Feature news

Tampilkan postingan dengan label grab isnis. Tampilkan semua postingan

Grab Resmi Akuisisi Jaringan Grosir Malaysia Jaya Grocer

Grab Holdings Ltd menyelesaikan proses akuisisi mayoritas atas perusahaan supermaket kelas atas, Jaya Grocer Holdings Sdn Bhd.  

 

Jaya Grocer terkenal sebagai ritel dengan berbagai pilihan produk segar dan pusat grosir berkualitas premium. 

 

Keunggulan lainnya yakni dengan menggabungkan armada dan kemampuan pengiriman on-demand yang luas. 

 

Lantaran keberadaan ritel dan jaringan pemasok Jaya Grocer yang kuat sehingga mampu mengirimkan produk-produk berkualitas ini ke lebih banyak rumah dengan lebih cepat.


"Kami percaya kemitraan ini akan semakin mempercepat pertumbuhan bisnis pengiriman bahan makanan kami, dan kami sangat senang dengan peluang besar di depan kami,” ujar CEO dan salah satu pendiri grup Grab Anthony Tan, demikian mengutip The Star.

 

Dalam pernyataan yang sama, Grab dan Jaya Grocer mengumumkan telah meluncurkan GrabPay dan GrabRewards di semua toko ritel fisik Jaya Grocer. 

 

Tujuannya guna memperluas penggunaan dompet cashless populer Grab.

 

"Saya telah membangun Jaya Grocer dari nol hingga menjadi supermarket ternama di Malaysia. Mulai dari toko pertama kami di Klang Valley hingga lebih dari 40 toko. 

 

Rekam jejak Grab yang kuat dan kemampuan mengeksekusi dengan cara hyperlocal memberi saya keyakinan untuk menemukan mitra yang tepat dan membawa Jaya Grocer ke tingkat yang baru,” ungkap Founder Jaya Grocer Teng Yew Huat.

 

Dia menambahkan akuisisi ini memberi supermarket peluang luar biasa. 

 

Bukan hanya sekadar tumbuh lebih besar, tetapi juga menjangkau pasar lebih luas terhadap layanan grosir daring di negeri Jiran ini.

 

Upaya Optimalkan Layanan

 

Grab mencatat pasar grosir on-demand dan ritel khusus GrabMart tumbuh selama tiga kuartal berturut-turut. Jaya Grocer pun melihat hal serupa.

 

Dengan pendapatan tumbuh pada tingkat dua digit tahun-ke-tahun dari 2018- 2020, dan merupakan peningkatan EBITDA untuk bisnis Grab.

 

Ke depan, Grab memperluas pasar GrabMart dengan melakukan kemitraan pengecer lainnya. 

 

Sehingga dampat memberikan konsumen variasi produk yang lebih besar dan kenyamanan lebih optimal.

 

“Akuisisi ini memungkinkan Grab untuk membawa lebih banyak toko ritel Jaya Grocer ke pasarnya. 

 

Bersamaan memanfaatkan jaringan pemasok besar Jaya Grocer untuk lebih memperluas lini produk GrabSupermarket dengan biaya lebih rendah,” tuturnya.

 

Di samping itu, akuisisi Ini pada berpotensi guna berkontribusi pada peningkatan ekonomi dan keterjangkauan pengiriman bahan makanan secara keseluruhan.

Learn more »

Grab Resmikan Indonesia Sebagai Dual Headquarter

Grab mengungkapkan Indonesia sebagai bagian dari dual headquarter atau kantor pusat ganda. 

Grab mengungkapkan hal tersebut merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam berinvestasi di Indonesia.

Sebelum menyatakan Indonesia jadi 'rumah kedua' Grab, perusahaan yang dinahkodai Anthony Tan itu sudah lebih dulu bermarkas di Singapura.

Penyematan dual headquarter ini juga bersamaan dengan peresmian Grab Tech Center, sebuah pusat research and development (R&D) yang difokuskan membantu para pelaku Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk transformasi digital.

"Soal dual headquarter ini, Grab dari awal sudah fokus di Indonesia. 

Sebab, jumlah UMKM di Indonesia sangat besar mencapai 64 juta," ujar Presiden Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata dalam konferensi pers peresmian Grab Tech Center secara virtual.

"Pendirian dual headquarter ini merupakan pencanangan dari sejak tahun lalu, saat investor kami berkunjung ke Indonesia. 

Penetapan dual headquarter ini menjadi bagian dari diiringi dengan investasi kami di Indonesia," ucapnya menambahkan.

Diketahui, melalui investornya, Softbank mengalokasikan sebesar USD 2 miliar lewat Grab untuk mendukung infrastruktur digital di Indonesia. 

Investasi tersebut dikucur selama lima tahun, terhitung sejak pertengahan 2019.

Pengumuman investasi Grab ini setelah pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Chairman dan CEO Softbank Masayoshi Son, CEO Grab Anthony Tan, dan Presiden Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata di Istana Merdeka, Jakarta, pada 29 Juli 2019.

"Grab Tech Center bentuk komitmen Grab untuk berinvestasi di Indonesia. Dari USD 2 miliar itu, salah satunya adalah Grab Tech Center, Grab Velocity yang merupakan bagian dari rangkaian investasi kami di Indonesia," pungkas Ridzki.

Learn more »

Grab Buka Pelatihan buat UMKM yang Mau Go Digital, Cek di Sini

Grab bersama Sahabat UMKM membuka program pelatihan, pendampingan, dan konsultasi bisnis gratis buat UMKM di Indonesia.

Program 'Grab #TerusUsaha Akselerator' ini sudah dibuka pendaftarannya buat UMKM mulai hari ini melalui situs resmi Grab for Good.

Program intensif selama 2,5 bulan ini menghadirkan berbagai sesi agar peserta terpilih dapat memperoleh ilmu untuk menumbuhkan potensi bisnisnya dengan meningkatkan penggunaan platform digital dan kemampuan bisnis. Pendaftaran akan dibuka selama 6 hari, hingga 26 Juli 2020.

Program ini akan menyeleksi UMKM terpilih untuk mengikuti berbagai pelatihan intensif mulai 5 Agustus 2020.

Fase pertama, Business Assessment, yaitu sesi pelatihan dan pembelajaran intensif selama beberapa minggu yang fokus pada topik seperti legalitas, pemasaran, literasi keuangan, hingga daya saing produk.

Akan ada juga pelatihan tentang kesiapan mental untuk memastikan UMKM memiliki mental yang kuat agar bisa mengelola bisnisnya dengan maksimal.

Fase kedua, Product Review, yaitu sesi selama beberapa minggu. Para ahli akan menilai dan meninjau produk dan rencana bisnis dari para peserta.

Hal ini diharapkan dapat membantu bisnis peserta dapat lebih kompetitif dan memiliki daya saing.

Fase ketiga, Konsultasi, yaitu kesempatan untuk mendiskusikan berbagai topik seputar ekspansi pasar, pengelolaan sumber daya, modal, dan bantuan bisnis, serta hal lain yang ingin dibahas atau ditanyakan oleh peserta.

Program ini terbuka bagi seluruh pemilik UMKM yang merupakan warga negara Indonesia, memiliki perizinan PIRT, dan sudah berjalan selama lebih dari 1 tahun.

Pelatihan akan dilakukan secara virtual dan setiap kelas akan menghadirkan pengajar kenamaan dan profesional di bidangnya masing-masing, mulai dari Aidil Wicaksono (Google Gapura Digital), Irvan Helmi (pemilik Anomali Coffee), Hendy Setiono (pemilik Kebab Baba Rafi), Garniasih (Branding Expert dari CEO LAB.id), Gufron Syarif (pemilik HAUS!), dan juga pengajar dari DJKI Kemenkumham, Kementerian Keuangan hingga dosen atau akademisi.

Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi menjelaskan program akselerator ini dirancang khusus untuk memberikan pendampingan mendalam bagi usaha kecil terpilih, agar mereka benar-benar bisa belajar, bersama meninjau kembali rencana bisnis mereka, dan pada akhirnya tumbuh serta memberi manfaat bagi banyak orang di sekitar mereka.

"Riset Tenggara dan CSIS di tahun 2020 telah memperlihatkan bagaimana pekerja informal yang memanfaatkan teknologi Grab merasakan peningkatan kualitas hidup hingga 13% dan juga berkontribusi sebesar Rp 77,4 triliun pada perekonomian Indonesia di tahun 2019," ujarnya dalam keterangan tertulis.

"Dua hal ini mendorong kami untuk terus membantu lebih banyak bisnis kecil untuk bisa bersama #TerusUsaha melalui digitalisasi di era New Normal ini," imbuhnya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Badan Pengurus Pusat Sahabat UMKM Faisal Hasan Basri menekankan pentingnya kebutuhan pelatihan bagi UMKM Indonesia.

Ia menjelaskan Sahabat UMKM merupakan komunitas yang mempertemukan pelaku UMKM dan Profesional Kewirausahaan.

"Kami ingin menjadi sarana penyampaian ilmu dan wadah interaksi bagi para pelaku usaha untuk saling berkontribusi, menyampaikan pemikiran, dan berbagi pengalaman dalam membangun serta mengembangkan jaringan usaha," ujarnya.

"Dengan misi yang sama dengan Grab Indonesia, kami sangat senang bisa bersinergi untuk menghadirkan program Grab #TerusUsaha Akselerator UMKM dan mengundang seluruh UMKM Indonesia untuk bergabung," kata Faisal.
Learn more »