Feature news

Tampilkan postingan dengan label startup ula. Tampilkan semua postingan

Kisah Jeff Bezos Danai Startup di Indonesia

Miliarder Jeff Bezos memberikan suntikan dana untuk startup yang dibangun milenial Indonesia. 

 

 

Ini menjadi investasi pertama Founder Amazon pada e-commerce Asia Tenggara. Inilah ceritanya.

 

Unicorn yang diberi dana ini baru berusia kurang dari dua tahun, namanya adalah Ula. Salah satu pendirinya adalah mantan karyawan Bezos.

 

"Sangat beruntung dan momen fan boy yang luar biasa bagi saya," CEO Ula Nipun Mehra (40) mengatakan kepada CNBC Make It ketika ditanya soal pendanaan itu.



Didirikan pada Januari 2020 oleh CEO Mehra, perusahaan ini telah berkembang pesat di bawah pergeseran yang disebabkan oleh pandemi ke digital. 

 

 

Sejauh ini, mereka mengumpulkan lebih dari USD 117 juta atau sekitar Rp 1,6 triliun dalam pendanaan dari nama-nama besar seperti Tencent dan Lightspeed Venture Partners.


 

Salah satunya adalah Bezos Expeditions yang menginvestasikan sejumlah besar dana yang tidak diungkapkan. 

 

 

Bezos memutuskan untuk menaruh dana di Ula setelah salah satu pendukung awal start-up memberi tahu dia tentang startup tersebut.

 

Meskipun Mehra belum pernah bertemu dengan pendiri miliarder itu, dia bekerja di bawahnya sebagai insinyur perangkat lunak di kantor pusat Amazon di Seattle sebelum bergabung dengan raksasa e-commerce Flipkart di negara asalnya, India.

 

Seperti Bezos, Mehra juga ingin menjadi pengusaha. Namun baru bertahun-tahun kemudian, saat bekerja sebagai investor di Sequoia India, ia melihat peluang untuk mengadaptasi model e-commerce tradisional untuk pasar baru yakni kios makanan kecil di Indonesia.

 

 

Mehra mulai mengontak teman-teman yang bekerja di ecommerce untuk membantunya mewujudkan visinya tersebut. 

 

 

Ada mantan koleganya dari Amazon, Alan Wong, Riky Tenggara dari Lazada, dan eksekutif Procter & Gamble Derry Sakti yang kemudian melengkapi tim founder.

 

 

"Kami telah mempelajari semua hal ini di Amazon, kami telah mempelajari semua hal ini di sekolah bisnis. 

 

 

 

Bagaimana kita membawa sebagian dari itu ke dalam smartphone kecil ini dan membantu mereka berdua menghasilkan lebih banyak uang serta menghemat lebih banyak uang," tandasnya.

Learn more »

Ula, Startup Indonesia yang Dapat Suntikan Dana dari Jeff Bezos

Ada sebuah startup asal Indonesia bernama Ula yang dikabarkan mendapat suntikan dana dari pendiri Amazon, yaitu Jeff Bezos.


Menurut Tech Crunch, Ula mendapat pendanaan Seri B sebesar USD 87 juta (Rp 1,2 triliun) dari Prosus Ventures, Tencent, dan B Capital. 

 

Nah, Bezos dikabarkan ikut menyuntik dana lewat Bezos Expeditions. Sementara B Capital, Tencent, dan Prosus Ventures diposisikan menjadi co-lead.

 

"Investor terbaru Ula datang dengan keahlian global dan berbagi pemikiran jangka panjang perusahaan. 

 

Kami senang mereka percaya dengan misi Ula dan harapannya bisa belajar dari pengalaman mereka membayangkan ulang ritel di pasar tumbuh yang lainnya," kata Co-founder dan CEO Ula, Nipun Mehra dalam pernyataan resminya.

 

Startup e-commerce Ula baru berumur 1,5 tahun dan berbasis di Jakarta. 

 

Sebelumnya, mereka sudah mendapat pendanaan dari B Capital Group, Sequoia Capital India, Lightspeed Venture Partners dan Quona Capital.

 

Jeff Bezos dilaporkan kepincut Ula yang merupakan platform e-commerce B to B, karena memang Amazon belum masuk ke Asia Tenggara dan hanya hadir secara terbatas di kawasan ini.

 

Startup Ula didirikan oleh Nipun Mehra (mantan eksekutif Flipkart di India dan mantan mitra di Sequoia Capital India), Alan Wong (sebelumnya bekerja di Amazon), Derry Sakti (yang mengawasi operasi raksasa barang konsumen P&G di Indonesia), dan Riky Tenggara (sebelumnya di Lazada dan aCommerce).

 

Pandemi COVID-19 tampaknya mendorong Ula lebih maju karena ekonomi didorong jadi digital. 

 

Ula membuat kemajuan dari dalam setahun sudah memiliki 20.000 toko. Investor pun mulai melirik.

 

"Banyak pasar ritel Indonesia tidak diatur. Contohnya sektor makanan dan sayuran, banyak petani jual ke agen, lalu dia jual ke pasar. 

 

Dari pasar ini, barang masuk ke grosir kecil dan seterusnya. Banyak pemain di rantai suplai," kata Mehra kepada Tech Crunch.

 

Ula mengatakan ingin fokus dulu di Indonesia, kesempatan masih terbuka besar. 

 

Belanja ritel diharapkan tembus USD 500 miliar dalam 4 tahun, kata Kabir Narang selaku Founding General Partner di B Capital Group. 

 

Selain fast-moving consumer goods (FMCG) Ula juga akan merambah sektor sandang dan elektronik.

Learn more »

Profil Startup Ula yang Disuntik Modal oleh Jeff Bezos

Founder Amazon Jeff Bezos diberitakan menyuntik investasi ke startup Indonesia, Ula. Yuk berkenalan dengannya.



Sebelumnya diberitakan Tech Crunch bahwa startup e-commerce Ula mendapatkan pendanaan Seri B sebesar USD 87 juta (Rp 1,2 triliun). 

 

Pendanaan ini dari Prosus Ventures, Tencent dan B Capital dan Jeff Bezos ikutan menyuntik dana dalam putaran kali ini.

 

Tech Crunch memberitakan Jeff Bezos setuju untuk ikut mengucurkan duit lewat Bezos Expeditions. B Capital, Tencent dan Prosus Ventures diposisikan sebagai co-lead.

 

Apa dan siapakah Ula? Seperti dilihat dari Tech Crunch, Senin (4/10/2021) startup Ula lahir pada Januari 2020. Ula membantu ritel kecil dengan solusi rantai suplai, inventory dan modal kerja.

 

Startup Ula didirikan oleh Nipun Mehra (mantan eksekutif Flipkart di India dan mantan mitra di Sequoia Capital India), Alan Wong (sebelumnya bekerja di Amazon), Derry Sakti (yang mengawasi operasi raksasa barang konsumen P&G di Indonesia), dan Riky Tenggara (sebelumnya di Lazada dan aCommerce).

 

Pandemi COVID-19 tampaknya mendorong Ula lebih maju karena ekonomi didorong jadi digital. 

 

Ula membuat kemajuan dari dalam setahun sudah memiliki 20.000 toko. Investor pun mulai melirik.

 

"Banyak pasar ritel Indonesia tidak diatur. Contohnya sektor makanan dan sayuran, banyak petani jual ke agen, lalu dia jual ke pasar. 

 

Dari pasar ini, barang masuk ke grosir kecil dan seterusnya. Banyak pemain di rantai suplai," kata Mehra kepada Tech Crunch.

 

Pada Juni 2020, Ula dapat suntikan USD 10,5 juta dari Sequoia Capital India and Lightspeed. 

 

Pada Januari 2021, Ula mengumumkan suntikan investasi USD 20 juta dalam putaran investasi Seri A. Investor baru yang masuk adalah Quona Capital and B Capital Group.

 

"Ula mencoba merombak ekosistem distribusi ritel dengan teknologi yang signifikan. 

 

Ia menghubungkan beberapa pemain besar di sisi suplai dengan peritel dan konsumen terkecil," kata Ganesh Rengaswamy, Managing Partner at Quona Capital.

 

Ula juga menyediakan ruang untuk UMKM yang beroperasi dari toko kecil sekaligus rumah mereka. 

 

Ada modal kerja jadi tidak menunggu uang konsumen untuk produksi baru. Di Asia, banyak UKM dibayar belakangan oleh konsumen, namun menagih uang ini menjadi tantangan juga.

 

"Pembayaran tanpa gangguan dan penawaran kredit untuk peritel, jadi mereka bisa lebih efektif mengatur keuangan, itu adalah bagian penting dari perdagangan digital modern," kata Rengaswamy.



Ula mengatakan ingin fokus dulu di Indonesia, kesempatan masih terbuka besar. 

 

Belanja ritel diharapkan tembus USD 500 miliar dalam 4 tahun, kata Kabir Narang selaku Founding General Partner di B Capital Group. Selain fast-moving consumer goods (FMCG) Ula juga akan merambah sektor sandang dan elektronik.

 

Kabar terbaru, tentunya adalah pendanaan Seri B sebesar USD 87 juta ini. 

 

Ketika orang terkaya kedua sedunia Jeff Bezos meliriknya, artinya startup Indonesia ini punya potensi besar di masa depan.

Learn more »

Jeff Bezos Suntik Dana ke Startup Indonesia Ula

Founder Amazon Jeff Bezos, diberitakan menyuntik dana ke sebuah startup Indonesia. Hal ini jadi bukti startup lokal makin menarik di mata dunia.



Tech Crunch seperti dilihat Senin (4/9/2021) memberitakan startup e-commerce Ula mendapatkan pendanaan Seri B sebesar USD 87 juta (Rp 1,2 triliun). 

 

Pendanaan ini dari Prosus Ventures, Tencent dan B Capital. Jeff Bezos ikutan menyuntik dana dalam putaran kali ini.

 

Tech Crunch memberitakan Jeff Bezos setuju untuk ikut mengucurkan duit lewat Bezos Expeditions. B Capital, Tencent dan Prosus Ventures diposisikan sebagai co-lead.

 

"Investor terbaru Ula datang dengan keahlian global dan berbagi pemikiran jangka panjang perusahaan. 

 

Kami senang mereka percaya dengan misi Ula dan harapannya bisa belajar dari pengalaman mereka membayangkan ulang ritel di pasar tumbuh yang lainnya," kata Co-founder dan CEO Ula, Nipun Mehra dalam pernyataan resminya.

 

Startup e-commerce Ula baru berumur 1,5 tahun dan berbasis di Jakarta. 

 

Sebelumnya, mereka sudah mendapat pendanaan dari B Capital Group, Sequoia Capital India, Lightspeed Venture Partners dan Quona Capital.

 

Jeff Bezos dilaporkan kepincut Ula yang merupakan platform e-commerce B to B, karena memang Amazon belum masuk ke Asia Tenggara dan hanya hadir secara terbatas di kawasan ini.

 

Startup Ula didirikan oleh Nipun Mehra (mantan eksekutif Flipkart di India dan mantan mitra di Sequoia Capital India), Alan Wong (sebelumnya bekerja di Amazon), Derry Sakti (yang mengawasi operasi raksasa barang konsumen P&G di Indonesia), dan Riky Tenggara (sebelumnya di Lazada dan aCommerce). Ula membantu ritel kecil dengan solusi rantai suplai, inventory dan modal kerja.

Learn more »