Menurut pakar keamanan siber dari Vaksin.com, Alfons Tanujaya jendela
ini sebenarnya hanya akan muncul ketika pengguna lain telah berhasil
masuk ke sebuah akun Whatsapp.
"Ini bukan tanda Whatsapp akan dibajak, tapi
sudah dibajak," kata Alfons ketika dihubungi KompasTekno via WhatsApp.
Menurut Alfons, ketika pengguna mendapatkan notifikasi tersebut, maka
mereka harus meng-klik tombol "Verifikasi" untuk mengambil alih akunnya
masing-masing.
"Jangan klik 'OK', tapi klik 'Verifikasi'," tambah Alfons.
Ketika memilih tombol "Verifikasi", maka pengguna sejatinya harus
melakukan verifikasi ulang akun Whatsapp, dengan enam digit kode yang
dikirimkan ke nomor ponsel.
Kode verifikasi bisa dikirimkan melalui SMS atau telepon.
Menurut Alfons, ketika pengguna mendapatkan notifikasi tersebut, maka
mereka harus meng-klik tombol "Verifikasi" untuk mengambil alih akunnya
masing-masing.
"Jangan klik 'OK', tapi klik 'Verifikasi'," tambah Alfons.
Ketika memilih tombol "Verifikasi", maka pengguna sejatinya harus
melakukan verifikasi ulang akun Whatsapp, dengan enam digit kode yang
dikirimkan ke nomor ponsel.
Kode verifikasi bisa dikirimkan melalui SMS atau telepon.
Nah, sebaliknya, jika pengguna menekan "OK", Alfons mengatakan bahwa
pengguna seakan menyetujui bahwa akun mereka memang masuk di perangkat
lain.
Artinya, pengguna menjadi korban pembajakan jika mereka sendiri tidak mencoba untuk masuk atau mengganti nomor Whatsapp.
Akun tersebut lantas bisa disalahgunakan untuk beragam kepentingan.
"Kalau WhatsApp sudah dibajak memang bisa disalahgunakan," ujar Alfons.
Menurut Alfons, pembajakan di WhatsApp sendiri bervariasi, bentuknya
bisa berupa kegiatan merusak nama baik, mengganggu di grup WhatsApp,
menyebarkan fitnah, meminjam uang tanpa sepengetahuan, dan lain
sebagainya.
Meski demikian, Alfons memastikan bahwa akun WhatsApp tidak bisa dipakai untuk verifikasi pinjaman online.
Sebab, platform semacam itu mengharuskan pengguna untuk menyertakan
dokumen lain seperti KTP, KK, dan lain sebagainya, kecuali
dokumen-dokumen itu juga ikut dicuri informasinya.
Untuk mencegah hal-hal seperti itu terjadi, Alfons menyearankan
pengguna bisa mengaktifkan fitur keamanan tambahan "Two-step
verification" pada akun Whatsapp mereka.
Fitur ini bisa diaktifkan dengan mengunjungi menu pengaturan WhatsApp > Account > Two-step verification.
Kemudian, klik tombol "Enable" dan masukkan enam digit PIN yang mudah diingat.
Pengguna juga bisa memasukkan e-mail masing-masing untuk mempermudah ketika suatu saat mereka lupa nomor PIN.
Setelah diaktifkan, maka Anda harus memasukkan nomor PIN yang telah
diatur tadi ketika mencoba masuk ke akun Whatsapp di ponsel lain.
0 komentar: