Operator seluler XL Axiata berkomitmen akan menggelar layanan 5G di Indonesia.
Terbaru, XL telah melakukan uji coba Dynamic Spectrum Sharing (DSS) 4G/5G.
Dynamic Spectrum Sharing adalah teknologi yang memungkinkan pemanfaatan spektrum yang sama untuk layanan 4G dan 5G.
DSS dijajal XL dengan spektrum yang dimiliki XL di 1.800 MHz dan 2.100 MHz.
Uji
coba yang dilakukan di area Depok ini berada pada tahap optimasi dan
evaluasi performa.
Untuk keperluan uji coba ini, XL Axiata bekerja sama
dengan Ericsson melalui feature ESS (Ericsson Spectrum Sharing).
"Cepat atau lambat layanan 5G
sudah pasti akan diimplementasikan di Indonesia, karena itu kami tidak
pernah berhenti untuk menyiapkan jaringan kami lewat serangkaian
inovasi.
Akan tetapi, layanan 5G tentu saja membutuhkan kesiapan
ekosistem lainnya, termasuk ketersediaan spektrum 5G dengan lebar pita
yang optimal," ujar Direktur Teknologi XL I Gede Darmayusa dalam konferensi pers secara virtual.
Layanan
5G akan menjadi solusi atas terus meningkatnya trafik data hingga
tahun-tahun ke depan.
Trafik data diperkirakan akan terus mendominasi,
contohnya layanan video, salah satu layanan dengan kapasitas besar, yang
diprediksi akan mencapai 82% trafik data pada tahun 2022 nanti.
Saat
ini jaringan XL telah membentang dari Sabang hingga ke Merauke,
termasuk di kawasan perkotaan maupun pedalaman.
Disebutkan Gede, seluruh
site milik XL sudah 100% menjadi 4G.
Hingga Desember 2020, jangkauan
layanan XL mencakup 34 provinsi, 458 kota/kabupaten, dan 60.623 desa,
termasuk 353 desa 3T (USO) dengan total BTS sebanyak 143 ribu, serta
didukung oleh jaringan fiber optik sepanjang lebih dari 100.000 km di
seluruh Indonesia.
Peningkatan kapasitas dan efisiensi jaringan dilakukan secara
menyeluruh, baik pada jaringan radio, transport maupun core.
Pada sisi
radio, peningkatan dilakukan dengan modernisasi perangkat radio serta
implementasi Carrier Aggregation.
Selain itu, dalam rangka inovasi untuk
meningkatkan penetrasi jaringan, XL Axiata juga melakukan uji coba
teknologi Open RAN.
Kemudian pada sisi transport, dilakukan
fiberisasi dan Segment Routing.
Pada jaringan core, XL Axiata menerapkan
teknologi Cloud based Core dan Distributed Core, serta Control and User
Plan Separation.
Selain peningkatan kapasitas dan efisiensi jaringan,
dalam rangka persiapan 5G, XL Axiata juga telah melakukan serangkaian
uji coba terkait 5G, seperti 5G outdoor, 5G eMBB, smart city, hologram, serta pengujian beberapa spektrum 5G seperti milimeter wave, serta DSS.
"Tujuan dari uji coba ini adalah guna melihat kesiapan jaringan XL untuk 5G.
Uji coba ini juga dimaksudkan untuk mempelajari pengaruh implementasi
5G pada spektrum eksisting terutama pada layanan yang saat ini sudah
berjalan, yaitu 3G dan 4G," kata Gede.
"Dengan 4G/5G DSS, XL
Axiata bisa memanfaatkan spektrum yang sama untuk layanan 4G dan 5G
secara dinamis, alias berbagi pakai antara 4G dan 5G.
Saat nanti 5G
sudah diimplementasikan dan spektrum khusus telah tersedia, DSS dapat
digunakan untuk solusi perluasan jaringan 5G dengan memanfaatkan
jangkauan dan kapasitas spektrum eksisting," lanjut Gede.
Sebagai
catatan, XL mengatakan istilah spectrum sharing dalam konteks DSS ini
sama sekali berbeda dan tidak ada hubungannya dengan spectrum sharing
yang diatur dalam UU Cipta Kerja.
4G/5G spectrum sharing pada DSS ini
mengacu pada pemanfaatan spektrum untuk digunakan bagi layanan 4G dan 5G
secara bergantian.
Jadi, tidak sama dengan konsep berbagi spektrum
antar operator sebagaimana diatur dalam UU Cipta Kerja.