Begitu pula jika ingin mengurangi kecepatan, pengemudi tingga melepaskan pedal gasnya. Sisitem pengereman seperti ini membuat BMW i3 jauh lebih kuat dibanding dengan mobil listrik lainnya. Jadi untuk mengoperasikan kendaraan, pengemudi tinggal melatih untuk bermain pedal gas dan rem akan bekerja secara otomatis begitu pedal gas dilepas pelan-pelan.
Keuntungan lainnya, pada saat pengereman akan diikuti daya pengisian baterai yang bersumber dari energi kinetik pada roda.
Suara motor listriknya sangat tenang. BMW turut memasang peredam agar suara bising mesin bisa diminimalisasi. Getaran yang biasa terasa saat berkendara juga nyaris tidak terasa. Performa ini ditunjang oleh medan gaya magnet yang bekerja secara intens.
Untuk satu kali pengisian baterai secara penuh, BMW mengklaim mampu digunakan untuk melaju hingga 162 kilometer. Ini agak berbeda pada kebanyakan mobil listrik yang harus kembali diisi ulang setelah menempuh perjalanan kurang dari 80 kilometer. Di samping itu ada fitur Eco Pro dan Eco Pro+.
Fitur ini dapat menghemat pemakaian listrik pada penggunaan pendingin udara. Kabar baiknya, mobil masih bisa berjalan dengan performa prima sekali pun kekuatan baterai sudah di bawah 10 persen.
BMW i3 memiliki rival yang sama tangguh di lini mobil listrik. Di antara pesaing langsungnya adalah Nissan LEAF, Renault Zoe, Vauxhall Ampera, Chevrolet Volt, dan BMW 320d ED.
|
0 komentar: