Richard Branson
akan menjadi miliarder pertama yang terbang ke antariksa, mendahului
Jeff Bezos. Tapi Branson dan perusahaannya, Virgin Galactic, menghadapi
tantangan yang berat sebelum bisa sampai ke titik ini. Branson mendirikan Virgin Galactic
pada tahun 2004 untuk menyediakan perjalanan wisata ke luar angkasa. Sebelumnya, ia telah mendirikan banyak perusahaan besar seperti
perusahaan konglomerat Virgin Group dan maskapai penerbangan Virgin
Atlantic. Bakat
bisnis Branson sudah terlihat sejak kecil, tapi ayahnya ingin agar ia
menjadi seorang pengacara. Saat di bangku SMA, Branson memutuskan untuk
putus sekolah dan mengejar mimpinya membuka perusahaan rekaman musik.
Pada tahun 1972, Branson mendirikan Virgin Records, perusahaan
pertamanya yang mengusung nama Virgin. Lewat perusahaan ini, ia berhasil
menggaet banyak band dan musisi legendaris seperti Rolling Stones, Sex
Pistols, Culture Club, dan lain-lain. Kini, pria berusia 70 tahun
ini termasuk salah satu orang terkaya di dunia dan berkat kontribusinya
di dunia bisnis, ia mendapat gelar 'Sir' dari Kerajaan Inggris. Menurut
data Forbes, kekayaan Branson saat ini mencapai USD 5.9 miliar. Branson
telah bermimpi untuk terbang ke luar angkasa setelah menonton
pendaratan Apollo 11 di Bulan. Untuk mewujudkan mimpinya itu, Branson
mendaftarkan nama Virgin Galactic pada tahun 1999 dan perusahaan itu
baru terbentuk pada tahun 2004. Setelah didirikan, Virgin Galactic
langsung fokus mengembangkan pesawat luar angkasa bernama SpaceShipOne. Pesawat ini awalnya dikembangkan oleh startup Scaled Composites yang
mendapatkan pendanaan dari Mojave Aerospace Ventures, perusahaan milik
mendiang Paul Allen. Branson pun
setuju untuk bekerjasama dengan perusahaan Allen agar bisa menggunakan
teknologi SpaceShipOne. Pria kelahiran London, Inggris ini berharap
Virgin Galactic bisa membawa turis ke antariksa pada tahun 2007, tapi
teknologinya membutuhkan waktu lebih lama untuk dikembangkan. Virgin
Galactic menghadapi banyak masalah dalam pengembangan yang membuat
jadwal penerbangan berawak terus diundur. Salah satunya insiden
kecelakaan yang terjadi saat uji coba pesawat SpaceShipTwo pada 31
Oktober 2014. Insiden ini terjadi saat uji terbang keempat
menggunakan mesin roket di mana kesalahan teknis membuat pesawat
terlihat meledak saat mengudara. Kecelakaan ini merenggut nyawa co-pilot
Michael Alsbury, sedangkan pilot Peter Siebold mengalami luka parah. Pada
Januari 2015, Branson mengatakan sempat ragu ingin melanjutkan
pengembang SpaceShipTwo setelah insiden kecelakaan. Tapi ia memutuskan
untuk melanjutkan kembali misinya dalam beberapa tahun ke depan. Setelah
dikandangkan selama beberapa tahun, SpaceShipTwo kembali mengudara dan
menyalakan mesin roketnya pada tahun 2018. Dalam uji terbang ini, VSS
Unity berhasil mencapai ketinggian 84.271 kaki dan sukses mendarat
dengan mulus, seperti dikutip dari Space. VSS
Unity terus menjalani uji terbang setelahnya, termasuk penerbangan
pertama yang membawa penumpang pada tahun 2019. Kini Virgin Galactic
bersiap untuk melakukan penerbangan berawaknya yang pertama pada 11
Juli, sambil membawa Branson ke luar angkasa. Setelah
semua uji terbang selesai, Virgin Galactic berencana menerbangkan turis
ke luar angkasa mulai tahun 2022. Ratusan orang sudah memesan tiket
perjalanan yang harganya dipatok sebesar USD 250 ribu, termasuk pesohor
seperti Tom Hanks, Lady Gaga dan Justin Bieber. |
0 komentar: