Twitter Tawarkan Rp 50 Juta Untuk Deteksi Bias Algoritmik

Twitter akan memberikan uang tunai senilai USD 3.500 atau sekitar Rp 50 juta bagi mereka yang berhasil menemukan contoh bias dalam algoritma teknologi pemotongan otomatis fotonya.

 

Program ini datang setelah banyak pengguna yang protes karena pemotongan gambar atau foto yang diunggah dalam pratinjau timeline mengalami pemotongan otomatis yang bersifat bias.

 

Untuk diketahui Twitter pertama kali memperkenalkan fitur cropping foto pada tahun 2018. 

 

Fitur tersebut dimaksudkan untuk menyoroti area penting dari gambar dengan memprediksi di mana seseorang kemungkinan besar akan melihat.

 

Namun Beberapa pengguna mengkritik bagaimana fitur pemotongan otomatis Twitter ini dinilai cenderung berfokus pada orang yang berkulit lebih terang di foto.

 

"Pada bulan Mei, kami membagikan pendekatan kami untuk mengidentifikasi bias dalam algoritma kami yang juga dikenal sebagai algoritme pemangkasan gambar. 

 

Dan kami membuat kode yang tersedia bagi orang lain untuk mereproduksi pekerjaan kami," tulis Twitter dalam sebuah posting blog sebagaimana dilansir dari Engadget.

 

"Kami ingin mengambil pekerjaan ini selangkah lebih maju dengan mengundang dan memberi insentif kepada komunitas untuk membantu mengidentifikasi potensi bahaya dari algoritma ini di luar apa yang kami identifikasi sendiri," tambahnya.

 

Twitter mengatakan ini adalah kompetisi perburuan bias algoritmik pertama di industri digital dan menawarkan hadiah uang tunai hingga USD 3.500.

 

Rumman Chowdhury, Direktur Tim Etika Machine Learning, Transparansi dan Akuntabilitas mengatakan pihak perusahaan percaya bahwa orang harus diberi penghargaan untuk mengindentifikasi masalah ini dan tidak dapat melakukannya sendirian.

 

Pemenang akan diumumkan pada lokakarya DEF CON AI Village yang diselenggarakan oleh Twitter pada tanggal 8 Agustus mendatang.

0 komentar: