Feature news

Tampilkan postingan dengan label science planet pluto. Tampilkan semua postingan

Siapa Pengganti Pluto Sang Planet ke-9?

Sejak tahun 2006, The International Astronomical Union (IAU) telah mengeluarkan Pluto dari jajaran Planet. 

 

Pluto dikategorikan sebagai Planet Kerdil. Lantas, apakah ada Planet ke-9 yang dapat mengisi kekosongan di posisi ke-9 dalam Tata Surya kita?

 

Mengutip Science Alert, dari analisis yang dilakukan oleh Outer Solar System Origins Survey, serta beberapa hasil survei lainnya, tidak menemukan tanda-tanda pengelompokan di antara objek trans - Neptunus lain yang relevan untuk menjadikannya sebagai planet. 

 

Ini membuat keberadaan 'Planet Sembilan' masih sangat kontroversial dalam diskusi para ahli.

 

Bagaimana kita bisa memastikan bahwa 'Planet Sembilan' itu ada?

 

Mari berandai-andai bahwa 'Planet Sembilan' itu ada. 

 

Yang pasti, dari segi massa, 'Planet Sembilan' bisa 10 kali lebih besar dari Bumi. 

 

Proses terbentuknya planet tersebut kemungkinan juga akan sama dengan proses 'kelahiran' planet lainnya.

 

Jika 'Planet Sembilan' ada, keterpencilannya sangat ekstrem alias super duper jauh. Ia diprediksi 10 kali lebih jauh dari Neptunus. 

 

Bukan hanya karena terlalu jauh saja, risiko terjadinya penurunan kecepatan orbitnya relatif akan membuat perbedaan posisi si planet lebih sulit untuk diidentifikasi.

 

Apalagi, meskipun ada teleskop yang mampu mengamati objek sebesar ini, tapi alasan banyaknya benda langit yang menghalangi pengamatan juga berpengaruh pada penemuan 'Planet Sembilan'. 

 

Menurut ahli, melacak lebih banyak objek trans-Neptunus dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah pelacakan 'Planet Sembilan'.

 

Sebelumnya ada beberapa penelitian untuk mencari Planet Kesembilan. 

 

Para peneliti, Konstantin Batygin dan Mike Brown, menemukan keberadaan planet potensial ini melalui pemodelan matematika dan simulasi komputer sebagaimana ditulis Caltech.

 

"Ini akan menjadi planet kesembilan yang nyata," kata Brown, Profesor Astronomi Planet Richard dan Barbara Rosenberg. Brown mencatat bahwa planet kesembilan potensial ini memiliki 5.000 kali massa Pluto.

 

Untuk saat ini, Tata Surya kita masih memiliki anggota keluarga yang terdiri dari delapan planet (Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus). 

 

Masalah nantinya kita gagal menemukan tanda-tanda adanya anggota kesembilan atau tidak, setidaknya para ahli pasti menemukan hal lain yang juga bermanfaat untuk mengenal alam semesta yang begitu luas.

Learn more »

Kisah Pria yang 'Membunuh' Planet Pluto 15 Tahun Lalu

Tepat 15 tahun lalu, Pluto kehilangan gelarnya sebagai planet. Inilah orang yang bertanggung jawab 'membunuh' reputasi Pluto.

 

Pada Agustus 2005, International Astronomical Union (IAU) mencabut gelar Pluto sebagai planet. Statusnya sejak saat itu hanyalah planet kerdil.

 

Padahal selama puluhan tahun, Pluto dikenal sebagai planet paling ujung di tata surya kita. 

 

Dilansir dari News.com Australia, sejarah Pluto dimulai dari pengumuman resmi pada 18 Februari 1930 oleh astronomer Clyde Tombaugh dari Lowell Observatory di Flagstaff, Arizona, AS.

 

Tombaugh yang baru berusia 23 tahun saat itu, menemukan Planet X yang menjadi planet kesembilan di tata surya. 

 

Nama Pluto diberikan oleh Venetia Burney, anak dari Inggris berusia 11 tahun yang ikut lomba menamai Planet X.

 

Dia mengusulkan nama Dewa Pluto dari mitologi Romawi, yang merupakan Dewa Alam Kematian yang cocok dengan sifat Pluto yang gelap dan dingin.

 

76 Tahun lamanya Pluto menjadi planet kesembilan dan begitu lekatnya dalam ingatan kita. Hingga akhirnya, ada orang yang menggugat statusnya yaitu Dr Mike Brown.

 

Pada 5 Januari 2005, Brown menemukan Planet Eris. Ukurannya lebih besar dari Pluto. Brown mengatakan setelah Neptunus ada Kuiper Belt. 

 

Sabuk di tata surya yang penuh dengan objek luar angkasa dan banyak yang lebih besar dari Pluto.

 

"Solusinya adalah menggambar 8 planet, lalu setelah Neptunus ada aneka objek antariksa yang berbeda kelasnya. Semua bagian dari Kuiper Belt," kata Brown saat itu.

 

Alasannya bisa diterima oleh IAU dan pada Agustus 2005, Pluto pun 'dipecat' sebagai sebuah planet. Sejak saat itu, Brown pun dijuluki sebagai Pluto Killer.

Learn more »