Ilustrasi tambang kripto. Foto: dok. West Midlands Police
Maraknya razia tambang kripto membuat para penambang menjual kartu grafis yang sebelumnya dipakai untuk menambang aset kripto dengan harga miring. Harga
yang murah ini tentunya sangat menarik, terutama pada kondisi saat ini.
Yaitu di mana harga kartu grafis baru masih sangat tinggi dibanding
harga jual yang disarankan oleh pabrikan. Namun menurut Palit,
salah satu perusahaan pembuat kartu grafis, mereka tidak menyarankan
konsumen untuk membeli kartu grafis yang sebelumnya dipakai untuk
menambang karena akan mengalami penurunan performa yang cukup
signifikan. Dari hasil pengujian independen oleh Palit, performa GPU yang sudah dipakai menambang
selama setahun bakal menurun sebanyak 10%. Pasalnya saat dipakai
menambang, kartu grafis akan digenjot sampai 100% secara terus-menerus. Meski
begitu, Palit juga menyatakan penurunan performa ini tak selalu
terjadi. Terutama jika si penambang bisa memastikan kartu grafisnya
mendapat pasokan udara yang mencukupi atau bahkan di-undervolt,
penurunan performanya mungkin tak terlalu terasa. Namun seringkali penambang tak memperhatikan hal tersebut. Mereka
mengoperasikan mesinnya di tempat sempit dengan sirkulasi udara tak
memadai dan suhu yang tinggi. Hal ini bisa memicu oksidasi di
bagian-bagian yang disolder juga menurunkan performa thermal pads dan
paste yang menghantarkan panas dari chip ke heatsink. Selain itu,
kartu grafis yang dipakai menambang bisa saja sudah dimodifikasi. Seperti mengganti sistem pendingin untuk memaksimalkan hasil tambang,
yang bakal menghilangkan garansi kartu grafis. Palit tentu tak
mendapat pemasukan dari konsumen yang membeli kartu grafis bekas, jadi
wajar saja jika mereka menyarankan hal ini. Tapi alasan-alasan dari
saran mereka terbilang masuk akal.
|
0 komentar: