Hadi Pranoto Salah Data Soal Baja, Ini 10 Fakta Ilmiahnya


Hadi Pranoto dan musisi Anji dalam video kontroversialnya, dikritik karena banyak salah data dari soal COVID-19 sampai titik leleh baja.

Mungkin mereka perlu tahu fakta-fakta ilmiah soal baja.

Video percakapan antara Erdian Aji Prihartanto atau Anji dengan Hadi Pranoto yang mengklaim sebagai pakar mikrobiologi, sempat viral lalu menghilang dari Youtube.

Selain klaim soal penemuan obat COVID-19, ada lagi kesalahan fakta soal baja.

Hadi Pranoto menyebut titik leleh baja pada temperatur 350 derajat celcius. Ucapan ini dikritik banyak orang karena ngawur.

Nyatanya mungkin bukan cuma Hadi Pranoto, tapi masih banyak orang belum tahu sifat-sifat ilmiah pada baja dan karakter uniknya.

Banyak website perusahaan-perusahaan baja di dunia punya halaman serba-serbi ilmiah tentang logam yang populer ini seperti dihimpun dari berbagai sumber.


Inilah 10 fakta ilmiah tentang baja:

 

1. Baja tidak ada dalam tabel periodik kimia


Masih ingat pelajaran kimia? Tahukah kamu, kalau baja tidak ada dalam daftar tabel periodik itu. Jadi logam apakah ini? Menurut Ensiklopedia Britannica, baja adalah campuran 98% besi dan 2% karbon yang justru bukan logam.

 

2. Sejarah penggunaan baja


Baja sudah ditemukan arkeolog tahun 1800 SM. Namun penggunaannya diperkirakan mulai tahun 326 SM. Bangsa yang diduga pertama kali menggunakan baja adalah India.

 

3. Cara membuat baja


Pada awalnya, baja dibuat dengan cara menambang bijih besi langsung dari Bumi.

Ini kemudian dilebur dalam tanur tinggi di mana kotoran dikeluarkan dan karbon ditambahkan. Kotoran yang dibuang adalah silika, fosfor, dan belerang.

Pengotor ini harus dihilangkan karena bersama-sama mereka melemahkan senyawa baja.

Kotoran dibuang dengan dua cara yaitu Basic Oxygen Furnace (tanur ditiup oksigen) atau Electric Arc Furnace (tanur listrik tegangan tinggi).

 

4. Suhu leleh baja


The Engineering ToolBox mencatat data melting temperatur atau suhu leleh setiap jenis logam adalah berbeda-beda. Baja karbon meleleh pada suhu 1.425-1.540 derajat celcius.

Sedangkan baja stainless meleleh pada suhu 1.510 derajat celcius. Jadi bukan 350 derajat Celcius seperti kata Hadi Pranoto.

5. Logam yang paling banyak didaur ulang di Bumi


Baja adalah logam yang paling banyak didaur ulang di planet Bumi.

Studi dari The American Iron and Steel Institute memperkirakan 88 persen baja di dunia didaur ulang.

Setiap daur ulang 1 ton baja menghemat 2.500 pound biji besi, 1.400 pound batu bara dan 120 pound batu kapur.

 

6. Baja 1.000 kali lebih kuat dari besi


Baja 1.000 kali lebih kuat dari besi. Ketika baja di daur ulang, hasilnya akan tetap kuat seperti sebelumnya. Baja akan makin kuat jika dibuat dengan teknik galvanis, menambah lapisan pelindung dari karat.

 

7. Bahan baku penting untuk pencakar langit dan teknologi terbarukan


Baja pertama kali dibuat untuk material gedung pencakar langit tahun 1884 di Home Insurance Building, Chicago, AS.

Sejak saat itu semua gedung pencakar langit sampai sekarang memakai baja untuk tulang bangunannya.

Baja juga menjadi material penting untuk teknologi terbarukan. Turbin angin, panel surya, tenaga hidro, semua membutuhkan material baja.

 

8. Industri baja terbesar setelah migas


Industri baja terbesar kedua setelah migas dengan nilai USD 900 miliar. Industri baja mempekerjakan 2 juta orang di seluruh dunia. Hasil produksinya dipakai untuk otomotif, transportasi, infrastruktur, pengemasan, mesin, energi dan tentu saja konstruksi.

 

9. Keunikan Eiffel dan Golden Gate yang dibuat pakai baja


Menara Eiffel dan Jembatan Golden Gate adalah landmark dunia yang dibuat pakai baja. Masing-masing ada keunikannya.

Tahukah kamu, Menara Eiffel 6 inchi lebih tinggi pada musim panas, karena bajanya memuai. Sedangkan Jembatan Golden Gate 4-8 kali lebih ringan dari pada dibikin dengan beton.

 

10. Ada 4 jenis baja


Baja sekilas tampak sama, namun sebenarnya ada 4 jenis.

Pertama ada baja karbon. ini adalah besi ditambah karbon, mangan, silikon dan tembaga.

Kedua ada baja campuran (alloy) ini adalah besi ditambah alumunium, chromium, tembaga, mangan, nikel, silikon dan titanium.

Ini adalah baja untuk onderdil kendaraan, pipa dan generator.

Ketiga adalah baja stainless yang merupakan besi yang karbonnya dikurangi dan chromiumnya ditambah 10-20 persen.

Penggunaannya paling banyak untuk perkakas dapur dan alat makan.

Terakhir ada baja perkakas, yang campuran besi, cobalt, molybdenum, tungsten dan vanadium. Penggunaannya untuk alat perbengkelan dan pertukangan.

0 komentar: