Twitter belum lama
ini menggulirkan desain baru di web dan aplikasi mobile-nya, serta font
baru bernama Chirp. Tapi, tampilan ini justru tidak bertahan lama dan
Twitter merombak kembali desainnya. Seperti diketahui, perubahan
desain baru Twitter meliputi tombol dan warna yang berkontras tinggi,
latar belakang abu-abu yang lebih sedikit, garis pemisah yang lebih
sedikit, dan font baru Chirp. Perubahan desain ini dirancang untuk
membuat konten jadi lebih menonjol dan lebih mudah diakses oleh semua
pengguna. Sayangnya, perubahan desain tersebut bikim geram pengguna. Begitu tampilan baru ini digulirkan, pengguna justru mengeluh karena
desainnya membuat pusing dan sakit mata. Twitter kemudian mengumumkan
akan mengubah kontras di semua tombolnya agar lebih enak dilihat. Lewat akun Twitter Accessibility, media sosial berlogo
burung itu mengatakan, perubahan ini diumumkan setelah pengguna
mengeluhkan tampilan baru Twitter yang membuat pengguna dengan kepekaan
sensorik merasa tidak nyaman. Twitter pun berjanji akan mendengarkan
masukan pengguna. Seorang pengguna Twitter @MxKelsieSkye mengatakan hilangnya garis pemisah dan tingginya kontras warna dan tombol membuat pengalaman scrolling Twitter menjadi tidak nyaman. "Sebagai
orang autis, menghilangkan garis dan beralih ke warna kontras tinggi
membuat penggunaaan situs ini menjadi tidak nyaman sekarang," kata
@MxKelsieSkye seperti dikutip dari Gizmodo. "Selain itu, font-nya juga tampak bagus saat saya lihat dari dekat,
tapi karena beberapa alasan font ini membuat penglihatan saya kabur
setelah saya menggunakan situs ini dalam waktu lama. Saya harap ini
hanya beta yang buruk," sambungnya. Pengguna lain mengatakan
mereka tidak bisa membaca font Chirp sama sekali dan tidak tahu harus
melakukan apa saat ponselnya memperbarui aplikasi Twitter dengan desain
baru. Sementara pengguna lainnya mengatakan mereka memiliki kondisi
medis dan sekarang tidak bisa membaca cuitan di Twitter tanpa merasa pusing. "Typeface
baru ini memperburuk astigmatisme saya. Saya tidak bisa membaca tanpa
merasa sakit kepala. Typeface sistem saya sudah dirancang untuk
penglihatan saya," kata pengguna Twitter @_psot. Pendiri Disabled
List, Alex Haagaard mengatakan desain baru Twitter adalah contoh bahwa
aksesibilitas bukan sesuatu yang cocok untuk semua orang. "Kontras
tinggi terkenal TIDAK dapat diakses oleh banyak orang yang fotosensitif
dan orang yang menderita sakit kronis," kata Haagaard di Twitter. Menurut
ahli, cara yang paling mudah untuk membuat situs atau aplikasi mudah
diakses adalah dengan kustomisasi, misalnya memungkinkan pengguna
mengubah kontras dan font sesuai kebutuhan mereka. Dalam keterangan resminya kepada TechCrunch, Twitter mengatakan mereka sudah meminta masukan dari orang disabilitas dalam proses pembuatan desain baru ini. "Namun,
orang-orang memiliki preferensi dan kebutuhan yang berbeda dan kami
akan terus mengikuti masukan dan memperbaiki pengalamannya. Kami
menyadari kami bisa mendapat lebih banyak masukan di masa depan dan kami
akan mengerjakannya," ucap Twitter. |
0 komentar: