OnlyFans
mendadak menjadi perbincangan, setelah mengumumkan kebijakan terbaru
baru platform ini akan mengharamkan konten pornografi. Apa itu OnlyFans? OnlyFans
adalah layanan konten berlangganan yang telah terbentuk sejak November
2016. OnlyFans dikenal sebagai wadah platform konten dewasa. Keluwesan
OnlyFans tersebut membuat situs yang berbasis di Inggris ini banyak
lalu lalang foto maupun video pornografi, sekaligus jadi pembeda dengan
yang ditawarkan Facebook maupun Instagram. Mengusung konsep layanan konten berbayar tapi privat ini ditambah aturan yang membebaskan penggunanya, membuat OnlyFans jadi buruan pekerja seks untuk tampil di platform tersebut. Terlebih kreator memungkinkan mendapatkan uang dari para pengguna yang berlangganan konten mereka. Timothy Stokely merupakan aktor di balik keberadaan OnlyFans. Ia membangun OnlyFans sejak lima tahun silam. Stokely
lahir di Harlow, Essex, Inggris 38 tahun yang lalu. Kini, pria bungsu
dari seorang bankir itu menjabat sebagai CEO OnlyFans. Capaian itu, The
Sunday Times menjulukinya "The King of Homemade Porn". Popularitas
OnlyFans meroket saat pandemi COVID-19. Selain jadi incaran pekerja
seks, layanan ini juga jadi idaman bagi musisi sampai influencer untuk
meraup pendapatan dari para penggemarnya. Namun secara mengejutkan, OnlyFans seakan berputar 180 derajat. Kini pihak situs memutuskan untuk melarang konten pornografi. "Dalam
rangka memastikan keberlangsungan platform ini dalam jangka panjang dan
menjadi komunitas inklusif bagi kreator dan fans, kami harus
mengembangkan panduan konten kami," sebut juru bicara OnlyFans. Namun
selain itu, langkah OnlyFans ini adalah akibat tekanan dari perusahaan
layanan pembayaran. Visa dan MasterCard misalnya, semakin ketat dalam
menegakkan aturan terkait pornografi. OnlyFans juga mengakui bahwa
keputusan itu dilakukan untuk memenuhi permintaan dari mitra pembayaran
dan bank itu. OnlyFans memutuskan untuk mengharamkan konten
bermuatan seksual yang eksplisit sampai berbau pornografi yang akan
berlaku efektif per 1 Oktober 2021. |
0 komentar: