Feature news

Tampilkan postingan dengan label games news fortnite. Tampilkan semua postingan

Dinilai Ajak Pemain Hancurkan Kabah, Fortnite Dikecam

Game populer online Fortnite mendapat kecaman karena dinilai telah menghina umat muslim, pasalnya ada bagian di mana mendorong pemainnya menghancurkan ikon yang dinilai mirip Kabah untuk mendapatkan senjata baru dan naik ke level berikutnya.

 

Kabah sendiri adalah tempat suci bagi umat muslim. 

 

Sebab itu Pusat Fatwa Elektronik Universitas Al-Azhar Kairo mengeluarkan sebuah peringatan kepada umat muslim untuk tidak memainkan game besutan Epic Games ini.

 

"Ini bisa mempengaruhi kepercayaan dan mental anak muda. 

 

Ini juga meremehkan pentingnya tempat suci bagi umat Islam," tulis pernyataan Pusat Fatwa Elektronik Universitas Al-Azhar Kairo yang dikutip dari Middle East Monitor.

 

Oleh karena itu itu, Pusat Fatwa Elektronik Universitas Al-Azhar Kairo mengeluarkan larangan semua terhadap game online yang mendorong kekerasan atau mengandung ide-ide palsu yang mendistorsi iman atau menunjukkan penghinaan terhadap agama.

 

Sebelumnya, Pusat Fatwa Elektronik Universitas Al-Azhar Kairo juga telah memperingatkan beberapa game elektronik yang berperan dalam mengalihkan anak muda dari tugas dasar mereka untuk memperoleh pengetahuan atau pekerjaan yang berguna.

 

"Al-Azhar International Center sebelumnya memperingatkan beberapa game elektronik yang menyita pikiran anak muda, mengalihkan mereka dari tugas dasar untuk memperoleh pengetahuan atau pekerjaan yang berguna, dan mengunci mereka di dunia maya sambil menghasut kebencian dan merugikan orang lain," demikian pernyataan dari Al-Azhar International Center melalui akun Facebook.

Learn more »

Beli Mal Buat Jadi Markas Baru Epic Games

Saat kebanyakan orang membeli barang-barang di mal, Epic Games justru membali mal itu sendiri yang nantinya disulap jadi markas global mereka.

Epic Games sepakat untuk membeli mal bernama Cary Towne Center yang berada di Cary, North Carolina, Amerika Serikat. Mal tersebut memiliki luas lahan 980 ribu meter persegi.

Belum diketahui berapa besar pundi-pundi yang dikeluarkan pengembang game Fortnite tersebut. Dikabarkan, Epic Games merogoh kocek sebesar USD 98 juta atau setara dengan Rp 1,3 trilun untuk membeli Cary Towne Center yang akan dirombak untuk dijadikan headquarter Epic Games.

 

Dalam keterangan tertulisnya, Epic Games mengatakan proyek pembangunan markas baru mereka dilakukan akhir tahun ini. 

Diharapkan kantor pusat tersebut sudah dapat digunakan pada 2024.

Epic Games mengungkapkan headquarter mereka di Cary itu tak hanya mencakup gedung perkantoran, tapi juga dilengkapi dengan ruang hiburan agar mempermudah fleksibilitas perusahaan mendirikan kampus yang disesuaikan untuk mengakomodasi pertumbuhan jangka panjang.

Untuk sementara waktu, seiring dengan akan dibangunnya markas baru Epic Games, operasional perusahaan ditempatkan di Crossroads Boulevard.

"Kami sangat bangga bahwa Epic telah memilih Cary sebagai markas besar global baru mereka, dan kami sangat sangat menghargai perusahaan atas aset Cary yang ada serta potensi tak terbatas dari area tersebut untuk bisnis mereka yang sedang berkembang," ujar Walikota Cary Harold Weinbrecht.

Sejauh ini, Epic Games bekerjasama dengan Town of Cary untuk pengembangan dan memanfaatkan aset mal yang ada yang dapat digunakan oleh komunitas.


Cary Towne Center yang berada di Cary, North Carolina, Amerika Serikat, akan disulap jadi markas baru global Epic Games di 2024. Foto: CBS

 

Learn more »

Apple Ancam Habisi Developer Fortnite!

Perseteruan developer Fortnite, Epic Games, dengan Apple, semakin panas. 

Epic Games menyatakan Apple telah mengancam untuk menghapus akun developer mereka yang artinya, Epic tidak bisa lagi membuat atau mendaftarkan aplikasi untuk App Store.

Seperti diberitakan, Apple dan juga Google menghapus Fortnite dari toko aplikasi mereka karena Epic Games dianggap melanggar peraturan dengan membuat sistem pembayaran sendiri. 

Epic Games kemudian melancarkan gugatan hukum pada keduanya.

Apple sepertinya langsung bertindak tegas dengan memberi deadline sampai 28 Agustus dan setelahnya, Epic Games tidak bisa merilis game baru ataupun memberikan update software pada game mereka yang masih eksis.

Ancaman itu memang bukan hal yang remeh, bahkan bisa membuat Epic Games kelimpungan karena App Store adalah sumber besar pendapatan mereka. 

Pengacara Epic Games pun mengadukannya ke pengadilan.

"Ketika Epic menggugat Apple untuk menghentikan monopoli mereka di app store dan pembayaran di aplikasi, Apple membalas dengan ganas," sebut pengacara Epic Games.

"Mereka memberitahu Epic bahwa pada 28 Agustus, Apple akan memangkas akses Epic pada semua tool pengembangan yang dibutuhkan untuk membuat software di platform Apple," papar dia, seperti dikutip dari CNBC.

Bahkan, Epic juga terancam tidak dapat memberikan lagi akses developer lain pada teknologi Unreal Engine. 

Ini membuat Epic menilai Apple malah menyerang area lain yang tidak ada hubungannya dengan gugatan mereka.

Dalam pernyataannya, Apple mengaku ingin mempertahankan Epic Games di App Store, tapi dengan syarat mematuhi peraturan, tidak ada perkecualian. 

"Kami tidak akan membuat perkecualian bagi Epic karena kami pikir tidaklah benar untuk membuat bisnis mereka di atas aturan untuk melindungi konsumen kami," sebut Apple.

Learn more »

Fortnite Ditendang App Store dan Play Store, Epic Games Murka

Perseteruan Epic Games selaku pengembang Fortnite dengan Apple dan Google memasuki babak baru.

Kali ini Epic Games menggugat keduanya setelah Fortnite ditendang dari App Store dan Play Store.

Masalah ini dimulai ketika Epic Games memperkenalkan metode pembayaran langsung untuk membeli mata uang yang digunakan untuk bertransaksi di game.

Metode pembayaran ini menjanjikan diskon pembayaran 20% untuk gamer, sekaligus membantu Epic Games untuk menghindari komisi 30% yang diambil oleh Apple dan Google.

Contohnya, 1.000 V-bucks yang digunakan untuk membeli konten di game saat ini dihargai USD 9,99 jika dibeli menggunakan metode pembayaran dari Apple.

Tapi jika membeli langsung dari Epic Games, game cukup membayar USD 7,99.

Dikutip dari Cnet, Apple kemudian menarik Fortnite dari App Store karena dianggap melanggar pedoman yang sudah ditetapkan untuk semua pengembang dan dirancang untuk membuat toko aplikasi itu aman bagi penggunanya.

"Epic mengaktifkan fitur di aplikasinya yang tidak ditinjau atau disetujui oleh Apple, dan mereka melakukannya dengan tujuan untuk melanggar pedoman App Store terkait pembayaran in-app yang diterapkan kepada semua pengembang yang menjual produk atau layanan digital," kata Apple dalam keterangan resminya.

Apple menambahkan bahwa mereka siap berdiskusi dengan Epic Games untuk menyelesaikan masalah ini, tapi mereka tidak akan memberikan perlakuan khusus untuk Epic Games.

Google juga mengatakan Epic Games telah melanggar aturannya yang kemudian berujung kepada dihapusnya Fortnite dari Play Store.

Tapi pengguna Android masih bisa mengunduh game ini lewat launcher milik Epic atau toko aplikasi lainnya.

"Meski Fortnite tetap tersedia di Android, kami tidak dapat lagi menyediakannya di Play karena telah melanggar kebijakan kami.

Namun, kami menyambut baik kesempatan untuk melanjutkan diskusi kami dengan Epic dan membawa Fortnite kembali ke Google Play," kata juru bicara Google.

Epic Games tidak tinggal diam begitu game buatannya dicekal oleh Apple dan Google.

Hanya dalam hitungan jam, mereka langsung melayangkan gugatan kepada dua rakasa teknologi tersebut.

Dalam gugatan yang didaftarkan di California, AS, Epic Games menuduh Apple sebagai monopoli dan meminta kompetisi yang adil dalam distribusi aplikasi mobile.

Epic Games juga merilis video yang meniru iklan Macintosh dari tahun 1984 dan menggunakan tagar #FreeFortnite di akhir video.

Sedangkan dalam gugatannya kepada Google mereka menuduh raksasa mesin pencari tersebut telah meninggalkan akar ideologinya dan mengatakan ekosistem terbuka Android merupakan janji yang diingkari.

"Di tahun 1998, Google didirikan sebagai perusahaan muda yang menarik dengan moto unik: 'Don't Be Evil,'" tulis gugatan yang didaftarkan Epic Games.

"22 tahun kemudian, Google telah menurunkan motonya menjadi hampir sebuah renungan, dan menggunakan ukurannya untuk berbuat jahat kepada pesaing, inovator, pelanggan dan pengguna di banyak pasar yang telah dimonopoli olehnya," sambungnya.
Learn more »