Feature news

Tampilkan postingan dengan label tic toc. Tampilkan semua postingan

Ultah Ke-3, TikTok Tembus 30 Miliar Views Per Bulan

TikTok kini tengah berulang tahun yang ke-3. 

Pencapaian TikTok pun untuk sampai ke titik sekarang menorehkan hasil yang luar biasa.

Fandhy Thesia Marketing Manager Tiktok Indonesia menuturkan dalam 'media briefing #SamaSamaDariTikTok' jika pihaknya selalu berusaha untuk membuat TikTok berkembang. Sebagai platform yan mendistribusikan video singkat, TikTok terus berinovasi untuk memudahkan penggunanya.

"Variasi konten yang paling kuat ditambah pustaka musik TikTok itu banyak sekali, editing tools yang dimiliki TikTok juga banyak sekali," katanya.

Menyambut ulang tahun ke-3, setelah sebelumnya melakukan kampanye #SamaSamaNyaman, #SamaSamaBelajar, #SamaSamaIndonesia pada 17 Agustus silam, kini TikTok menyiapkan kampanye baru dengan tema #SamaSamaDariTikTok.

"Untuk merayakan kita mengkurasi hasil kreativitas kreator, jadi ini sebenarnya perayaan kreator yang membagikan talenta, bakat, hobi, dan pengalaman mereka dalam video singkat yang kita highlight," ucap Fandhy.

Angga Anugrah Putra Head of User & Content Operations TikTok Indonesia di kesempatan yang sama juga angkat bicara. 

Ia mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi dukungan dari masyarakat Indonesia kepada TikTok.

"Ada 100 juta views per hari dengan 30 miliar views per bulannya. 

Strategi TikTok sebagai tech company akan melakukan terus peningkatan seperti update sticker, dan misalnya sadar ada yang bisa ditingkatkan kita akan mudahkan lagi," tuturnya.

"Kita mencoba sedekat mungkin kepada kreator dan mendekatkan gap antara kreativitas dan eksekusinya," pungkasnya.

TikTok diketahui rilis pada 7 Mei 2017. 

Kini sudah ada 100 juta download untuk aplikasi ini di Google Play Store dengan rating yang terbilang bagus yakni 4,4 dari 5. 

TikTok dirating untuk 12 tahun ke atas dan memiliki berbagai jenis kategori mulai dari komedi, fashion, dan lain sebagainya.

Learn more »

TikTok Bersiap Hengkang dari Hong Kong, Ada Apa?

TikTok baru saja mengumumkan rencananya untuk menghentikan operasinya di Hong Kong dalam hitungan hari.

Nantinya TikTok akan menarik aplikasinya dari Apple App Store dan Google Play Store di wilayah semi-otonom tersebut.

Keputusan ini diambil TikTok setelah pemerintah China menerapkan hukum keamanan nasional baru yang dikhawatirkan bisa membatasi kebebasan berpendapat.

"Melihat peristiwa baru-baru ini, kami telah memutuskan untuk menghentikan operasi aplikasi TikTok di Hong Kong," kata juru bicara TikTok kepada Reuters, dikutip dari Cnet.

Hukum baru ini, yang mulai diterapkan pada minggu lalu, mengkriminalisasi tindakan seperti aksi subversif, pembentukan organisasi dan aktivitas teroris dan kolusi dengan negara lain.

Aksi teroris yang dimaksud mencakup pembakaran dan perusakan transportasi umum.

TikTok merupakan layanan video pendek yang dimiliki ByteDance, perusahaan teknologi raksasa asal China.  

TikTok selalu membantah tuduhan yang menyebut mereka membagikan data pengguna dengan pemerintah China, tapi hukum baru ini bisa melemahkan argumen tersebut jika TikTok tetap beroperasi di kota tersebut.

Menanggapi hukum baru ini, beberapa raksasa teknologi, termasuk Facebook dan Twitter, memutuskan mereka akan berhenti memproses permintaan pemerintah Hong Kong terhadap data milik pengguna.

Pemerintah dari berbagai negara, termasuk Hong Kong, memang sering meminta akses terhadap data pengguna untuk urusan penegakan hukum.

Tapi pengamat mengkhawatirkan hukum baru ini akan memaksa perusahaan teknologi yang berbisnis di Hong Kong untuk memberikan data milik pengguna kepada pemerintah China sekaligus mengikuti permintaan sensor.

Undang-undang baru ini juga memaksa aktivis dan penulis untuk menghapus akun media sosial mereka untuk menghindari jika pemerintah menilai tulisan mereka dianggap subversif.

TikTok sendiri terus menjadi perhatian banyak negara terkait hubungannya dengan pemerintah China.

Baru-baru ini India memblokir TikTok dan 58 aplikasi asal China lainnya karena hubungan kedua negara yang terus memanas.
Learn more »

Kloningan TikTok Isinya Banyak Konten Curian

Bulan lalu, sebuah aplikasi video mirip TikTok bernama Zynn secara misterius muncul sebagai aplikasi populer di Google Play Store maupun Apple App Store.

Belakangan, ditemukan banyak konten curian di aplikasi tersebut.

Jika dilihat dari sisi tampilan dan fungsi, Zynn sepenuhnya merupakan tiruan dari TikTok.

Mulai dari tampilan antarmuka, fungsi menampilkan video dalam format portrait, tata letak untuk komentar, hingga like dan share sama persis dengan TikTok.

Perbedaan paling mencoloknya adalah pada tampilan Zynn di pojok kiri atas.

Pengguna akan melihat sebuah lingkaran penghitung waktu mundur dengan gambar dolar di bagian tengahnya.

Nantinya, saat pengguna menonton sebuah video di Zynn, maka penghitung mundur ini akan berjalan dan jika sudah penuh, pengguna akan diberikan point yang dapat ditukar sebagai uang tunai atau gift card.

Ini adalah cara Zynn menarik minat pengguna.

Taktik ini tampaknya berhasil, karena berdasarkan data firma riset Sensor Tower, Zynn didownload lebih dari 3 juta kali dan menduduki posisi nomor satu daftar aplikasi gratis populer di Apple App Store.

Sementara di Google Play Store, aplikasi ini juga sempat memuncaki deretan aplikasi gratis populer.

Namun per Selasa (9/6), Zynn sudah tidak tersedia di toko aplikasi milik Android tersebut.

Link yang mengarahkan untuk download aplikasi itu pun saat ini mati.

Tidak diketahui mengapa aplikasi tersebut dihapus, dan Google belum memberikan komentar apapun.

Sedangkan juru bicara Apple mengatakan sedang mencari tahu secara langsung ke Zynn, namun belum ada informasi tambahan.

Akun Twitter dan Instagram Zynn pun memposting pernyataan yang membenarkan aplikasinya telah dihapus, dan mengatakan mereka sedang berkomunikasi dengan Google dan berupaya memperbaiki secepatnya.

Entah terkait atau tidak, penghapusan Zynn berbarengan dengan datangnya sejumlah laporan yang menyebut Zynn dipenuhi konten hasil curian.

Konte-konten milik para kreator konten dan dicuri dari platform media sosial lain.

Banyak video yang dikumpulkan oleh sebuah akun akan berpusat di satu tema, misalnya 'pranks.

' Dikutip dari Wired, setidaknya sudah ada beberapa influencer yang mengatakan video yang mereka publikasikan ke TikTok, Instagram, atau YouTube, diunggah ke Zynn tanpa persetujuan mereka.

"Saya tidak membuat akun Zynn," kata Max Mazurek, salah satu influencer dan model asal Polandia.

Follower Mazurek di TikTok 190.000.

Sedangkan di Zynn, ada akun yang menggunakan namanya dengan follower 25.000. Akun itu menampilkan video yang sebelumnya diunggah Mazurek ke TikTok dan platform lainnya.

"Jelas itu bukan akun saya. Saya tidak bisa mengunduh aplikasi ini di Polandia," katanya.

Sejumlah influencer lain pun melaporkan hal serupa dan merasa terganggu karenanya. Sejauh ini belum ada pernyataan Zynn terkait laporan tersebut.
Learn more »

Rating TikTok Anjlok, Google Turun Tangan

Google telah menghapus jutaan ulasan negatif pada aplikasi TikTok di Google Play Store.

Ulasan tersebut membuat penilaian aplikasi tersebut turun drastis dari 4,5 menjadi 1,2 bintang dalam waktu semalam.

Anjloknya penilaian TikTok ini akibat ulah dari kreator TikTok asal India yakni Fazial Siddiqui yang memposting sebuah video berisikan menyiram cairan asam ke wajah seorang perempuan.

Meski video ini dibuat sebagai prank atau lelucon.

Namun aksinya tersebut mendapatkan kritikan keras dari para netizen. Ia pun meminta maaf dan menghapus videonya.

"Sebagai influencer media sosial, saya menyadari tanggung jawab saya dan meminta maaf kepada siapa pun yang tersinggung oleh video." ujar Faizal dilansir dari BBC.

Meski video sudah dihapus dan sang influencer sudah meminta maaf namun tetap memberikan efek buruk kepada aplikasi TikTok dari ulasan negatif dan peringkat yang anjlok di Google Play Store.

"Sesuai kebijakan, kami tidak mengizinkan konten yang membahayakan keselamatan orang lain, mempromosikan kerusakan fisik, atau mengglorifikasi kekerasan terhadap perempuan," kata juru bicara TikTok.

"Perilaku tersebut melanggar pedoman kami dan kami telah menghapus konten, menangguhkan akun, dan bekerja dengan lembaga penegak hukum sebagaimana mestinya." tambah TikTok.

Dalam kasus ini Google pun turun tangan, seorang juru bicara Google bahkan mengatakan telah mengambil tindakan korektif.

Google juga mengatakan bahwa ulasan-ulasan ini sengaja dibuat dengan membuat akun palsu untuk memperkuat protes mereka.

"Ketika kami mengetahui insiden penyalahgunaan spam, kami meninjau dan mengambil tindakan korektif untuk menghapus peringkat dan komentar yang tidak pantas," lanjut juru bicara Google.
Learn more »