Feature news

Tampilkan postingan dengan label tip n trics for car. Tampilkan semua postingan

Mengenal Istilah Fogging Saat Perawatan Mobil dan Biayanya

Selain eksterior yang mulus, interior juga harus masuk dalam jadwal perawatan mobil yang rutin dilakukan oleh pemiliknya. 

Sebab, ruangan kabin menjadi lokasi pengemudi dan penumpang selama melakukan perjalanan.

Untuk memastikannya nyaman, bisa dilakukan dengan memasang perangkat audio berkualitas, ataupun melapis jok dengan bahan lebih baik dari versi standar. 

Sementara untuk menjaga kebersihannya, bisa dilakukan sembari mencuci mobil secara rutin.

Kepala Bengkel Astra Peugeot BSD, Roni Agung mengatakan, salah satu perawatan untuk kabin mobil adalah dengan cara fogging atau pengasapan kabin. 

Cara ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan layanan dari bengkel resmi.

Proses fogging atau pengasapan, kata dia, diyakini efektif membunuh kuman, bakteri, serta mencegah timbulnya jamur di kabin kendaraan. 

Sehingga pasca perawatan mobil dengan cara tersebut, interior bisa menjadi lebih segar dan higienis.

"Prosesnya pun tidak lama tidak lebih dari 10 menit pengasapan. Layanan ini terbuka untuk segala jenis dan merek kendaraan. 

Kabin segar dan faktor kesehatan menjadi daya tarik layanan ini," ujarnya dalam siaran pers.

Teknik perawatan kendaraan seperti ini, kata dia, dilakukan menggunakan alat khusus, yang prosesnya memanfaatkan sirkulasi AC mobil. 

 Material berupa cairan disifektan dan aroma diembuskan melalui kipas (fan) yang diatur pada posisi paling kencang dan pendinginnya dimatikan.

Selama prosesnya dilakukan, semua pintu mobil ditutup beberapa menit hingga pengasapan memenuhi seluruh bagia kabin. 

Selain cairan disinfektan, aroma parfum bisa disesuaikan untuk memaksimalkan fungsi dari layanan fogging.

"Alhasil, kabin mobil pun segar. Layanan ini bisa dimanfaatkan di bengkel Astra Peugeot dengan banderol Rp150 ribu per servis. 

Fogging juga tersedia di bengkel resmi kami di Tanah Air," paparnya.

Learn more »

Asuransi Ini Terus Lindungi Mobil Meski Kreditnya Lunas

Untuk meringankan beban pemilik saat tertimpa musibah, maka setiap pembelian kendaraan yang menggunakan cara pembayaran kredit dilindungi oleh asuransi.

Jangka waktunya disesuaikan dengan lama cicilan, dan premi per tahunnya sudah termasuk dalam angsuran yang dibayar tiap bulan.

Setelah masa kredit selesai, maka hal yang sama juga terjadi pada asuransinya.

Jika pemilik ingin agar kendaraannya tetap terlindungi, maka ia harus membeli paket normal yang ditawarkan oleh perusahaan asuransi.

Namun, ternyata para pemilik Suzuki tidak perlu melakukan itu.

Melalui keterangan resmi, dikutip Selasa 14 Juli 2020, PT Suzuki Indomobil Sales menawarkan masa perlindungan yang lebih lama untuk mobil pelanggan.

Jika tadinya usia kendaraan yang dilindungi adalah 3 tahun, maka sejak Juni 2020 bertambah menjadi 5 tahun.

Usia kendaraap;in tersebut dihitung berdasarkan tahun produksi kendaraan.

“Pelanggan yang telah menyelesaikan masa kreditnya, dapat menggunakan Suzuki Insurance selama usia kendaraannya maksimal 5 tahun,” jelas Head of Business Development SIS, Hendro Kaligis.

Ada beberapa layanan yang dapat dinikmati oleh pengguna Suzuki Insurance, mulai dari perbaikan di lokasi Authorized Body & Paint Suzuki, penggunaan Suzuki Genuine Parts pada saat perbaikan, hingga perlindungan komprehensif untuk kendaraan niaga meliputi kabin dan bak mobil.

Selain itu, kata Hendro, tersedia juga layanan New Car Insurance yang menjamin penggantian tanpa depresiasi untuk klaim Total Loss Only. TLO adalah jenis asuransi yang akan memberikan ganti rugi, apabila mobil hilang atau mengalami kerusakan minimum 75 persen.

“Suzuki Insurance memastikan, nilai penggantian yang diberikan sama dengan nilai kendaraan saat dibeli.

Konsumen akan mendapat penggantian mobil baru Suzuki, dengan nilai yang sama,” tuturnya.
Tak hanya untuk kendaraan yang dibeli secara kredit, Suzuki Insurance juga bisa didapatkan apabila konsumen melakukan pembelian mobil dengan cara membayar tunai.
Learn more »

Fobo Tire, Perangkat yang Bisa Cek Tekanan Ban Mobil


Fobo Tire, Perangkat yang Bisa Cek Tekanan Ban Mobil



Seringkali kita dengar jika ingin memulai mengemudi jangan lupa untuk cek tekanan ban. Kini anda tak perlu lagi cek tekanan ban tersedia perangkat Bluetooth yang diberi nama Fobo Tire. Perangkat berukuran kecil ini sangat berguna sekali karena dapat  menginformasikan tekanan ban ke smartphone .
Cara kerja dengan Bluetooth memudahkan pemasanganya. Untuk penggunaannya anda hanya perlu membuka tutup pentil hitam yang ada di ban dan menggantinya dengan Fobo Tire. Dan sensor pun terus bekerja memonitor tekanan ban yang dilaporkan via Bluetooth ke aplikasi di smartphone atau ke perangkat lainnya yang ada di dalam mobil.
Dikutip dari CnetSenin (15/9/014) dari sensor bekerja ketika mendeteksi ban kempes dan akan terkirim kata waspada pada smartphone. Namun jika Bluetooth tak menjangkau perangkat, alaram akan berbunyi. Yang ada dibenak anda pasti bagaimana jika perangkat ini dicuri orang? Namun jangan khawatir karena perusahaan pembuat perangkat ini telah memperhitungkan hal tersebut. Dengan menyediakan kunci khusus dalam perangkat ini. Jika anda ingin aman mengemudi bisa membeli perangkat ini seharga US$ 90 atau sekitar Rp 1,03 Juta.
Learn more »

Mesin Mobil Ngelitik, Ini Penyebabnya


Salah satu masalah bagi pengendara mobil adalah mesin ngelitik. Yakni situasi di mana suara mesin seperti diketok-ketok dengan cepat. Kebanyakan orang menyebutnya mesin ngelitik, namun istilah teknisnya adalah engine knocking.
"Penyebab mesin ngelitik ada banyak. Seperti piston head atau ruang bakar yang kotor," ujar Santoso, mekanik Bengkel Berkah Jaya Abadi Ciputat, Rabu, 3 September 2014. "Namun secara teknis, ngelitik terjadi karena kinerja mesin yang tak maksimal, akibat sistem pembakaran tidak sempurna."
Santoso pun menjelaskan ada beberapa penyebab mesin mobil ngelitik :
1. Sistem kelistrikan rusak
Engine knocking umumnya akibat masalah sistem pengapian atau kelistrikan. Misalnya, kepala distributor yang rusak atau kotor, kabel busi rusak, atau busi tidak berfungsi baik.
Untuk mengidentifikasi kabel busi yang rusak, Anda dapat melepas semua kabel dari busi dan bagian kepala. Lalu arahkan ujung kabel busi tadi ke tubuh mesin dan nyalakan mobil. Dalam tahap ini, perhatikan pula ada tidaknya lompatan api.
Cara yang hampir sama bisa Anda lakukan guna untuk menelusuri kerusakan busi. Bedanya, buka busi dari mesin lalu pasang dan hubungkan bagian kepala dengan kabel busi. "Jika kepala distributor kotor, cukup bersihkan dengan amplas halus," kata Santoso. "Tapi kalau kabel busi tidak menghantarkan listrik, kabel itu harus diganti. Juga dengan busi yang rusak."
2. Penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai
Mesin ngelitiik bisa pula karena pemakaian bahan bakar yang salah. Faktor ekonomi kadang membuat pemilik mobil memilih menggunakan bahan bakar beroktan rendah. Meski mobil tersebut harusnya menggunakan BBM dengan oktan tinggi.
Jika Anda sudah terlanjur telah mengisi tangki dengan BBM jelek, tidak perlu membuangnya. Cukup dengan mengisi dengan BBM beroktan tinggi seperti Pertamax, atau yang setara, dengan volume yang cukup.
"Bila mesin masih juga ngelitik, Anda bisa membeli bahan penambah nilai oktan. Zat ini dijual di bengkel dan pom bensin," kata dia.
3. Overheat
Kompresi serta temperatur tinggi pun bisa memicu pembakaran lebih awal, sehingga mesin ngelitik. Karena itu, Anda wajib merawat sistem pendingin mesin. Cek radiator, kipas radiator, selang, pompa air, serta thermostat. "Bila salah satu komponen ini bermasalah, akan terjadi overheat dan menimbulkan ngelitik," kata Susanto.
4. Cara mengendara yang salah 
Mesin ngelitik juga bisa disebabkan dari gaya mengemudi si pemilik mobil. Perlakuan terhadap mobil yang salah akan membuat mesin cepat rusak dan mengelitik. Perlakuan salah itu seperti menggunakan posisi gigi yang tidak seimbang dengan kecepatan mobil, menggunakan gigi tinggi pada kecepatan rendah, kebiasaan menambah kecepatan mobil secara tiba-tiba, atau memberikan beban di luar kemampuan mesin
"Pelajari dan patuhi cara memperlakukan mobil atau mengemudi dengan cara yang baik dan benar. Normalnya penggantian gear pada rpm 3000," ujarnya.
Learn more »

Tips Berburu Mobil Bekas

Ada banyak alasan seseorang memilih membeli kendaraan bekas ketimbang mobil baru. Salah satunya adalah soal harga yang sering terpaut jauh. Jika Anda termasuk yang tengah menimbang untuk membeli mobil bekas, sebaiknya teliti memilih. Jangan sampai tertipu, hingga mobil sudah harus masuk bengkel meski baru di tangan. 

Ramlan, mekanik Bengkel Metropolitan Motor, Depok, mengungkapkan bila memilih mobil bekas bukan hal mudah. Perlu pengalaman dan pengetahuan khusus tentang mobil, terutama mesin. Ini penting agar Anda terhindar dari mobil bekas curian atau mesin rusak parah. 

"Walaupun harga mobil murah tetapi kondisinya tidak sehat juga percuma, Karena biaya perbaikan mobil tidak sedikit," kata Ramlan kepada Plasadana.com.

Ramlan pun memberikan sejumlah tip. Hal pertama yang harus diperhatikan ketika membeli mobil bekas adalah kondisi fisik kendaraan. Tapi jangan hanya mengecek bodi mobil. Anda juga perlu membuka bagasi serta mengintip lapisan mesin bagian dalam. Perhatikan, apakah ada lapisan yang pernah mengalami dempulan. "Bagus juga kalau membeli mobil bekas tapi bodinya masih mulus," ujar dia.

Setelah bentuk mobil, pengecekan selanjutnya adalah kondisi mesin. Di tahap ini, Anda perlu melakukan tes kemudi. Gunanya agar mengetahui apakah mesin masih mempunyai performa baik atau tidak. "Test drive mulai dari perpindahan perseneling, suara dan getaran mesin, serta hentakan kopling ketika melaju."

Calon pembeli pun wajib memeriksa ketersediaan listrik kendaraan. Seperti lampu rem, lampu utama, mesin pendingin atau AC, kunci kontak, klakson, dan lainnya. Jangan lupa untuk mengecek tanggal aki. Sebab aki yang terawat menunjukkan altenator masih bagus. 

"Periksa juga kondisi terminal apakah sering dibuka tutup, kondisi perkabelan, kotak sekering mesin, serta kabel ke busi," kata dia.

Setelah memeriksa fisik dan mesin mobil, Ramlan pun menganjurkan calon pembeli agar memeriksa keabsahan berkas kendaraan. Baik masa pajak, kesamaan nomor rangka dan mesin, hingga faktur jual beli. Ini penting karena faktur jual beli menjadi salah satu syarat penjaminan asuransi kendaraan. Sementara catatan kepolisian menunjukkan jika kendaraan itu memang benar telah dipindahtangankan. 

"Jika berkas tersebut tidak ada, Anda berhak meminta potongan dari harga mobil yang ditawarkan," ujarnya.

Ia juga mengimbau agar pembeli tidak mudah termakan bujuk rayu penjual mobil bekas. Apalagi bila mereka menawarkan harga miring atau jauh dari pasaran, sebelum Anda sempat melihat kondisi fisik dan mesin kendaraan, serta kelengkapan surat mobil. Karena itu, ia menyarankan membeli mobil bekas di ruang pameran atau dealer mobil bekas yang terpercaya.

"Intinya Anda harus lebih hati-hati, bisa jadi  mobil yang murah itu banyak penyakitnya atau mobil curian," kata Ramlan.
Learn more »

Memilih Ban Mobil untuk Menghadapi Hujan

Meski  sekarang sudah memasuki musim kemarau, kadang hujan masih mengguyur tiba-tiba. Karenanya, pengendara diharapkan lebih berhati-hati saat mengemudikan kendaraannya. Kondisi jalan yang licin ataupun jalan berlubang yang tertutup genangan air sangat berisiko menyebabkan terjadinya kecelakaan.

Salah satu bagian penting pada kendaraan yang perlu diperhatikan dalam menghadapi musim hujan tersebut adalah ban. Penggunaan ban yang tepat dipercaya bisa meminimalisasi potensi terjadinya kecelakaan.

Menanggapi hal tersebut, Suharno, pemilik bengkel PS Ban dan Velg mengungkapkan, dengan iklim di Indonesia yang kadang hujan dan kadang panas, sebaiknya kendaraan menggunakan ban all condition atau di dunia balap dikenal dengan istilah ban intermediate.

"Sebaiknya gunakan ban all condition yang bisa dipakai ketika panas maupun hujan. Sebab, ban tersebut bisa memecah air dan menepis udara dengan baik," ujarnya kepada Plasadana.com yang mewawancarainya untuk Yahoo Indonesia.

Namun, pria yang pernah bekerja di pabrik ban Dunlop itu menuturkan, bukan berarti setiap kendaraan di Indonesia harus menggunakan ban all condition. Di musim hujan, ia menyarankan agar pemilik kendaraan menggunakan jenis ban standar yang direkomendasikan pabrik sesuai buku manual.

Selain itu, motif kembangan ban juga menjadi faktor yang harus diperhatikan. Menurut Suharno, pemilihan motif kembangan ban jangan hanya berdasarkan pertimbangan mode semata. Ban yang baik memiliki pola bergaris dengan jarak yang proporsional, tidak terlalu rapat dan tidak terlalu jarang.

"Pola bergaris tersebut memiliki daya cengkeram yang kuat, sehingga sangat berguna untuk memecah air saat melintasi genangan air di jalan," jelasnya.

Selain itu, tipe alur yang berada di tapak ban juga harus diperhatikan. Lazimnya, ban memiliki dua tipe alur, yakni alur simetrik dan asimetrik.

Ban simetrik memiliki tipe alur sejalan dan sama sehingga bisa digunakan dua arah. Sementara ban Asymmetric berorientasi satu arah sehingga tidak bisa digunakan bolak-balik. 

"Untuk musim hujan sebaiknya menggunakan ban dengan tipe asimetrik. Sebab, jenis ban ini memiliki pola yang lebih baik untuk memecah air," jelas Suharno.

Lebih jauh, pria yang memiliki empat bengkel ban di Jakarta ini mengingatkan agar pemilik kendaraan sebaiknya menghindari pemakaian ban slick atau ban tanpa pola di musim hujan.  Sebab, meskipun ban slick lebih memiliki daya cengkeram yang lebih melekat di jalan, namun untuk jalan yang basah, penggunaan ban slick dinilai justru akan membahayakan.

"Sebaiknya jangan menggunakan ban slick di musim hujan. Meskipun daya cengkeramnya lebih kuat, tapi tidak cocok untuk dipakai di musim hujan," tuturnya.
Learn more »

Posisi Parkir Menentukan Umur AC Mobil

AC mobil merupakan salah satu kebutuhan primer saat berkendara. Maklum, khususnya Anda yang tinggal di kota besar seperti Jakarta, suhu pada siang hari cukup untuk membuat keringat Anda bercucuran. Belum lagi dalam kondisi macet, hawa panas yang keluar dari mesin mobil akan semakin menambah kerinduan atas kehadiran pendingin udara. 

Namun, seperti komponen kendaraan lain, pendingin kabin kendaraan berupa AC tentunya butuh perawatan khusus. Dengan begitu, komponennya tetap awet dan bisa mengeluarkan suhu yang selalu terjaga.

M. Sadeli, salah satu mekanik di Jantra AC Specialist mengungkapkan, ada beberapa perawatan sederhana yang dapat dilakukan oleh pemilik kendaraan demi menjaga AC mobilnya tetap dalam kondisi prima. Salah satunya, dengan membersihkan kabin mobil secara teratur dan berkala.

Ia menjelaskan, membersihkan kabin mobil secara berkala dapat dilakukan dengan cara membersihkan debu-debu dari jok mobil maupun karpet mobil. Meskipun tidak tampak ada sampah, namun debu atau kotoran-kotoran halus juga tetap harus dibersihkan agar sirkulasi udara di dalam kabin tetap bersih. Hal itu, bertujuan untuk menjaga kondisi blower dan evaporator dapat bekerja maksimal.

"Jika Anda malas membersihkan kabin mobil, jangan heran kalau makin lama kualitas udara yang keluar dari AC menjadi tidak dingin atau bahkan berbau tidak sedap," ujar Sadeli saat diwawancaraiPlasadana.com untuk Yahoo Indonesia.

Selain itu, agar AC bisa bertahan lama, pemilik mobil juga harus memperhatikan perawatan kompresor. Untuk menjaga performa kompresor, pemilik mobil dapat merawatnya dengan cara membiasakan diri untuk menonaktifkan tombol AC sebelum mematikan power engine mesin mobil dan juga menurunkan temperatur AC kendaraan saat mobil sedang melaju kencang. 

"Jika kompresor sudah tidak bisa dipakai lagi, mau tidak mau harus diganti dengan yang baru. Hal itu, tentu saja membutuhkan biaya yang tidak sedikit," tuturnya.

Selain itu, layaknya tubuh yang perlu dicek kesehatan, AC mobil juga perlu diservis secara berkala ke bengkel kepercayaan. Untuk mendapatkan hasil maksimal, ada baiknya AC mobil dicek dan diservis secara rutin setiap satu tahun sekali. 

Namun, sebelum membawa ke tempat servis, Sadeli menyaranakan, pemilik mobil sebaiknya mengecek kondisi AC mobilnya apakah ada kebocoran atau penyumbatan pada komponen-komponennya. Hal itu untuk memudahkan proses pemeriksaan ketika tiba di bengkel kesayangan Anda. Jika tidak ada kerusakan yang terjadi, pemilik mobil hanya perlu servis saja.

"Tapi kalau memang ada komponen yang rusak atau bocor, ada baiknya diganti beserta saringannya (filter)," tegas Sadeli.

Selain itu, tambahnya, jika mobil tersebut menggunakan pewangi kabin, sebaiknya menggunakan pewangi kabin yang baik mutunya. Jangan sembarangan memilih pewangi karena jika kualitasnya buruk, meskipun harganya murah, justru bau menyengat yang akan ditinggalkan di dalam kabin dan sulit untuk dihilangkan. 

"Bahan pengharum berkualitas rendah cenderung sulit dibersihkan bila menempel dalam evaporator," katanya.

Hal lain yang tak kalah penting untuk diperhatikan pemilik kendaraan dalam merawat AC mobil, sambungnya, yakni posisi parkir kendaraan. Jika mobil akan ditinggalkan dalam waktu lama, sebaiknya parkirlah di tempat yang teduh dan tidak langsung terpapar sinar matahari. 

"Hawa panas yang masuk karena sengatan matahari secara langsung dapat menyebabkan bertambahnya beban bagi AC mobil dalam mendinginkan kabin," pesannya. Kerja keras ini bisa membuat komponen AC cepat minta diganti.
Learn more »

Tips Mencegah Timing Belt Putus

Jika Anda mengalami mogok di jalan secara tiba-tiba, tidak ada salahnya mengecek timing belt. Boleh jadi penyebab mogoknya mobil akibat timing belt yang putus. 

Menyebalkan memang! Tapi, agak kejadian timing belt putus tidak terulang sebaiknya mengecek peranti yang satu ini karena bisa merembet ke komponen lain.

Timing BeltTiming Belt
Menurut Sun Motor putusnya timing belt, menyebabkan kerusakan pada klep/ katup (bengkok atau patah) akibat tertabrak piston. Perbaikannya mesin harus di-overhaul. Sebagian besar kerusakan pada timing belt dipengaruhi oleh faktor usia atau terjadinya kesalahan saat pemasangan. Pemasangan yang terlalu keras atau kendor akan mempengaruhi daya tahan timing belt saat menjalankan tugasnya.
Sun Motor menyarankan, sebelum putusnya timing belt terjadi, ada beberapa hal yang harus dilakukan, yakni:
Timing Belt systemTiming Belt system
Pertama, perhatikan masa pakai timing belt dan mengganti secara berkala sesuai yang direkomendasikan pabrikan. Untuk mobil berbahan bakar bensin, penggantian bisa dilakukan setiap 40.000 sampai 60.000 km.
Sementara untuk diesel, biasanya bisa dilakukan setiap 100.000 km. Bila mobil sering mengalami kemacetan dan membawa beban berat, sebaiknya waktu penggantian dilakukan lebih cepat dari angka-angka km yang disebutkan di atas.
Timing BeltTiming Belt
Kedua, memeriksa ada tidaknya kebocoran oli mesin pada seal oli yang terdapat di crankshaft atau camshaft. Sebab, bila oli bocor dan mengenai timing belt, maka akan mempercepat getasnya komponen ini sehingga mudah putus lebih cepat.
Timing BeltTiming Belt
Sumber: Otosia.com
Learn more »

Tips Penggantian Peredam Kejut


Kegunaan peredam kejut adalah mengatur pergerakan yang timbul dari suspensi, terutama kerja per, menjaga stabilitas chassis dan badan mobil walau melalui jalan bergelombang. Ini bukan tugas yang mudah, dan di 'dunia nyata', umur peredam kejut tidak sepanjang umur kendaraan Anda. Tetapi bagaimana mengetahui peredam kejut Anda sudah harus diganti?
Pertama, periksa peredam kejut yang ada di bagian bawah mobil Anda. Jika ada rembesan oli, entah itu di bagian luar tabung atau di batang piston, maka itu saatnya Anda mengganti peredam kejut. Apakah bagian luar tabung Anda penyok? Itu tandanya terbakar.
Kedua, tekan dan lepaskan salah satu sudut mobil. Peredam kejut yang masih berfungsi baik akan segera kembali. Bila mobil butuh waktu beberapa saat untuk berhenti, itu tandanya peredam kejut mobil Anda sudah tidak efektif.
Cara lain untuk meneliti keefektifan peredam kejut Anda adalah dengan mengendarai ke parkir area yang luas, tekan gas hingga kecepatan 100 km/jam, dan injak rem mendadak. Ketika kendaraan berhenti, apakah bagian depan mobil Anda tetap meluncur seperti burung diatas permukaan gelas? Jika iya, sudah waktunya untuk peredam kejut baru.
Pada dasarnya perawatan peredam kejut tidaklah sulit. Semuanya bisa dilakukan sendiri tanpa harus pergi ke bengkel. Seperti ganti oli, pengecekan peredam kejut juga bisa dilakukan berkala, yaitu setiap 20.000 km atau 1 tahun, sehingga kondisinya selalu terkontrol. Biasanya kerusakan peredam kejut selalu terjadi karena perilaku kasar dari pemakai dan tidak pernah dibersihkan.
Baik shockbreaker yang menggunakan oli maupun gas, perawatannya hampir serupa. Berikut tips untuk perawatan:
1. Hindari penggunaan pengencang baut yang menggunakan listrik (berbentuk seperti pistol) karena akan merusak ulir batang piston. Yang benar adalah dengan menggunakan kunci pas yang dapat disetel torsi maksimum kekencangannya. Kunci pas biasa juga bisa digunakan asal jangan terlalu keras, harus pakai feeling
2. Jangan menjepit batang piston menggunakan tang saat pemasangan atau melepaskan komponen. Penggunaan tang dapat menyebabkan baret pada batang piston yang akan merusak seal seal piston pada saat bekerja.
3. Pengencangan baut jangan dilakukan disaat mobil masih didongkrak, harus diturunkan dulu, didorong maju mundur kira-kira satu meter, baru kemudian dikencangkan.
4. Perhatikan kebersihan batang piston, karena kotoran pada batang piston akan mengakibatkan baret yang akan merusak katup-katup piston disaat bekerja.
Selain langkah-langkah diatas, ada baiknya juga Anda periksa kerusakan yang terjadi pada shockbreaker Anda, seperti kebocoran. Juga dapat dilakukan dengan meraba kondisi ban, apakah bergelombang atau tidak.
Yang penting, jangan ambil resiko dengan peredam kejut Anda. Bila tidak efektif, peredam kejut akan meminta lebih dari sekadar uang Anda.
Learn more »

Cara Sederhana Merawat Aki Mobil

AKI merupakan salah satu elemen penting dari mobil yang berfungsi memasok arus listrik ke seluruh komponen kelistrikan pada kendaraan. Aki yang bermasalah bisa menyebabkan mesin mobil mati dan tidak bisa dihidupkan. Alhasil, kendaraan harus tetap parkir di rumah.

Herdian Sulistio, mekanik dari Bengkel Mobil Karunia Depok mengatakan, sering kali pengendara baru memperhatikan aki ketika mobil tidak bisa menyala atau saat komponen listrik kendaraan mengalami gangguan. Alasannya, merawat aki merupakan pekerjaan yang sulit dan hanya diketahui oleh pekerja bengkel. 

"Sebenarnya dikerjakan sendiri juga bisa. Asalkan rajin dan telaten merawat, pasti umur aki lebih panjang dan kerjanya juga lebih maksimal," ujar Herdi saat diwawancarai Plasadana.com untukYahoo Indonesia.

Dia mengungkapkan, hal pertama yang harus diketahui dalam perawatan aki adalah mengenali jenis aki yang terpasang dalam mobil. Umumnya, ada dua jenis aki pada kendaraan: aki kering dan aki basah.

Jika mobil Anda menggunakan aki basah, perlu sedikit ketekunan dalam merawatnya. Periksa secara berkala ketinggian air aki pada setiap sel. Pastikan level air aki tetap berada pada rentang batas atas (upper level) dan batas bawah (lower level). 

Jika level elektrolit aki kurang dari batas bawah, segera tambah. "Pengecekan dilakukan minimal satu kali dalam dua minggu," ujar Herdi.

Selanjutnya, kata dia, bersihkan aki dari debu, kotoran minyak, dan sisa penguapan air aki yang mengandung air asam. Selain itu, bersihkan juga bagian terminal aki yang bertanda plus (+) dan minus (–) dari sisa oksidasi yang biasanya berwarna putih. 

"Jika tetap dibiarkan, dapat menimbulkan korosi yang akhirnya malah menghambat arus listrik dari aki ke kabel utama jaringan listrik," papar dia.

Seandainya mobil Anda menggunakan aki kering, tidak banyak perawatan yang perlu dilakukan laiknya aki basah. Sebab, cairan elektrolit yang terdapat dalam aki basah diganti oleh gel yang dikemas secara tertutup pada aki kering. Dengan begitu, tidak perlu perawatan ekstra dengan mengganti air.

"Tapi menjaga kebersihan bagian luar aki dari kotoran tetap harus dilakukan agar tidak menimbulkan korosi yang akhirnya mengurangi kinerja aki," ucap dia.

Di luar itu, sambung dia, biasakan selalu memanaskan mesin mobil setiap hari meski tidak bepergian. Walau jarang dipakai, arus aki akan bekurang secara perlahan. Memanaskan mobil bermanfaat bagi pengisian arus pada aki, sehingga lebih memiliki daya tahan umur yang lama. 

"Tapi kalau mobil ditinggal dalam waktu lama sampai 3 minggu lebih dan tiak sempat dipanaskan, sebaiknya copto saja akinya. Nanti kalau sudah mau dipakai, baru dipasang lagi," katanya.
Learn more »