untuk menghidupkan suasana. 
Di salah satu sudut ruangan terdapat sebuah 'dapur' yang bisa dipakai oleh karyawan untuk membuat kopi, teh, atau makanan ringan.
Tumpukan kardus itu bukanlah tidak berarti. Tapi di dalamnya ada berbagai jenis jus buah khas Polandia yang bisa diminum kapan saja. 
Suntuk bekerja? Opera memperbolehkan karyawannya untuk bersantai sejenak sembari bermain pingpong atau mesin arcade.
Ini adalah salah satu ruangan yang cukup menarik. Di dalamnya ada konsol PS3 lengkap dengan berbagai kontroler game, gamepad, streeing wheel, guitar controler, dan masih banyak yang lainnya.
Di dalam kantin juga terdapat berbagai jenis buah-buahan berukuran jumbo yang dihidangkan untuk para karyawan.
tak ketinggalan juga meja biliyar sebagai pelengkap dari seluruh sarana hiburan yang ada.
Learn more »

Ide Sederhana di Balik Kelahiran Opera Coast


http://images.detik.com/content/2014/05/24/319/img_20140523_114527.jpgAlexander Remen, Opera (eno)
Opera Coast lahir bukan tanpa alasan. Oleh pembuatnya, browser ini dibuat sedemikian rupa agar berselancar di internet lebih nyaman dan mudah.

Opera Coast memang tak seperti browser lain. Tak memiliki banyak tombol, tidak menampilkan alamat url, dan bahkan tidak memilik tab untuk membuka situs secara bersamaan. Padahal semua itu seakan sudah menjadi fitur standar untuk sebuah browser.

Namun bagi Alexander Remen, Developer Manager Opera Coast - Opera Software, hal itu sudah tidak diperlukan lagi untuk gadget berbasis layar sentuh.

"Kami ingin memaksimalkan tampilan web pada layar. Jadi tak perlu lagi ada tombol-tombol," jelasnya, saat ditemui detikINET di kantor Opera, Wroclaw, Polandia.

Namun bukan berarti tombol seperti back, new tab, atau close tab dihilangkan, di Coast, Opera hanya mengganti fungsi tersebut dengan sentuhan.

"Swipe ke kanan untuk kembali, ke kiri untuk maju dan swipe ke bawah untuk mencari web. Mudah bukan?," puji Remen.

Semua fungsi tersebut diklaim hanya memiliki satu tujuan, yakni agar membuat tampilan browser sederhana, mudah dipakai, dan cepat.

"Ide awal membuat Coast memang hanya untuk membuat tampilan situs sederhana. Itu utamanya," jelas

Berkat keunikannya Coast kini diklaim diterima dengan baik, bahkan menjadi satu-satunya browser pihak ketiga yang dianjurkan Apple untuk dipakai.

"Apple suka dengan Coast, dan ini adalah satu-satunya browser yang direkomendasikan di Apple Store," pungkas Remen.

Coast hanya tersedia untuk iPhone dan iPad, dan belum bisa dipastikan apakah browser ini juga akan dirilis untuk platform lain, Android misalnya.
Learn more »