Ini Dia Para Manusia Penduduk Sundaland yang Misterius
Misteri Sundaland semakin terungkap.
Benua yang tenggelam di Indonesia ini ditinggali banyak manusia. Ada manusia Hobbit lho!
Sundaland adalah benua yang perlahan tenggelam di Indonesia dimulai sejak akhir Zaman Es, 18.000 tahun silam.
Yang tersisa adalah bagian yang tinggi yang kini menjadi Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Malaysia.
Dahulu di Sundaland ada padang savana dan hewan-hewan purba seperti gajah stegodon. Sementara daerah yang agak tinggi adalah hutan hujan.
Namun bukan cuma hewan dan tumbuhan, manusia juga bertebaran di Sundaland.
"Manusia di Sundaland ada banyak variannya," kata ahli Paleontologi ITB, Profesor Yahdi Zaim.
Mereka ini adalah manusia purba yang kita kenal sekarang. Hari ini kita menganggap mereka adalah penghuni awal Indonesia, tapi sejatinya mereka adalah penghuni Sundaland.
Yuk sekali lagi berkenalan dengan mereka. Yang tertua adalah Meganthropus paleojavanicus yang umurnya 1,5 juta tahun di Sangiran (Von Konigswald, 1941).
Diperkirakan tingginya mencapai 2,4 meter.
Lalu ada aneka Homo erectus yang berusia 700 ribu-1 juta tahun.
Pertama ditemukan di tepi Sungai Bengawan Solo oleh Eugene Dubois tahun 1891. Lalu ada banyak penemuan lain di Ngandong antara 1931-1933.
Lompat ke Flores ada Homo floresiensis yang berusia 60.000-100.000 tahun lalu.
Ia ditemukan tahun 2003 dan bikin geger dunia karena tubuhnya kecil dan dijuluki Manusia Hobbit. Ia masih bersaudara dengan Homo luzonensis dari Filipina.
"Yang paling muda di Sundaland ada di Wajak," kata Yahdi.
Inilah Homo wajakensis yang ditemukan tahun 1888 di Tulungagung, Jawa Timur.
Dia berumur sekitar 10.000 tahun dan sudah merupakan Homo sapiens, alias manusia modern.
Di Benua Sahul yang juga tenggelam dan sekarang tersisa Papua dan Australia juga ditemukan sisa manusia purba di Mungo, Australia.
Umurnya sekitar 50 ribu tahun dan sudah Homo sapien juga.
"Paling banyak fosil itu di Sangiran. Total di Jawa ada 20 individu manusia purba ditemukan dari berbagai zaman," kata Yahdi.
Yahdi mendukung teori migrasi manusia dari Afrika.
Mereka ke Sundaland dari dua jalur yaitu lewat India, Thailand sampai ke Indonesia, satu lagi lewat Taiwan, Filipina, lalu sampai juga ke Indonesia.
Lantas berapa usia hidup mereka? Apakah lebih panjang umur dari manusia modern? Menurut Yahdi, ilmuwan belum bisa menyimpulkan umur manusia purba, hanya memperkirakan umur individu fosil yang ditemukan.
"Contohnya, fosil Homo erectus modjokertensis merupakan fosil anak-anak berumur 12 tahun," kata dia.
Bagaimana kebudayaan mereka? Menurut Yahdi, mereka sudah bisa bikin alat dari batu, alat perang, alat tulang.
Mereka juga sudah bisa bikin lukisan gua seperti di Maros dan Kalimantan yang berusia 40 ribu tahun dan lukisan gua di Papua dan Maluku yang berumur 4.000-5.000 tahun.
Lukisannya berupa gambar orang, hewan dan cap tangan.
"Catnya dari tanah, ochre, getah dan arang," kata Yahdi.
Sebelum tinggal di gua, mereka tinggal di alam terbuka.
Belum ada bukti kalau mereka bisa bikin rumah atau bangunan.
Tapi ada sisa pembakaran yang artinya mereka sudah bisa bikin api. Mereka mencari makan dengan cara berburu hewan.
"10 Ribu tahun lalu Homo sapiens itu sudah cerdas. Kenal api, komunitas, keluarga dan sudah bikin pakaian untuk melindungi diri dari panas dan hujan," kata Yahdi.
Benua yang tenggelam di Indonesia ini ditinggali banyak manusia. Ada manusia Hobbit lho!
Sundaland adalah benua yang perlahan tenggelam di Indonesia dimulai sejak akhir Zaman Es, 18.000 tahun silam.
Yang tersisa adalah bagian yang tinggi yang kini menjadi Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Malaysia.
Dahulu di Sundaland ada padang savana dan hewan-hewan purba seperti gajah stegodon. Sementara daerah yang agak tinggi adalah hutan hujan.
Namun bukan cuma hewan dan tumbuhan, manusia juga bertebaran di Sundaland.
"Manusia di Sundaland ada banyak variannya," kata ahli Paleontologi ITB, Profesor Yahdi Zaim.
Mereka ini adalah manusia purba yang kita kenal sekarang. Hari ini kita menganggap mereka adalah penghuni awal Indonesia, tapi sejatinya mereka adalah penghuni Sundaland.
Yuk sekali lagi berkenalan dengan mereka. Yang tertua adalah Meganthropus paleojavanicus yang umurnya 1,5 juta tahun di Sangiran (Von Konigswald, 1941).
Diperkirakan tingginya mencapai 2,4 meter.
Lalu ada aneka Homo erectus yang berusia 700 ribu-1 juta tahun.
Pertama ditemukan di tepi Sungai Bengawan Solo oleh Eugene Dubois tahun 1891. Lalu ada banyak penemuan lain di Ngandong antara 1931-1933.
Lompat ke Flores ada Homo floresiensis yang berusia 60.000-100.000 tahun lalu.
Ia ditemukan tahun 2003 dan bikin geger dunia karena tubuhnya kecil dan dijuluki Manusia Hobbit. Ia masih bersaudara dengan Homo luzonensis dari Filipina.
"Yang paling muda di Sundaland ada di Wajak," kata Yahdi.
Inilah Homo wajakensis yang ditemukan tahun 1888 di Tulungagung, Jawa Timur.
Dia berumur sekitar 10.000 tahun dan sudah merupakan Homo sapiens, alias manusia modern.
Di Benua Sahul yang juga tenggelam dan sekarang tersisa Papua dan Australia juga ditemukan sisa manusia purba di Mungo, Australia.
Umurnya sekitar 50 ribu tahun dan sudah Homo sapien juga.
"Paling banyak fosil itu di Sangiran. Total di Jawa ada 20 individu manusia purba ditemukan dari berbagai zaman," kata Yahdi.
Yahdi mendukung teori migrasi manusia dari Afrika.
Mereka ke Sundaland dari dua jalur yaitu lewat India, Thailand sampai ke Indonesia, satu lagi lewat Taiwan, Filipina, lalu sampai juga ke Indonesia.
Perkiraan usia manusia purba
Lantas berapa usia hidup mereka? Apakah lebih panjang umur dari manusia modern? Menurut Yahdi, ilmuwan belum bisa menyimpulkan umur manusia purba, hanya memperkirakan umur individu fosil yang ditemukan.
"Contohnya, fosil Homo erectus modjokertensis merupakan fosil anak-anak berumur 12 tahun," kata dia.
Bagaimana kebudayaan mereka? Menurut Yahdi, mereka sudah bisa bikin alat dari batu, alat perang, alat tulang.
Mereka juga sudah bisa bikin lukisan gua seperti di Maros dan Kalimantan yang berusia 40 ribu tahun dan lukisan gua di Papua dan Maluku yang berumur 4.000-5.000 tahun.
Lukisannya berupa gambar orang, hewan dan cap tangan.
"Catnya dari tanah, ochre, getah dan arang," kata Yahdi.
Sebelum tinggal di gua, mereka tinggal di alam terbuka.
Belum ada bukti kalau mereka bisa bikin rumah atau bangunan.
Tapi ada sisa pembakaran yang artinya mereka sudah bisa bikin api. Mereka mencari makan dengan cara berburu hewan.
"10 Ribu tahun lalu Homo sapiens itu sudah cerdas. Kenal api, komunitas, keluarga dan sudah bikin pakaian untuk melindungi diri dari panas dan hujan," kata Yahdi.
0 komentar: