Aplikasi Layanan Daur Ulang Sampah Octopus Kini Ada di Jakarta
Acara peluncurannya telah digelar di M Bloc Space, Jakarta Selatan, Kamis (30/6) lalu.
Lewat Octopus, warga bisa layanan tanpa biaya ini untuk memilah, mengumpulkan dan mengelola sampah rumah tangga mereka.
Acara peluncuran Octopus Jakarta diresmikan oleh Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Indonesia, Teten Masduki melalui tanda tangan MoU antara Octopus dengan Kementerian Koperasi dan UKM yang bertujuan untuk mengakselerasi usaha mikro berbasis persampahan yang selama ini disebut sebagai bank sampah.
"Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah bekerjasama secara strategis dengan Octopus sebagai bentuk usaha bersama untuk mentransformasi bank sampah menjadi badan usaha mikro berbasis koperasi, melalui program Lembaga Pengelola Dana Bergulir atau LPDB," kata Teten.
Selain itu, peresmian Octopus juga didukung oleh Pemprov DKI yang menjadi bagian dari program Pemprov "Pekan Gerakan Jakarta Sadar Sampah" dalam rangka perayaan ulang tahun Jakarta yang ke-495.
"Aplikasi dan ekosistem Octopus ini merupakan program yang selaras dengan misi kami dalam perihal pengelolaan sampah plastik di DKI Jakarta.
Kami berharap program ini dapat memberikan hasil yang kolektif kepada semua pihak yang terlibat," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria.
Misi layanan yang didirikan pada 2019 ini adalah membantu para produsen melacak, memilah dan mengumpulkan produk pasca-konsumen.
Sekaligus mendorong masyarakat untuk membuang sampah atau barang bekas pakai dengan tepat.
Octopus memastikan kualitas sampah yang diterima terjaga dengan baik agar dapat dan mudah untuk di daur ulang.
Para pengguna aplikasi Octopus tidak hanya ikut berkontribusi dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan, tetapi pengguna juga bisa mendapatkan keuntungan dari setiap sampah yang dikumpulkan.
Keuntungan yang didapat berbentuk poin dari berbagai mitra Octopus dan dapat ditukarkan dengan berbagai keuntungan dan manfaat untuk kebutuhan sehari-hari.
"Melalui program ini, Octopus berharap dapat terus berkembang ke berbagai wilayah, sehingga ekosistem daur ulang semakin berkembang di Indonesia.
Kami juga berharap hal ini dapat mendorong masyarakat Jakarta untuk terus memberikan langkah nyata dalam menyelamatkan lingkungan, dengan mudah dan tanpa biaya melalui aplikasi Octopus," jelas Moehammad Ichsan, Cofounder sekaligus CEO Octopus, dalam keterangan yang diterima.
Octopus telah menjangkau hampir 200.000 pengguna yang tersebar di lima kota besar di Indonesia, yaitu Jakarta, Tangerang Selatan, Bandung, Bali dan Makassar.
Octopus juga telah bekerja sama dengan lebih dari 1.700 Bank Sampah dan 14.600 pemulung yang dilatih dan terverifikasi menjadi Pelestari.
0 komentar: