Keputusan Instagram untuk menawarkan opsi menyembunyikan like memunculkan kontroversi. Sebagian pengguna tidak menyukai ide ini. Protes
keras terutama muncul dari kalangan selebgram, influencer, dan brand.
Bagi mereka, jumlah like tak sekadar hiasan visual menggembirakan, tapi
bisa menjadi daya tawar dan 'jualan'. Berupaya
menenangkan kekhawatiran ini, Instagram mengingatkan bahwa fungsi
menyembunyikan jumlah like bersifat opsional. Artinya, pengguna bisa
memilih untuk menyembunyikannya, bisa juga tetap memperlihatkannya. "Instagram memberikan kontrol penuh pengalaman seperti apa yang ingin
pengguna rasakan di Instagram. Opsi ini bisa kita aktifkan ataupun
tidak, kapan pun pengguna mau. Ini salah satu hal yang Instagram
lakukan untuk menciptakan pengalaman ber-Instagram yang positif untuk
para penggunanya," kata Head of Public Policy Instagram Asia Pacific
Philip Chua dalam wawancara virtual. Disebutkan pula olehnya, keputusan Instagram menyodorkan fitur untuk
menyembunyikan jumlah like sudah melalui banyak pertimbangan dan
berdasarkan masukan para pengguna dari berbagai kalangan, termasuk
selebgram dan influencer. "Instagram akhirnya menyodorkan fitur
ini pun setelah mengobrol dengan komunitas dari segala kalangan. Kami
berupaya fokus menjadi platfrom yang lebih baik untuk semua kalangan,
memberikan mereka kesempatan yang lebih baik agar tetap terhubung dengan
orang-orang dan minat mereka," ujar Philip. Adanya opsi
menyembunyikan jumlah like, menurut Philip tidak akan berdampak pada
perubahan perilaku pengguna atau cara berinteraksi di platformnya. Dan
meski pengguna menggunakan opsi menyembunyikan like, berbagai metric
untuk keperluan bisnis dan para konten kreator masih bisa diakses. "Pengguna
(yang menyembunyikan jumlah like) masih bisa melihat berapa banyak like
pada postingan mereka. Hanya follower yang tidak bisa melihat jumlah
like. Kreator konten juga sangat fleksibel bisa memilih akan
menyembunyikan like pada postingan yang mana," sebut Philip. "Saya
rasa ini (fitur menyembunyikan like) tidak akan mengubah apapun. Saat
mengeksplorasi kerja sama mereka masih bisa menunjukkan semua (metric)
ini pada brand atau untuk kepentingan bisnis. Adanya opsi ini pada
dasarnya memberikan kontrol penuh di tangan pengguna, pengalaman seperti
apa yang mereka ingin rasakan di Instagram," tutupnya.
|
0 komentar: