Feature news

Tampilkan postingan dengan label xiaomi patent. Tampilkan semua postingan

Paten Xiaomi untuk Kamera Sebagai Kaca Spion Sudah Disetujui

Xiaomi telah bekerja untuk membuat mobil listrik pertamanya. 

 

Sebuah paten untuk mobil listrik Xioami ini telah disetujui oleh The China National Intellectual Property Administration (CNIPA).

 

Pada tahun 2019 paten tersebut diajukan terkait desain dengan modul kamera di kendaraan listrik buatan Xiaomi.

 

Belum ada indikasi tentang kemungkinan tanggal rilis dari mobil listrik ini. 

 

Namun dokumen paten merinci teknologi ini akan digunakan untuk kendaraan tipe SUV atau sedan dengan beberapa modifikasi.


 

Sementara itu, paten lainnya yang berkaitan dengan modul kamera sudut lebar Xiaomi untuk kendaraan listrik juga telah diajukan akhir tahun lalu.

 

Dilansir dari Gizmochina, Senin (11/4/2022) berdasarkan paten terbaru, sistem kamera akan menangkap gambar sudut lebar dan berisi beberapa modul paten lainnya.

 

Nantinya teknologi pada mobil listrik Xiaomi ini akan menggantikan kaca spion tradisional untuk rentang yang lebih baik. Pada bagian depan mobil akan memiliki desain yang aerodinamis dan ramping.

 

Lalu bagian atas mobil terdapat kamera termasuk tiga sensor yang memberikan pandangan lingkungan yang komprehensif.

 

Konfigurasi kamera membantu menghilangkan titik buta dan meningkatkan keamanan keseluruhan saat berkendara. 

 

Paten kamera Xiaomi akan membantu meningkatkan pengalaman berkendara dengan memberikan tampilan penuh kendaraan di sekitarnya saat mengemudi.

 

Paten baru ini bergabung dengan daftar panjang paten mobil buatan Xiaomi. 

 

Mobil listrik Xiaomi ini nantinya saat diluncurkan diharapkan dapat bersaing dengan harga mobil listrik lainnya yang ada di pasaran. 

 

Saat ini diketahui terdapat 830 paten mobil listrik Xiaomi yang bernilai ratusan juta dolar.

Learn more »

Xiaomi Siapkan Pesaing Galaxy Z Flip 3, Harganya Menggoda

Xiaomi sejauh ini sudah meluncurkan satu ponsel layar lipat yaitu Mi Mix Fold.


Rumor terbaru mengungkap informasi tentang ponsel layar lipat generasi selanjutnya dari Xiaomi, yang kabarnya mirip seperti Samsung Galaxy Z Flip 3.


Rumor ini datang dari tipster ternama Digital Chat Station.


Dalam postingannya di Weibo, DCS mengatakan Xiaomi sedang menyiapkan ponsel layar lipat yang melipat secara vertikal, atau dengan kata lain memiliki desain clamshell.



DCS juga mengungkap bahwa ponsel ini akan memiliki layar dengan resolusi FHD+ dengan refresh rate 120 Hz.



Jeroannya akan menggunakan Snapdragon 8 series dan memiliki kamera utama 50 MP, seperti dikutip dari Gizmochina.


Tapi yang menarik adalah informasi soal harganya.



Karena memiliki desain thin and light serta menyasar pengguna perempuan, ponsel layar lipat Xiaomi ini disebut akan hadir dengan harga yang setara dengan ponsel flagship mainstream pada umumnya.


Ini tentu mengejutkan mengingat ponsel layar lipat saat ini masih menjadi produk eksklusif dengan harga yang selangit.



Contohnya, Xiaomi Mi Mix Fold yang meluncur tahun lalu dibanderol dengan harga mulai dari 9.999 Yuan atau sekitar Rp 22 juta.


Keberadaan ponsel layar lipat clamshell ini sebenarnya tidak mengejutkan.



Bulan lalu, Xiaomi mendaftarkan paten baru untuk ponsel layar lipat berdesain clamshell ke Chinese National Intellectual Property Association (CNIPA).



Dari skema yang didaftarkan terlihat kalau desain ponsel itu mirip dengan Galaxy Z Flip 3, lengkap dengan dua kamera belakang dan layar sekunder kecil di sampingnya.


Tapi perlu diingat bahwa informasi seputar ponsel layar lipat Xiaomi ini baru sekedar rumor yang belum dikonfirmasi.



Jika rumor ini terbukti akurat, maka Xiaomi akan bersaing dengan Samsung, Huawei, dan Motorola yang sudah meluncurkan ponsel layar lipat clamshell duluan.

Learn more »

Xiaomi Ajukan Paten Isi Baterai Ponsel Pakai Suara

Pembuat smartphone saling berlomba-lomba menciptakan teknologi baru yang revolusioner hingga menjadi tren yang dapat mengubah industri secara menyeluruh.

Salah satunya dilakukan oleh Xiaomi, produsen ponsel asal China ini dilaporkan telah mengajukan sebuah paten teknologi yang dinilai bisa saja diterapkan massal di masa depan yakni Sound Charging.

Paten tersebut didaftarkan ke CNIPA (China National Intellectual Property Administration). 

Dalam penjelasannya, diungkap bahwa teknologi Sound Charging akan menggunakan suara dan komponen lain untuk mengisi daya perangkat.

Dilansir dari Gizchina, paten ini juga melibatkan perangkat penyimpan energi dan perangkat elektronik. 

Teknologi Sound Charging mencakup perangkat pengumpul suara, sejumlah perangkat konversi energi dan daya yang mengubah getaran suara di lingkungan ke getaran mekanis.

Lebih lanjut dalam paten Xiaomi ini diungkapkan bahwa perangkat elektronik tersebut akan mengubah getaran mekanis menjadi arus bolak-balik (AC) dan diubah menjadi arus searah (DC) menggunakan perangkat konversi daya.

Dengan demikian jika benar paten ini direalisasikan, maka pengguna smartphone nantinya tidak perlu lagi memerlukan soket listrik, cukup menggunakan suara saja untuk mengisi daya baik untuk perangkat smartphone atau elektronik lainnya.

Di sisi lain, bukan berarti menandakan Xiaomi akan menggunakan teknologi tersebut dalam waktu dekat ini. 

Sebab masih banyak serangkaian pengujian yang harus dilewati Xioami untuk membuat teknologi tersebut layak secara komersial.

Belum lama ini Xiaomi juga telah memperkenalkan teknologi baru yakni HyperCharge 200W yang mendukung pengisian daya cepat hingga 200W. 

Dan sejauh ini, tercatat Xiaomi baru memiliki satu smartphone dengan teknologi pengisian cepat 120W tersebut.

Learn more »

Xiaomi Pamerkan Teknologi Wireless Charging dari Jarak Jauh

 

Xiaomi mengenalkan teknologi wireless charging baru bernama Mi Air Charge. 

Teknologi ini memungkinkan pengguna mengisi ulang baterai ponsel secara wireless dari jarak jauh, tanpa harus menempelkannya di charging pad.

Xiaomi mengklaim teknologi ini bisa mengisi ulang baterai beberapa ponsel sekaligus saat sedang digunakan untuk main game, saat berjalan di ruangan, atau bahkan saat ada sesuatu yang menghalangi.

Ukuran chargernya sendiri cukup besar, kurang lebih mirip seperti pembersih udara dan dari demonstrasi Xiaomi tingginya hampir menyamai sofa. 

Charger ini bisa mengisi ulang baterai ponsel dengan kapasitas 5W dari radius hingga beberapa meter.

Teknologi ini bekerja dengan memanfaatkan lima antena untuk mendeteksi lokasi ponsel dan 144 antena yang mengirimkan gelombang milimeter-wide langsung ke ponsel untuk mengisi daya, seperti dikutip dari GSM Arena.

Ponsel yang mendukung teknologi ini juga dilengkapi dengan 14 antena yang bisa menerima sinyal gelombang milimeter tadi. 

Sinyal ini kemudian diubah menjadi energi listrik menggunakan rectifier circuit.

Xiaomi mengklaim penghalang fisik tidak akan mengurangi efisiensi saat proses pengisian ulang. 

Meski saat ini baru diuji untuk ponsel, vendor asal China ini mengatakan teknologi Mi Air Charge ke depannya akan tersedia untuk jam tangan pintar, gelang pintar dan perangkat wearable lainnya.

"Tidak lama lagi perangkat ruang keluarga kita, termasuk speaker, lampu meja, dan produk perangkat rumah pintar kecil lainnya, akan dibangun dengan desain pasokan daya nirkabel, benar-benar bebas kabel, membuat ruang keluarga kita menjadi benar-benar wireless," kata Xiaomi dalam blognya.

Xiaomi bukan perusahaan pertama yang memamerkan teknologi 'true wireless charging' seperti ini. 

Sebelumnya ada perusahaan Energous yang menampilkan teknologi serupa di CES 2015 tapi tidak pernah diwujudkan menjadi produk komersial.

Belum diketahui apakah teknologi Mi Air Charge ini akan bisa dijajal oleh publik. 

Xiaomi sendiri mengatakan teknologi ini bukan sekedar fiksi ilmiah, tapi mereka juga belum memberikan indikasi kapan teknologi ini akan diluncurkan.

Learn more »

Xiaomi Patenkan Ponsel Lipat dengan Kamera Pop-up


Sejak 2019, ponsel lipat ramai memasuki pasar konsumen dengan berbagai tingkat keberhasilan. 

Para pembesut ponsel juga menunjukkan minatnya pada teknologi ini dan berlomba mengajukan paten, Xiaomi salah satunya.

Baru-baru ini, Xiaomi mengajukan permohonan paten untuk beberapa desain yang mendeskripsikan handset yang dapat dilipat dengan kamera pop up. 

Dikutip dari LetsGoDigital, Xiaomi telah mengajukan paten desain pada September 2020 dengan Hague International Design System, bagian dari World Intellectual Property Office (WPO).

Sebelumnya, raksasa teknologi asal China ini mematenkan ponsel lipat yang desainnya mirip Samsung Galaxy Fold. 

Sedangkan untuk pengajuan paten terbaru ini, desainnya masih mirip, tetapi dengan tambahan adanya kamera pop-up.

Saat dibentangkan, perangkat Xiaomi ini menampilkan layar besar yang terlihat seperti tablet. 

Ada tiga kamera di bagian belakang, kemudian engsel membagi perangkat menjadi dua bagian secara vertikal dari tengah.

Bagian depan perangkat dikelilingi bezel yang tipis sehingga permukaan layarnya tampak lebar. 

Kemudian sampailah kita di bagian paling menarik, yaitu kamera selfie dengan desain pop-up yang ditempatkan sudut kanan atas perangkat. 

Kamera baru akan muncul ketika akan digunakan, dan akan secara otomatis masuk kembali ke tempatnya ketika tidak aktif.

Sayangnya, belum ada informasi lebih detail mengenai perangkat ini. 

Sejauh ini, desain tersebut masih berupa aplikasi paten yang sedang diajukan sehingga belum diketahui apakah Xiaomi benar-benar akan membuat ponsel lipat tersebut.


Learn more »

Paten Terbaru Xiaomi: Ponsel dengan Layar yang Bisa Dicopot

Xiaomi tampaknya memang sedang senang-senangnya mematenkan ide-ide terkait smartphone. Kali ini, perusahaan asal China itu mematenkan ponsel dengan layar yang bisa dicopot.

Pada sketsa paten yang diungkap LetsGoDigital, terlihat ada dua bagian terpisah untuk smartphone, yakni layar yang dapat dilepas dan bagian utama bodi ponsel.

Baik bodi ponsel dan layar memiliki konektor sehingga memungkinkan pelepasan dan penggantian layar.

Bagian belakang memperlihatkan keberadaan tiga kamera. Namun yang mengejutkan, di bagian depan terdapat sistem kamera ganda dan lampu flash.

Ini bisa berarti smartphone tersebut memiliki kamera di bawah layar.

Atau, bisa jadi idenya adalah pengguna dapat melepaskan layar dan menggunakannya sebagai viewfinder sambil menggunakan bodi smartphone sebagai kamera utama.

Tentu saja ini adalah konsep yang menarik.

Tapi, seberapa besar daya tarik perangkat Xiaomi ini bisa memikat konsumen untuk memiliki smartphone yang layarnya bisa dicopot?

Seperti paten-paten sebelumnya, tidak diketahui apakah konsep ini benar-benar akan diwujudkan atau tidak.

Khusus untuk paten yang satu ini, tampaknya tidak akan ada perkembangan yang terlalu serius kecuali Xiaomi punya menemukan alasan kuat mengapa konsumen butuh smartphone yang layarnya bisa dicopot.
Learn more »