|
Twitter sedang
menguji coba fitur baru yang memungkinkan pengguna untuk membatasi
balasan untuk cuitan yang dibuatnya.
Pada awal tahun ini Twitter telah
mengungkap fitur ini dan akan tersedia di platform dalam waktu dekat.
Dikutip dari
The Verge, nantinya pengguna yang mengikuti uji coba
tersebut bisa memilih siapa saja yang bisa membalas cuitannya.
Ketika menuliskan cuitan, tag orang yang kalian perbolehkan untuk
membalas cuitan tersebut. Setelah itu tap 'permission settings' yang ada
di sudut kiri bawah.
Kalian
kemudian akan melihat tiga opsi siapa saja yang bisa membalas cuitan
yaitu dari semua orang, hanya dari orang yang diikuti, atau hanya dari
orang yang di-mention.
Jika pengguna membatasi balasan di cuitan, orang lain masih bisa
melihat cuitan kalian dan memberikan like atau retweet. Tapi mereka
tidak bisa sembarangan membalas cuitan tersebut jika tidak diizinkan.
Twitter akan
memberi label untuk cuitan yang dibatasi balasannya, sehingga pengguna
lain bisa langsung melihat jika mereka bisa membalasnya atau tidak.
Perusahaan
besutan Jack Dorsey ini mengatakan fitur tersebut sedang diuji coba
oleh sekelompok pengguna tertentu di seluruh dunia. Fitur ini diuji coba
untuk platform Android, iOS dan web.
Pembatasan balasan di cuitan
tentu bisa membantu mengurangi penyalahgunaan dan pelecehan di platform
serta membuat percakapan menjadi lebih mudah diikuti.
Tapi fitur ini juga bisa menciptakan 'echo chamber' di mana bias
politik seseorang menjadi semakin kuat karena tidak ditentang dan
mendapat kritik dari orang lain, terutama jika digunakan oleh politisi.
Product Lead Twitter Kayvon Beykpour mengatakan pihaknya akan terus memantau risiko dari fitur ini.
"Kami tentu saja memperhatikan vektor risiko ini," tulis Beykpour dalam cuitannya.
"Kami
juga yakin menekankan ketersediaan quote tweets (dan mudah melihatnya
dengan tap label 'Retweet') sangat penting untuk memastikan kami
menyeimbangkan kontrol yang kami berikan dengan counter-speech,"
tambahnya.
|
31,7 rb orang memperbincangkan tentang ini
0 komentar: