Feature news

Tampilkan postingan dengan label tic toc isnis. Tampilkan semua postingan

Perombakan Besar-besaran Landa Induk TikTok

ByteDance perusahaan induk TikTok dilaporkan akan merombak secara besar-besaran terhadap struktur organisasinya menjadi enam unit bisnis.

 

Hal ini dilakukan setelah Shou Zi Chew Chief Financial Officel Bytedance resmi mengundurkan diri dan beralih untuk fokus pada jabatan barunya sebagai CEO TikTok mulai Desember mendatang.

 

Enam unit bisnis tersebut termasuk aplikasi TikTok versi China yakni Douyin, lalu The Nuverse yang akan fokuas pada unit game, platform kolaborasi kerja Lark, divisi jasa bisnis BytePlus, dan unit aplikasi pendidikan Dali Education.

 

Ini adalah perombakan terbesar dalam sejarah ByteDance sejak salah satu pendiri dan CEO sebelumnya Zhang Yiming mundur pada Mei lalu. 

 

Model baru ini dilaporkan akan memastikan kerja dan struktur internal yang lebih baik dengan tim yang bekerja sama yang dikelompokkan sebagai unit bisnis.

 

Dalam satu tahun terakhir ini, ByteDance telah melalui masa-masa sulitnya di mana aplikasi besutannya TikTok dituding sebagai ancaman di AS hingga drama akuisisi TikTok dengan perusahaan-perusahaan di AS.

 

Meski demikian valuasi ByteDance senilai USD 300 miliar dan perusahaan ini tidak memiliki rencana IPO dalam waktu dekat. 

 

TikTok bahkan saat ini memiliki lebih dari 1 miliar pengguna aktif bulanan di seluruh dunia sebagaimana dilansir dari GSM Arena.

Learn more »

TikTok Meluncur di TV Pintar LG

Platform media sosial TikTok kini berkembang ke jajaran TV pintar LG. 

 

Aplikasi berbagi video pendek ini akan tersedia pada perangkat model TV LG 2020 dan 2021 dengan webOS 5.0 dan webOS 6.0.

 

Pembaruan firmware untuk model tersebut sudah mulai bergulir pada 7 Oktober. Sementara itu, model lama akan mendapatkan pembaruan selanjutnya.

 

Inggris, Prancis, dan Jerman menjadi negara yang akan memulai peluncuran aplikasi TikTok di TV LG. 

 

Sementara di Amerika Serikat, tampaknya TikTok belum tersedia untuk TV pintar LG mengingat TikTok perusahaan asal China ini masuk ke daftar hitam dagang AS.

 

Dilansir dari Gizmochina, belum diketahui bagaimana tampilan TikTok nantinya pada layar televisi yang lebih lebar mengingat tampilan TikTok mengoptimalkan di selulernya dengan format potrait.

 

Langkah TikTok meluncur di platform TV juga menunjukkan upaya ekspansionis TikTok untuk memiliki lebih banyak pengguna aplikasinya di berbagai segmen. 

 

Ini juga akan menjangkau tingkat iklan yang lebih tinggi dari menonton TV.

 

TikTok sendiri sudah memiliki kehadiran yang kuat di Prancis, Jerman, dan Inggris dengan aplikasi yang tersedia di Samsung TV, Android TV, dan Fire TV di tiga negara ini.

 

Penambahan TV pintar LG akan semakin meningkatkan potensi dan jangkauan aplikasi di negara-negara ini. 

 

Belum ada indikasi apakah ketersediaannya akan ditingkatkan ke negara dan kawasan Eropa.

Learn more »

Cara Daftar Kompetisi Game Amatir dari TikTok, Hadiah Rp 100 Juta

TikTok membuka kompetisi game untuk pemain amatir dan hadiahnya adalah 100 juta. Selain itu, pemenang berkesempatan mendapatkan kontrak dengan Evos eSport. 

 

Jadi jangan khawatir karena merasa HP-nya 'kentang' terus minder, semua bisa asal ada usahanya kok. Mau coba ikut?

 

Vanessa Brown Director Business Development TikTok SEA & NZ dalam acara 'Peluncuran Kompetisi 'TikTok The Greatest Gamer Indonesia'', mengatakan bahwa bukan sekadar skill gaming yang dibutuhkan tapi juga kreativitas.

 

"Kami mencari yang penuh tekad, karena industri gaming itu sangat bertumbuh dan kami ingin menjadi bagian dari itu. 

 

TikTok menyediakan sarana untuk berbagi kreativitas bagi komunitas gaming dan kamu sangat mendukung," kata Vanessa.

 

Cara daftar turnamen game amatir 'TikTok The Greatest Gamer Indonesia' :

 

  1. Unggah video audisi di TikTok menggunakan hashtag #SayaIkutTGG yang menjelaskan kenapa kamu ingin menjadi The Greatest Gamer Indonesia (durasi maksimal 1 menit)
  2.  
  3. Isi formulir audisi melalui link ini https://www.thegreatestgamer.online/formulir-audisi
  4.  
  5. Peserta yang lolos akan dihubungi ke tahap pertama akan diwawancara melalui zoom
  6.  
  7. Tahap selanjutnya masuk Casting dan penilaian keterampilan bermain game
  8.  
  9. Seleksi diakhiri dengan pengumuman 10 pemenang yang terpilih dan masuk tahap semifinal.

 

Aldean Tegar Head of Esports EVOS Esports mengatakan bahwa akan ada sedikit perbedaan dari pencarian talent gamer melalui kerjasamanya dengan TikTok, LinkAja dan Montoon.

 

"Yang kami cari bukan dari sisi profesional tapi dari sisi talent, penilaian yang berbeda misalnya skill entertainment, ada talenta apa. 

 

Di hal yang sama skill di Mobile Legends seperti apa, selanjutnya dari karakteristik pemain, skills apa yang dia punya secara keseluruhan," ujarnya.

 

Jadi yang dicari adalah mereka yang merupakan gamer amatir dengan skill entertaiment yang baik, gaming yang oke, juga attitute yang bagus juga pastinya. 

 

Selamat mendaftar, and good luck!

Learn more »

Teknologi AI di TikTok Mulai Dijual ByteDance

ByteDance, perusahaan induk aplikasi TikTok mulai menjual teknologi yang digunakan pada aplikasi TikTok ke perusahaan lain. 

 

Menurut laporan dari Financial Times, penjualan ini dilaporkan akan menggunakan sistem berlangganan.

 

TikTok memiliki divisi baru bernama BytePlus yang akan mendukung penjualannya tersebut. 

 

Berdasarkan situs web BytePlus daftar kliennya sudah mencakup beberapa aplikasi dari banyak negara seperti aplikasi untuk fashion Goat dari Amerika Serikat (AS), situs traveling WeGo dari Singapura, aplikasi belanja Chilibeli dari Indonesia, dan platform GamesApp dari India.

 

Salah satu fitur yang membuat TikTok menjadi sangat populer adanya algoritma rekomendasi video untuk ditonton pengguna. 

 

Pada dasarnya algoritma itu bekerja berdasarkan cara pengguna berinteraksi dalam aplikasi, lalu dari interaksi tersebut bisa memengaruhi video apa yang akan direkomendasikan kepada pengguna.

 

Pada tahun lalu TikTok juga telah menjelaskan bagaimana umpan dari fitur For Your Page yang menentukan rekomendasi video apa yang akan disajikan kepada pengguna tertentu

 

Rekomendasi tersebut berdasarkan pada pada interaksi pengguna dalam aplikasi TikTok seperti Like pada video, membagikan komentar, membuat keterangan dan tagar pada video, pengaturan perangkat, preferensi bahasa, pengaturan lokasi, dan pengaturan perangkat yang digunakan untuk mengakses TikTok.

 

Menurut Financial Times, BytePlus menawarkan kepada pelanggan perusahaan lain kesempatan untuk mengakses algoritma rekomendasi dan mempersonalisasikannya pada aplikasi mereka sendiri.

 

Tak hanya itu, BytePlus juga menawarkan fitur seperti speech and text translation, real-time video effects serta alat analisis data yang berbasis AI.

 

Selama satu setengah tahun terakhir, ByteDance dan TikTok termasuk di antara perusahaan yang berbasis di China yang ditargetkan oleh serangkaian perintah eksekutif dari mantan Presiden AS Donald Trump, yang berusaha memblokir aplikasi berbasis China dari toko aplikasi AS.

 

Meski demikian, Bytedance dan TikTok bahkan telah melampaui 100 juta pengguna bulanan di AS pada tahun lalu. 

 

Dan tampaknya dengan langkah yang akan dilakukan perusahaan asal China ini membuat ByteDance dan TikTok semakin kuat.

Learn more »

Spotify Luncurkan Greenroom Buat Tantang Clubhouse

Spotify menjadi perusahaan kesekian yang meluncurkan aplikasi live audio chat. 

Layanan streaming musik ini baru saja meluncurkan Greenroom untuk menyaingi Clubhouse dan Twitter Spaces.

Ini merupakan percobaan pertama Spotify dalam membuat platform jejaring sosial. 

Lewat aplikasi ini, pengguna Spotify bisa memulai atau mendengarkan percakapan tentang olahraga, musik, budaya, dan lain-lain.


Aplikasi ini sebenarnya merupakan versi re-branded dari Locker Room, aplikasi audio yang diakuisisi Spotify beberapa bulan yang lalu. 

Kode yang digunakan masih sama, dan Spotify mengatakan pengguna Locker Room akan melihat aplikasinya berubah menjadi Greenroom saat diperbarui.

Locker Room sebelumnya hanya fokus untuk percakapan tentang olahraga, tapi setelah berubah menjadi Greenroom jadi mencakup lebih banyak topik. 

Tampilan aplikasinya juga berubah dengan mengadopsi skema warna hijau dan hitam ala Spotify.

Pengguna Spotify yang ingin bergabung dengan Greenroom cukup login menggunakan akun Spotify-nya saat ini. 

Setelah mendaftar, pengguna akan dipandu untuk mencari topik yang sesuai dengan minat mereka.

Fitur-fitur Greenroom terbilang mirip seperti Clubhouse dan Twitter Spaces. 

Pembicara akan terlihat di bagian atas layar dengan ikon yang berukuran lebih besar, sedangkan daftar pendengar akan berada di bagian bawah dengan ikon yang lebih kecil.

Ada opsi mute, kontrol untuk moderasi, dan moderator bisa mengizinkan pendengar untuk ikut berbicara. 

Satu ruang percakapan bisa menampung 1.000 orang dan Spotify berencana untuk menambah kapasitasnya.

Pendengar juga bisa menyemangati pembicara dengan memberikan 'gems'. Ini merupakan fitur yang dibawa dari Locker Room. 

Saat ini gems tidak memiliki nilai untuk diuangkan, tapi sepertinya ini akan menjadi langkah selanjutnya mengingat Greenroom tidak menawarkan monetisasi untuk penggunanya.

Greenroom juga memiliki beberapa fitur kunci yang membedakannya dengan aplikasi serupa. Misalnya ada fitur live text chat yang bisa diaktifkan atau dimatikan oleh pembicara.

Pembicara juga bisa meminta file audio dari sesi percakapannya yang kemudian bisa mereka edit untuk diunggah menjadi episode podcast. 

Spotify juga akan merekam semua percakapan live untuk memoderasi konten, seperti dikutip dari TechCrunch.


Spotify Greenroom kini sudah hadir di iOS dan Android di 135 negara. Saat ini aplikasi tersebut baru tersedia dalam bahasa Inggris tapi akan diperluas setelahnya.

Spotify kini menjadi pemain terbaru yang terjun ke dunia live audio chat. 

Setelah popularitas Clubhouse melesat, perusahaan seperti Twitter, Facebook, Slack, LinkedIn, Reddit, dan Discord sudah membuat platform serupa.

Learn more »

TikTok Lebih Cuan Ketimbang YouTube

TikTok dinobatkan sebagai aplikasi non-game terlaris di seluruh dunia per November 2020. 

Bahkan, bila dilihat dari pendapatan, TikTok lebih mendulang cuan ketimbang YouTube.

Dalam laporan terbaru Sensor Tower menyebutkan bahwa TikTok pada bulan November kemarin, para penggunanya diperkirakan mengeluarkan lebih dari USD 123 juta atau setara Rp 1,7 triliun. 

Kalau dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu, ada kenaikan 3,7 kali lipat.

Pundi-pundi yang didapat TikTok ini hasil akumulasi dari para pengguna yang smartphone berbasis Android dan iOS. 

Bila di App Store, TikTok jadi rajanya, tapi di Play Store, aplikasi video pendek ini justru paling buncit peringkatnya.

Sensor Tower mengungkapkan 85% pendapatan TikTok ini bersumber dari pengguna mereka yang berada di Douyin, China, kemudiaan diikuti 8% pengguna yang berasal dari Amerika Serikat dan 2% dari Turki.

Sementara itu, YouTube yang dikenal sebagai platform video yang sudah lebih 'berumur' dari TikTok ada di urutan kedua secara keseluruhan sebagai aplikasi non-game terlaris per November 2020. 

Estimasi pendapatan yang dikantongi YouTube ini mencapai USD 88 juta atau Rp 1,2 triliun.

Sensor Tower mengatakan YouTube mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun sebesar 59%. 

Keuntungan anak perusahaan Google ini datang dari pengguna mereka dari Amerika Serikat sebanyak 53%, lalu 11% dari Jepang.

Lalu, untuk aplikasi terlaris non-game di peringkat ketiga dan seterusnya per November 2020, ditempati Tinder, Disney+, Tencent Video, iQIYI, Piccoma, Google One, Netflix, dan Bigo Live.

Learn more »

TikTok Bikin Program TikTalkShow, Seperti Apa Acaranya?

TikTok mengadakan sebuah program baru bernama TikTalkShow yang bakal dibawakan oleh Nia Ramadhani. Seperti apa acaranya?

TikTalkShow bakal diadakan setiap Sabtu pukul 19.00 WIB malam, dan pada episode pertamanya tema yang diangkat adalah #MomsofTikTok, yang beberapa waktu lalu sempat ramai di platform tersebut.

Tema #MomsofTikTok sendiri, mengangkat aktivitas sejumlah ibu muda yang menggunakan aplikasi TikTok sebagai hiburan bersama anak-anaknya.

Contohnya adalah Cathy Sharon, yang menjadikan aplikasi TikTok juga bisa menjadi obat stress.

Selain itu, ibu muda yang dikenal sebagai presenter dan pengusaha ini juga mulai rajin menggunakan TikTok untuk menunjukkan kebolehannya mengolah konten video.

"TikTok menurut aku adalah obat anti-stress.

Waktu pertama download, dulu lagi macet-macetan hiburannya adalah TikTok.

Atau malam sebelum tidur lihat-lihat (TikTok) dulu.

Tapi lama-lama, apalagi pas PSBB aku sudah mulai gencar lebih sering bikin konten," ujar Cathy dalam keterangan yang diterima.

Aplikasi TikTok yang disebut oleh Cathy mudah digunakan juga menjadi alasan selebriti ini gemar membuat konten. Apalagi dalam tujuannya untuk memeriahkan momen #MomsofTikTok.

Bahkan Cathy sampai memahami waktu yang optimal untuk menggunakan filter tertentu ketika membuat konten di TikTok.

Bagi Cathy Sharon, untuk menghasilkan video yang sempurna bisa dibutuhkan berkali-kali pengambilan video.

Terutama untuk konten-konten video yang bertema gerakan dan memiliki durasi cukup panjang.

Di sisi lain, pengambilan video yang bisa dilakukan berkal-kali juga seperti melakukan olahraga karena terkadang sampai membuat tubuh berkeringat.

"TikTok tuh lumayan gampang ya, maksudnya fitur-fitur dan filter-filternya kalau misalnya kita sudah tahu suka yang mana. Aku paling suka pakai filter G6, tapi itu kalau sore, itu (untuk) matahari sore.

Terus dipadukan dengan filter blink-blink, kan ada sparkle-sparkle," ujar Cathy.
"(Untuk membuat satu video) lumayan lama.

Biasanya kalau yang joget-joget bisa sampai 15 menit, karena belum hafal koreografi. Biasanya itu (video) 15 detik ke atas, itu bisa 15 menit lebih (bikinnya).

Itu sampai berkeringat, itu olahraga. Tapi makin ke sini aku lagi suka bikin yang akting, yang scene per scene.

Ada satu tempat di rumah yang pencahayaannya sudah paling bagus, kalau ada matahari," jelasnya.

Cathy juga memiliki trik agar videonya bisa lebih mudah ditemukan di aplikasi TikTok.

Artis ini bahkan mengaku bisa menghabiskan waktu sampai satu jam untuk melihat-lihat video lainnya demi menemukan kata kunci yang paling pas untuk videonya.
Learn more »

7 Keunggulan TikTok for Business buat Kembangkan Bisnis

TikTok for Business sebagai solusi brand dan tenaga pemasaran untuk mengiklankan produk dan menjangkau lebih banyak calon konsumen di seluruh dunia.

Beragam keunggulan pun dihadirkan pada platform self-serve TikTok for Business ini seperti yang tertera pada infografis berikut :
Learn more »

Pendiri ByteDance Dukung Rencana Jual TikTok ke Perusahaan AS

Pendiri ByteDance Zhang Yiming membela rencananya untuk menjual bisnis TikTok di Amerika Serikat kepada Microsoft.

Pembelaan ini dibuat setelah Zhang dan ByteDance dikritik oleh netizen China karena rencana tersebut.

Dalam surat internal kepada pegawai ByteDance di China, Zhang mengatakan netizen China salah paham soal situasi yang menimpa TikTok di AS.

Ia juga mengatakan perusahaan menghadapi lebih banyak kesulitan di AS karena sentimen anti China yang terus berkobar.

"Saya sebenarnya memahami (kritik tersebut)," tulis Zhang dalam surat tersebut, seperti dikutip dari Reuters.

"Orang-orang memiliki harapan yang tinggi terhadap sebuah perusahaan yang didirikan oleh orang China yang telah mengglobal tetapi memiliki sedikit informasi tentangnya.

Dengan banyak keluhan kepada pemerintah AS, mereka cenderung mengecam kami dengan kritik keras," sambungnya.

Sejak kabar tentang rencana penjualan TikTok, kritik terhadap ByteDance terus mengalir di media sosial China seperti Weibo.

Netizen China mengatakan mereka akan menghapus aplikasi buatan ByteDance seperti Douyin (TikTok versi China) dan agregator berita Jinri Toutiao.

Ajakan ini diserukan netizen China karena mereka percaya ByteDance terlalu cepat menyerah dengan tekanan dari AS.

Netizen juga mendorong ByteDance untuk mengikuti cara Google, yang memilih keluar dari China saat diminta pemerintah menyensor hasil pencariannya, dan bukan menjual bisnisnya di China.

Zhang mengatakan banyak orang salah paham tentang situasi TikTok di AS.

Ia mengatakan tujuan pemerintahan Donald Trump bukan memaksa TikTok menjual bisnisnya di AS lewat Committee of Foreign Investment in the U.S. (CFIUS) tapi untuk melarang aplikasinya, dan ada proses hukum yang terpaksa diikuti ByteDance.

Dalam surat internal lain kepada pegawainya, Zhang mengatakan ia telah mulai berdiskusi dengan perusahaan teknologi agar tetap bisa menawarkan aplikasi TikTok di AS.

Presiden Donald Trump awalnya tidak merestui niat Microsoft untuk membeli bisnis TikTok di AS, tapi ia kemudian berubah pikiran setelah penasihat dan politisi di Partai Republik mengatakan langkah ini akan menjauhkan pemilih berusia muda.

Setelah berbicara dengan CEO Microsoft Satya Nadella, Trump kemudian memberikan restunya dan memberikan Microsoft waktu hingga 15 September untuk menyelesaikan perjanjian.

Selain itu, Trump juga meminta agar pemerintah AS mendapat jatah dari pembelian tersebut.
Learn more »

Wow! TikTok Ditawar Rp 733 Triliun

Sejumlah investor ByteDance menawar TikTok -- anak usahanya -- dengan nilai sekitar USD 50 miliar atau sekitar Rp 733 triliun, jauh lebih tinggi dibanding pesaingnya seperti Snap.

Menurut sejumlah sumber yang dikutip Reuters, para investor ByteDance seperti Sequoia dan General Atlantic sudah mengajukan proposal untuk memindahkan mayoritas kepemilikan TikTok ke mereka.

Tak cuma itu, ada sejumlah perusahaan lain yang sudah menyatakan ketertarikannya untuk mengakuisisi TikTok.

Penawaran yang diajukan oleh para investor ByteDance itu mencapai USD 50 miliar, atau 50 kali lebih besar dari proyeksi pemasukan TikTok pada 2020, yang hanya USD 1 miliar.

Sebagai perbandingan, valuasi Snap saat ini hanya 15 kali dari proyeksi pemasukan mereka pada 2020, atau sekitar USD 33 miliar.

Padahal, ByteDance 'hanya' mengeluarkan uang sebesar USD 1 miliar untuk mengakuisi Musical.ly pada 2017, yang kemudian mereka sulap menjadi TikTok pada tahun yang sama.

Belum jelas langkah apa yang akan diambil oleh pendiri dan CEO ByteDance Yiming Zhang.

Baru-baru ini para eksekutif ByteDance mendiskusikan valuasi TikTok yang melebihi USD 5 miliar.

TikTok saat ini tumbuh sangat cepat karena mereka menghasilkan sangat banyak uang dari iklan.

Mereka memperkirakan pemasukannya akan mencapai USD 6 miliar pada 2021. Sementara itu,
Douyin -- TikTok versi China -- saat ini punya target pemasukan mencapai USD 28 miliar pada 2020.

ByteDance yang merupakan induk TikTok saat ini mempunyai valuasi USD 140 miliar, yang terungkap saat Cheetah Mobile -- salah satu pemegang sahamnya -- menjual sebagian kecil sahamnya di perusahaan itu.

ByteDance sendiri saat ini memang tengah mempertimbangkan sejumlah opsi untuk TikTok, yang saat ini berada dalam tekanan dari pemerintah Amerika Serikat.

Di Negeri Paman Sam, TikTok sendiri sangat populer di kalangan remaja.

Namun di sisi lain, TikTok terus menjadi bulan-bulanan pemerintah AS lewat berbagai pernyataan dan pelarangan penggunaan aplikasi tersebut.

Seperti melarang semua pegawai pemerintah federal AS menggunakan TikTok di perangkat milik negara karena masalah keamanan.

Bahkan, Presiden Donald Trump tengah mempertimbangkan untuk memblokir aplikasi tersebut secara penuh di AS, sama seperti yang mereka lakukan pada Huawei.
Learn more »

TikTok Siapkan Rp 2,9 Triliun untuk Bayar Kreator Konten

TikTok menyiapkan dana sebesar USD 200 juta (Rp 2,9 triliun) untuk membayar kreator konten di platform-nya.

Program yang disebut TikTok Creator Fund ini juga digunakan untuk menarik talenta baru.

Dikutip dari The Verge, dana ini ditujukan untuk mendukung kreator ambisius yang ingin mendapatkan uang tambahan dari aplikasi video pendek ini.

Ini pertama kalinya TikTok akan membayar kreator secara langsung untuk konten yang mereka buat.

Sebelumnya kreator di TikTok bisa memonetisasi live stream yang mereka siarkan, tapi program baru ini akan membayar mereka langsung setelah membuat video.

"Lewat TikTok Creator Fund, kreator kami akan bisa mendapatkan penghasilan tambahan yang mencerminkan waktu, perhatian dan dedikasi yang mereka berikan untuk terhubung secara kreatif dengan audiens yang terinspirasi oleh ide-ide mereka," kata General Manager TikTok Vanessa Papas dalam blog yang dirilis.

Untuk bisa mengikuti program ini, kreator harus berusia 18 tahun ke atas, konsisten mengunggah video original ke TikTok dan membuat konten yang mengikuti panduan komunitas yang ada.

Kreator juga harus memiliki followers dalam jumlah minimal tertentu, tapi TikTok tidak menjelaskan angka yang spesifik.

Kreator yang berbasis di Amerika Serikat bisa mulai mendaftar pada bulan Agustus mendatang. Aplikasi buatan ByteDance ini mengatakan program ini akan diperluas secara global tapi mereka tidak mengatakan kapan ekspansi ini akan dilakukan.

Kreator akan menerima pembayaran secara reguler selama setahun ke depan, dan dana total yang ditetapkan TikTok akan terus meningkat setiap waktunya.

Tapi TikTok tidak mengonfirmasi apakah mereka akan membatasi jumlah kreator yang menerima pendanaan ini.

Ini bukan pertama kalinya TikTok membayar kreator untuk kontennya.

Pada akhir Mei lalu, mereka meluncurkan Creative Learning Fund dengan dana sebesar USD 50 juta untuk guru yang membuat konten di platform-nya.

Program ini tentu diharapkan TikTok bisa membantu posisinya di mata regulator AS yang sedang berupaya untuk mencekal mereka.

TikTok belakangan ini juga mengubah perusahaannya menjadi lebih Amerika-sentris dengan kampus di Los Angeles, memiliki CEO asal AS dan rencana untuk mempekerjakan 10.000 orang di AS.
Learn more »