Ban yang
beredar di pasaran saat ini terdapat berbagai macam jenis.
Salah
satunya, adalah ban vulkanisir, yang merupakan asli namun polanya sudah
menipis atau gundul dan dilapisi kembali menggunakan potongan material
karet berserat lain.
Penggunaan ban ini, sejatinya memang untuk menjadi alternatif saat
harga ban mahal, karena pastinya harga ban vulkanisir ini lebih murah.
Namun, penggunaan ban jenis ini tentu saja ada efek buruknya.
Berikut
ciri-ciri dan risikonya ban vulkanisir saat digunakan di kendaraan,
seperti dilansir dari laman resmi Wahana Honda :
Ciri Ban Vulkanisir
Ketika sudah diproses dan melalui tahap finishing, ban
vulkanisir memiliki bentuk dan desain yang sangat mirip dengan ban
orisinal pada umumnya.
Hanya saja, perbedaan antara ban vulkanisir
dengan ban orisinal terletak pada sisi kekuatannya.
Selain itu, perbedaan yang paling mudah untuk digunakan sebagai
penanda adalah panjang karet-karet sisa berukuran kecil yang biasa
terlihat pada ban baru lebih pendek.
Ban-ban orisinal baru memiliki ciri
karet sisanya lebih panjang.
Ciri lainnya adalah terletak pada harga dari ban vulkanisir lebih
murah dibandingkan dengan harga ban orisinal. Harga dari sebuah ban
vulkanisir adalah separuh dari harga ban orisinal.
Tanda keempatnya
adalah pada letak logo indikator keausan atau ITW.
Pada ban orisinal
baru, logo tersebut terletak di bagian pinggir yang berdekatan dengan
tapak ban, sedangkan pada ban vulkanisir,logo tersebut sejajar dengan
alur ban.
Risiko Menggunakan Ban Vulkanisir
Tentu
saja dikarenakan berbeda dengan ban orisinal pada umumnya, ban
vulkanisir tidak sekuat ban asli.
Dikatakan kekuatannya berbeda jauh
dari ban orisinal karena usia dari ban vulkanisir hanya dapat dihitung
dalam hitungan minggu saja.
Bahkan akan lebih cepat kembali gundul pada
sisi batikannya ketika digunakan dalam jangka waktu lama atau
sehari-hari.
Selain itu, tingkat kenyamanan dari ban vulkanisir juga tidak sebaik
ban orisinal.
Memang di awal penggunaan tidak akan terasa, akan tetapi
saat sudah dipakai dalam jangka waktu tertentu maka akan terasa kurang
nyaman.
Tidak hanya itu saja, dikarenakan pada tapaknya hanya berupa
lapisan saja, maka ban vulkanisir lebih mudah ‘hamil’ atau muncul
benjolan, terutama ketika digunakan di jalanan yang tidak rata.
Hal Negatif
Hal
negatif lain dari ban vulkanisir adalah membuat keseimbangan motor
menjadi terkendala.
Hal tersebut dikarenakan ketidakseimbangan pada
tapak ban yang diakibatkan pemasangan secara manual atau sekadarnya.
Oleh karenanya, walaupun memiliki harga yang mahal, disarankan untuk
lebih memilih ban orisinil daripada ban vulkanisir karena lebih kuat dan
tahan lama.
|
0 komentar: