Microsoft mengumumkan akan secara resmi mengakhiri perjalanan Internet Explorer, terhitung 17 Agustus 2021. Browser legendaris ini pensiun setelah eksis selama 25 tahun.
Dirangkum
dari berbagai sumber, Internet Explorer (IE) dirilis pada
1995, dan menjadi browser web yang disertakan dalam setiap rilis sistem
operasi Microsoft Windows.
Browser ini mulai secara luas digunakan pada 1999.
Puncak kejayaan IE
terjadi pada rentang 2002 hingga 2003.
Saat itu IE menempati porsi 95%
dari keseluruhan penggunaan browser (seri IE 5 dan IE 6), IE ada di
hampir semua perangkat terkoneksi internet di seluruh dunia.
Setelah tahun tersebut, pasar browser lebih ramai sehingga IE mulai menghadapi kompetisi dari para pesaingnya. Lama kelamaan, pangsa pasarnya menurun hingga kini meliputi 55,92%.
Penutupan
IE mulai dilakukan Microsoft sejak beberapa tahun lalu. IE 8, 9, dan
10, dihentikan pada tahun 2016.
Hingga browser ini mencapai seri IE 11,
Microsoft akhirnya memutuskan untuk mematikan IE sepenuhnya pada Agustus
2021.
Untuk diketahui, IE 11 adalah versi paling baru dan
merupakan yang terakhir dari seri browser ini. Setelah IE 11 resmi
pensiun, kehadirannya akan digantikan Microsoft Edge.
Browser ini
sudah disiapkan Microsoft sejak dirilis pertama kali untuk Windows 10.
Microsoft Edge berbasis software Chromium yang dikembangkan Google untuk
Google Chrome, dan menjanjikan performa lebih baik dibandingkan IE.
Sejak
perilisan perdananya, Microsoft telah menambahkan bermacam fitur dan
teknologi pada IE, mulai dari tampilan tabel dasar (versi 1.5),
XMLHttpRequest (versi 5) untuk pembuatan halaman web, dan Nama Domain
Terinternasionalisasi (versi 7) yang memungkinkan website menggunakan
alamat berkarakter non-Latin (seperti karakter Kanji) diketikkan secara
normal pada address bar Internet Explorer.
Microsoft tercatat telah menghabiskan dana hingga USD 100 juta per tahun untuk mengembangkan IE di tahun 1990an, dengan lebih dari 1.000 orang bekerja di dalam tim ini. |
0 komentar: