Feature news

Tampilkan postingan dengan label nft. Tampilkan semua postingan

Cuma 1 Menit, Bikin NFT Jadi Mudah Pakai Woilo

Woilo, aplikasi media sosial asal Surabaya meluncurkan fitur "NFT Woilo" yang membuat penggunanya bisa membuat NFT dengan mudah. Tak sampai 1 menit.

 

Para pengguna Woilo hanya perlu mengunggah konten mereka di Woilo seperti mengunggah foto pada Media Sosial pada umumnya dan Woilo akan menangani semua proses pembuatan NFT.



Nantinya pengguna Woilo dapat membuat, menjual, dan membeli NFT di Woilo menggunakan mata uang rupiah. 

 

Yang menarik lagi, Woilo akan menampilkan NFT terpilih dari para pengguna di marketplace NFT ternama yaitu OpenSea sehingga bisa diperjualbelikan di pasar global.

 

 

"Selain fitur NFT yang baru diluncurkan, Woilo juga secara rutin mengadakan event berhadiah uang tunai bagi para penggunanya, salah satunya yang paling menarik adalah Lucky Spin yang dapat diikuti oleh para pengguna setiap harinya untuk memenangkan hadiah uang tunai hingga Rp.100.000 setiap harinya dan juga Event Pengguna Terpopuler dengan total hadiah jutaan rupiah setiap bulannya," jelas Kevin Ciang, CEO Woilo, dalam keterangan yang diterima.


 

Kehadiran Woilo diharapkan dapat meningkatkan kualitas hiburan dan sumber informasi bagi masyarakat Indonesia melalui inovasi dan terobosan baru seiring dengan perkembangannya zaman, dengan langkah awal berupa penetrasi NFT di Indonesia dan adanya event-event berhadiah uang tunai di platform media sosial.

 

Aplikasi ini dibuat oleh PT. Karya Digital Indo yang berasal dari Surabaya. Tujuan pembuatannya sendiri adalah menghadirkan menghadirkan pengalaman baru dan inovatif bagi para pengguna internet di Indonesia yang saat ini telah memiliki lebih dari 2 juta pengguna di Indonesia.

 

Woilo diciptakan karena tingginya minat masyarakat Indonesia dengan bersosialisasi di dunia maya dan kesadaran bahwa mayoritas aplikasi media sosial yang dipakai adalah produk luar negeri. 

 

 

Aplikasi ini membawa fitur - fitur yang banyak digemari seperti berbagi foto, video, dan teks serta melakukan chatting.

Learn more »

Kejutan dari Ghozali Everyday, NFT Baru 3 Dimensi

Setelah berhasil menyabet untung miliran Rupiah dari hasil penjualan selfie, Sultan Gustaf Al Ghozali alias Ghozali Everyday, memberi kejutan. 

 

Kali ini, ia berencana membuat Non Fungible Token (NFT) 3D dari foto dirinya itu.

 

 

"Beberapa orang bertanya, apa NFT berikutnya dari Ghozali. Sejujurnya dari awal saya tidak memiliki rencana ke depan untuk Ghozali Everyday. 

 

Karena saya tidak berpikir itu akan terjual habis. Jadi saya memutuskan untuk membuat 1.000 NFT versi 3D dari foto sebelumnya, yang sudah punya akan dapat gratis. " tulis Ghozali, dikutip dari media sosial.



Ia menegaskan bahwa pemegang karya Ghozali Everyday sebelumnya, akan mendapatkan karya terbaru ini secara gratis. 

 

Hanya saja, menurutnya ini akan menghabiskan banyak waktu untuk membuat 3D NFT Project. Karena ia menyampaikan harus mengatur tempo dengan hal lain.


 

"Bagi kalian yang penasaran dengan karya 3D yang telah saya buat. 

 

Untuk melihatnya lebih lanjut, kalian bisa langsung cek portofolio saya di artstation/ghozalighozalu atau Ghozali 3D di Instagram," tambahnya.

 

Sementara itu, Ghozali sendiri sudah membeberkan dua karyanya di Twitter. Di mana menampilkan seorang anak kecil yang mengenakan pakaian Sekolah Dasar (SD) dan perempuan berkebaya yang diberi judul Bawang Putih. 

 

Cukup banyak netizen yang memuji karyanya itu, bahkan tak menyangka Ghozali yang membuatnya.

 

"Saya pakai Blender untuk main software, marvelous designer 9 untuk sew + cloth simulation dan substance painter untuk texturing," ungkap Ghozali.

 

Mahasiswa Udinus ini juga menyampaikan, bahwa dirinya akan terus melakukan aktivitas selfie setiap hari, di mana rencananya akhir perjalanan foto tersebut akan ditutup oleh kelulusan kuliahnya.

 

Sebelumnya diketahui, pemuda asal Semarang ini telah berhasil menjual NFT berisi foto selfie-nya dan meraup cuan hingga Rp 1,5 miliar. 

 

Kegiatan ini telah dilakukannya selama 5 tahun dan menghasilkan total 933 foto yang ditawarkan di OpenSea.

Learn more »

Sebelum Ghozali Everyday, Pria Ini Selfie Tiap Hari Selama 10 Tahun!

Foto selfie Ghozali Everyday selama setiap hari dalam lima tahun, rupanya bukan yang terlama.


Sebelumnya sudah ada Hugo Cornellier yang selfie setiap hari hampir selama 10 tahun!


Cornellier mendokumentasikan foto selfie-nya itu dari usia 12 tahun hingga sampai 22 tahun, tepatnya mulai dari tahun 2008 hingga Agustus 2017.


Dalam kurun waktu satu dekade tersebut, Cornellier mengabadikan foto dirinya dengan berbagai latar belakang berbeda.



Namun uniknya, gaya fotonya sama, ia menghadap kamera dengan wajah serius.


Total ada lebih dari 2.500 foto selfie Hugo Cornellier.



Kemudian, hasil dari proyek tersebut, ia jadikan timelapse yang menjadi video selama 2.19 menit.


Menariknya, hasil akhir dari foto selfie pria Kanada itu diakhiri dengan Cornellier melepas masa lajang di ia pun tersenyum.


Hasil dari foto selfie ini, Cornellier unggaah ke YouTube yang berhasil menarik 213 juta pasang mata netizen.


Belum diketahui, apakah Hugo Cornellier menjual foto selfie setiap hari selama sepuluh tahun itu ke platform Non-Fungible Token atau NFT seperti yang dilakukan oleh Ghozali Everyday atau pria bernama asli Sultan Gustaf Al Ghozali.


Mengingat waktu dan jumlah selfie yang lebih banyak dari Ghozali, potensi cuan yang didapat Cornellier bisa lebih besar. Gimana, Cornellier?
 



Learn more »

Ini Kata Ghozali Soal Foto NFT Bernilai Miliaran Rupiah

Nama Ghozali Everyday, mendadak membuat jagat maya geger dengan penjualan foto selfinya di non-fungible token (NFT) dan nilainya mencapai miliaran rupiah.

Siapa sebenarnya Ghozali?


Nama sebenarnya adalah Sultan Gustaf Al Ghozali, mahasiswa semester 7 Fakultas Ilmu Komputer Prodi Animasi D-4 Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang.


Putra kedua dari tiga bersaudara pasangan Erna Setyawati dan Heru Kamdani itu mengaku kaget karena fotonya laku bahkan viral.


"Awal-awal itu dipromosiin oleh komunitas NFT Indonesia.


Terus orang luar negeri jadi ikutan beli bahkan chef Arnold juga beli.



Belinya bahkan sampe 25 gitu, foto wajah saya, hahaha," kata Ghozali sembari tertawa ketika ditemui di kampusnya.


Ghozali sama sekali tidak menyangka karena ia mengambil foto selfie selama 5 tahun untuk ia jadikan video timelapse perubahan dirinya sejak lulus dari SMK 5 Semarang tahun 2017 lalu.


"Aslinya tu saya foto setiap hari buat animasi timelapse.



Setelah lima tahun jadi video gitu. Tujuannya itu. Sudah dibuat kemudian sekalian upload di NFT kali aja lucu," ujarnya.


Ghozali baru mendalami NFT sekitar dua bulan lalu dan mengunggah fotonya pada akhir Desember.



Saat itu ia hanya berpikir untuk lucu-lucuan menjual foto selfie karena karya di NFT banyak berupa gambar 3D atau 2D yang menarik menurutnya.


"Kenal NFT dari kampus dan dari referensi internet. Awal alasan saya upload di NFT aslinya saya bayangin kayak NFT itu isinya 2D-3D atau gambar-gambar karya yang bagus.



Aku mikirnya kaya lucu juga kalo salah satu kolektor ada yang punya muka saya.



Aku nyangkanya sih nggak ada yang beli makanya harganya saya patok awal di 3 dolar, memang sengaja biar nggak ada yang beli.



Awal uplod di akhir-akhir Desember cuma baru berani promosi 4 hari yang lalu," jelasnya.


Ghozali ini bukan hanya orang yang beruntung, tapi memang gigih dan konsisten.



Selain rutin berselfie hingga 932 foto, ia juga gemar berkompetisi salah satunya dalam lomba membuat logo.


"Prestasi pas awal-awal semester saya suka desain logo.



Itu sempet di '99designs.com' isinya lomba semua, saya ikut 100 lebih tapi yang menang cuma beberapa saja 1 atau 2 tahun 2020," ujarnya.


Dekan Fakultas Ilmu Komputer (FIK) Udinus, Guruh Fajar Shidik juga mengatakan Ghozali juga mahasiswa yang kreatif.



Dia juga mendapatkan beasiswa di Udinus sejak semester 3.


"Mas Sultan ini juga mahasiswa yang kreatif ya, mendapat beasiswa sejak semester 3," kata Fajar.


"Dia itu punya jiwa petarung, beberapa kali ikut kompetisi tingkat internasional, menang dua kali," imbuh Kaprodi Animasi Udinus, Khafiizh Hastuti.


Untuk diketahui Ghozali Everyday menghebohkan media sosial Tanah Air.



Hanya bermodal foto selfie dia meraup miliaran rupiah lewat NFT.



koleksi NFT Ghozali Everyday termurah dijual seharga 0,28 ETH atau kisaran Rp 13,5 juta.



Dengan total 933 koleksi, maka bisnis NFT milik Ghozali bernilai hampir Rp 12,6 miliar.


"Itu nilai dari keseluruhan yang beli itu ada yang bilang sampe Rp 12 miliar.



Tapi misal ada yang beli Rp 20 juta saya dapat 10% begitu terus. Pendapatan total sekitar Rp 1,5 miliar," ujar Ghozali.

Learn more »

Mengenal NFT, Cara Pakai Hingga Manfaatnya

NFT adalah non-fungible token, yaitu sebuah token digital yang ditautkan ke sistem besar blockchain. Inilah penjelasan lengkap apa itu NFT, bagaimana cara pakai dan apa manfaatnya.

 

Akhir-akhir ini sering terdengar istilah NFT di dunia maya. Non-fungible token (NFT) adalah bagian dari sistem besar blockchain. 

 

Dengan kata lain, sebenarnya NFT itu adalah aset digital dalam berbagai bentuk, bisa foto, video, dan lainnya. Hanya saja NFT tidak bisa dipertukarkan, namun bisa diperjualbelikan.

 

Mengutip dari CNN, NFT memungkinkan untuk mendigitalisasi aset karya seni beserta barang koleksi lainnya menjadi aset yang dapat diverifikasi dan gampang diperjual-belikan dengan memanfaatkan blockchain.

 

Sejauh ini NFT banyak digunakan untuk mewakili sebuah barang, kebanyakan adalah karya seni di forum digital. Bisa dibilang NFT adalah sebuah sertifikasi kepemilikan sebuah barang.


 

Paling umum, saat ini NFT memang digunakan untuk membeli dan menjual karya seni digital. Yang dibeli di sini adalah NFT-nya, sebagai tanda kepemilikan suatu karya seni.

 

Mungkin bagi sebagian orang kelihatannya sederhana, namun banyak orang rela menghabiskan uang untuk memiliki gambar digital versi NFT lho.

 

Misalnya, tweet pertama pendiri Twitter, Jack Dorsey ditawar USD 2,5 juta atau setara Rp 358,68 miliar (kurs Rp 14.347/USD), klip video slam dunk LeBron James terjual lebih dari USD 200.000 atau Rp 2,87 miliar, dan GIF 'Nyan Cat' yang berusia satu dekade dijual seharga USD 600.000 atau Rp 8,60 miliar.
 

 

Apa yang Bisa Dijual atau Dibeli dengan NFT?

 

Selain karya seni, masih banyak bentuk NFT lainnya yang bisa diperjualbelikan. 

 

Bentuknya bisa berbeda-beda sesuai dengan barang apa yang mau disematkan NFT-nya, bisa barang koleksi atau bahkan objek fisik.

 

Karena setiap transaksi blockchain dicatat secara permanen dan publik, NFT menyediakan cara untuk memberikan nilai pada objek secara online oleh pemiliknya. 

 

Misalnya, seniman menyematkan NFT pada karyanya, dia bisa mematok harga untuk setiap NFT yang dijual belikan. Masih belum paham apa itu NFT?

 

NFT biasanya digunakan untuk membeli dan menjual karya seni digital dan dapat berbentuk GIF, tweet, kartu perdagangan virtual, gambar objek fisik, skin video game, real estat virtual, kartu Pokémon, koin langka, sepasang sepatu Air Jordan edisi terbatas, dan masih banyak lagi.

 

Cara Beli dan Jual NFT

 

Jangan asal beli NFT, kamu harus memutuskan dari pasar mana kamu belinya, jenis dompet digital apa yang dipake, dan jenis cryptocurrency apa yang diperlukan.

 

Beberapa pasar NFT yang paling umum termasuk OpenSea, Mintable, Nifty Gateway, dan Rarible. 

 

Ada juga pasar khusus untuk jenis NFT yang lebih spesifik, seperti NBA Top Shot untuk sorotan video bola basket atau barang berharga untuk melelang tweet seperti Dorsey yang saat ini siap untuk ditawar.

 

NFT juga dijual di pasar dan prosesnya bervariasi dari platform ke platform. Kamu harus mengunggah konten dulu ke pasar, lalu ikuti petunjuk untuk mengubahnya menjadi NFT.

 

Selanjutnya kamu akan diminta memasukkan hal-hal spesifik seperti deskripsi pekerjaan dan harga yang disarankan. 

 

Sebagian besar NFT dibeli menggunakan ethereum, tapi juga dapat dibeli dengan token ERC-20 lainnya seperti WAX dan Flow.

 

Siapa aja bisa bikin NFT. Yang dibutuhkan cuma dompet digital, pembelian ethereum, dan koneksi ke pasar NFT tempat kamu upload mengubah konten jadi NFT atau seni kripto.

 

Pasar NFT sendiri telah meningkat empat kali lipat pada tahun 2020. Jumlahnya menjadi lebih dari US$ 250 juta.

 

Manfaat NFT

 

Aset digital NFT memiliki sejumlah keuntungan:

 

1. Perlindungan Hak Cipta

 

NFT memberikan bukti kepemilikan yang unik. Tidak bisa dijiplak atau diduplikasi karena token tersimpan di blockchain.

 

Akibatnya, NFT meminimalisir orang menyalahgunakan hak cipta karena tidak bisa lagi sembarangan mencuri karya orang lain. Hal ini membuat perlindungan terhadap karya hak cipta menjadi sangat bagus.

 

Orang tidak bisa asal klaim bahwa mereka pemilik suatu aset digital. Karena ada NFT yang unik tunggal yang menjadi bukti kepemilikan aset digital. NFT hanya bisa dimiliki 1 pemilik dalam 1 waktu.

 

2. Monetisasi Karya Seniman

 

Dengan adanya NFT, suatu karya seniman bisa lebih mudah diperjualbelikan dan menghasilkan uang. Ini khususnya untuk aset digital.

 

Seniman tinggal menjual karya di marketplace NFT, tanpa perlu khawatir karyanya akan rusak, dicuri atau dijiplak. 

 

Proses di marketplace yang terbuka untuk umum, lintas negara dan tanpa batas, membuat karya seniman bisa lebih dikenal oleh siapa saja. Pasarnya menjadi terbuka luas.

 

Di samping itu, adanya NFT membuka kesempatan luas untuk seniman dan musisi menambah peluang penghasilan baru. 

 

Contohnya, musisi yang baru meluncurkan album, bisa membuat NFT khusus untuk eksklusif single terbaru di album tersebut.


3. Tersimpan Aman

 

NFT disimpan di dalam jaringan blockchain. Ini membuat NFT super aman, tidak mungkin di-hack atau dibobol.

 

Blockchain dibangun secara terdesentralisasi dan menggunakan cryptography, sehingga aspek keamanannya sangat terjamin. 

 

Jika muncul berita soal orang kebobolan di crypto, maka itu bukan teknologi blockchain tetapi karena kelalaian penggunaan.

 

4. Adopsi NFT di Bidang Lain

 

Fungsi NFT yang memberikan sertifikasi atau bukti kepemilikan unik atas aset digital, sangat mungkin diaplikasikan untuk bidang lain - lain. Contohnya untuk membuat sertifikat rumah, akte kelahiran, akta perjanjian. 

 

Dengan menggunakan NFT, sertifikasi menjadi lebih aman karena semuanya tersimpan secara secured di blockchain.

 

Bayangkan, masalah sertifikasi tanah atau kendaraan yang selama ini rawan palsu, bisa dipecahkan dengan menggunakan solusi NFT di Blockchain. 

 

Tidak mungkin lagi ada sertifikat tanah duplikat atau palsu kalau sudah dicatat menggunakan NFT.

Learn more »

Mengenal Superlative Secret Society, NFT Asli Karya Anak Bangsa

Meski sudah populer secara global, keberadaan Non-Fungible Token (NFT) masih terdengar asing bagi sebagian orang Indonesia.


Padahal, ada NFT lokal, salah satunya Superlative Secret Society (SuperlativeSS).


NFT punya andil besar untuk meningkatkan nilai beragam karya dari para seniman.


Superlative Secret Society sebagai pendatang baru di dunia cryptocurrency di Indonesia ingin turut terlibat aktif di sektor NFT.


Secara teknis, NFT adalah aset digital yang menggambarkan obyek asli, seperti karya seni atau karakter yang terdapat pada game dan video.


Dalam bahasa sederhana, NFT mengubah aset digital dan jenis barang koleksi lainnya menjadi satu-satunya, sehingga karya seni tersebut bisa diverifikasi keasliannya dan mudah diperdagangkan melalui blockchain.


Artinya, transaksi jual beli aset digital melalui NFT menggunakan mata uang kripto (cryptocurrency), yang pada akhirnya tetap bisa dikonversi menjadi mata uang konvensional.



Atas setiap karya seni, hanya ada satu NFT dan hal itu ditunjukkan lewat kode identitas yang unik.


Dengan cara kerja seperti itu, NFT bisa difungsikan sebagai penanda orisinalitas dari sebuah karya.


Di sisi lain hasil karya seniman Indonesia sering kali dipandang sebelah mata.



Seandainya mendapatkan pengakuan sekalipun, mahakarya mereka dengan mudah dibajak atau diduplikasi oleh oknum tidak bertanggung jawab.



Dengan adanya NFT, karya seni sekaligus profesi seniman bisa lebih dihargai.


Selain mendapatkan pengakuan, NFT juga membantu mereka untuk mendapatkan uang.


Sadar betul dengan kondisi yang terjadi di Tanah Air, empat anak muda berinisiatif untuk mengelola NFT dalam sebuah payung bernama Superlative Secret Society (SuperlativeSS).



CEO & Founder Superlative Secret Society Prasetyo Budiman mengungkapkan, Indonesia sebenarnya memiliki potensi besar dalam melahirkan karya-karya seni, bahkan diminati mancanegara.

"Kita itu mulai penjualan aset digital besar-besaran pada 22 September 2021.



SuperlativeSS itu 100% buatan anak bangsa, founder-nya ada empat. Mulai dari artist, developer program, hingga community manager itu semua anak muda Indonesia," terang Prasetyo.


Prasetyo menambahkan, kebanyakan aset digital yang dipajang SuperlativeSS dipasarkan melalui platform Opensea.io yang saat ini termasuk salah satu marketplace NFT terbesar di dunia.


"Bahkan artwork yang kita jual sudah laku semua dalam waktu cepat. Itu di luar ekspektasi kita," ujar Prasetyo.


Meski baru berdiri dalam hitungan bulan, SuperlativeSS telah berkembang menjadi komunitas yang besar.



Di platform Twitter, pengelola NFT asli Indonesia ini sudah punya lebih dari 36 ribu pengikut.


Sedangkan dalam aplikasi Discord, komunitasnya sudah memiliki 67 ribuan anggota.



Sayangnya, para kolektor yang berada di komunitas NFT ini masih didominasi oleh orang dari luar negeri.



Berpartisipasi Pada Ajang Urban Sneaker Society 202.


Komitmen SuperlativeSS untuk memperluas komunitasnya ditunjukkan dengan mengikuti Urban Sneaker Society 2021 yang berlangsung di JCC Senayan, Jakarta, pada 2-5 Desember 2021. Di ajang tahunan tersebut, SuperlativeSS memajang aset mereka, sekaligus mengenalkan NFT kepada para pengunjung.

"Visi SuperlativeSS sebenarnya sederhana, ingin menjadi katalis seniman-seniman di Indonesia agar lebih dikenal dan dihargai," sambung Prasetyo.


Menariknya, aksi SuperlativeSS dalam mengenalkan karya seni anak bangsa telah dimulai beberapa waktu lalu.



Sebagai contoh, SuperlativeSS akan membuka galeri NFT pertama di Indonesia yang terletak di kawasan Legian Bali, yang saat ini masih dalam tahap pembangunan.

 

Learn more »

Ramai Kasus Foto Rektor ITB Dijual, Apa Itu NFT?

Foto rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) dijual dalam bentuk non-fungible token atau NFT.


Foto tersebut adalah foto Prof Reini Wirahadikusumah dan dijual melalui marketplace OpenSea.


Hal ini langsung geger dan membuat masyarakat bertanya arti dari NFT.


Mengenai NFT, bisa dibilang ini adalah semacam sertifikat pada barang atau karya seni berbentuk digital.


NFT bisa berlaku pada foto, video, maupun bentuk virtual lainnya.


Nah, nantinya aset yang ada pada NFT akan tercatat dalam blockchain.


Blokchain adalah pencatatan atau 'buku besar' digital. Jadi, mirip dengan jaringan (network) yang mendukung Bitcoin dan aset kripto lainnya.


Contoh NFT paling terkenal adalah tweet pertama CEO Twitter Jack Dorsey yang dijual dengan harga mencapai USD 2,5 juta atau sekitar Rp 35 milar.



Banyak juga meme yang dijual dalam bentuk NFT termasuk meme yang direpost oleh Elon Musk baru-baru ini.


Meme populer lainnya, yaitu 'Bad Luck Brian yang tembus dijual dengan harga 20 koin Ethereum atau sekitar Rp 545 juta.


Tapi, berbeda dengan aset kripto, aset NFT tidak memiliki nilai.


Jadi, tidak seperti Bitcoin (BTC) yang harganya bisa naik turun, aset NFT cenderung menjadi investasi yang bisa dimiliki secara eksklusif oleh seseorang.



Bisa juga NFT ini dijual kembali dalam mekanisme lelang.


Mengenai asal usul NFT, NFT digunakan pertama kali pada sebuah game blockchain bernama CryptoKitties pada Oktober 2017 yang mana dalam game tersebut, pengguna bisa mengadopsi atau memelihara seekor kucing virtual.


NFT makin populer di Indonesia terlebih ketika dua foto aset digital rektor ITB dijual melalui marketplace belum lama ini. Pihak ITB angkat bicara terkait kejadian ini.


Kepala Biro Humas ITB Naomi mengatakan, pemasangan foto itu dilakukan tanpa izin.


"Pemasangan foto ibu rektor, tanpa sepengetahuan dan seizin ITB," kata Naomi via pesan singkat.

"Untuk langkah selanjutnya saya masih menunggu tanggapan rektor/pimpinan," sambungnya.

 

Learn more »

Selebgram Cantik Ini Orang Pertama yang Jual Cinta Virtual, Laku Rp 3 M

Belakangan banyak orang viral yang menjual konten mereka sebagai NFT. Jika biasanya karya-karya digital yang dijual berupa foto atau video, tidak dengan Marta Rental. 

 

Marta yang dikenal sebagai influencer menukarkan 'cinta' dengan kriptokurensi. Wanita asal Polandia itu pun mengklaim dirinya sebagai orang pertama yang menjual cinta virtual.

 

Marta Rentel atau yang dikenal sebagai Marti Renti baru-baru ini menjual cintanya dalam bentuk NFT atau non-fungible token. 

 

Nft sendiri merupakan duplikasi dari karya seni atau teknologi yang diedarkan atau dijual secara resmi dan dibeli menggunakan kriptokurensi. 

 

Karya itu umumnya dijual untuk pindah kepemilikan dalam bentuk sertifikat digital dan bisa digunakan lagi secara eksklusif oleh pembeli untuk jenis seni lain.

 

Sebelumnya memang tak terpikirkan jika cinta yang wujudnya tidak terlihat bisa dijual secara digital. 

 

Karena itu, Marti mengaku dialah orang pertama yang melakukannya. 

 

"Kemarin aku menjual NFT pertamaku untuk nilai yang sangat besar, aku tidak akan memberi tahu berapa banyak karena aku sendiri tidak percaya. 

 

Aku masih belum tahu siapa yang membelinya. Brent, jika itu kamu, terima kasih," tulisnya di Instagram.

 

Tak lama kemudian Renti menginformasikan bahwa NFT Cintanya sudah dibeli seseorang dengan harga $250,000 atau sekitar Rp 3,6 miliaran. 

 

Bagaimana sebuah cinta bisa dijual dalam bentuk digital? Tampaknya hanya Marti dan si pembeli yang benar-benar mengetahuinya.

 

"Aku ingin menjadi inovator dan menciptakan masa depan jadi aku orang pertama di dunia yang mengubah emosi menjadi token. 

 

Cinta fisik, 'platonic'. digital mungkin saja berbeda tapi masing-masingnya nyata dengan cara yang sama seperti pikiran dan perasaan kita. 

 

Dan digital artinya selamanya. 

 

Kini semuanya yang juga sudah didigitalisasi akan ada dengan kita sampai akhir dunia, foto, film, kenangan, semuanya," jelas wanita yang juga populer di TikTok itu.


Dilansir situs Plotek, cinta digital tersebut bisa digunakan untuk grafis, foto, video game, film YouTube, lagu, GIF animasi, dan lain-lain.
 

Disebutkan pula bahwa orang yang membeli cinta digital wanita cantik itu akan berkesempatan untuk makan malam bersama sang influencer.

 

Marti menjual cinta virtual tersebut di sebuah platform berbayar bernama Fanadise yang biasa menjual konten eksklusif influencer, termasuk foto dan video. 

 

"Ini NFT cinta pertama yang berbasis DNA digital dari Marti Renti. Simbol dan awal dari era digital baru. 

 

Pemilik dari NFT Cinta Marti Renti satu satunya akan punya hak penuh atas Cinta digitalnya," tulis Fanadise.

Learn more »