Black box menyimpan misteri yang bisa mengungkap penyebab kejadian peristiwa kecelakaan pesawat. Perangkat ini menyimpan percakapan yang terjadi antara pilot kepada kru atau menara pengawas. Bagaimana cara kerjanya? Dikutip dari Flightradar24,
black box adalah istilah dalam industri penerbangan untuk menyebut
perekam data penerbangan elektronik, yang menggambarkan Cockpit Voice
Recorder (CVR) atau Flight Data Recorder (FDR), atau kombinasi keduanya. Pada dasarnya, jika ada masalah yang muncul dengan pesawat, terutama
jika ada kecelakaan serius dan tidak mungkin untuk berbicara dengan
pilot tentang apa yang terjadi, data dari black box dapat membantu
merekonstruksi apa yang sebenarnya terjadi.
Data yang direkam FDR FDR terus mencatat beragam data
(sekitar 700 parameter berbeda) tentang semua aspek pesawat saat terbang
dari satu tempat ke tempat lain. Bagian ini antara lain merekam
ketinggian, kecepatan udara, arah penerbangan, percepatan, vertikal,
pitch, roll, serta status autopilot Status yang terekam mampu memberikan
informasi hingga 1.000 karakteristik pesawat yang dapat membantu
investigasi. Data yang direkam CVR CVR yang terletak di
kokpit, merekam percakapan di dek penerbangan dan suara lain seperti
transmisi radio dan alarm otomatis. Yang terekam dalam CVR kurang lebih
adalah suara mesin, peringatan, suara pembicaraan pilot dan berbagai
bunyi lainnya. Dari sini, parameter seperti kecepatan pesawat, kegagalan
sistem hingga waktu dapat ditentukan. Empat microphone di kokpit Pada
salah satu perangkat black box terdapat microphone yang berfungsi
sebagai penyalur data untuk CVR. Microphone ini akan menyalurkan data
suara yang terekam terlebih dahulu ke associated control unit yang
menyediakan audio teraplifikasi ke CVR. Empat micrhophone ini
digunakan sebagai headset pilot, co-pilot, anggota ketiga, jika ada, dan
yang terakhir di dekat tengah-tangah kokpit. CVR rekam suara 30 menit terakhir CVR
menggunakan sistem looping di mana tape tersebut akan terus terulang
dan mampu merekam hal yang baru dan mampu menghapus yang lama setiap 30
menit sekali. Jadi CVR biasanya merekam suara saat 30 menit terakhir. Sistem
kerjanya, material baru direkam dan material lama dihapus, dan untuk
yang menggunakan penyimpanan solid-state, CVR dapat merekam hingga dua
jam. FDR terhubung ke kabel sensor Karena FDR merekam
semua aspek pesawat saat terbang dari satu tempat ke tempat lain, bagian
ini dirancang tersambung langsung pada kabel-kabel sensor yang terletak
di berbagai area. Dari sinilah FDR dapat merekam seluruh keadaan yang
ada di dalam pesawat. Proses evakuasi Black box
dibekali underwater locator beacon (ULB) yang mengirimkan gelombang
ultrasonik yang dapat dikenali sonar, sehingga para evakuator dapat
langsung mencarinya. Saat proses evakuasi, diperlukan penanganan
khusus ketika membawa black box agar tidak ada kerusakan lebih terhadap
perangkat yang dapat menghilangkan data yang terekam. Membaca black box Setelah
diamankan, black box akan dibaca oleh tim investigator untuk menguak
penyebab kecelakaan. Teknisi akan mencopot bahan pelindung dan
membersihkan sambungan di black box secara hati-hati agar data yang terekam tidak terhapus. File
audio atau data pesawat harus diunduh serta diduplikasi. Awalnya, data
yang diunduh masih berbentuk mentah. Oleh karena itu harus melalui
proses pembacaan sandi untuk kemudian diubah dalam bentuk grafik. Terkadang, investigator juga menerapkan analisis spektral, langkah
yang dipakai untuk menguji suara sehingga membuat ilmuwan mampu memilih
suara-suara yang bisa didengarkan atau menandai alarm pertama yang
berbunyi hingga terjadi ledakan. Investigator yang menganalisis black box
terdiri dari perwakilan dari pihak pesawat dan juga pihak produsen
pesawat, serta spesialis bahasa atau bahkan penerjemah. Proses ini
memakan waktu hingga mingguan bahkan bulanan hingga lengkap sepenuhnya. |
0 komentar: